Aisyah menatap keluar, melihat Dafa pergi lagi dan Dafa sama sekali tidak pamit kepadanya. Setetes air mata jatuh saat mengingat pembicaraan Dafa sama pacarnya di telpon.
Aisyah mendengar perkataan pacarnya Dafa, yang mengatakan kalau dia tengah diikuti oleh seseorang yang tidak dikenalnya. Dafa yang mendengar kalau pacarnya tengah diikuti oleh seseorang, langsung meluncur ke sana. Dafa terlihat sangat cemas saat pergi.
Aisyah berjalan gontai ke arah ranjang, begitu khawatirnya Dafa kepada pacarnya. Sedangkan Aisyah sebagai istrinya tidak dipedulikan.
Aisyah menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan sendu. Begitu mirisnya kisah cintanya. Di saat orang lain tengah berbahagia dengan status barunya sebagai sepasang suami istri dan menghabiskan waktunya hanya berdua, tapi Aisyah hanya meratapi nasibnya yang tak diinginkan oleh Dafa.
"Apa aku salah mengharapkan cintainya?" helaan nafasnya begitu berat, sungguh malang kisah cintanya.
Pukul dua dini hari, Aisyah terbangun dan menoleh ke samping. Ternyata Dafa belum pulang. Aisyah turun dari ranjang dan meraih gelas di atas nakas.
"Ya... Habis lagi airnya."
Aisyah, kemudian keluar kamar dan berjalan menuju dapur untuk minum sekaligus mengisi lagi gelasnya.
Aisyah berjalan lagi ke kamarnya, tapi saat akan naik tangga. Tiba-tiba dari arah depan terdengar benda jatuh. Aisyah segera melihatnya dan Aisyah terkejut melihat Dafa tergeletak di lantai.
"Dafa...!"
Aisyah buru-buru mendekati Dafa dan meletakkan gelasnya di lantai. Aisyah membantu Dafa untuk bangun, sebab Dafa tengah mabuk, Aisyah segera memapah Dafa ke kamar. Dengan susah payah, Aisyah membantu Dafa jalan ke kamarnya.
Aisyah merebahkan tubuh Dafa, lalu Aisyah membuka sepatunya Dafa. Setelah itu Aisyah menyelimuti Dafa, saat Aisyah akan melangkah untuk mematikan lampunya. Tiba-tiba Dafa menahan tangannya Aisyah.
"Mau kemana kamu," parau Dafa, yang kini duduk.
"Aku mau mematikan lampunya."
"Nggak perlu." Kemudian Dafa menarik Aisyah dan menjatuhkan tubuh Aisyah ke atas ranjang. Dafa langsung mengukung Aisyah dan menatapnya penuh seringai.
"Ka-kamu mau ngapain?"
"Menurutmu...."
Aisyah jelas sangat ketakutan, karena Aisyah melihat tatapan matanya Dafa yang menggelap. Seolah tengah menelanjanginya.
"Aku...."
"Aku apa, hmm?"
"Aku mau keluar," jawab Aisyah.
"Ngapain keluar, bukannya ini yang kamu mau kan dariku."
"Ma-maksudnya?" Aisyah tak mengerti dengan perkataan Dafa.
Dafa tidak menjawabnya, tapi Dafa langsung menyerang bibir Aisyah dengan brutal. Aisyah yang tiba-tiba dicium oleh Dafa, terkejut bahkan Aisyah kewalahan menghadapi ciuman liarnya Dafa.
Dafa membuka baju Aisyah kasar, sampai-sampai kancing piyamanya terlepas. Aisyah ingin menghentikan Dafa, tapi Dafa malah semakin kalap menyentuh seluruh tubuhnya.
"Daf, hentikan!" Mohon Aisyah. Andai Dafa memintanya dengan cara baik, mungkin Aisyah pun akan bersedia.
Dafa yang sudah tertutup dengan hawa naff sunya, tidak memperdulikan permohonan Aisyah. Justru yang ada Dafa semakin liar menyentuh kulit tubuh Aisyah.
Aisyah meringis, saat bagian terkecil dadanya digigit oleh Dafa dan meninggalkan luka di sana.
"Dafa, aku mohon hentikan. Ini sangat menyakitiku," ucap Aisyah, yang kini mulai meneteskan air matanya. Sungguh sakit dan perih bagian dadanya.
Setelah puas menyentuh seluruh tubuh Aisyah, Dafa kemudian membuka seluruh pakaiannya. Aisyah bangkit ketika Dafa membuka bajunya dan Aisyah akan berlari ke arah kamar mandi, tapi Dafa dengan cepat menangkap tubuh Aisyah dan membawa kembali Aisyah ke atas ranjang.
"Dafa, aku mohon jangan seperti ini caranya." Aisyah berusaha melepaskan diri dari kungkungan Dafa. Aisyah jelas menolak sentuhan Dafa, karena caranya Dafa memperlakukannya sangat kasar
"Berisik! Bukankah ini yang kamu mau. Kamu menginginkan aku untuk menyentuhmu."
"Tapi jangan seperti ini. Aku mohon...."
Dafa tak mengindahkan permohonan Aisyah dan tanpa aba-aba, Dafa langsung menerobos masuk bagian bawah perutnya Aisyah.
"Aw... Sakit...." Ringis Aisyah.
Dafa tidak memperdulikan ringisan Aisyah, akal sehatnya sudah tidak bisa terkontrol lagi. Tujuannya sekarang adalah menumpahkan has ratnya yang sudah di ubun-ubun.
Aisyah menangis dan ingin sekali Aisyah meminta tolong, tapi kamarnya kedap suara. Sehingga orang yang diluar kamarnya tidak akan bisa mendengar tangisannya yang menyakitkan.
Dafa terus mengoyak bagian intimnya Aisyah dan terus memaju mundurkan pinggulnya, sampai dirinya tiba di puncaknya dan menumpahkan benihnya di perut Aisyah.
Aisyah hanya bisa menangis pilu, begitu tragisnya kehormatannya yang direnggut paksa oleh Dafa, walau Dafa suaminya. Akan tetapi caranya yang membuat Aisyah tersiksa dan menyakitkan.
"Apa kamu sekarang sudah puas," ucap Dafa, yang masih berada di atas tubuh Aisyah.
Aisyah tak mampu menjawabnya, karena Aisyah menangis kisah hidupnya.
"Kenapa kamu menangis. Harusnya kamu bahagia karena aku bersedia menyentuh kamu, meski aku nggak cinta sama kamu. Bagiku kamu itu hanya perempuan penyakitan dan sebentar lagi aku akan membuangmu dari hidupku."
Bukan lagi bagian bawah perutnya yang terkoyak, tapi hatinya juga terkoyak oleh perkataan Dafa. Rasa cinta Aisyah terhadap Dafa, tak sebanding dengan rasa sakit yang di rasakannya saat ini. Hatinya sudah terlanjur sakit dengan perkataan dan perlakuan Dafa.
Dengan sekuat tenaga Aisyah menyingkirkan tubuh Dafa. Aisyah meringis sakit saat melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Aisyah langsung menjatuhkan tubuhnya ke lantai dan menangis. Sungguh sakit hati dan tubuhnya.
Di luar kamar mandi, Dafa menatap ke langit-langit kamar. "Kapan berakhirnya pernikahan sialan ini."
"Aku harus secepatnya mengakhiri pernikahan ini. Aku nggak mau Wulan tahu kalau aku sudah menikah."
"Argh... Ini semua gara-gara papa sama ayah Aries. Andai Ais tidak penyakitan, pasti pernikahan ini tidak pernah terjadi. Sial...!" Dafa melempar bantal ke sembarang arah. Hatinya kesal karena harus menikahi Aisyah, yang justru kini menjadi benalu di dalam hubungannya dengan Wulan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Nur Lizza
nasif ais sm kyk hanna.😭😭😭
knp ais gk sm brian thor kn dr dl brian sk sm ais.
apa nanti brian jd suami kdua ais y thor
2023-07-30
0
sryharty
greget aku sama Daffa,,kalau emang ga cinta ya ga usah di sentuh ais nya,,
2022-10-17
1
Fauziah Fauziahhh
sabar aisyah ada ada pelangi setelah hujan,dafa kami tunggu penyesalan mu....
2022-10-17
1