Episode 2

Risda dan Wulan kini tengah asik dikelasnya dan berkenalan dengan teman teman barunya, tak beberapa lama kemudian anggota OSIS masuk kedalam kelas mereka dan hal itu membuat Risda berhenti berbicara.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam warahmatullahi wa bharakatuh" Jawab mereka serempak.

"Kami dari anggota OSIS ingin memberitahukan mengenai ekstrakulikuler yang ada disekolah ini, yang wajib kalian ikuti ada dua ekstrakurikuler yaitu Pramuka dan Pencak silat, kami akan menjelaskan mengenai beberapa ekstrakurikuler itu"

Mereka pun menjelaskan ekstrakurikuler yang ada didalam sekolah tersebut akan tetapi yang wajib diikuti oleh setiap siswa ada dua pilihan yakni pramuka dan juga seni beladiri.

Mereka juga menjelaskan hal hal.yang lainnya mengenai beberapa ekstrakurikuler yang ada disana, sekitar setengah jam mereka menjelaskan mengenai ekstrakulikuler yang ada disekolah itu.

"Kami akan memberikan beberapa kertas untuk pilihan ekstrakurikuler yang kalian pilih, mohon diisi sekarang juga"

Pihak anggota OSIS itu pun menyebarkan sebuah kertas kepada setiap siswa yang ada didalam kelas itu, mereka pun berdiskusi untuk memilih ekstrakulikuler yang akan mereka pilih.

"Lo pilih apa Ris?" Tanya Wulan penasaran.

"Jangan ikut ikut, bisa gila gue lama lama deket lo, udah rempong kek ibu ibu"

"Pedes amat omongan lo, belum pernah dibuat sambel apa tuh mulut"

"Mau gue makan lo?" Tanya Risda sambil melotot kearah sahabatnya itu.

"Eh kalian ngapain ribut ribut didalam? Mau kami usir keluar?" Tanya salah satu anggota OSIS.

"Usir keluar? Siapa lo? Guru aja bukan, main ngusir ngusir aja, mau gue usir balik?" Tanya Risda sambil berdiri dari bangkunya.

"Kau! Siswa baru jangan songong disini ya, kami ini anggota OSIS disini, kalian harus menghormati"

"Gue ngak peduli lo itu siapa, sama sama makan nasi kan? Jangan mentang mentang lo itu anggota OSIS jadi bebas ngusir gue dari kelas"

Wulan yang menyaksikan itu pun langsung menarik tangan Risda agar duduk kembali, mendengar pertengkaran itu membuat seluruh siswa yang ada dikelas fokus pada Risda, sementara anggota OSIS yang berdebat dengan Risda itu pun dipegangi erat oleh ketuanya untuk menghentikan perdebatan itu.

"Jangan bikin keributan disini" Ucap ketua OSIS kepada anggotanya itu.

"Dia yang mulai duluan Kak" Belanya.

"Jelas jelas kamu yang mulai duluan disini, kita memberi waktu bebas untuk mereka memikirkan mengenai ekstrakulikuler, jadi kalo rame itu urusan mereka"

"Iya Kak, saya salah" Anggota OSIS itu pun tertunduk lesu dihadapan ketua OSISnya.

"Yang sudah diisi kumpulkan" Perintah ketua OSIS kepada seluruh siswa baru.

Risda tanpa basa basi langsung memilih pencak silat sebagai ekstrakurikuler yang wajib mereka ikuti, esktrakulikuler pencak silat diadakan seminggu 3 kali pertemuan sementara pramuka hanya sekali pertemuan saja.

"Lo beneran mau ikut pencak silat?" Tanya Wulan yang tidak sengaja melihat kertas milik Risda.

"Ini urusan gue, lagian gue juga ngak mau dirumah lama lama, mending gue ikut ekstra ini daripada harus dirumah terus terusan"

"Iya juga sih, nyokap lo pergi kagak balik, lah gue bokap gue malah dari SD kagak balik balik"

"Lo enak bokap lo cuma pergi kerja, lah gue? Malahan udah cerai sejak SD, tinggal pun numpang kagak dipedulikan, pulang kagak pulang juga terserah gue"

"Tapi gue gimana anjiiiing? Gue kan nebeng sama lo kalo berangkat sekolah, kalo lo beda pilihan sama gue lalu pulang gue gimana?"

"Itu urusan lo, mangkanya baik sepedah sendiri, sepedah nganggur dirumah buat apa?"

"Tapi kan Ris, gue sukanya dibonceng bukan naik sendiri"

"Terserah lo, mau nunggu sampe ekstrakurikuler Pencak silat selesai? Terserah dah"

"Gue mah ogah"

Risda hanya melirik sekilas sahabatnya itu dengan malas, tanpa siapa sangka bahwa hanya dirinya saja yang memilih pencak silat dikelas itu, sementara yang lainnya memilih pramuka karena mereka tau gimana sulitnya latihan beladiri itu.

Setelah menumpuk kertas itu, anggota OSIS langsung keluar dari dalam kelas itu, setelahnya mereka kembali berbincang bincang dengan teman barunya itu, sungguh asik.

"Lo pilih apa tadi Ris?" Tanya Rania teman barunya yang ada dikelas itu.

"Dia pilih pencak silat" Jawan Wulan sebelum Risda menjawab pertanyaan itu.

"Gila lo? Pelatih disini killer tau ngak sih? Kami semua aja kagak berani ikut yang gituan, lo malah pilih yang begituan" Rania menggeleng gelengkan kepalanya tidak percaya dengan apa yang dipilih Risda.

"Bukan gue namanya kalo nyerah gitu aja, anggap aja ini sebagai tantangan bagi gue, sekejam apa sih pelatihnya, gue kagak takut, sudah biasa dengan yang namanya kekerasan" Jawab Risda dengan sangat yakin.

"Ris, jangan sedih" Cicit Wulan ketika Risda mengatakan hal seperti itu dan dapat ia lihat bahwa tersirat kesedihan didalam ucapan Risda setiap dia mengucapkan kata kata kekerasan.

"Gue bukan anak bayi lagi, jadi lo ngak usah takut kalo gue nangis"

"Lo memiliki problem apa dengan keluarga?" Tanya Septia yang duduk disebelah Rania kepada Risda.

"Sudah jangan banyak nanya, lo mau bikin gue nangis disini, dengan pertanyaan pertanyaan seperti itu ha?" Ucap Risda sambil membuang muka dari mereka.

"Maaf" Jawab mereka berbarengan.

"Ini bukan lebaran woi, kenapa kalian kek gini anjiiinggg, gue terharu" Risda pun terkekeh geli melihat aksi mereka.

"Ris, bisa ngucap sedikit lembut ngak sih? Jangan kasar kasar seperti itu" Sela Rania ditengah tengah kekehan renyah Risda.

"Maaf ya, gue akan coba kalo bisa, soalnya sudah kebiasaan seperti ini dari dulu" Jawab Risda.

"Gue ngak tau masalah lo seperti apa dikeluarga lo, tapi gue hanya bilang, tetap semangat kita kita mau kok jadi temen lo buat curhat, jangan ngerasa sendiri" Ungkap Septia.

"Mulai sekarang kita sahabat" Seru Rania kegirangan.

"Woi gua juga mau!" Seru Mira dan Nanda bersamaan.

Meskipun baru kenalan akan tetapi rasanya mereka sudah begitu akrab, ini adalah kelas pertama bagi Risda yang akrab dengan teman sekelasnya, selama ini yang ia lalui adalah dijauhi teman temannya karena sikap Risda yang blak blakan.

Melihat temen barunya seperti itu, membuat Risda merasa bahagia karena bisa bertemu dengan mereka semua, Risda harap kebahagiaan bersama mereka itu tidak akan pernah berhenti sampai kapanpun dan mereka akan selalu bersemangat dan menyemangati satu sama lain.

*****

"Hai, boleh kenalan?" Sapa seorang lelaki kepada Risda yang tengah asik membaca buku.

"Boleh, nama gue Risda, lo siapa?" Tanya Risda balik.

"Satria, nama lo bagus"

"Thanks"

Risda kembali fokus kepada buku yang ada ditangannya, itu buku novel bukan buku pelajaran sehingga membuat Risda betah untuk membacanya daripada buku pelajaran yang membuatnya merasa sangat bosan.

"Oh iya, gue dengar lo mau ikut beladiri ya?"

"Lo tau dari mana?"

"Ya elah, semua orang juga udah denger kali disini, emang lo ngak takut ikut beladiri disekolah ini? Gue denger denger sih pelatihnya kejam dan masih muda, tapi beladiri ini itu cabangnya bukan daerahnya jadi masih ada tingkatan yang lebih tinggi lagi dari sini"

"Oh iya, gue harap bisa masuk ke daerahnya, gue kagak takut sama pelatih itu, emang dia bisa apa?"

"Lo emang belom paham ya soal beladiri? Pantesan aja lo asal pilih"

"Gue milih itu juga bukan urusan lo, gue bosan dirumah, dan mumpung ada kesempatan ekstrakurikuler seminggu 3 kali jadi gue ngak perlu dirumah lama lama"

"Lo emang aneh Ris, asal lo tau ya, bukan hanya 3 hari doang, lebih tepatnya tanpa berhenti, hari jumat saja baru berhenti"

"Hah? Emang lo tau dari mana? Lo kan juga baru masuk sekolah ini"

"Lo bakalan tau nanti gue siapa diperguruan itu"

"Lo masuk perguruan juga Sat?"

"Selamat bergabung dengan kita"

"Yoi bro, gue ngak nyangka kalo lo emang ikut perguruan itu, hahaha... Besok kan mulainya?"

"Iya, datang aja langsung diaula beladiri, pulang sekolah"

*****

Waktu istirahat pun telah tiba, Risda dan teman teman barunya pun langsung hendak membubarkan diri, akan tetapi ketika Risda mengajak mereka menuju kekantin tapi mereka menolaknya.

"Gua bawa bekal Ris, Nyokap gue tadi buatkan" Jawab Rania.

"Gue juga, sayang kalo kagak dimakan" Ucap Nanda.

"Nyokap gue juga sudah menyiapkan bekal, lo mau makan bareng kita ngak disini? Gue mau kok berbagi dengan lo" Ucap Mira pelan.

"Ngak usah, lo makan aja, oh iya lo bawa juga?" Tanya Risda pada Septia.

"Iya Ris, maaf ya, gue ngak ikut kekantin bareng kalian berdua"

"Iya ngak papa, ya udah gue sama Wulan duluan ya"

"Iya Ris" Jawab mereka barengan.

Tersirat perasaan sedih di hati Risda, bagaimana tidak ia juga ingin dibuatkan bekal seperti teman temannya, ia juga ingin merasakan dikhawatirkan oleh orang tuanya tapi pikiran itu langsung ditepis begitu saja olehnya, keinginan itu tidak akan terwujud.

"Lo pingin mbekal Ris?" Tanya Wulan.

"Kagak, ya sudah yok kekantin, keburu rame nanti malah ngantri"

"Wokeh, go!"

Dengan semangat yang membara, Wulan lalu menarik tangan Risda menuju kearah kantin sekolah, keduanya nampak seperti bocah yang sedang berlarian dilorong sekolahan, akan tetapi hal itu menciptakan sebuah tawa bagi Risda.

Sikap keduanya pun tak luput dari perhatian orang orang yang ada disekitar mereka, bagaimana tidak bocah SMA tapi sikapnya masih seperti bocah TK yang masih suka dengan lari larian.

Brakk...

Tiba tiba tanpa sengaja Risda menyenggol seorang wanita yang berada didekatnya dan orang tersebut lalu terbentur kepintu kelasnya hingga menciptakan bunyi yang begitu nyaring.

"Maaf Kak, kami ngak sengaja" Ucap Risda sambil merasa bersalah.

Ketika wanita tersebut menoleh kearah Risda, Risda langsung mengenali bahwa orang yang ia tabrak itu adalah anggota OSIS yang berdebat dengannya tadi pagi, wanita tersebut langsung melotot kearah Risda sambil memegangi jidatnya yang sakit.

"Lo ngak punya mata ha!" Teriaknya.

"Salah sendiri, letoy bangat jadi orang" Balas Risda.

"Lo! Ngajak gue berantem ha?"

"Emang lo pikir gue takut denganmu? Ayo! Maju lo sekarang"

"Ada apa ini!" Tiba tiba seorang lelaki berdiri diantara keduanya.

Lelaki itu adalah Kakak kelas Risda, dapat dilihat bahwa anggota OSIS itu memiliki perasaan dengan lelaki tersebut, dan dapat Risda duga bahwa lelaki itu adalah pacarnya si wanita anggota OSIS itu.

"Dia yang mulai duluan!" Ucap wanita itu dengan mengebu gebu.

"Gue udah minta maaf sama lo, lo nya aja yang memperparah keadaan" Jawab Risda yang tidak terima.

"Sudah Ris, ayo pergi dari sini saja" Ajak Wulan.

"Ngak segampang itu kalian pergi, lo udah nyakitin cewek gue, dan gue tidak bisa diem saja" Ucap laki tersebut sambil menatap dingin kearah Risda.

"Lo mau baku hantam sama gue? Emang lo pikir gue takut sama lo? Maju lo" Ucap Risda sambil melipat lengan bajunya itu.

Pandangan mata lelaki itu tanpa sengaja jauh kepada sosok yang berada tidak jauh darinya, sosok itu melipat kedua tangannya didepan didadanya sambil menatap dingin kearah lelaki tersebut dan hal itu langsung membuat nyali si lelaki kendor begitu saja.

"Urusan kita belom selesai, ingat itu" Ucap si lelaki.

"Gue kagak takut sama lo" Ucap Risda.

Keduanya lalu bergegas pergi dari tempat tersebut setelah mendapatkan tatapan tajam dari seseorang, Risda pun menoleh kearah dimana lelaki itu menatap hingga membuatnya pergi dari tempat itu, akan tetapi Risda sama sekali tidak menemukan apapun disana.

"Ayo kekantin Ris" Ucap Wulan yang langsung menyadarkan Risda dari lamunannya.

"Aneh" Guman Risda.

"Apanya yang aneh?" Tanya Wulan.

"Ya aneh aja, kenapa orang itu langsung pergi begitu saja, tadi tidak terima dengan gue eh mendadak kabur begitu aja kek ada yang ditakuti gitu"

"Lo nanya ke gue? Lalu gue nanya ke siapa woi?"

"Noh ke rumput yang bergoyang" Ucap Risda sambil menunjuk kearah rerumputan.

"Setresssss" Umpat Wulan sambil memonyongkan bibirnya kepada Risda.

"Dari dulu" Jawab Risda dan langsung berlalu meninggalkan Wulan begitu saja.

"Eh anjiiiiirrr gue ditinggal" Mau kesal gimana pun Wulan tidak bisa berdebat dengan Risda karena Risda memang jagonya untuk berdebat.

"Lo lama sih, Kek mau diajak nikah aja"

Keduanya langsung melanjutkan perjalan mereka menuju kekantin kelas, kedua siswa baru yang minus akhlak tersebut langsung menyerobot masuk kedalam kantin untuk mendapatkan antrian paling depan tanpa mempedulikan protes orang orang yang ada disana.

"Lo bisa antri kagak?" Tanya seseorang kepada Risda.

"Gue laper, lo seharusnya ngalah dengan cewek" Jawab Risda.

"Untung lo siswa baru, kalo bukan udah gue tendang lo dari sini" Jawabnya sinis.

"Thanks Kakak kelas udah ngalah sama gue"

"Wokeh, nanti bayarin punya gue juga ya"

"Gila lo!" Umpat Risda.

"Pak nanti dia yang bayarin punya saya, sekalian teman teman yang lainnya, katanya buat ngerayain ultahnya" Ucap pemuda itu kepada sang penjual.

"KAGAK! Ngawur lo!" Teriak Risda yang tidak terima.

Hal itu membuat lainnya langsung menyerbu makanan yang ada ditempat itu, tanpa mempedulikan ucapan Risda yang terus berteriak itu.

"Rasain lo, habisnya kagak mau ngantri haha" Batin pemuda tersebut.

*****

"Jadi totalnya semuanya ada 700 ribu" Ucap penjual.

"APA! Saya ngak punya yang segitu banyaknya Pak, yang benar saja dong Pak" Ucap Risda.

"Punyamu berapa?"

"Saya cuma punya 200 ribu Pak, itupun tabungan saya dari SMP"

"Saya yang akan bayar Pak" Ucap seorang lelaki dan langsung memberikan uang kepada penjual itu.

"Nah gitu dong, ngak jadi rugi kan diriku" Penjual itu nampak terlihat senang.

Tanpa banyak bicara lelaki itu tersebut langsung bergegas pergi dari tempat tersebut dan meninggalkan tanda tanya besar dibenak Risda, lelaki itu adalah Afrenzo yang pernah sekelas dengan dirinya pada waktu Ospek.

"Tunggu!" Teriak Risda mengejar Afrenzo.

Afrenzo sama sekali tidak mendengarkan teriakan Risda yang mengejarnya, sampai akhirnya Risda sampai didepannya dan membuat langkah Afrenzo berhenti tiba tiba.

"Lo budek ya!" Ucap Risda sambil mengendalikan pernafasannya yang memburu tanpa jawaban dari Afrenzo lelaki itu pun kembali beranjak pergi.

"Lo punya hutang dengan gue" Ucap Afrenzo sebelum pergi.

"Dasar lelaki aneh! Bakal gue bayar hutang gue secepatnya!" Teriak Risda tanpa dipedulikan oleh Afrenzo.

"Gila, emang uang sakunya berapa ya kalo sekolah? Ngeluarin uang segitu banyaknya aja tanpa berpikir dua kali, pasti anak orang kaya" Guman Risda yang membungkuk karena kelelahan berlari.

...----------------...

*Bersambung...

Jangan lupa untuk dukung author ya

Terpopuler

Comments

Putra_Andalas

Putra_Andalas

Kakaknya Risda ,gmna mksud'y ini...😵

2023-11-12

0

Saputri 90

Saputri 90

kerenn... coba ada yg kaya gini di dunia nyata .. mau satu bolehhh

2023-02-13

0

Saputri 90

Saputri 90

tombol pemberani.. mantapp nih

2023-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode. 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Episode 175
176 Episode 176
177 Episode 177
178 Episode 178
179 Episode 179
180 Episode 180
181 Episode 181
182 Episode 182
183 Episode 183
184 Episode 184
185 Episode 185
186 Episode 186
187 Episode 187
188 Episode 188
189 Episode 189
190 Episode 190
191 Episode 191
192 Episode 192
193 Episode 193
194 Episode 194
195 Episode 195
196 Episode 196
197 Episode 197
198 Episode 198
199 Episode 199
200 Episode 200
201 Episode 201
202 Episode 202
203 Episode 203
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode. 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Episode 175
176
Episode 176
177
Episode 177
178
Episode 178
179
Episode 179
180
Episode 180
181
Episode 181
182
Episode 182
183
Episode 183
184
Episode 184
185
Episode 185
186
Episode 186
187
Episode 187
188
Episode 188
189
Episode 189
190
Episode 190
191
Episode 191
192
Episode 192
193
Episode 193
194
Episode 194
195
Episode 195
196
Episode 196
197
Episode 197
198
Episode 198
199
Episode 199
200
Episode 200
201
Episode 201
202
Episode 202
203
Episode 203

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!