"Apa ucapan mu tadi, Ann? Kandungan Tasya baru berumur empat bulan saat ini!" Sanggah Daffa.
Pemuda itu sulit untuk mempercayai asumsi Anna itu.
"Ya. Ku pikir juga begitu. Soal nya tak ada lagi alasan lain yang masuk akal untuk menjelaskan kondisi perut nya, bukan?" Sahut Anna masih dengan senyuman lebar nya.
"Sebentar. Bolehkah aku menyentuh perut mu, Sya? Hanya sebentar saja. Siapa tahu dengan inner power ku aku bisa berkomunikasi dengan janin dalam perut mu?" Anna meminta ijin.
"Inner power? Memang nya apa inner power mu, Ann?" Tanya Daffa sedikit linglung.
Meski begitu, ia tetap menyingkir minggir dan memberikan ruang bagi Anna. Namun sebelah tangan nya masih merengkuh erat bahu sang istri.
"Kak Anna punya inner power membaca pikiran siapa pun yang dia sentuh, Yang. Seperti tadi. Kak Anna langsung tahu apa yang terjadi dengan ku, hanya dengan menyentuh tangan ku saja," Tasya seolah menemukan suara nya kembali. Ia mewakili Anna menjawab pertanyaan Daffa tadi.
Dan keterkejutan pun kembali melintasi wajah tampan pemuda itu. Ia langsung mengaitkan inner power milik Anna dengan inner power milik istri nya, Tasya. Di saat Anna bisa membaca pikiran. Tasya memiliki kekuatan sebalik nya, yakni bisa menyampaikan pikiran.
Meskipun kekuatan Tasya sedikit lebih baik dari Anna. Karena Tasya bisa menyampaikan pikiran nya kepada siapapun yang ia tatap. Tak perlu ada sentuhan dengan objek yang dituju nya.
Anna lalu melangkah maju mendekati Tasya. Dengan perasaan haru, ia mengusap perut Tasya berkali-kali.
Sesekali Anna terdiam, seolah ia sedang mendengarkan seseorang bicara. Sesekali ia tersenyum lebih lebar, seolah ada sesuatu yang lucu dan menghibur nya.
Setelah beberapa saat berlalu, Anna memeluk Tasya erat.
"Benar dugaan ku, Sya. Seperti nya janin mu ini sudah berumur tujuh bulan. Hanya perlu beberapa lama lagi sebelum ia siap lahir ke dunia ini," Ucapan Anna membuat Tasya sumringah.
"Sungguh, Kak? Kalau begitu.. apa kakak tahu juga jenis kelamin kedua nya?" Tasya bertanya dengan semangat.
Sayang nya Anna menggeleng.
"Maaf, Dik. Tentang itu kakak gak tahu. Usia janin kamu masih terlalu muda. Yang bisa kakak tahu adalah ada dua janin dengan dua pikiran yang berbeda."
"Pikiran? Pikiran seperti apa kak? Apa yang baby twins pikirkan?" Tanya Tasya lagi.
"Janin pertama tampak lebih tenang. Detak jantung nya pun agak lebih pelan dibanding janin yang lain nya. Kakak hanya menangkap citra gelembung merah darah yang menarik minat nya," papar Anna menjelaskan isi pikiran janin pertama.
"Lalu, bagaimana dengan janin satu nya lagi, Kak?" Tanya Tasya bersemangat.
Di sekitar keduanya, Jason, Daffa dan Zizi ikut mendengarkan dengan perasaan yang beragam.
"Untuk janin satu nya lagi, kakak akan katakan padamu, Dik kalau kamu akan mendapatkan anak yang cukup aktif. Seperti nya sih begitu. Karena kakak menangkap citra banyak hal yang menarik perhatian nya. Ia juga yang paling sering berpindah tempat dalam rahim mu, Sya," imbuh Anna.
Mendengar itu, Tasya semakin sumringah. Hati nya langsung merasa lega, karena kondisi janin nya ternyata baik-baik saja.
Keajaiban yang terjadi di dunia Enam Pintu ini nampak nya hanya membantu proses pertumbuhan kedua anak nya itu menjadi lebih cepat.
Tasya berpikir sejenak. Sibuk memutuskan apakah itu sesuatu yang baik atau tidak.
Dan setelah dipikirkan nya baik-baik, Tasya langsung tersenyum semakin cerah.
'Tentu saja ini adalah berita menggembirakan! Bukan kah dengan begitu aku akan cepat bertemu dengan baby twins?!' gumam Tasya dalam hati.
"Sayang.." Daffa memanggil sang istri yang tampak tersenyum-senyum sendiri.
Kali ini ia tak lagi khawatir. Karena ia tahu, istri nya itu tentu sedang membayangkan pertemuan dengan bayi mereka yang akan segera terjadi.
"Yang.. bukan kah ini berita bagus? Dengan begini, bayi kita akan cepat tumbuh hingga cukup umur saat ia terlahir nanti! Dan itu artinya kita bisa segera bertemu dengan kedua nya!" tasya berseru riang.
Daffa mengusap pipi Tasya dengan sayang.
"Ucapan mu itu bisa jadi benar, Dear.." sahut Daffa dengan senyuman yang tak kalah lebar dari senyuman sang istri.
Akan tetapi, ucapan Anna berikut nya membuat suasana menggembirakan itu berubah menjadi mencemaskan.
"Kalau benar asumsi Kakak, maka kita harus keluar dari dunia Enam Pintu ini sesegera mungkin, Sya. Agar saat kamu melahirkan nanti, kita sudah berada di istana!" Usul Anna dengan kegentingan yang amat nyata.
Semuanya tersentak kaget. Dan menyetujui usulan Anna langsung begitu saja. Tanpa banyak kata, kelima orang itu pun menggegaskan langkah mereka menuju daun pintu yang jarak nya terlihat hanya sekitar tiga meteran lagi saja.
Baru sekitar setengah jam berikut nya lah, mereka berlima berhasil sampai di muka pintu yang dituju.
Daffa menjadi yang pertama membuka gagang pintu nya. Ia lalu mempersilahkan Tasya melewati pintu itu lebih dulu.
Saat Tasya keluar dari Dunia Enam Pintu, perut nya sudah semakin besar. Kandungan nya tampak sudah berumur delapan bulan lebih, kira-kira.
Dengan terengah-engah, Tasya menggegaskan langkah nya keluar.
Dan ia tercengang kaget dengan pemandangan yang ia lihat sekeluar nya mereka dari Dunia Enam Pintu.
Pun jua dengan Anna, Daffa, Jason, dan juga Zizi. Kelima orang itu terkaget-kaget karena mereka kini berada di sebuah ruangan asing.
Seharusnya, pintu yang terhubung dengan dunia Enam Pintu berada di sebuah ruangan yang ada di menara tertinggi di area istana.
Tasya masih mengingat jelas bentuk bulat dari ruangan dalam menara itu. Namun saat ini ia malah berada dalam ruangan sedang berbentuk persegi.
Saat Tasya menoleh, ia pun semakin kaget karena pintu ajaib yang seharusnya hanya tegak berdiri sendiri, kini malah menempel dengan kusen pintu dalam ruangan persegi ini.
"Kenapa kita ada di sini?" Gumam Anna pada diri nya sendiri.
Semua orang lain nya berpikiran sama seperti Anna.
"Bukankah seharusnya kita berada di menara tinggi, Kak?" Ucap Zizi yang terlihat bingung.
"Ya. Seharusnya memang begitu. Sekitar satu minggu yang lalu saat kami pergi ke bumi, pintu ajaib masih ada di menara tinggi," imbuh Jason.
"Kalau begitu, ini sebenar nya di mana? Apa kita salah memasuki pintu?" Tanya Tasya entah pada siapa.
"Tunggu sebentar di sini. Saya akan.." ucapan Daffa terpotong oleh teriakan nyaring seorang wanita bertubuh gempal.
Wanita itu baru saja masuk ke dalam ruangan ini melalui pintu ajaib yang baru saja dilewati oleh Tasya dan juga lain nya.
"Siapa kalian?! Kenapa kalian ada di rumah ku?! Ayah..! Ada pencuri!!" Teriak wanita itu kemudian.
Wanita bertubuh tambun itu langsung bergegas keluar kembali melewati pintu kedatangan nya tadi. Membuat Tasya dan juga lain nya terkejut setengah mati karena tudingan pencuri yang terarah kepada mereka.
Sayang nya, keterkejutan mereka segera digantikan oleh kepanikan manakala Tasya tiba-tiba saja mengaduh kesakitan sambil memegangi perut nya yang buncit.
"Arrgghh! Sa.. sakit! Sayang!! Perut ku sakit!!" Keluh Tasya mengadu pada Daffa.
Daffa langsung berdiri di dekat Tasya hampir seketika itu juga.
"Kenapa, Yang? Kamu kenapa?" Tanya Daffa terlihat sedikit panik.
Tasya sempat terlihat membaik untuk sesaat. Namun kemudian nyeri hebat itu kembali mendera nya. Dan Tasya pun akhirnya kembali mengaduh kesakitan.
"Daff! Sakiit!!" Erang Tasya terlihat payah.
"Seperti nya Tasya akan melahirkan sekarang!" Ucapan Anna membuat semua orang terkejut setengah mati.
Tak menyangka kalau proses persalinan Tasya akan bisa terjadi secepat ini.
Dengan sigap, Daffa langsung saja merangkul tubuh Tasya. Lalu dengan satu kali usaha keras, ia mengangkat tubuh sang istri.
Daffa menggendong Tasya ala bridal style menuju sofa panjang yang ada di salah satu sisi dinding ruangan itu.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Rini Antika
smg bayinya selamat
2022-11-27
1
FLA
ye mo keluar😁
2022-10-24
1
aprlldi_anaaa
USG lewat inner power nih namanya 😂
2022-10-20
1