Istri Ke Tiga Tuan

Istri Ke Tiga Tuan

Bab 1 - kerudung merah

Mobil Rimac C two seharga 3,7 M, limited edition yang hanya 150 unit di dunia. Kini melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan di tengah pedesaan.

Semua pasang mata memandang heran, Si pemilik yang berada di dalam mobil dengan kaca setengah terbuka. Silau matahari memperlihatkan seorang Pria berjanggut tipis, beralis tebal, berkacamata hitam dan hidung mancung.

Sedangkan di jok belakang, ada dua wanita dewasa dengan gaya oriental, meski wajah mereka ke barat - baratan.

"Suamiku, kamu tidak salah membawaku kemari," selidik Charlotte

Nihil, Si Pria tida menggubris.

"Diam charlotte," ucap Esmeralda

"Aku ini suami Kalian, jadi kemanapun Aku pergi Kalian harus ikut," kata Ronald

"Kalian berdua memang serasi, membatu saja bagus begitu, sementara Aku, bukankah wajar manusia normal sepertiku bertanya, aku masih ingat kata pepatah, bersesat - sesat dahulu, bersenang - senang kemudian," ujar Charlotte

"Ya tuhan," batin Esmeralda

Sementara Ronald menepuk jidat.

"Astaga Charlotte, lebih baik jangan banyak bicara," tegas Esmeralda

"Suamiku, kenapa dengan Esme, Dia terus menyinggungku, memang apa yang salah denganku?" tanya Charlotte

"Tidak sayang Kamu selalu benar," jawab Ronald

Esme memutar bola mata jengah, posisi tubuhnya yang berpangku tangan sambil menyilang kaki. Seolah Ia nyaman, sebenarnya tidak dengan hati Esme yang gundah. "Kenapa Ronald mengajak ke pelosok desa,"

"Suamiku, sepertinya Kamu memutari jalan yang sama, lihat tugu itu, sudah dua kali kita melewatinya," ucap Charlotte

"Iya benar, Ronald," ucap Esme

Malu bertanya sesat di jalan, ungkapan yang pas untuk membenarkan slogan yang sempat ambyar karena Charlotte.

Mobil Ronald menepi di bahu jalan, tepi kanan kiri persawahan.

Ronald bingung, akan bertanya kepada siapa, tak ada satu orang pun yang Ia jumpai. Di kejauhan terlihat sepeda motor keluaran taun 2000 an, berhenti dan mendekati Ronald.

"Ada yang bisa dibantu, anak muda?" tanya Lelaki paruh baya yang datang membonceng wanita seusia lelaki itu.

"Iya, Pak salam kenal, saya Ronald, saya pendatang di desa ini, dan sepertinya saya tersesat," ucap Ronald

"Alamat mana yang sedang dituju, Nak?" tanyanya

Ronald menunjukan denah lokasi pada ponselnya, nama desa tersebut tidak tercantum pada layanan Gps.

"Desa ini, ya yang sekarang Anda pijak Tuan, anda sudah sampai tujuan,"kata Akbar

Lelaki paruh baya yang ditemui Ronald adalah Abah Akbar, pemilih kebun teh terluas di desanya.

"Saya mencari Rumah, Pak Akbar, Rt 08 Rw 02 di desa ini, kalau boleh merepotkan saya ingin minta di tunjukan rumahnya, apa Bapak keberatan?" tanya Ronald

"Abi," ucap Fatma

"Kebetulan dengan saya sendiri Tuan Ronald," jawab Akbar

"Dunia begitu sempit, tidak menyangka tuhan langsung mempertemukan dengan orangnya langsung," ujar Ronald

"Pamali ngobrol di jalan, bisa Kita lanjutkan obrolan di rumah Kami, mari," ucap Umi Fatma

Ronald mengikuti laju kendaraan itu, orang yang biasa di panggil Abah Akbar di kampung. Selang lima belas menit, sampailah Mereka di depan halaman. Rumah model tugu jawa, sederhana, dengan sentuhan ukiran kayu jati.

Hijaunya tanaman hias rumah yang berbentuk bulat, menandakan si pemilih rumah adalah orang yang rajin.

"Silahkan masuk, duduk dulu maaf rumah kami sederhana, maklum kami orang desa, sebentar Umi tinggal kebelakang dulu, Nak,"

ucap Umi Fatma

Fatma ke dapur untuk membuatkan minuman, menjamu tamu Suaminya. Tak lama umi datang membawa nampan berisi lima gelas dan poci sedang dengan dua piring kecil potongan lapis legit. Fatma meletakan teh manis untuk dua orang perempuan dan satu lelaki gagah itu.

"Di minum Tuan, Mbak - Mbak nya," ucap Umi Fatma

"Terimakasih," ucap Charlotte

Ronald mengangkat sudut bibirnya melirik Charlotte. Ia salut dengan Charlotte yang bisa bersikap sopan. Karena selama ini Istri - istri Ronald terbiasa menginjak bangunan mewah bahkan Ronald memfasilitasi mereka dengan baik.

🍁🍁🍁

Sepuluh menit berlalu, Ronald membicarakan maksud kedatangan ke desa tersebut, perbincangan antara Dirinya dan Abah akbar tenang, sesekali diiringi gelak tawa. Keramahan Umi Fatma dan Abah Akbar terhadap Ronald, membuat Ronald cukup nyaman.

Sedangkan Kedua Bidadari Ronald, sibuk mengamati Rumah jadul yang sekarang mereka datangi. Serasa pemandangan saat ini, merusak mata indah Esme Ia mulai jenuh, tak terkecuali Charlotte, Ia menjentikan kuku yang kemudian di senggol Ronald.

"Jangan buat malu, tunjukan attitude Kalian dalam bertamu," bisik Ronald yang di dengar Esme dan Charlotte

Mendapat teguran dari Ronald, keduanya menegakan posisi duduk dan berusaha bertahan dengan suasana yang membuat mereka jengah.

Terpopuler

Comments

Selviana

Selviana

Mampir juga di novel aku yang berjudul (suami ku belum bisa move on dengan masa lalunya)

2022-11-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - kerudung merah
2 Bab 2 - Sayur lodeh
3 Bab 3 - Penyejuk hati
4 Bab 4 - Visual
5 Bab 5 - menuju restu
6 Bab 6 - Mengambil hati
7 Bab 7 - malam pertama yang tertunda
8 Bab 8 - Tersisih
9 Bab 9 - Mistake
10 Bab 10 - Tidak ada rasa
11 Bab 11 - Perhatian
12 Bab 12 - Hanya akting belaka
13 Bab 13 - Tahu diri
14 Bab 14 - Ronald junior
15 Bab 15 - Fighting girl
16 Bab 16 - Sampai hati
17 Bab 17 - Melting
18 Bab 18 - Next Aisyah
19 Bab 19 - Hantu jadi - jadian
20 Bab 20 - Izin kuliah
21 Bab 21 - Coba Lagi
22 Bab 22 - Ronald berubah
23 Bab 23 - Bukan Aku
24 Bab 24 - Lelaki yang mana?
25 Bab 25 - Subjektif
26 Bab 26 - Di ambang cemas
27 Bab 27 - Kehilangan
28 Bab 28 - Esme momen
29 Bab 29 - Anak mu Anak ku
30 Bab 30 - Diary
31 Bab 31 - Bercinta
32 Bab 32 - Mimpi saja.
33 Bab 33 - Bahagia
34 Bab 34 - Masih
35 Bab 35 - Deg Deg Der
36 Bab 36 - Deal
37 Bab 37 - Jitu
38 Bab 38 - Klarifikasi jebakan
39 Bab 39 - Teror
40 Bab 40 - Tak bersyarat
41 Bab 41 - Iri bilang bos
42 Bab 42 - Esme berulah
43 Bab 43 - Pisah ranjang
44 Bab 44 - Lahir batin Ku
45 Bab 45 - Baiknya
46 Bab 46 - Adakah keadilan?
47 Bab 47 - Secercah
48 Bab 48 - Dia tak biasa
49 Bab 49 - Mendamaikan diri
50 Bab 50 - Sesak!
51 Bab 51 - Asing
52 Bab 52 - Kenali aku
53 Bab 53 - Menghangat
54 Bab 54 - Satu atau dua
55 Bab 55 - Kepergian Charlotte
56 Bab 56 - Harta yang paling berharga
57 Bab 57 - Pilihan sulit
58 Bab 58 - Bahaya!
59 Bab 59 - Balik lawan
60 Bab 60 - Belaian mesra
61 Bab 61 - Masa lalu yang datang
62 Bab 62 - Imbas pada Zayn
63 Bab 63 - Jodoh
64 Bab 64 - Me time with you
65 Bab 65 - Pertaruhan diri.
66 Bab 66 - Main senggol
67 Bab 67 - Ritual
68 Bab 68 - petak umpet
69 Bab 69 - Buah tak jatuh jauh dari pohonnya.
70 Bab 70 - Kamu ketahuan
71 Bab 71 - Kepekaan Zayn.
72 Bab 72 - Luar biasa!
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 - kerudung merah
2
Bab 2 - Sayur lodeh
3
Bab 3 - Penyejuk hati
4
Bab 4 - Visual
5
Bab 5 - menuju restu
6
Bab 6 - Mengambil hati
7
Bab 7 - malam pertama yang tertunda
8
Bab 8 - Tersisih
9
Bab 9 - Mistake
10
Bab 10 - Tidak ada rasa
11
Bab 11 - Perhatian
12
Bab 12 - Hanya akting belaka
13
Bab 13 - Tahu diri
14
Bab 14 - Ronald junior
15
Bab 15 - Fighting girl
16
Bab 16 - Sampai hati
17
Bab 17 - Melting
18
Bab 18 - Next Aisyah
19
Bab 19 - Hantu jadi - jadian
20
Bab 20 - Izin kuliah
21
Bab 21 - Coba Lagi
22
Bab 22 - Ronald berubah
23
Bab 23 - Bukan Aku
24
Bab 24 - Lelaki yang mana?
25
Bab 25 - Subjektif
26
Bab 26 - Di ambang cemas
27
Bab 27 - Kehilangan
28
Bab 28 - Esme momen
29
Bab 29 - Anak mu Anak ku
30
Bab 30 - Diary
31
Bab 31 - Bercinta
32
Bab 32 - Mimpi saja.
33
Bab 33 - Bahagia
34
Bab 34 - Masih
35
Bab 35 - Deg Deg Der
36
Bab 36 - Deal
37
Bab 37 - Jitu
38
Bab 38 - Klarifikasi jebakan
39
Bab 39 - Teror
40
Bab 40 - Tak bersyarat
41
Bab 41 - Iri bilang bos
42
Bab 42 - Esme berulah
43
Bab 43 - Pisah ranjang
44
Bab 44 - Lahir batin Ku
45
Bab 45 - Baiknya
46
Bab 46 - Adakah keadilan?
47
Bab 47 - Secercah
48
Bab 48 - Dia tak biasa
49
Bab 49 - Mendamaikan diri
50
Bab 50 - Sesak!
51
Bab 51 - Asing
52
Bab 52 - Kenali aku
53
Bab 53 - Menghangat
54
Bab 54 - Satu atau dua
55
Bab 55 - Kepergian Charlotte
56
Bab 56 - Harta yang paling berharga
57
Bab 57 - Pilihan sulit
58
Bab 58 - Bahaya!
59
Bab 59 - Balik lawan
60
Bab 60 - Belaian mesra
61
Bab 61 - Masa lalu yang datang
62
Bab 62 - Imbas pada Zayn
63
Bab 63 - Jodoh
64
Bab 64 - Me time with you
65
Bab 65 - Pertaruhan diri.
66
Bab 66 - Main senggol
67
Bab 67 - Ritual
68
Bab 68 - petak umpet
69
Bab 69 - Buah tak jatuh jauh dari pohonnya.
70
Bab 70 - Kamu ketahuan
71
Bab 71 - Kepekaan Zayn.
72
Bab 72 - Luar biasa!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!