Cinta Ku Terhalang Level

Cinta Ku Terhalang Level

episode 1 : awal ku jumpa

Triitt...triiit..triit..triiit...

Dering suara jam membangunkan Una dari mimpi indahnya.

" Sudah pukul 7 " gumamnya, buru-buru dia meraih handuk dan langsung berlari ke kamar mandi. " Wah..pagi yang indah, semoga ini hari yang baik dan aku bisa mendapatkan pekerjaan yang baik" ucapnya lirih

Gemericik air shower membuat Una jadi berlama-lama, tanpa sadar sudah hampir satu jam dia di kamar mandi, segera setelah keluar dia langsung mengenakan setelan yang sudah dia persiapkan sedari semalam.

Dengan optimis dia berjalan mantap menuju halte bis, di lihatnya jam tangannya sudah hampir jam 8, dia harus sampai di tempat kerja jam 8.30, ini hari pertama Una menggantikan Ranti temannya yang tiba-tiba sakit sebagai asisten tata rias artis, jika ingin bertahan lama maka dia harus bekerja dengan disiplin.

" Aku terlambat!!" teriaknya dalam hati sembari melihat jam sudah pukul 8.40

Una langsung menuju ruang staff dan segera bertemu ibu Dewi seperti yang di infokan Ranti, dan benar saat Una sampai ternyata Bu Dewi sudah menunggu di tempat.

" maaf Bu saya terlambat" ucap Una lirih sembari menunduk

" kamu Una? penggantinya Ranti ?" tanya Bu Dewi

" iya Bu saya Una..mohon maaf karna terlambat di hari pert.."

bruukk..belum sempat Una meneruskan ucapannya, tiba-tiba Bu Dewi sudah memberikan setumpuk pakaian ke arahnya

" cepat bawa itu ke ruangan Regan" suruhnya

" ya?" Una masih melongo

" lantai dua nomer delapan" lanjut Bu Dewi

" baik Bu" ucap Una

tanpa pikir panjang Ina langsung naik ke lantai dua, dengan tergopoh-gopoh dia membawa beberapa tumpuk baju berharap baju itu tidak sampai berantakan.

" lantai dua nomer delapan" ucap Una lirih

dan akhirnya dia pun menemukannya

masih sepi, tak ada seorangpun yang lewat, di pintu tertulis REGAN " ah benar ini ruangannya " ucap Una dalam hati

Una langsung masuk tanpa mengetuk pintu karena memang kedua tangannya sudah penuh dengan baju-baju yang di bawanya, ketika tiba-tiba..

" maaf mas..maaf..maaf..saya tidak sengaja.." ucap Una keras sembari berbalik badan

Seorang pria tampan, tinggi, berkulit putih sedang bertelanjang dada di depan cermin, Una yang tiba-tiba masuk tentu merasa kaget karna melihat adegan yang membuat dia spontan berteriak

" siapa kamu!!" teriak pria itu lantang

" maaf mas saya datang untuk mengantar baju-baju ini,,," ucap Una sambil terus membelakangi pria itu

" Apa kau tak punya sopan santun,,hah?!kenapa tidak ketuk pintu dulu!!" ucapnya semakin keras

" tangan saya penuh dengan baju, dan saya pikir tak ada orang karna disini sangat sepi"

Tapi pria itu terlihat masih sangat marah dan tidak bisa menerima alasan Una,

" banyak alasan!!jangan-jangan kamu sengaja nyari-nyari cara untuk bisa membuat berita!!kamu dari media mana,hah?!!!""pria ini terus saja mengoceh tak berhenti, bahkan Una pun tak mengerti apa yang sebenarnya pria itu bicarakan

Tanpa banyak bicara lagi Una pun langsung pergi dan kabur, dia tak mau semakin memperkeruh keadaan jika dia terus menjawab dan beralasan, dengan rasa yang sedikit dongkol Una pun berpikir " apa itu Regan si artis itu??klo benar itu dia kenapa dia begitu kasar??apa karna aku yang terlalu tidak sopan??atau memang itu adalah dia yang sebenarnya??" banyak sekali pertanyaan di kepala Una sampai akhirnya dia sadar klo ternyata baju yang seharusnya untuk Regan masih ada di tangannya

" ya Tuhan..kenapa aku bisa lupa" ucapnya " haruskah aku kembali kesana?" Una pun melangkah lagi ke lantai dua, tapi kemudian dia berpikir lagi " bagaimana kalau dia semakin marah??" dan Una pun kembali kebawah lagi " tidak..jangan sampai gara-gara ini aku kehilangan pekerjaan lagi, ayo Una kamu bisa!!ini hanya di marahi, toh kamu sudah minta maaf" ucapnya penuh semangat

" kenapa kamu kesini lagi!!" ucap Regan keras

seketika nyali Una kembali ciut, dia menunduk dan hanya terdiam

" apa aku harus memanggil security untuk mengusir mu??" hardiknya

seketika Una langsung mengangkat kepalanya

" tolong jangan mas Regan..saya datang kesini untuk menyerahkan baju- baju ini, saya gak ada niat apa-apa, tolong jangan salah faham" ucap Una memelas " ini hari pertama saya kerja..jadi saya belum begitu mengerti seluk beluk tempat ini..tolong maafkan saya" ucap Una memohon

Regan hanya memandang ke arah Una dengan tatapan sinis, lalu dia mengibaskan tangannya sebagai isyarat Una untuk pergi

Dengan cekatan Una paham maksudnya " terimakasih banyak mas Regan" ucap Una sembari ngibrit keluar

" bagaimana kalau regan sampai bilang ke Bu Dewi" ucap Una dalam hati

Tanpa pikir panjang Una kembali berlari ke lantai dua, dia terpaku sebentar di depan ruangan Regan, dan dengan sopan dia mengetuk pintu,

" masuk" ucap Regan

kepala Una nongol dan dia tersenyum, Regan yang awalnya bersuara pelan jadi ngegas lagi

" ada urusan apa lagi!!"

" maaf mas Regan...mengenai hal ini saya minta tolong jangan di sampaikan ke Bu Dewi ya" mohon Una

" apa maksud mu??!!"tanya Regan dengan nada membentak

" saya masih ingin belajar kerja di sini mas, jadi tolong masalah ini jangan sampai ke Bu Dewi ya" ucap Una sembari menelungkup kan tangannya untuk memohon

" kamu pikir aku tukang ngadu-ngadu??begitu!!"

"bukan mas..bukan itu maksud saya" Una jadi merasa serba salah, padahal niatnya bukan seperti itu " iya mas saya mohon maaf..saya permisi " pamit Una

Una berjalan dengan perasaan galau, bagaimana bisa pekerjaan yang baru dia kerjakan belum 1 jam sudah seberantakan ini..

dengan lesu Una kembali ke ruang staff dan bertemu bu dewi untuk melaporkan kalau dia sudah mengerjakan tugas nya

" Una.." panggil Bu Dewi

" sini sebentar "

waduh..kenapa lagi nih..jangan-jangan apa yang terjadi tadi sudah sampai ke Bu Dewi

" dasar pria bermulut kompor " gumam Una

Una tidak menyangka kalau akan secepat ini Regan melapor, bagaimana mungkin orang yang di elu-elukan oleh banyak wanita bahkan hampir se negeri menyanjungnya, ternyata tak bisa berbelas kasihan kepada rakyat jelata sepertinya

" silahkan duduk" ucap Bu Dewi

" maaf Bu ada apa ya?? maafkan saya Bu kalau saya ada salah, karena saya baru belajar di sini Bu, saya benar-benar ingin belajar banyak di sini" ucap Una memelas

" memangnya kamu melakukan kesalahan Una??" tanya Bu Dewi

Una seketika diam" jadi bukan karna kesalahan tadi??lalu apa??" bisik Una dalam hati

Una menggelengkan kepalanya

" sebelumnya maaf sudah memberi mu tugas saat kamu bahkan belum memperkenalkan diri" ucap Bu Dewi" Ranti sudah banyak bercerita ke saya, dan menurut dia kamu sangat cocok untuk mengemban tugas yang seharusnya dia kerjakan"

" jadi gini Una..maksud saya adalah dari rincian biodata yang kamu serahkan ke saya, saya sangat yakin kalau kamu adalah orang yang tepat di bidang ini"

" terimakasih banyak Bu" ucap Una sambil tersenyum..sepertinya ini akan jadi kabar yang sangat baik, pikirnya

" jadi kamu tidak perlu lagi mengerjakan pekerjaan sebagai asisten tatarias lagi"

Una langsung terbelalak, bagaimana bisa yang tadi katanya bagus tapi justru tidak bisa bekerja lagi..

" tapi Bu..bukankah tadi ibu bilang bagus??kenapa justru saya tidak bisa bekerja lagi Bu??"

" bukan begitu maksud saya Una..kamu tetap bekerja, dengan pertimbangan dari cerita Ranti, kamu lebih cocok bekerja dengan berfokus ke satu orang saja"

"maksudnya,Bu?" tanya Una bingung

" mulai sekarang kamu bisa jadi asisten rias untuk Regan, di situ kamu bisa belajar terlebih dahulu"

Una terbelalak kaget, apa maksudnya jadi asisten tatarias Regan??apa jadinya nanti

" tapi Bu. saya bahkan belum belajar apapun..saya takut nanti mengecewakan dan banyak kesalahan"

" saya tidak minta kamu jadi penanggungjawab, tapi kamu jadi asisten, sehingga kamu bisa belajar banyak"

" Bu apa tidak bisa saya di sini saja Bu,,,gak apa-apa meski part time Bu" mohon Una

" kenapa Una??apa kamu buat kesalahan??ini penawaran besar lho untuk orang baru seperti mu""

Una menggeleng

" untuk hari ini sementara kamu fokus di sini dulu, karena manajemen kita satu atap dengan manajemen Regan, jadi kamu bisa belajar banyak nantinya..silahkan banyak bertanya kepada senior mu, dan ingat..kamu harus lebih berhati-hati..oke?!" ucap Bu Dewi sembari tersenyum

"apa maksud nya hati-hati??ya tuhan apa ini ujian bagi ku untuk naik kelas" pikir Una

dia menyandarkan kepalanya di meja seakan ingin menangis..awal ketemu saja sudah seperti itu, bagaimana nanti kalau sampai bertemu setiap hari..." Tuhan tolong aku!!" teriak Una dalam hati..

triiitt....triiit...triiit..triiit..

Una terbangun dengan lemas, dia galau haruskah dia berangkat atau melepaskan saja pekerjaan ini??tapi kalau di lepas kapan lagi dia akan dapat kesempatan baik ini dengan gaji yang lumayan, lebih dari gaji part time dia sebelumnya..ada baiknya dia sudah melanglang buana selama ini menjelajah banyak pekerjaan paruh waktu..

Una pun optimis..yakin kalau Regan pasti sudah lupa kejadian kemarin, dengan penuh semangat dia berjalan..sudah bukan lagi lantai dua, kali ini dia harus menuju ke lantai tujuh, ruangan khusus untuk bintang idola..awal masuk sudah terasa sangat aneh, terasa panas padahal ruangannya sudah berpendingin, langkah Una terasa berat, padahal ruangannya terlihat sangat nyaman..

" kamu asisten yang baru?" sapa salah satu staff di situ

" iya kak " jawab Una sambil tersenyum

" langsung saja masuk ke ruangan yang berwarna biru itu ya, sudah di tunggu sama mbak defi " jelasnya

" baik mbak terimakasih"

orang-orang nya ramah, semoga begitupun yang lain termasuk Regan

Una mengetuk pintu..tok..tok..tok .

dan pintu pun terbuka " Una ya?? silahkan masuk Una" sapa seorang wanita dengan begitu renyah

Una masuk dan langsung terdiam..karena ternyata di dalam ruangan itu tak hanya Mbah defi seorang tetapi ada Regan yang juga sudah menunggu..tatapannya tajam..seperti mau menerkam..

Una berdiri mematung, menelan ludah pun serasa tak mampu..

" ya Tuhan akankah ini jadi hari pertama aku di siksa ..........

Episodes
1 episode 1 : awal ku jumpa
2 episode 2 : siksaan di mulai
3 episode 3 : kenapa hanya aku???
4 episode 4 : halusinasi debaran
5 episode 5 : kembali lah
6 episode 6 : kesalahpahaman yang manis
7 episode 7 : kembalinya masa lalu
8 episode 8 : pengalihan yang mendebarkan
9 episode 9 : acting mu menyakiti ku
10 episode 10 : berhenti memprovokasi
11 episode 11 : terlanjur dalam
12 episode 12 : kembali ke mode awal
13 episode 13 : kenangan yang ingin di lupakan
14 episode 14 : hallo, nona pahlawan!!
15 episode 15 : seindah mawar merah
16 episode 16 : buah simalakama
17 episode 17 : ada hati yang ku jaga
18 episode 18 : rahasia yang terbongkar
19 episode 19 : apa kamu baik-baik saja??
20 episode 20 : cemburu yang tertahan
21 episode 21 : mimpi yang indah
22 episode 22 : bukan Pinokio
23 episode 23 : tetangga yang menyebalkan
24 episode 24 : sayang di sangka benci
25 episode 25 : masih berjuang
26 episode 26 : kenangan pahit
27 episode 27 : penguat
28 episode 28 : ya ayo!!
29 episode 29 : pacaran diam-diam
30 episode 30 : komitmen
31 episode 31 : yang butuh di mengerti
32 episode 32 : si enggak peka
33 episode 33 : jangan menghina ku
34 episode 34 : bertahan lah sayang
35 episode 35 : siapa???
36 episode 36 : mencoba mengingat
37 episode 37 : rindu yang tak tergapai
38 episode 38 : akan menjaga mu
39 episode 39 : sedikit ingatan
40 episode 40 : jangan terlalu membenci ku
41 episode 41 : bantu aku
42 episode 42 : ingatan yang kembali
43 episode 43 : kamu dimana??
44 episode 44 : akhirnya ku menemukan mu
45 episode 45 : di tolak
46 episode 46 : skandal bikin brutal
47 episode 47 : terombang ambing
48 episode 48 : rahasia berbalik arah
49 episode 49 : kecurigaan
50 episode 50 : saat nya bertarung
51 episode 51 : berpisah
52 episode 52 : pertemuan tak terduga
53 episode 53 : debut pekerjaan ku
54 episode 54 : si penyuka
55 episode 55 : inikah takdir??
56 episode 56 : semua mata tertuju
57 episode 57 : si gadis bersinar
58 episode 58 : es mulai mencair
59 episode 59 : pria panti asuhan
60 episode 60 : diam nya si ceria
61 episode 61 : masih ( menunggu )
62 episode 62 : wanita pilihan para pria
63 episode 63 : kebaikan yang di anggap buruk
64 episode 64 : jangan membenci ku karena pria
65 episode 65 : kamu salah orang
66 episode 66 : para pria yang peduli
67 episode 67 : terima lah aku kembali
68 episode 68 : ingin mengulang cinta monyet
Episodes

Updated 68 Episodes

1
episode 1 : awal ku jumpa
2
episode 2 : siksaan di mulai
3
episode 3 : kenapa hanya aku???
4
episode 4 : halusinasi debaran
5
episode 5 : kembali lah
6
episode 6 : kesalahpahaman yang manis
7
episode 7 : kembalinya masa lalu
8
episode 8 : pengalihan yang mendebarkan
9
episode 9 : acting mu menyakiti ku
10
episode 10 : berhenti memprovokasi
11
episode 11 : terlanjur dalam
12
episode 12 : kembali ke mode awal
13
episode 13 : kenangan yang ingin di lupakan
14
episode 14 : hallo, nona pahlawan!!
15
episode 15 : seindah mawar merah
16
episode 16 : buah simalakama
17
episode 17 : ada hati yang ku jaga
18
episode 18 : rahasia yang terbongkar
19
episode 19 : apa kamu baik-baik saja??
20
episode 20 : cemburu yang tertahan
21
episode 21 : mimpi yang indah
22
episode 22 : bukan Pinokio
23
episode 23 : tetangga yang menyebalkan
24
episode 24 : sayang di sangka benci
25
episode 25 : masih berjuang
26
episode 26 : kenangan pahit
27
episode 27 : penguat
28
episode 28 : ya ayo!!
29
episode 29 : pacaran diam-diam
30
episode 30 : komitmen
31
episode 31 : yang butuh di mengerti
32
episode 32 : si enggak peka
33
episode 33 : jangan menghina ku
34
episode 34 : bertahan lah sayang
35
episode 35 : siapa???
36
episode 36 : mencoba mengingat
37
episode 37 : rindu yang tak tergapai
38
episode 38 : akan menjaga mu
39
episode 39 : sedikit ingatan
40
episode 40 : jangan terlalu membenci ku
41
episode 41 : bantu aku
42
episode 42 : ingatan yang kembali
43
episode 43 : kamu dimana??
44
episode 44 : akhirnya ku menemukan mu
45
episode 45 : di tolak
46
episode 46 : skandal bikin brutal
47
episode 47 : terombang ambing
48
episode 48 : rahasia berbalik arah
49
episode 49 : kecurigaan
50
episode 50 : saat nya bertarung
51
episode 51 : berpisah
52
episode 52 : pertemuan tak terduga
53
episode 53 : debut pekerjaan ku
54
episode 54 : si penyuka
55
episode 55 : inikah takdir??
56
episode 56 : semua mata tertuju
57
episode 57 : si gadis bersinar
58
episode 58 : es mulai mencair
59
episode 59 : pria panti asuhan
60
episode 60 : diam nya si ceria
61
episode 61 : masih ( menunggu )
62
episode 62 : wanita pilihan para pria
63
episode 63 : kebaikan yang di anggap buruk
64
episode 64 : jangan membenci ku karena pria
65
episode 65 : kamu salah orang
66
episode 66 : para pria yang peduli
67
episode 67 : terima lah aku kembali
68
episode 68 : ingin mengulang cinta monyet

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!