perjodohan

Di sebuah tempat tepatnya di belakang halaman rumah

Kini ada dua Orang yang berdiri sejajar dan masing-masing menatap ke depan dengan pemikiran masing-masing

"Mas maaf soal tadi ya"ucap Aruna

"Mas,Mas,emang gue tukang bakso!"ucap Raka

"Iya,,,iya kak"ucap Aruna

Hening sejenak lalu Aruna kembali berbicara

"Kak gue mohon sama lo tolong tolak perjodohan ini"ucap Aruna sambil menatap wajah Raka

"Kenapa harus gue?, kenapa bukan lo aja yang batalin perjodohannya?"tanya Raka

"Ya karena semampu apapun gue memohon pasti nggak akan ada yang mau dengerin gue kak"jawab Aruna

"Oh"ucap Raka santai

"Kak gue tau tau lo pasti juga mau batalin perjodohan ini kan?"tanya Aruna

"Nggak"jawab Raka

"Ha?l... Lo mau di jodohin sama gue?"tanya Aruna serius

"Iya"jawab Raka

"Kenapa lo mau dijodohin sama gue,lo kan enggak kenal sama gue, dan gue juga nggak kenal sama lo?"tanya Aruna

"Jangan kepedean ya,gue tuh mau dijodohin sama lo karena gue mau balas dendam sama lo,gue mau bikin lo sengsara, dan gue mau lo bayar semua yang lo lakuin sama gue paham lo.jadi nggak usah kepedean jadi orang!"ucap Raka yang sedikit menekan

"Kak lo itu jahat banget sih hanya karena balas dendam lo mau bikin hidup gue,dan hidup lo hancur"ucap Aruna

"Gue nggak peduli yang penting gue akan pastiin kalau perjodohan ini tetap akan berlanjut"ucap Raka melangkahkan kakinya pergi

Tapi pada saat dia membalikkan tubuhnya kakinya tiba-tiba keseleo sehingga dia kehilangan keseimbangan

Raka terjatuh namun Aruna langsung menahan tubuh Raka agar tidak terjatuh ke tanah

Manik mata mereka bertemu untuk beberapa waktu lalu Aruna membangunkan kembali tubuh Raka

"Makanya kalau jalan tuh hati-hati kualat kan!"ucap Aruna

"Apa lo bilang?eh ini semua tuh gara-gara lo ya jadi nggak usah banyak ngomong"ucap Raka

"Iya... Iya gue tau kok nggak usah ngomong gitu terus!"ucap Aruna

"Pokoknya lo harus obati gue sampai gue sembuh"ucap Raka

"Iya,ya udah duduk di situ dulu"ucap Aruna sambil menunjuk ke arah kursi panjang

Lalu mereka berdua duduk di kursi panjang itu dan Aruna langsung mengambil kotak p 3k

dan mengobati kaki Raka

"Pelan-pelan pakai perasaan"ucap Raka

"Iya"

"Awas lo kalau nggak pelan-pelan"ucap Raka mengancam

Aruna langsung menekan kapas tersebut di bagian kaki Raka yang sakit sampai dia meringis kesakitan

"Awwww sialan kan gue udah bilang pelan-pelan lo nggak bisa pakai perasaan ya"

"Iya gue tuh tau juga kali tapi gue sengaja karena lo itu banyak ngomong cerewet banget sih jadi cowok"ucap Aruna kesal

"Apa lo bilang cerewet?"tanya Raka

"Sekali lagi ngomong gue akan semakin teken nih di luka lo baru tau rasa"ancam Aruna

Seketika Raka langsung terdiam dan Aruna kembali mengoleskan obat ke luka Raka

Tanpa sepengetahuan mereka berdua ada empat orang yang berdiri mengawasi mereka

Dan mereka memantau Raka dan Aruna mereka melihat mulai dari Raka yang terpeleset dan di selamatkan oleh Aruna

Sebuah senyuman lebar terbit di wajah kedua keluarga itu

"Kayaknya perjodohan ini berhasil deh"ucap Maya dengan senang

"Iya benar kayaknya mereka memang berjodoh"ucap Dina

"Iya bener nah jadi kita harus persiapkan acara pertunangan mereka gimana setuju kan?"ucap Maya

"Setuju"ucap mereka semua dengan nada yang pelan takut Aruna dan Raka mendengarnya

Di kamar Raka dia berpikir bagaimana caranya dia bisa menerima perjodohan ini padahal dia tidak ada niatan untuk di jodohkan

"Argh,,, gimana caranya ini ya kali gue di jodohin sama cewek kampungan dan nyebelin kayak gitu"ucap Raka kesal.

"Apalagi gue satu rumah sama dia bisa gila gue"ucap Raka sambil mengusap kasar rambutnya dan merebahkan tubuhnya di ranjang

***

"Pak, Bu, kenapa kalian mau jodohin Aruna sih Aruna masih kecil, Aruna masih mau sekolah"ucap Aruna sendu

"Nduk kamu bisa sekolah kok nanti pak Ferdi sama ibu Maya yang menyekolahkan kamu, jadi kamu besok udah pindah di sekolah baru satu sekolah dengan nak Raka"ucap Dina

"Kenapa kalian harus jodohin Aruna"

"Apa Aruna beban bagi kalian ya"ucap Aruna sambil meneteskan air mata

"Una kenapa kamu ngomong seperti itu Nduk,kamu itu adalah anak semata wayang Ibu sama Bapak,kamu adalah anak kesayangan kami berdua"ucap Dina sendu

"Tapi kenapa Una harus di jodohkan"

"Nduk bapak dengan pak Ferdi itu adalah sahabat dari dulu kamu memang sudah Bapak jodohkan dengan nak Raka pas kalian masih kecil"ucap Angga menjelaskan kepada Aruna

"Bapak dan Ibu sudah percaya dengan keluarga Ferdi.Bapak juga tau kalau nak Raka itu baik dan pantas buat kamu dia akan jangain kamu dengan baik"ucap Angga lagi

"Pak, Bu tapi Una belum siap"ucap Aruna

"Ibu tau kamu belum siap tapi nanti kamu akan bahagia bersama mereka"ucap Dina

"Ya sudah kamu pergi tidur ya besok kan kamu sekolah"ucap Dina

Jam sudah menunjukkan pukul 01.00 tapi Aruna belum juga tidur

Dia tidak bisa tidur karena memikirkan cara untuk membatalkan perjodohan ini

Dia menatap ke arah langit dengan wajah yang sendu

"Bagaimana caranya aku bisa tinggal bersama orang asing, bagaimana caranya nanti aku tinggal di rumah orang tanpa Bapak sama Ibu"ucap Aruna meneteskan air matanya

"Bagaimana caranya aku bisa satu rumah dengan laki-laki yang tidak punya hati"

"Apakah aku akan menderita?"

"Aku nggak tahu harus bagaimana sekarang kak Raka juga nggak mau batalin perjodohan ini"

"Aku harus cari cara sendiri untuk membatalkan perjodohan ini"tekad Aruna

***

"Una,,, Una,,,bangun Nduk"teriak Dina

"Buk jangan teriak-teriak toh buk masih pagi"ucap Angga

"Ini toh kan hari pertama Una sekolah pak Una tidak boleh telat kan Bu Maya dengan Pak Ferdi mau antar Una ke sekolah barunya nggak enak nanti kalau nunggu mereka lama"jelas Dina

"Oh iya ya Buk, Bapak lupa"ucap Angga sambil menepuk jidatnya

"Una,,, Nduk ayok toh bangun"

"Iya buk ini una udah siap kok"ucap Aruna

Aruna sudah mengenakan pakaian sekolah baru dan dengan rambut yang di ikat sebagian dan sebagainya lagi di biarkan terurai dengan cantik

"Wah Nduk kamu cocok banget toh pakai baju sekolah ini"ucap Angga

Aruna hanya tersenyum yang di paksa

"Ayok toh kita sarapan dulu terus kita ke rumah Pak Ferdi ya"ucap Dina

"Iya,,, iya ayok kita sarapan dulu"ucap Angga

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!