Tanpa terasa kini sudah satu bulan Viona tinggal bersama dengan bibinya. dan kondisinya semakin membaik.
Viona sedang fokus dengan ponsel miliknya. Dia tengah mencari-cari lowongan pekerjaan, memang dirinya memutuskan ingin bekerja.
Karena merasa sudah sangat sehat, lagi pula dia tidak bisa terus tergantung kepada paman dan bibinya. Dia harus bisa hidup mandiri, dan mencari pekerjaan.
"Pendek, sedang apa kamu?" ucap Varo yang sudah duduk di sebelahnya.
Hari ini adalah hari minggu, dan Varo memang tengah libur. Hal ini ia jadikan untuk bersantai di rumah.
Dan dirinya melihat Viona tengah sibuk dengan ponselnya, bahkan tak menyadari kalau dirinya sudah duduk di sebelahnya.
"ish...kakak ini, bisa tidak sih jangan panggil aku pendek? aku kan gak pendek-pendek amat!" kesal Viona,
"Bagaimana aku tidak memanggilmu pendek, lihat kau bahkan hanya seginiku." Ejek Varo sambil munjukkan tanganya sebatas dadanya.
"His...sudahlah, males berdebat saya." ucap Viona, ia lebih memilih melanjutkan kegiatanya dari pada harus meladeni kakaknya ini.
"Sedang apa sih?" tanya Varo penasaran.
"Aku lagi nyari kerjaan kak." Jawab Viona, matanya masih fokus terhadap ponselnya.
"Kerjaan? buat apa?" tanya Varo heran, bukankah selama ini mama dan dirinya memberinya uang jajan? kenapa harus mencari kerja?
"apa uang jajan dari mama sama kakak kurang?" tanya Varo penasaran.
Viona mengehentikan kegiatanya, dia meletakkan ponselnya dan menatap sang kakak.
"Kak, bukanya Viona kekurangan masalah uang jajan. Tetapi Viona hanya tidak ingin merepotkan kalian, aku hanya ingin mandiri."
Sekarang Varo mengerti maksud Viona, ternyata adiknya ini memang tidak ingin merepotkan orang lain.
"Baiklah, kalau begitu kamu kerja di cafe milik kakak saja." Tawar Varo.
"Tapi aku ingin mandiri kak, kalau ikut kakak sama saja nanti bakal merepotkan kakak."
"Kerja di tempat kerja kakak atau tidak sama sekali."
"Ada apa sih kalian ribut-ribut?" tanya Bella yang membawa camilan dan minuman.
"Viona ma, katanya mau cari kerja. Makanya Varo suruh kerja di cafe milikku." Varo memberitahu.
"Vania mau kerja? kenapa apa uang jajanya kurang?" tanya Bella.
"Bukanya uang jajan kurang ma, aku cuman ingin mandiri aja. Lagi pula, kalau di rumah terus bosen ma." Jujurnya.
Memang Bella menyuruh Vania untuk memanggilnya mama, dan panggilan Raja papa.
mereka sepakat untuk menjadikan Vania sebagai anak mereka.
"Lalu kamu mau kerja dimana Viona?" tanya Bella, dirinya tidak ingin melarangnya. Yang terpenting baginya, Viona bisa bahagia dan masih dalam jangkauanya.
"Nah, itu ma. Aku ingin Viona kerja di cafe ku, lagi pula aku sangat sibuk dan jarang kesana."
Varo langsung menjawab pertanyaan sang mama.
"Tapi...."
"Benar kata kakak kamu Viona, mama gak mau kamu jauh dari mama. Lagi pula kamu tak perlu capek-capek mencari pekerjaan. Dan Mama tidak mau kamu kecapekan."
Viona terdiam sejenak, berpikir tentang keputusan menerima atau tidak.
Viona menatap ke arahnya dengan penuh harap. berharap agar dirinya mau menerima tawaran Varo.
" Baiklah kalau begitu." ucap Viona akhirnya, ia tidak bisa melihat tatapan memohon mamanya. Dan dia memutuskan untuk menerima tawaran Varo.
Mendengar jawaban Viona, membuat mereka lega. setidaknya mereka masih bisa mengawasi Viona.
semenjak kejadian kemaren, mereka menjadi lebih hati-hati menjaga Viona. mereka tak ingin kejadian kemarin terulang lagi.
"Lalu kapan aku mulai kerja kak?" tanya Viona kepada sang kakak, yang menatapnya dengan senyuman yang begitu manis.
"Besok, besok kakak akan bawa kamu dan memberitahu apa saja yang harus kamu lakukan."
"oke, kakakku yang ganteng." ucap Viona sembari menampilkan senyum manisnya.
Viona berharap dengan dirinya bekerja, dia akan lebih bisa mengalihkan pikiranya tentang Adrian
Jujur dirinya masih di bayangi oleh Adrian. padahal dirinya sudah berusaha untuk melupakan lelaki itu.
Tetapi sekuat tenaga ia berusaha, lelaki itu semakin memenuhi pikiranya. Kalau boleh jujur dirinya masih sangat mencintai Adrian, tetapi lagi-lagi ingatan dimana Adrian dengan tega menendang perutnya membuatnya sakit.
Jadi dia memutuskan untuk bekerja dan berharap dengan menyibukkan diri dia akan bisa melupakan Adrian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments