"Tapi malam ini,saya akan membawa dia ke rumah saya' ucap mas Aldo."
"Lho kan belum halal mas ? Tanya bapak itu. Besok pagi akan saya lamar pak' ucapnya."
"Ya pak,tapi emak saya meminta ketemu dengannya' ucap mas Aldo lembut."
Sedangkan aku hanya menyimak,dan berharap agar tidak ditemukan dengan ibunya. Bukan menolak jodoh,tapi melihat masalaluku yang buruk,dan akhlakku yang masih amburadul. Membuatku ingin cepat-cepat pergi dari sini. Tapi,mas Al selalu berhasil menggagalkannya.
Dalam hati berdoa,jangan sampai ya ALLAH' ucapku lirih.
Namun,sayangnya malaikat penolong belum berpihak kepadaku. Mau tak mau,aku menerimanya.
Mas Aldo diantar bapak tadi,dengan memakai sepeda motor mas Aldo. Sedangkan aku,membawa motorku sendiri.
Tak berselang lama,kami bertiga sampai di rumah mas Aldo. Rumahnya alhamdulillah bagus dan besar dan juga luas.
"Assalamualaikum tante' ucapku,setelah bapak dan mas Aldo mengucapkan salam."
"Waalaikumsalam' ucap emaknya mas Aldo." Maaf pak,anak perempuannya kok udah malam di bawa kesini ? Nanti Aldo disalahkan ? Tanyanya dengan nada ketus."
"Maaf buk,anak ini bukanlah anak saya. Tapi kalau tidak ada dia,saya mungkin enggak bakal bisa bawa putra ibu kemari' ucapnya lembut."
"Oh begitu ya pak ? Tanyanya. Dan segera menghampiri aku. Makasih' ucapnya. Dan emak langsung memberiku uang,makasih sudah menolong anakku' ucapnya. Dan ini upah buatmu,dan jangan menampakkan diri kamu ke desa ini' ucap emak mas Aldo".
"Mendengar itu aku langsung pamit sama mas Aldo. Dan menyerahkan uang itu kepada emaknya."
"Tunggu' ucapnya. Namun aku enggak mau berhenti. Sakit hatiku TUHAN' ucapku."
Sedangkan bapak tadi,masih menunggu kedatangan temannya.
Aku tidak pulang ke rumah,tapi aku kembali ke kantor. Tak lupa juga aku menelpon bapakku. Setelah selesai,aku pun membaringkan tubuhku.
Sedangkan mas Aldo langsung ke dalam kamar. Emak yang melihat pun bertanya -tanya,dan lalu masuk kamar Aldo. Namun,pintu kamar sudah di kunci.
"Ya ALLAH' ucap emak. Do,emak itu tidak mau kamu salah pilih' ucap emak. Wanita tadi,bukanlah wanita baik-baik,dia banyak menyakiti lingkungan. Dimana-mana sudah pada menolaknya' ucap emak."
Mendengar penuturannya,mas Aldo terdiam. Memang benar yang di ucapkan oleh emaknya,namun dia yakin,seseorang bisa berubah.
Mas Aldo menatap langit-langit di kamarnya,niat hati ingin mengenalkan calonnya kepada emak,namun yang dia dapat,malah penolakan. Tanpa terasa air m*t*nya menetes.
Sesulit inikah TUHAN ? Tanya mas Aldo dalam hati.
Sedangkan aku di kantor,sudah tertidur. Tepat jam 3 pagi,aku sudah terbangun,sholat dan segera membersihkan kantor. Tepat jam 6,aku pulang,mandi dan sarapan dan berangkat lagi.
Tepat jam 8,aku sudah duduk di dapur. Saat tengah istirahat,tiba-tiba ada yang datang. Pak Nico memanggilku dan memintaku masuk ke ruangannya.
"Na,sebelumnya aku ucapkan terima kasih,karna kamu sudah 3 bulan kerja di sini. Tapi maaf,aku tidak bisa perpanjang lama. Tidak apa-apa kan Na ? Tanya pak Nico."
Aku hanya bisa menjawab dengan menggelengkan kepala. Dan langsung pulang. Tak lupa juga memasukkan gajiku dalam tas.
Saat tengah keluar,aku berpapasan dengan mas Aldo dan pak Bayu. Kami pun hanya diam. Sesampai di parkiran, aku menyalakan motorku dan melajukannya dengan pelan.
"Tumben sudah pulang ? Tanya pak Bayu? Dia dipecat' ucap Intan. Mendengar itu, mereka berdua langsung pergi".
"Do' panggil pak Bayu. Hemm' ucapnya. Tumben kamu' ucap pak Bayu terhenti. Emakku melarang keras' ucap mas Aldo menahan tangis."
Sesampai di rumahku, mas Aldo mengusap air m *t*nya. Saat akan masuk,ternyata bapakku sudah duduk di sana.
Tak lupa mereka masuk,saat akan berbicara mas Aldo menatap wajahku sembab.
"Pak,Anindita pamit keluar dulu' ucapku."
"Ya nak, hati-hati ucap bapak." Tak lama mas Aldo menyusulku. Aku mau bicara' ucapnya. Turuti ibumu' ucapku. Dia langsung meraih kemudi motorku. Dan merangkul pinggangku."
"Aku lebih baik tiada,daripada hidup tanpa kamu dan melihatmu menangis' ucapnya paraw."
Mas Aldo langsung menyalakan motorku. Dan langsung meninggalkan rumahku. Tanpa kami sadari,mereka melihat kami,namun bapak enggak mau ikut campur.
Sedangkan pak Bayu,sudah mengirimkan video kami ke pak Nico.
Tak berselang lama,motorku menuju taman. Mas Aldo menghentikan motorku. Dia lalu menggenggam tanganku dan tangan kirinya merogoh saku celananya.
"Aku langsung beranjak dan menolak dengan halus. Turuti ibumu' ucapku." Dia menatapku sendu,dan beranjak berdiri. Lalu berjalan ke jalan raya,dan berdiri di tengah jalan."
"Banyak orang mencelanya.Aku pun berlari dan meminta maaf kepada mereka. Walaupun akhirnya aku di bully juga."
"Kamu sudah gila' ucapku lantang. Hingga jadi barang tontonan orang,dan pembullyan."
"Hu,cewek gak jelas aja sampai mau rela mati' ucap orang itu. Mendengar itu,mas Aldo langsung menghajar nya. Namun,langsung aku cegah."
"Mas' panggilku kencang. Sudah biarkan saja' ucapku. Setelah kejadian tadi,kami memutuskan untuk pergi dan ke tempat yang lebih tenang."
Sesampai di sana,aku langsung turun dan melihat keindahan bunga dan pepohonan. Aku tersenyum.
"Mas Aldo,aku pergi dulu' ucapku seraya turun ke dalam sungai." Mas Aldo tidak menjawab dan segera menyusulku."
"Dia menggenggam tanganku erat. Setelah puas main air,kami pun naik lagi. Dan duduk di jok motor."
"Ta' panggil mas Aldo. Hemm'.ucapku. Kamu nanti pulanglah sendiri,aku biar di sini' ucapnya mas Aldo. Spontan aku menatapnya,dan menjawab. Enggak' ucapku."
Mendengar jawabanku,mas Aldo memeluk pinggangku. Dan men****i leher jenjangku. Dan turun lagi,lalu meninggalkan jejak di sana.
"Aku berusaha melepasnya,namun sayangnya tidak bisa juga. Mas lepasin' pintaku berulang kali."
"Tidak' ucapnya. Aku ingin menikahi dirimu secara siri dulu,sampai emakku merestui hubungan kita' ucapnya lagi."
"Aku enggak mau' ucapku ketus. Sambil berusaha melepas tangannya. Aku akan paksa' ucapnya lagi. Lepasin teriakku."
"Enggak akan pernah' ucapnya. Lalu membopong tubuhku. Aku teriak kencang,namun rupanya sia-sia." Hanya linangan air m*t* yang bisa ku lakukan."
"Maafkan aku,aku terpaksa melakukan ini,karna aku ingin tahu reaksi emak setelah mendengar ini' ucapnya seraya menunjukan gawainya."
Yang kini sudah dalam keadaan mati,karna dimatikan oleh emaknya. Mendengar hal itu,entah kenapa hatiku jadi tenang.
"Tapi nanti tetap aku yang di kira merayumu' ucapku paraw. Shht tenanglah. Ucapnya."
Tiba-tiba terdengar suara gawai darinya.
Mas Aldo langsung melihat pesannya dan langsung membawaku ke rumahnya lagi.
"Mas' panggilku. Namun,mas Aldo enggan menjawab."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments