Part 1

"Tak lama aku sudah sampai kantor,dengan langkah cepat aku segera masuk dan mengerjakan tugas ku."

Alhamdulillah selesai juga' ucapku seraya menyandarkan tubuhku di kursi.

Jam 08.00 tepat,mereka sudah masuk dan mengerjakan tugas masing-masing. Sedangkan aku di sini nunggu perintah mereka,karena tugasku sudah selesai.

Telfon di dapur berbunyi,aku lalu mengangkatnya. ("Mbak tolong buatin kopi ya,dan bawa ke ruangan pak Aldo' ucapnya.")

("Baik pak' ucapku.")

Selesai membuat kopi,aku lalu ke ruangannya. Dengan bertanya salah 1 karyawan yang bekerja di sini.

Aku pun lalu mengetuk pintunya.

Tok...tok...tok...

Masuk.

Permisi pak' ucapku dengan 1 tangan membuka pintu perlahan.

Ya mbak,makasih ya mbak' ucapnya kemudian. Dan langsung ku jawab, ya pak. Saya permisi dulu pak' ucapku langsung melangkah keluar.

Ya mbak' ucapnya lagi.

Sesampai di dapur,aku langsung menaruh nampan di tempat semula. Tiba-tiba tanpa aku sadari, ada yang datang.

"Kamu siapa ? Tanyanya tiba-tiba." Spontan aku membalikkan badan dan menatapnya. Oh kenalin saya og baru di sini' ucapku seraya mengulurkan tangan ku.

Oh og baru,moga betah ya di sini. Dan kenalin juga aku Krisna' ucapnya seraya membalas uluran tanganku.

Nama kamu siapa ? Tanyanya lagi. Oh maaf lupa sebut nama' ucapku seraya tersenyum dan menjawab Anindita.

Nama yang bagus, ucapnya. Makasih' jawabku.

Ya sudah ya duluan' ucapnya dengan membawa gelasnya. Iya' jawabku.

Telfon pun berbunyi lagi,namun baru aku angkat sudah di matikan. Salah panggil kali ya ? Tanyaku dalam hati.

Tak terasa waktu berlalu cepat,dan waktu istirahat tiba. Aku lalu makan siang dan segera memakannya.

Selesai makan,ada karyawan yang masuk dapur. Huff gile ndro,pertama kerja di luar beh haredang' ucapnya sambil tangannya melipat kemeja panjangnya.

Hmm ya gitu lah Al' ucapnya dengan senyum manis.

Aku yang mendengar,hanya bisa tersenyum seraya menggelengkan kepala.

Tanpa aku sadari mas Al menatapku intens.

Aku yang sedari tadi duduk sambil main gawaiku,kurang begitu memperhatikan mereka.

Aku duduk di sini dulu brow' ucapnya. Enggak makan siang ? Tanya temannya. Sudah tadi bareng pak Bayu' ucapnya.

Ok aku tinggal ya' ucapnya. Ya' jawab mas Al.

Hening,hanya ada suara kulkas berbunyi. Dia daritadi menatapku dengan bahagia.

Aku yang di tatapnya sedari tadi,masih belum sadar. Dan tepat jam 1 siang,aku langsung mematikan hp ku.

Baru ingin beranjak,aku terkejut dengan melihat dia masih duduk dan tersenyum dengan gawainya.

Aku hanya menggelengkan kepala,seraya mengingatkan. Pak' jam istirahat sudah habis' ucapku sopan. Namun dia hanya diam.

Antara berani dan enggak,aku coba beranikan diriku menyentuh tangannya.

Dia tersenyum lebar, seraya beranjak dan menjawab. Iya sayang, makasih ya sudah diingatkan' ucapnya seraya mengedipkan satu m*t*nya.

Aku terdiam dan tak lama menggelengkan kepala. Huff,mungkin chating sama pacar atau istrinya' ucapku seraya menghembuskan nafasku pelan.

Aku lantas bekerja kembali dan tanpa terasa waktu pun berlalu cepat. Jam menunjukkan jam 04.00 sore. Aku lantas bersiap-siap pulang.

Namun pak Nico memanggilku. Nana. Spontan aku menoleh ke arahnya. Lalu mendekatinya. Ya pak' ucapku.

Kamu pulang nanti dulu ya' ucapnya. Oh iya pak' jawabku dengan sedikit tersenyum.

Kabari dulu orang tuamu ! Titahnya. Baik pak' ucapku. Kamu tunggu di dapur dulu,ucap pak Nico. Aku hanya menurut.

Dan langsung kirim pesan ke rumah. Selesai kirim pesan,aku menunggu perintah pak Nico.

Tepat jam 6 malam,aku melaksanakan kewajiban ku dulu. Selesai sholat,aku duduk kembali.

Ehem..

Deg...

Spontan aku menengok ke arah pintu,belum pulang ? Tanya mas Al seraya tersenyum.

"Belum pak' ucapku. Pak ? Tanyanya. Iya terus apa ? Aku Bertanya balik".

Aku ini masih muda,pacar belum punya dan aku juga belum menikah' ucapnya.

Enggak tanya pak' ucapku lalu beranjak pergi. Namun,langkahku terhenti karna tanganku di genggam olehnya.

Mulai deh' ucapku dengan ketus. Dia menarik tanganku hingga aku terjatuh tepat di pah*nya dia.

ALLAH Akbar' ucapku seraya ingin beranjak berdiri,namun tangan dia menarik pinggangku.

Shht diamlah' ucapnya dengan nada serak.

Hening sesaat, setelah itu dia mulai bicara. Panggil aku mas' ucapnya. Aku hanya menganggukkan kepala dan menunduk.

Karna jujur ini awal pertama kali aku diperlakukan pria kaya gini.

Mulai sekarang dan seterusnya panggil aku mas' ucapnya.

I-iya' jawabku terbata-bata. "Maaf mas tolong lepasin aku' ucapku. Dia hanya tersenyum. Nanti dulu' ucapnya"

Nanti ada yang lihat' ucapku seraya menengok ke arah depan. Shht enggak ada yang tahu,karna hanya ada empat orang' ucapnya.

Aku memandang wajahnya dan menatap manik m*t*nya.

Lalu mas Aldo menjelaskan. Ya disini hanya ada aku,kamu,pak Nico dan pak Bayu.

Aku pun hanya menganggukkan kepala.

Di ruangan pak Nico, pak Bayu menjelaskan kepada pak Nico, karna banyak peminjam yang terlambat bayar karna berbagai macam alasan.

Pak Nico hanya memejamkan m*t* dan segera beranjak berdiri.

Kita bahas besok lagi aja Bay' ucapnya. "Baik bos' jawab pak Bayu."

Merekapun turun,dengan naik lift. Oya Bay panggil Aldo dan Nana, suruh mereka pulang' ucapnya yang kini langsung melangkah keluar.

Baik bos' jawabnya. Di sana pak Bayu kebingungan mencari mas Aldo,sedangkan di sini kami masih di dapur dan masih di posisi sama.

Dia memandangi aku, namun aku memandang arah lain.

Na' panggilnya dengan berbisik. Sontak aja aku terkejut dan memandangnya.

Kami terdiam dan dia mendekatkan kepalanya,lalu hal yang aku takutkan terjadi.

Mas' panggilku. Lalu mas Al langsung membungkam b***rku dan menc*umku.

Aku terkejut,dan mendorong tubuhnya kuat-kuat dengan kedua tanganku. Namun,tenagaku kalah kuat dengan dirinya.

Melihatku tidak membalas,mas Al menggigit b***rku. Spontan aku membukanya.

Aku yang tidak pernah ci*man pun kualahan. Dan hanya mengikutinya saja.

Selesai bertukar sa****, Kami saling pandang dan mengusap bekas air l*ur masing-masing.

Mas Al pun tersenyum dan meminta maaf. Aku pun menundukkan wajahku dan segera berdiri.

Namun masih dilarang, dan mas Al langsung memelukku erat.

Tanpa sadar aku membalas pelukannya.

Tiba-tiba terdengar suara dari belakang pintu. Omg' ucap pak Bayu keras.

Dicari sampai pusing, tahunya ada di sini' ucapnya penuh dengan kesal.

Kami terkejut dan spontan melihat pak Bayu, dengan tubuh yang berpeluh keringat.

Kami hanya tersenyum seraya angkat 2 jari ke atas. Dan aku langsung beranjak, karna tangan mas Al sudah melepaskan aku.

Sedangkan pak Bayu lalu mengambil air dingin di kulkas,dan duduk.

Setelah 25 menit duduk, pak Bayu mengajak kami pulang.

Kami pun langsung beranjak dan berjalan pulang.

Tapi langsung terhenti,karna tiba-tiba terdengar suara menangis. Kami pun saling pandang dan mencari sumber suara itu.

Namun alangkah terkejutnya kami bertiga, melihat karyawan lelaki menangis di meja kerjanya.

Panda' panggil mereka. Kalian ? Tanya Panda.

Udah yuk pulang' ajak pak Bayu. Dan segera di angguki kami semua.

Walau jujur aku masih kepo, kenapa dia menangis tapi aku urungkan niatku untuk bertanya.

Mas Aldo yang sadar dengan kebingunganku, dia lalu menggemgam tanganku.

Aku hanya terdiam. Sesampai di parkiran,kami semua pulang dengan beda arah.

Tanpa ku tahu,mas Aldo mengikutiku dari belakang.

Melihat aku sudah sampai rumah,barulah dia putar arah dan pulang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!