#5

Seorang lelaki turun dari mobil hitam miliknya. Dirinya berjalan dengan gagahnya, kantor miliknya.

Lelaki yang berumur sekitar dua puluh lima tahun itu terlihat tampan dan berwibawa.

Tatapan matanya yang tajam seperti elang yang tengah mengintai mangsanya, dan wajahnya yang tampan membuat semua wanita pasti terhipnotis olehnya.

Lelaki itu duduk di kursi kebesaranya, dan di ikuti oleh asisten dan sekaligus sahabatnya, Aryan Saputra.

"Tuan Alex, hari ini kita akan ada pertemuan dengan tuan Wijaya di cafe Pratama."

Lelaki tampan itu bernama Alexander Shawn Mendes, pemilik hotel Shawn yang cukup terkenal di negeri ini.

"Cafe Pratama? bukankah cafe itu milik Varo?"

"Iya tuan."

"Baiklah, kita akan berangkat kesana. Aku juga ingin bertemu dengan kawan lamaku."

Memang Alex dan Varo berteman sejak kuliah, dan bahkan sampai sekarang mereka masih menjalin persahabatan mereka.

sudah hampir tiga bulan mereka tidak bertemu karena kesibukan masing-masing. Dan hari sangat kebetulan klienya ingin bertemu di cafe milik sahabatnya.

Deret...deret...

Ponsel Alex bergetar tepat saat Aryan keluar dari ruanganya. Alex dengan malas mengangkat telpon dari mamanya, ia tahu kalau mamanya akan menyuruhnya pulang.

Dan jika dirinya pulang, pasti mamanya ini akan menanyakan tentang kapan dirinya akan menikah. Sebab itulah, dirinya malas untuk pulang dan memilih untuk tinggal di apartemen miliknya.

"Hallo."

"Alex, kapan kamu pulang? sudah hampir dua bulan kamu tidak pulang." Ucap mama dengan nada kesal.

"Ma, mama kan tahu Alex sibuk ma. Jadi belum bisa pulang."

"Sibuk terus kamu, kapan kamu bisa dapat istri kalau begitu? ingat Alex mama dan papa itu sudah tua, kami juga ingin segera menggendong cucu!"

"Ya sudah, kalau begitu ambil saja anak dari panti asuhan."

"Kamu itu anak mama satu-satunya, jadi wajar jika mama menginginkan cucu dari kamu. Dan untuk itu kamu harus segera menikah. Bukanya malah nyuruh mama buat ambil anak dari panti!" Omel mama panjang lebar, sungguh ia tak mengerti dengan pikiran anaknya ini.

"Ma, Alex ada kerjaan, aku tutup telponya." Ucap Alex lebih memilih mematikan telponya sebelum mamanya mengeluarkan omelanya.

Alex menghembuskan nafas kasar, lihat benarkan dugaanya. kalau mama ya pasti akan mendesaknya untuk segera menikah.

Bukanya ia tak ingin menikah, tetapi dia belum menemukan wanita yang cocok untuk di jadikan istri.

Memang ada beberapa wanita yang ingin mendekatinya, mereka semua cantik. Tetapi tak ada satupun dari mereka yang bisa menggerakkan hatinya untuk bisa merasakan jatuh cinta.

Ting...

bunyi pesan masuk dari ponselnya, dia segera membukanya dan pesan itu dari mamanya.

" MAMA MAU KAMU NANTI SORE PULANG KE RUMAH. JIKA TIDAK, JANGAN SALAHKAN MAMA JIKA MAMA MEMBAKAR APARTEMEN KAMU!"

Alex hanya menghembuskan nafas kasar, dirinya tak habis pikir jika mamanya akan mengancam hal itu.

Ingin sekali dia mengumpat, jika dia tidak ingat jika wanita yang tengah mengancamnya adalah wanita yang telah melahirkanya.

Mungkin dia akan memaki dan mengumpat, mengeluarkan banyak nama-nama hewan di depan wajahnya.

Bisa saja dia tidak menuruti perintah mamanya, tetapi mamanya itu sangat keras kepala. Jika sudah berucap sesuatu, maka dia akan melakukan hal itu.

Jika mamanya bilang akan membakar apartemenya, maka pasti akan di lakukan jika dirinya tidak pulang.

Entah bagaimana dirinya bisa memiliki mama yang Se bar-bar itu. Bagaimana papanya bisa tahan dengan wanita bar-bar seperti ibunya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!