Sepulang sekolah Aruna pergi ke rumah Raka sesuai apa yang di minta oleh Ibunya tadi
Aruna pergi sendirian karena dia tidak pulang bersama Raka
"Assalamualaikum"ucap Aruna ketika memasuki rumah Raka
"Waalaikum salam"jawab semua yang ada di sana
"Eh Una sini duduk sayang"ucap Maya
Aruna pun berjalan mendekati Maya
Aruna melihat seseorang dan membawa begitu banyak cincin yang berbeda-beda
Aruna duduk di samping Maya
"Nah Una kenalin ini namanya Om Fikran dia ini teman sekolah tante dulu pas masih sma,nah dia menjual berbagai cincin"
"Nah Tante menyuruhnya datang ke rumah untuk melihat cincin pertunangan kalian nantinya"ucap Maya jelas
"Ini cincin yang yang bagus apa lagi kalau kamu yang pakai"ucap Maya tersenyum
"Coba kamu pakai"perintah Maya
Aruna langsung memakai cincin itu di tangannya lalu memperlihatkannya
"Wah cantik banget iya kan?"tanya Maya Dina, Ferdi, dan Angga menganggukkan kepalanya dengan senyuman
"Ya udah Fikran kita pilih ini ya untuk Aruna"ucap Maya
"Oke"ucap Fikran
"Nah untuk Aruna sdh selesai tinggal Raka kita pilihkan untuk kamu ya Raka"ucap Maya
"Iya Ma aku sesuai pilihan Mama aja"ucap Raka datar
Maya menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum
Lalu dia memilih cincin untuk Raka
"Nah ini juga bagus, coba pakai yang ini"ucap Maya menyodorkan cincin ke Raka
Lalu Raka memakai nya dan terlihat sangat bagus
"Oke bagus juga"ucap Maya
"Fikran cincin untuk laki-laki nya yang ini yah"ucap Maya
"Oke"ucap Fikran
"Kalau gitu gue pulang dulu ya May dan yang lain saya pulang dulu ya"ucap Fikran
"Oke makasih ya"ucap Maya
"Iya sama-sama"
Setelah kepergian Fikran raut wajah Maya, Ferdi, Dina,dan Angga menjadi sangat bahagia
Berbeda dengan Raka yang datar dan Aruna yang sudah dengan pasrah
"Oh ya jadi Mama udah pikirkan tentang pertunangan kalian dan Mama juga sudah minta pendapat dari semua orang yang ada di sini dan semuanya setuju dengan pendapat Mama"ucap Maya
"Pendapat apa Tante?"tanya Aruna
"Kalau besok kalian masih bisa pergi ke sekolah karena pertunangan kalian di adakan besok malam"ucap Maya
"Besok malam?"tanya Aruna
"Iya, kenapa ada masalah sayang?"tanya Maya lembut, Aruna menggelengkan kepalanya
"Nggak kok Tante"jawab Aruna
"Terserah Mama deh yang penting jangan sampai ada yang tau tentang ini"ucap Raka
"Iya sayang tenang aja Mama paham kok"
"Unaa"teriak Novi dan Sela yang baru saja datang
"Tumben kalian pagi datangnya"ucap Aruna
"Hehe iya soalnya gue pengen sarapan di kantin,gue pengen makan batagor"ucap Novi
"Oh"
"Oh ya kita ke kelas taro tas yuk terus ke kantin gue udah laper banget nih"ucap Novi
"Ya udah yok gue juga laper nih"ucap Sela
"Ya udah ayok"ucap Aruna sambil tersenyum manis
***
"Assalamualaikum"teriak Dito dan Dion
"Waalaikum salam"ucap Maya tersenyum manis
"Woi demit kalian berdua tuh berisik banget sih"kesal Raka
"Hehe santai bro ini masih pagi"ucap Dito sambil cengengesan
"Ngapain sih kalian ke sini?"tanya Raka kesal
"Udah-udah yuk sarapan dulu Dito, Dion ayok sarapan juga bareng kami"ucap Maya lembut
"Nah ini nih alasan kita datang ke sini pagi-pagi ya nggak Yon?"tanya Dito
"Bener tuh to makasih Om, Tante"ucap Dion
"Iya sama-sama"ucap Ferdi
Raka menarik lalu menghembuskan nafasnya panjang dan memutar bola matanya jengah melihat tingkah ke dua sahabatnya itu
Setelah mereka sudah makan Raka langsung berpamitan kepada Maya dan Ferdi
"Ma,Pa, Raka ke sekolah dulu ya"ucap Raka
"Iya sayang hati-hati"ucap Maya
"Iya Ma"
Raka berjalan duluan ke luar sedangkan Dion dan Dito masih berpamitan kepada Maya dan Ferdi
"Om, Tante makasih ya buat sarapan nya makanya enak"ucap Dito sambil menaikkan jempol nya
"Iya sama-sama"ucap Maya lembut
"Ya udah Tante kita ke sekolah dulu ya, Assalamualaikum"ucap Dion
"Waalaikum salam"ucap Maya dan Ferdi bersamaan
Di dalam mobil Raka sudah menyalahkan mesinnya dan akan segera berangkat
Akan tetapi tiba-tiba dia terkejut dengan adanya ke dua manusia nggak beradab itu
"Woi ngapain kalian ke sini turun nggak"ucap Raka
"Ya ellah ka bareng dong kita nebeng ke elu"ucap Dito
"Nggak ada turun nggak"
"Ka bareng dong lo emangnya enggak mau dapat pahala apa nolong orang ganteng yang kebangetan gantengnya ini"ucap Dion
Raka menarik nafasnya
"Ganteng pala lo"ketus Raka dan langsung menancap gas nya
***
"Nov lo bener makan batagor sebanyak itu udah dua mangkuk loh"ucap Sela
Aruna dan Sela menganga melihat Novi dengan rakusnya memakan batagor
"Buk satu mangkuk lagi"teriak Novi
"Oke"teriak Buk kantin itu
Dan tak perlu waktu lama batagor pesanan Novi pun sudah datang
"Na kayaknya sih Novi kerasukan deh"ucap Sela dengan masih menatap ke arah Novi
"Jangan bikin gue takut ah Sel"ucap Aruna yang juga masih menatap ke arah Novi
"Eemm Nov lo beneran Novi Kan?"tanya Aruna pelan
"Hahaha astaga Sela, Una sayang ini tuh gue Novi,,,"ucap Novi setelah selesai makan batagor nya
"Gue kira lo kerasukan demit di sekolah ini"ucap Sela
"Eh lemper demit apaan lo tuh ya suka ngadi-ngadi emang"ucap Novi sedikit kesal
"Udah ah ayok kita ke kelas"ucap Aruna
Pada saat Aruna, Novi, dan Sela berjalan menuju ke kelas
Di koridor sekolah mereka bertiga berjalan dengan gembira sambil bergandengan tangan
"Dek Aruna,,,"teriak Dion
Aruna membalikkan badannya dan melihat tiga orang alien
"Kenapa harus ketemu sama mereka lagi sih"ucap Aruna
"Na' sejak kapan lo kenal sama mereka?"tanya Sela
"Kemarin pas pulang sekolah"jawab Aruna
"Ha? gimana caranya?"tanya Novi
"Nanti gue jelasin"jawab Aruna
"Hai selamat pagi adek Aruna"sapa Dion sambil sok ganteng
"Hmm pagi kak"ucap Aruna sambil tersenyum terpaksa
"Hmm adek Aruna udah makan belum?"tanya Dito
"Udah"jawab Aruna
"Oh ya kak kalau gitu kita bertiga ke kelas duluan ya bay"ucap Aruna dan langsung menarik tangan Sela dan Novi untuk pergi dari sana
Setelah sampai di kelas mereka Aruna baru bisa lolos
"Hehhh akhirnya lolos juga dari mereka"ucap Aruna
"Na' jelasin ke kita berdua bagaimana caranya lo bisa tau kak Dito,kak Dion, dan yang paling utama kak Raka?"tanya Novi
"Jadi kemarin itu pulang sekolah gue tuh ketemu sama mereka terus kak Dito, sama kak Dion ya gitu deh aneh"jawab Aruna
"Kalau kak Raka?"tanya Sela sambil menatap lekat ke arah Aruna begitu pun juga Novi
Aruna mengangkat kedua bahunya acuh Novi dan Sela saling menatap dan mengangkat kedua bahunya juga acuh
Karena nggak mungkin jika Aruna bilang kalau Raka adalah calon tunangannya bisa dalam masalah dirinya nanti
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments