CHAPTER 2

Disinilah Evelyne sekarang, berada di kafe seorang diri, sudah setengah jam yang lalu dia membuka kafe tapi sama sekali belum ada tanda-tanda datangnya pelanggan. Apa ini karena dia terlambat buka kafe? sehingga pelanggannya mengira kafe ini tutup. Entahlah tapi sungguh rasanya Evelyne benar-benar ingin mengumpat pada Grace sialan, karena dia harus menuruti kemauan orang sinting bin ribet yang sialnya adalah sahabatnya.

Jika benar tidak ada pelanggan hari ini dia akan merasa sangat bersalah kepada Edzard, meskipun dia tahu Edzard tidak akan mempermasalahkan hal ini, tapikan Edzard sudah memberikan kepercayaan padanya.

Bosan? Ya... Evelyne merasa bosan karena tidak melakukan apapun sekarang. Apa yang harus dia lakukan? Apa yang harus dia katakan pada Edzard? Seseorang tolonglah si manusia lemah itu.

Seorang pelanggan memasuki kafe, betapa bahagianya Evelyne sekarang, kini Evelyne tengah menunjukkan senyumnya kepada si pelanggan tersebut.

"Mau pesan seperti biasanya mas?" Tanya Evelyne dengan ramah sembari tersenyum manis tanpa dia sadari dapat membuat jantung seseorang dihadapannya berdetak kencang.

Si pelanggan hanya menganggukkan kepalanya. Evelyne bersegera membuat pesanan dari pelanggan itu.

Kafe yang biasanya ramai dan tiba tiba hanya seorang pelanggan yang datang, hanya karena terlambat membuka kafe, apakah masuk akal?

Tentu saja tidak.

Lalu apa penyebab? Siapa pelakunya?

"Ini silahkan dinikmati" Evelyne dan membawa pesanan Azelvin.

Evelyne segera duduk di tempat kasir yg letaknya tidak jauh dari tempat dimana Azelvin duduk. Setiap gerakan dari Evelyne tidak lepas dari pantauan mata Azelvin. Bahkan helaan nafas dari Evelyne dengan perasaan tercampur aduk antara bosan dan khawatir, itu Azelvin pantau. Azelvin tau ada sesuatu hal yang dipikirkan oleh Evelyne tetapi Azelvin tidak tau apa itu? Terlihat jelas di mimik wajahnya yang tengah bimbang dan kebingungan.

"Apa gue kembaliin duitnya sekarang? Tapikan dia lagi makan, ntar makannya jadi keganggu, huuuuffhh.......... Nanti aja deh pas dia bayar pesanannya gue kembaliin uangnya" ucap Evelyne dalam hati.

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam demi jam berlalu tapi tidak bosan-bosannya Azelvin memperhatikan Evelyne, yang sekarang benar benar begitu bosan, dan di serang hawa kantuk.

I can't believe

Gidaryeossdeon ireon neukkim

Naman duetgo sipeun geunyeoneun naui mellodi

Haru Jongil go on and on and ooh

Tteonaji anhge geunyeol nae gyeote

Bunyi ringtone handphone Evelyne.

Evelyne segera menerima panggilan telepon yan ternyata dari Edzard.

*Yang tampilan tulisan berformat Italic / huruf miring ➡️ Edzard*

"Halo Ed"

"Evelyne gimana?"

"Gimana apannya"

"Kafe, rame ngak? Lo kesulitan ngak? Butuh bantuan?"

"Gimana ya.... Kafe sepi banget gak kaya biasanya"

"Syukurlah"

"Kok syukur"

"Yaaaa... Karena.....emmm... Udah dulu ya..

Oh ya ini gue udah otw ke kafe"

"Berapa lama lagi lo nyampe sini"

"Ya mana gue tau unta"

"Santai dong, guekan cuma nanya. Di kira- kira dong"

"Eem dua puluh menit mungkin"

"Cepet banget, lama gak papa kok gak masal...."

"Ngak deh ntar lo rindu sama gue. Rindukan berat"

"Seberat apa?"

"Seberat gue ngelihat lo dengan dia"

"Bisa aja lo, gombal dasar" Evelyne tersenyum tipis.

"Bukan gombalan itu.... Oh ya mau nitip sesuatu nggak?"

"Nitip apa ya?.... Nggak deh, yang terpenting lo nyampe sini selamat udah itu aja"

"Oh ya bahan-bahan di kafe, yang habis apa aja? Gue lupa, tapi kemarin gue udah sempet catet sih, Lo tinggal cari aja catatan itu gue lupa tarok dimana"

"Siap bos"

"Kok bos"

"Iyalah lo kan bos gue"

"Sayang aja lah"

"Idiih ogah"

"Ooh gitu,,, awas ya nant....."

"Iya-iya sayang, puas?" Evelyne terkekeh kecil.

"Oke daaah"

Apakah pantas Evelyne dan Edzard ini hanya dianggap sebagai hubungan bos dan karyawan? teman? Sahabat?

Evelyne merasa beruntung menggenal dan telah di pertemukan orang sebaik Edzard. Evelyne kemudian meninggalkan tempat kasir, mulai mencari letak catatan yang dimaksud Edzard.

Sementara disisi lain ada hati yang tersakiti melihat bagaimana ekspresi senang Evelyne yang sedang menerima panggilan dari Edzard. Melihat Evelyne yang tertawa karena gombalan dari Edzard yang menurut Azelvin tak berkelas dan menjijikkan, membuat hatinya panas seperti terbakar. Azelvin sudah tidak tahan lagi. Azelvin meninggalkan sesuatu barang dan sebuah sticky note.

Saat Evelyne sudah menemukan catatan itu, dia kembali ke meja kasir, tapi pelanggan tadi sudah pergi, sebenarnya pelanggan itu tidak membayar juga tidak masalah, karena Evelyne bisa saja mengurangi uang dalam amplop itu sejumlah dengan harga minuman yang dipesannya, tapi bagaimana dia mengembalikan uang itu.

"Sial...... Gue belum ngembaliin uangnya. Aaaaah... Semoga aja dia besok kesini lagi" ucap Evelyne yang menghampiri meja Azelvin duduk tadi.

"Lagi?" ucap Evelyne yang melihat amplop itu dan dugaannya benar. Amplop itu berisikan uang bahkan dia rasa jumlahnya lebih banyak, tapi kali ini bukan hanya itu Evelyne juga mendapati barang lain yang tertinggal atau mungkin sengaja ditinggal.

"Inikan? Bukannya ini baju yang pengen gue beli tadi ya?" Pikirnya, tapi baju yang ingin dia beli tadi adalah baju couple dan yang ada ditangannya hanya sebuah baju, jadi Evelyne menyimpulkan bahwa ini hanya ketidaksengajaan, mungkin saja uang dan baju ini benar-benar tertinggal, karena orang tadi ceroboh, masuk akal memang tapi jika dilihat dari sisi yang berbeda bisa jadi tidak masuk akal.

Flashback

"Cepetan dong, Lo milih baju udah kaya bangun rumah aja lama amat" ucap Evelyne kesal.

"Sabar kek, niih ya gue kasih tau, kalau mau ngasih hadiah sama kesayangan itu harus yang istimewa, yang bagus"

"Alaah lebay, ntar kalau pu....."

"Pu apaan? Putus waah doa lo"

"Gue gak doain"

"Serah deh, niih menurut lo bagusan yang ini atau ini" Grace memberinya dua pilihan yang menurutnya dari kedua pilihan itu tidak ada yang bagus karena menurutnya, baju itu alay. Bewarna putih dengan gambar setengah hati dan warna hijau muda menyala.

"Eem.... Nah ini nih cantik" Evelyne memilih baju lain. Perpaduan warna antara biru tua dan hitam tapi di dominasi warna hitam, dengan motif sederhana berupa tulisan 'you' pada bagian depan. Cantik...

"Guekan nanyanya antara yang warna putih ini sama yang hijau ini"

"Lo nanya gue jawab, gue ngak suka dua duanya. Yang putih itu alay, kalau yang warna hijau itu warnanya terlalu terang, kalau lo pake baju itu pasti jadi pusat perhatian"

"Bodolah gue pilih yang putih aja deh, cantik"

"Cantik apaan kaya gitu"

"Lo kalau pengen yang itu beli aja, mumpung masih disini kan"

"Mau sih, tapi ada barang lebih penting yang bisa gue beli, jadi lain kali aja"

"Kebiasaan, manjain diri sendiri sesekali tuh dibutuhkan juga"

"Udahlah lagian juga gue gak pengen pengen banget kok"

Flashback off

"Beneran ketinggalan atau sengaja ditinggal? Kalau sengaja ditinggal kenapa dia niat banget sih, sampai ngikutin gue ke mall, emang dia siapa? Perasaan gue nggak kenal sama orang itu" Cukup lama Evelyne terdiam dalam lamunannya, berusaha mencari alasan yang logis.

"Evelyne" ucap seseorang mengejutkannya.

"Anjing" umpat Evelyne.

"Anjing teriak anjing" ejek Edzard.

"Ahhh.... Lu Ed"

"Ini kafe gak ada pelanggan sama sekali"

"Ada kok, ya cuma satu sih, tapi dia ninggalin duit segepok niih"

"Ya tapikan itu duitnya dia, bukan hak kita vel. Siapa tau besok dicariin, gimana?"

"Tapi lo harus tau niih, orang yang punya duit ini itu pelanggan yang misterius itu"

"Maksud lo pelanggan gak jelas yang berusaha nutupin identitas itukan?"

"He'em iya"

"Berarti dia udah ninggalin uang gak cuma sekali dong, gue pikir gak mungkin kalau ketinggalan"

"Dan yang lebih bikin gue heran lagi, dia nggak cuma ninggalin uang doang tapi juga baju yang gue pengen waktu di mall tadi"

"Mungkin dia penggemar atau mungkin pengagum rahasia lo"

"Ada ada aja lo Ed, yakali, emang gue siapa?"

"Atau lo punya masalah sama dia, atau mungkin lo bikin dia sakit hati"

"Masa sih? Gak mungkinlah, gue orangnya baik, ramah,kalem gak mungkin dong? Lagipula mana ada orang mau ngasih uang ke orang yang udah bikin sakit hati"

"Kenapa ya? setiap lo doang yang jaga kafe, kafe jadi sepi, mungkin yang datang kesini itu fans gue semua"

"Eh tapi pernah kok ada lo tapi kafe sepi, nggak perlu percaya diri berlebihan seperti itu"

"Iya juga ya, yang lebih nggak masuk akal lagi, kenapa setiap sepi pasti ada pelanggan yang misterius itu, dia siapa sih sebenarnya?" Tanya Evelyne heran.

"Ya mana gue tahu" Edzard menjawab seadanya.

"Vel lo harus hati-hati sama dia, kayanya dia punya maksud lain"

"Apa gue tanya aja langsung kedia, mungkin besok dia kesini lagi"

"Jangan cari gara-gara lo, mending gue aja yang tanya kedia, dan mulai sekarang kalau gue nggak ada mending tutup kafe ajadeh"

"Nggak usah, lagian juga dia nggak berbahaya, buktinya gue baik-baik ajakan? Diakan udah kesini berkali-kali dan enggak terjadi hal yang burukkan? Pake segala tutup kafe, bisa rugi dong gue"

"Bukan enggak terjadi tapi belum, seenggaknya kita harus jaga-jaga, kita enggak pernah tahu apa isi kepala seseorang. Bisa aja dia baru nyususn rencana jahat. Kali ini nurut apa kata gue. Kafe juga punya gue kenapa lo yang sewot"

"Tapikan ntar gue jadi......"

"Tetep gue bayar, gimana?"

"Oke deal"

"Dasar cewek matre"

"Bukan matre tapi realistis"

"Oh iya besok lo bisa ikut gue nggak?"

"Kemana?"

"Ada deh?"

"Ngapain?"

"Ada deh, tinggal ikut aja kenapa sih?"

"Nggak bisa, sibuk gue"

"Sibuk ngapain emang"

"Guekan harus kuliah"

"Setelah kuliah dong"

"Kerja"

"Lo kerja dimana emang?"

"Sok lemot, gue kerja ditempat lo disini, perasaan udah bertahun tahun kerja disini juga"

"Iya iya gitu aja ngambek, ikut gue ya besok"

"Tapi tetep digajikan"

"Hemb"

"Oh iya Ed, lo mau dengerin cerita gue nggak?"

"Sibuk"

"Mcek dasar"

"Cerita aja"

"Jadituh tadi gue nemenin Grace ke mall beliin kado buat pacarnya, dan gue nunggu dia milih barang lama banget, kata dia.... dia udah ngasih banyak kado buat pacarnya. Emang harus ya ngasih kado buat pacar, wajar?"

"Niiih dengerin, kalau seseorang sudah merasakan cinta, rasanya tuh dia pengen ngasih sesuatu yang terbaik untuk orang yang dia cintai, dan dia bakal melakukan apapun agar orang yang dicintai bahagia, jadi menurut gue wajar wajar aja sih, selama Grace nggak keberatan"

"Lo pernah jatuh cinta nggak?"

"Pernahlah sampe sekarang malah"

"Siapa?"

"Adik kelas gue, waktu itu dia kelas 10 dan gue kelas 12, tapi gue sadar kalau gue cinta sama dia ketika gue udah kuliah di luar negeri, dan gue kangen banget sama dia,dia itu cantik, baik hati, lucu, unik, istimewalah pokoknya"

"Seangkatan sama gue dong, kelas apa dia"

"Xipa 1"

"Sekelas sama gue, siapa? Elsa?"

"Nggak"

"Tapi dia cantik"

"Nggak ah jelek dia mah"

"Elsa jelek gue apaan?"

"Lo kebangetan jelek berarti"

"Kenapa lo nggak nyatain perasaan lo sama dia, lo kan baik, kaya, pinter, dan ganteng lah, gue yakin pasti dia mau sama Lo"

"Itu aja belum cukup Vel. Tapi gimana Lo bisa yakin dia mau sama gue?"

"Iya, kalau seandainya dia nggak mau sama Lo, gue janji bakalan bantuin lo buat dapetin dia gimana? Tapi gue yakin tanpa bantuan guepun Lo pasti bisa dapetin dia"

"Kenapa Lo bisa seyakin itu"

"Lo tuh sosok yang bisa bikin nyaman. Biasanya cewek jatuh hati kalau bisa bikin dia nyaman. Selain itu Lo juga punya nilai plus lain, Lo perhatian dan pengertian. Gue rasa semua yang Lo miliki cukup untuk membuat seseorang jatuh hati" Edzard hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Eveline. "Kenapa cuma senyum? Jadi kapan mulai geraknya. Keburu dimiliki orang loh"

"Nggak sekarang, lain kali aja. Gue nggak mau hubungan gue jadi renggang karena gue suka sama dia, jadi pelindung saat dia dalam bahaya, jadi sandaran saat dia sedih, jadi penghiburnya saat dia frustasi, jadi penyemangatnya saat dia putus asa, dan selalu ada buat dia udah bikin gue seneng"

"Waaah idaman banget lo"

"Udah yuk ada pelanggan tuh"

"Eeem oke"

Akhirnya kafe ramai dan kini mereka berdua sibuk dengan para pelanggan. Sebenarnya Evelyne masih penasaran dengan seseorang yang dimaksud oleh Edzard. Sementara Edzard masih bertahan dalam cinta yang dia tutup rapat-rapat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!