Akademi Clover memiliki banyak fasilitas diantaranya terdapat ruang memasak. Ruangan tersebut biasanya digunakan untuk eskul memasak atau adanya kelas memasak. Blake memutuskan untuk menggunakan ruang masak tersebut untuk membantu Ancia agar ia bisa memasak.
Sebenarnya Blake tidak memaksa Ancia untuk menjadi pelayan pribadi. Tetapi itu keingin Ancia yang ingin menjadi pelayan pribadi Blake. Blake pun hanya menuruti keinginan Ancia. Tidak ada yang bisa ia lakukan lagi.
Sebelum mereka menggunakan ruang masak tersebut tentu saja hal yang pertama kali Blake lakukan adalah meminta izin untuk menggunakan ruang masak tersebut. Guru yang menjaga ruang masak tersebut mengizinkan Blake untuk menggunakan ruang memasak. Karena tidak ada yang menggunakan ruangan tersebut.
"Shofia, hari ini apa yang akan kita masak." Ucap Ancia, Shofia pun menjawab pertanyaan Ancia bahwa mereka akan memasak soup. Ancia pun mengangguk. Blake memutuskan bahwa Ia dan Ai Kayano akan menjadi juri.
Shofia dan Ancia memulai memasak. Pertama Shofia menyuruh Ancia untuk memotong sawi. Ancia pun menuruti perkataan Shofia. Selanjutnya Shofia memotong bawang merah. Ai Kayano dan Blake menyaksikan mereka berdua memasak.
Saat memotong sawi jari ancia terkena pisau. Ancia pun merinti kesakitan. Blake yang mengetahui jari Ancia terkena pisau langsung menarik tangannya. Tetapi Ancia menolak Blake. Ia hanya menjawab bahwa dirinya tidak apa apa. Itu hanya luka kecil.
Blake pun mengangguk tidak bisa berkutip. Ia lanjut menyimak Shofia dan Ancia memasak. Kali ini Ancia ditugaskan oleh Shofia untuk menganduk kuah yang dipanaskan diatas kompor. Karena Ancia baru saja terkena pisau sudah pasti jarinya terluka.
Shofia melanjutkan memotong bawang. Lima menit kemudian Shofia memasukan bumbu ke dalam panci. Ancia hanya diberikan tugas untuk mengaduk saja. Tetap saja Blake masih khawatir karena darah yang terdapat di jari Ancia terus mengalir.
Ini pertama kalinya Blake sangat tidak berdaya di dalam situasi tersebut. Ai Kayano sudah memperingatkan Ancia untuk mengobati lukanya. Tetapi Ancia menolak karena dirinya baik baik saja. Tetapi Justru sebaliknya. Itulah yang membuat Ai Kayano Khawatir.
tiga puluh menit sudah terlewatkan.Hidangan yang mereka buat akhirnya sudah jadi. Ancia dan Shofia pun melakukan tos karena mereka berdua berhasil membuat soup. Ai Kayano dan Blake mencicipi soup yang dibuat oleh Ancia dan Shofia. Soup itu sangat lezat dimulut.
Rasanya pun sangat pas saat dimulut. Setelah Blake dan Ai Kayano sudah selesai menghabiskan hidangan yang dibuat oleh Ancia dan Shofia. Mereka pun membantu membersihkan dapur yang baru saja mereka pakai.
Setelah mereka selesai membersihkan dapur. Shofia dan Ai Kayano pamit kepada Ancia karena mereka masih ada beberapa urusan yang harus diselesaikan. Ancia berterima kasih kepada Shofia karena ia ingin meluangkan waktunya demi mengajarkan Ancia untuk memasak.
Setelah mereka sudah menjauh dari pandangan Ancia dan Blake. Blake mengajak Ancia untuk segara ke UKS. Karena jika tidak diobati maka akan terjadi gejala infeksi pada kulit. Kali ini Ancia menuruti perkataan tuannya. Mereka berdua bergegas menuju UKS.
Beberapa menit perjalanan. Akhirnya mereka sampai di depan pintu uks. Dan mereka menyuruh salah satu guru yang bertugas di uks untuk memeriksa jari Ancia. Saat di uks Ancia dimarahi oleh guru tersebut. Karena saat ia berdarah Ancia tidak segera mengobati jarinya.
Untung saja jari Ancia tidak terinfeksi. Memang sudah wajar bagi Ancia bahwa luka seperti itu tidak apa apa. Karena dulu Ancia sudah pernah dijadikan budak. Hal seperti itu tentu saja sudah wajar bagi Ancia. Tetapi jika tidak segera diobati dampak nya akan besar.
Guru tersebut memberikan Ancia obat agar darahnya tidak terus mengalir dan memperban jari Ancia. Setelah jari Ancia sudah diperban Ancia dan Blake berterima kasih kepada guru tersebut dan pamit karena sekarang sudah jam nya pulang.
Setelah sudah keluar dari uks. Blake pun menghela nafas dan bersyukur bahwa Ancia tidak apa apa. Blake tidak ingin terjadi apa apa kepada Ancia. Apalagi identitas Ancia masih misteri. Blake mengetahui bahwa namanya Ancia adalah saat Ancia dikejar oleh seorang pria yang saat itu adalah tuannya.
Semenjak itulah ia menamakannya Ancia. Ancia dari tadi hanya menundukan kepala karena merasa bersalah. Ancia membuat tuannya khawatir itu saja sudah membuat Ancia sangat bersalah. Tetapi Blake pun memaklumi Ancia karena mungkin baginya itu sudah terbiasa.
"Baiklah Ancia, Bagaimana menurutmu hari ini. Apakah sangat menyenangkan?" Ucap Blake. Ancia yang sejak tadi hanya merengut sekarang kembali ceria. Dan ia menceritakan kepada Blake espresinya saat ia memasak. Blake pun senang mendengarnya.
Karena saat di ruang dapur Blake selalu mengamati Ancia. Apakah teknik memasak Ancia ada peningkatan. Setelah Blake mengamati sudah ada sedikit kemajuan. Sebenarnya Blake telah menyewa seseorang untuk menyelidiki identitas Ancia.
Sekarang masih dalam proses. Tinggal tunggu saja kira kira keluarga mana yang tega membuang Ancia. Sebenarnya Blake tidak percaya bahwa Ancia dibuang. Tetapi itu hanya kemungkinan kecilnya bahwa Ancia dibuang saat masih kecil.
"Ancia, Bagaimana kondisi luka mu saat ini." Ucap Blake. Ancia pun melihat jarinya dan memastikan apakah lukaya sudah sembuh atau tidak dengan cara membuka perbannya. Blake pun melarangnya untuk membuka perbannya. Karena Blake sangat yakin tidak mungkin luka tersebut bisa sembuh dalam waktu sekejap.
"Kurasa lukanya sudah sembuh." Ucap Ancia. Blake pun tersedak dan ia menunjukan ekspresi tidak percaya dengan apa yang Ancia katakan. Sangat tidak mungkin sekali bahwa luka itu sembuh sekejap.
"Baiklah sebaiknya kita bergegas. Richard dan Luck pasti sudah menunggu kita." Ucap Blake. Ancia pun mengangguk. Setelah banyak waktu yang terbuang karena perjalanan menuju gerbang Akademi. Akhirnya mereka berdua sudah sampai di depan gerbang yang terbuat dari emas.
Dan disana terdapat Richard dan Luck yang dari tadi sudah menunggu mereka berdua. Richard pun memarahi Blake karena sejak tadi mereka menunggu Blake dan Ancia. Bahkan Luck dari tadi sudah pasrah karena kelelahan.
"Maaf tadi kami berdua ada urusan mendadak." Ucap Blake. Richard pun menghela nafas dan ia langsung masuk ke dalam mobil pribadi keluarga Count Ballancia. Dan disusul oleh Blake dan Ancia. Saat diperjalanan Ancia menceritakan bahwa ia baru saja belajar memasak.
Richard menyaksikan cerita yang disampaikan oleh Ancia. Richard sangat menikmati cerita Ancia. Bahkan ia tertawa saat mendengar cerita Ancia. Tidak dengan Blake dan sejak tadi hanya memandang ke luar kaca mobil. Ia sudah kelelahan karena banyak sekali hal yang baru saja terjadi.
"Ancia. Besok apakah kamu mau mampir ke istana Kayano. Meskipun ayah Ai Kayano agak galak. Tetapi istana tersebut sangat besar sekali. Bahkan terdapat penjaga disana. Sebenarnya Count Ballancia juga memiliki penjaga sama hal nya dengan Keluarga Kayano.
Tetapi penjaga tersebut tidak sebanyak milih Keluarga Kayano. Ancia pun mengangguk dan sangat bahagia. Karena sejak dua hari lalu ia sangat penasaran dengan Istana Kayano yang dimana temapt Shofia dijadikan pelayan pribadi oleh ayah Ai Kayano.
"Tenang saja, Aku sudah menyampaikan kepada Ai Kayano bahwa besok kita akan berkunjung kesana." Ucap Blake. Setelah beberapa menit perjalanan. Mereka sampai di gerbang Keluarga Count Ballancia dan mereka disambut oleh para pelayan disana. Petualangan Ancia pun dimulai.
-Bersambung-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Alvita Vita
Suka banget 💗
2022-11-16
0
🌸Santi Suki🌸
mulai ke petualangan mereka 🤭
2022-11-02
1
Kᵝ⃟ᴸуυℓ∂єρ
mangat ka
2022-10-29
1