Eps. 02. Awal Perkenalan

"Baik, Mbak. Tolong jaga istri saya."

Tanpa berfikir panjang, Pandu bergegas meninggalkan mobilnya dan berjalan cepat, mengitari area itu berharap ada bidan praktik terdekat yang bisa dia temui disana.

"Sakit, Mbak! Saya su-dah ti-dak kuat la-gi....." Wanita itu kembali mengerang seraya mencengkram tangan Yuri sangat kuat.

"Bukaannya sudah besar, persalinan harus segera dilaksanakan, kalau tidak, bayi Ibu bisa tidak selamat," sergah Yuri.

"To-tolong la-lakukan sesuatu, Mbak," rengek wanita itu dengan suara serak menahan sakit.

"Dengan sangat terpaksa ibu harus melahirkan disini, Bu," ucap Yuri pasrah.

Bagaimanapun juga bayi itu harus segera dilahirkan, apabila tidak, kemungkinan buruk bisa saja terjadi. Bukan hanya bayinya, ibunya pun bisa saja tidak tertolong.

Yuri menghela nafas dalam-dalam. "Bismillahirrahmanirrahim."

Sebelum memberi pertolongan sebisanya, Yuri menyempatkan berdoa dalam hatinya. Bergegas ia mengangkat tinggi-tinggi kedua paha wanita itu.

"Ayo tarik nafas, Bu!" Satu tangan Yuri menekan perut bagian bawah wanita itu sedangkan tangan yang lain siaga untuk bayi yang akan lahir.

"Aaaaaahh........" Dengan erangan panjang dan isak tangisnya, wanita itu menarik nafas dalam dan menghembuskannya sepanjang yang dia sanggup.

Setelah beberapa menit dalam suasana yang begitu panik, Yuri akhirnya bisa sedikit tersenyum lega. Kendati sama sekali tidak berpengalaman menangani sebuah proses persalinan, pada akhirnya dia tetap bisa membantu wanita itu. Bayi yang dilahirkannya pun selamat.

"Wah... Alhamdulillah. Selamat ya, Bu. Bayi ibu perempuan. Bayi ini lahir dengan selamat dan sempurna," ujar Yuri tersenyum lega seraya meraih kotak P3K yang ada di dalam dashboard mobil itu dan mengambil gunting untuk memotong tali pusarnya.

"Te-rima ka-sih, Mbak. Tolong jaga bayi saya," lirih wanita itu dengan suara lemah. Peluh bercucuran membasahi keningnya. Tubuhnya lemas terbaring pasrah di atas jok mobil, nafasnya tersengal-sengal dan darah masih terus keluar dari jalan lahir bayinya.

Tangis bayi yang baru saja terlahir ke muka bumi itu memekik nyaring, memecah kesunyian malam. Dengan cekatan, Yuri membersihkan bayi yang masih berlumur darah itu dengan menggunakan tisu basah, lalu membungkusnya dengan bedong bayi. Atas petunjuk wanita yang ditolongnya itu, Yuri mendapatkan bedong bayi dari sebuah tas yang memang sudah dia persiapkan dari awal, jauh sebelum perkiraan persalinan dan tanggal kelahiran bayinya.

Hujan masih turun, walau kini sudah sedikit mereda. Dari kejauhan, terlihat sebuah mobil yang lain, melesat cepat dan berhenti tepat di samping mobinya. Pandu turun dengan tergopoh dari mobil itu dan segera menghampiri Yuri yang masih ada di dalam mobil itu.

"Sial, Mbak. Tidak ada bidan dekat sini," sesal Pandu dengan nafas terengah. "Tapi saya meyewa sebuah mobil dari bengkel rekan saya, kebetulan tempatnya tak jauh dari sini. Saya harus secepatnya membawa istri saya ke rumah sakit," sambungnya.

"Bayi anda sudah lahir, Pak. Lihat ini, dia sangat cantik!" Yuri tersenyum seraya menunjukkan bayi yang masih merah dan tertidur dalam hangatnya balutan bedong dalam gendongannya.

"Hah ... sudah lahir?" Pandu terperangah dan membulatkan matanya seolah tidak percaya.

"Alhamdullilah..... terima kasih banyak, Mbak," ucapnya sambil tersenyum bahagia memandangi wajah bayi mungil di gendongan Yuri.

"Mas Pandu, akhirnya bayi kita bisa lahir dengan selamat," panggil wanita itu lirih, serta berusaha tersenyum menatap wajah suaminya.

Bergegas Pandu masuk ke dalam mobilnya dan menghampiri istrinya.

"Iya, Sayang. Terima kasih karena sudah berjuang untuk kelahiran putri kita." Pandu mengusap wajah dan keringat di kening istrinya yang terlihat sangat lemah setelah sebuah proses persalinan menegangkan baru saja dia lewati.

"Tapi kita tetap harus segera ke rumah sakit, Pak. Sampai sekarang istri anda masih mengeluarkan banyak darah. Dia harus segera mendapat pertolongan," sela Yuri dan seketika membuyarkan perasaan senang Pandu atas kelahiran putrinya.

"Kamu benar, Mbak. Kita memang tetap harus segera ke rumah sakit. Istri dan bayi saya harus tetap mendapat penanganan dokter." Pandu mengangguk paham. Meski bayinya sudah lahir dengan selamat, mereka tetap harus ke rumah sakit untuk mendapat tindakan pertolongan yang lain.

"Mbak, apa kamu bisa ikut saya ke rumah sakit? Saya butuh bantuan Mbak, untuk menjaga bayi ini sampai saya tiba di rumah sakit," pinta Pandu, berharap Yuri mau ikut bersamanya, hingga mereka tiba di rumah sakit.

"Baik, Pak." Yuri mengangguk setuju. Kepalang menolong, dia merasa tetap punya tanggung jawab membantu pasangan itu dan memastikan bayi dan ibunya baik-baik saja, hingga mereka mendapat pertolongan medis di rumah sakit.

.

Tiba di rumah sakit, para petugas medis dengan sigap memberi pertolongan terhadap istri Pandu, dengan membawanya masuk ke ruang bersalin. Bayinya pun segera di bawa ke ruang inkubator. Meski tidak terlahir prematur, dokter memutuskan sementara waktu bayinya dirawat disana karena proses persalinan yang terjadi secara spontan sebelumnya, tanpa bantuan medis sama sekali.

"Ibu dan bayinya akan kami beri tindakan, Pak. Bapak silahkan menunggu di luar dulu," ujar seorang suster, melarang Pandu ikut masuk ke dalam ruang bersalin.

"Baik, Suster. Tolong beri penanganan terbaik untuk istri dan bayi saya," angguk Pandu sama sekali tidak menolak. Dia tahu dokter memang harus segera menangani istri dan bayinya. Bersama Yuri, dia lalu sama-sama duduk di kursi ruang tunggu di rumah sakit itu.

"Terima kasih banyak ya, Mbak. Akhirnya istri dan bayi saya bisa selamat. Itu semua berkat bantuan Mbak," urai Pandu sungkan, merasa sangat berhutang budi kepada Yuri. Karena bantuan wanita itulah, nyawa istri dan bayinya bisa selamat.

"Iya sama-sama, Pak," sahut Yuri singkat.

"Ohya, Mbak. Tadi itu kenapa Mbak bisa kebetulan sekali ada di tempat itu?" Pandu mulai membuka obrolan di antara mereka.

"Saya hanya sedang berteduh di halte itu, Pak," ungkap Yuri jujur.

"Malam-malam begini, mbak ada di tempat sepi seperti itu. Memangnya mbak tinggal dimana?"

"Saya ... saya ..." Yuri tergagap, dia tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan Pandu.

"Ahh, saya lupa! Kita belum berkenalan," jeda Pandu memotong ucapan Yuri.

"Namaku Pandu, Mbak." Pandu mengulurkan tangannya ke hadapan Yuri.

"Saya Mayuri, Pak Pandu. Cukup panggil Yuri saja." Yuri menjabat tangan Pandu serta berusaha mengulas sebuah senyum ramah di bibirnya.

Pandu terpaku, untuk sesaat dia memperhatikan wajah Yuri yang terlihat sayu. Pakaiannya juga masih basah, dan terlihat kusut. Yang cukup membuatnya terperangah adalah ketika melihat tubuh Yuri penuh luka memar.

"Itu badan Mbak Yuri, kenapa lebam-lebam seperti itu? Apa ada yang memukulimu?" tanya Pandu sedikit heran dan juga bingung melihat keadaan Yuri saat itu.

"Aaa ... ini tidak apa-apa, Pak Pandu," sahut Yuri seraya memalingkan wajahnya dan menggeser duduknya sedikit menjauh dari Pandu yang terus menatapnya penuh tanda tanya.

Terpopuler

Comments

Re Studio

Re Studio

makin seru lanjut kak

2022-10-16

1

Mami keyffara

Mami keyffara

jad ingat proses melahirkan kemarin......semoga istri pandu sehat2 saja dan begitu juga bayinya

2022-10-15

2

Don't Ask Myname

Don't Ask Myname

Makin seru....
lanjut kak... tetap semangat 💪💪

2022-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 Eps. 01. Permulaan Kisah
2 Eps. 02. Awal Perkenalan
3 Eps. 03. Diusir Warga
4 Eps. 04. Ditawari Menjadi Baby Sitter
5 Eps. 05. Perubahan Sikap
6 Eps. 06. Tidak Langsing Lagi
7 Eps. 07. Kurang Bisa Menghargai
8 Eps. 08. Alergi Susu Formula
9 Eps. 09. Perhatian Kecil
10 Eps. 10. Lebih Pantas
11 Eps. 11. Tiga Bulan Berlalu
12 Eps. 12. Terbakar Cemburu
13 Eps. 13. Termakan Hasutan
14 Eps. 14. Kepergok
15 Eps. 15. Kesalahpahaman
16 Eps. 16. Mau Menang Sendiri
17 Eps. 17. Kerepotan Sendiri
18 Eps. 18. Kejadian Tidak Terduga
19 Eps. 19. Pertemuan Tak Disangka
20 Eps. 20. Mencari Tempat Tinggal Baru
21 Eps. 21. Titip Chia
22 Eps. 22. Merasa Diperlakukan Istimewa
23 Eps. 23. Selisih Paham
24 Eps. 24. Sahabat Lama
25 Eps. 25. Cerita Lama Belum Kelar
26 Eps. 26. Merasa Istimewa
27 Eps. 27. Kejutan Sesungguhnya
28 Eps. 28. Hubungan Yang Tak Seharusnya
29 Eps. 29. Takut Dicurigai
30 Eps. 30. Kecanduan Berbuat Dosa
31 Eps. 31. Semangat Baru
32 Eps. 32. Cara Yang Berbeda
33 Eps. 33. Diterima Bekerja
34 Eps. 34. Tak Sengaja Melihat
35 Eps. 35. Jangan Terlalu Curiga
36 Eps. 36. Pupus
37 Eps. 37. Perubahan Gaya Hidup
38 Eps. 38. Kecurigaanku Benar Adanya
39 Eps. 39. Tidak Disangka
40 Eps. 40. Terpaksa Jujur
41 Eps. 41. Rencana Licik
42 Eps. 42. Tidak Sebodoh Yang Kamu Pikir
43 Eps. 43. Hadiah Dari Gaji Pertama
44 Eps. 44. Sama-Sama Tidak Menyadari
45 Eps. 45. Jangan Merasa Bersalah
46 Eps. 46. Rela Menjadi Yang Kedua
47 Eps. 47. Siapa Dia?
48 Eps. 48. Melenyapkan Bukti
49 Eps. 49. Pria Tak Dikenal
50 Eps. 50. Dibawa Pergi
51 Eps. 51. Kontak Hati
52 Eps. 52. Menemukan Bukti
53 Eps. 53. Menguak Rahasia
54 Eps. 54. Menyusul Ke Luar Kota
55 Eps. 55. Kegelisahan Tamara
56 Eps. 56. Lapor Polisi
57 Eps. 57. Tertangkap
58 Eps. 58. Terimalah Karmamu
59 Eps. 59. Pelakor Sebenarnya
60 Eps. 60. Bukan Anakku
61 Eps. 61. Dia Tidak Berdosa
62 Eps. 62. Kebahagiaanmu, Deritaku
63 Eps. 63. Pilihan Yang Tak Bisa Dipilih
64 Eps. 64. Masih Berusaha Adil
65 Eps. 65. Menabuh Genderang Perang
66 Eps. 66. Perang Dingin Menjadi Panas
67 Eps. 67. Sandiwara Berujung Celaka
68 Eps. 68. Melimpahkan Kesalahan
69 Eps. 69. Aku Menyesal
70 Eps. 70. Sakit Hati Seorang Ibu
71 Eps. 71. Omongan Miring Tetangga
72 Eps. 72. Pesan Singkat Dari Tamara
73 Eps. 73. Meninggalkan Kenangan
74 Eps. 74. Mengabdikan Diri Untukmu
75 Eps. 75. Tujuan Akhir
76 Pengumuman Karya Baru : JANDA BOLONG TAK LAGI TRENDING
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Eps. 01. Permulaan Kisah
2
Eps. 02. Awal Perkenalan
3
Eps. 03. Diusir Warga
4
Eps. 04. Ditawari Menjadi Baby Sitter
5
Eps. 05. Perubahan Sikap
6
Eps. 06. Tidak Langsing Lagi
7
Eps. 07. Kurang Bisa Menghargai
8
Eps. 08. Alergi Susu Formula
9
Eps. 09. Perhatian Kecil
10
Eps. 10. Lebih Pantas
11
Eps. 11. Tiga Bulan Berlalu
12
Eps. 12. Terbakar Cemburu
13
Eps. 13. Termakan Hasutan
14
Eps. 14. Kepergok
15
Eps. 15. Kesalahpahaman
16
Eps. 16. Mau Menang Sendiri
17
Eps. 17. Kerepotan Sendiri
18
Eps. 18. Kejadian Tidak Terduga
19
Eps. 19. Pertemuan Tak Disangka
20
Eps. 20. Mencari Tempat Tinggal Baru
21
Eps. 21. Titip Chia
22
Eps. 22. Merasa Diperlakukan Istimewa
23
Eps. 23. Selisih Paham
24
Eps. 24. Sahabat Lama
25
Eps. 25. Cerita Lama Belum Kelar
26
Eps. 26. Merasa Istimewa
27
Eps. 27. Kejutan Sesungguhnya
28
Eps. 28. Hubungan Yang Tak Seharusnya
29
Eps. 29. Takut Dicurigai
30
Eps. 30. Kecanduan Berbuat Dosa
31
Eps. 31. Semangat Baru
32
Eps. 32. Cara Yang Berbeda
33
Eps. 33. Diterima Bekerja
34
Eps. 34. Tak Sengaja Melihat
35
Eps. 35. Jangan Terlalu Curiga
36
Eps. 36. Pupus
37
Eps. 37. Perubahan Gaya Hidup
38
Eps. 38. Kecurigaanku Benar Adanya
39
Eps. 39. Tidak Disangka
40
Eps. 40. Terpaksa Jujur
41
Eps. 41. Rencana Licik
42
Eps. 42. Tidak Sebodoh Yang Kamu Pikir
43
Eps. 43. Hadiah Dari Gaji Pertama
44
Eps. 44. Sama-Sama Tidak Menyadari
45
Eps. 45. Jangan Merasa Bersalah
46
Eps. 46. Rela Menjadi Yang Kedua
47
Eps. 47. Siapa Dia?
48
Eps. 48. Melenyapkan Bukti
49
Eps. 49. Pria Tak Dikenal
50
Eps. 50. Dibawa Pergi
51
Eps. 51. Kontak Hati
52
Eps. 52. Menemukan Bukti
53
Eps. 53. Menguak Rahasia
54
Eps. 54. Menyusul Ke Luar Kota
55
Eps. 55. Kegelisahan Tamara
56
Eps. 56. Lapor Polisi
57
Eps. 57. Tertangkap
58
Eps. 58. Terimalah Karmamu
59
Eps. 59. Pelakor Sebenarnya
60
Eps. 60. Bukan Anakku
61
Eps. 61. Dia Tidak Berdosa
62
Eps. 62. Kebahagiaanmu, Deritaku
63
Eps. 63. Pilihan Yang Tak Bisa Dipilih
64
Eps. 64. Masih Berusaha Adil
65
Eps. 65. Menabuh Genderang Perang
66
Eps. 66. Perang Dingin Menjadi Panas
67
Eps. 67. Sandiwara Berujung Celaka
68
Eps. 68. Melimpahkan Kesalahan
69
Eps. 69. Aku Menyesal
70
Eps. 70. Sakit Hati Seorang Ibu
71
Eps. 71. Omongan Miring Tetangga
72
Eps. 72. Pesan Singkat Dari Tamara
73
Eps. 73. Meninggalkan Kenangan
74
Eps. 74. Mengabdikan Diri Untukmu
75
Eps. 75. Tujuan Akhir
76
Pengumuman Karya Baru : JANDA BOLONG TAK LAGI TRENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!