Caitlin terdiam dan memandangi dirinya di depan cermin berbalut gaun pengantin yang melekat indah di tubuhnya. Hari ini adalah hari dimana ia akan melangsungkan pernikahannya dengan lelaki yang sampai saat ini tidak ia ketahui. Caitlin selalu saja bertanya dalam hatinya, apakah lelaki yang akan menjadi suaminya itu lelaki yang baik, lelaki yang bertanggung jawab dan lelaki yang mampu mencintainya seperti ayahnya mencintainya, ataukah lelaki yang kejam seperti yang ia bayangkan.
Sedih, kecewa, dan beribu perasaan yang berkecamuk dihatinya. Siapapun akan merasakan hal itu jika harus menikah dengan lelaki yang tidak dicintai, apalagi dijodohkan. Namun ia tak punya banyak pilihan karena dengan ini ia dapat membantu perusahaan keluarganya yang sedang terpuruk.
"Caitlin anak mama, kau begitu cantik dengan gaun pernikahanmu ini," ucap Natalie seraya memeluk putri cantiknya itu.
"Ayo sayang kita kebawah, semua orang sudah menunggumu dibawah," ucap Simon tersenyum kearah Caitlin dan meraih tangan mungil gadis itu.
Caitlin pun tersenyum dan menggenggam tangan ayahnya, sambil berjalan keluar kamar dan meyusuri tangga untuk menuju ke tempat yang dimana ia akan bertemu dengan calon suaminya tersebut. Pandangan Caitlin tertuju pada seorang lelaki yang sedang berdiri dengan wajahnya yang begitu tampan namun terlihat sangan dingin. "Apakah lelaki itu yang akan menjadi suamiku?' Tanya Caitlin dalam hatinya.
Belum saja Caitlin dan ayahnya sampai di tempat permberkatan, seseorang menghampiri mereka dan berkata bahwa Evan kabur bersama kekasihnya. Ya, Evan adalah lelaki yang dijodohkan dengan Caitlin. Sungguh sakit hati Caitlin mendengar ucapan orang tersebut. Tanpa ia sadari air matanya kini berhasil lolos mengalir dipipinya.
Kini Caitlin duduk dan termenung didepan cermin, kejadian hari ini membuatnya sangat sedih dan kecewa. Tapi disisi lain ia bahagia karena ia tidak jadi menikah dengan lelaki yang tidak ia kenal itu. Evan, nama lelaki itu. Caitlin pun baru mengetahui nama lelaki itu sejak seseorang menghampirinya tadi. Entah apa yang dipikirkan Caitlin saat ini, hanya perasaan campur aduk yang kini tengah ia rasa.
Ketika Caitlin masih sibuk dengan pikirannya yang bercampur aduk itu, terbukalah pintu kamarnya dan seseorang memhampirinya.
"Maafkan Evan ya Caitlin, kami pun tidak menyangka bahwa Evan akan pergi dihari pernikahan kalian. Hatiku sangat kacau ketika mendengar kabar bahwa Evan kabur bersama kekasihnya itu," ucap Sarah, Sarah adalah ibu dari Evan.
"Iya tidak apa-apa tante, mungkin Evan tidak ingin menerima pernikahan ini. Jadi ia memilih untuk pergi bersama kekasihnya itu," jawab Caitlin tersenyum dan memeluk wanita paruh baya didepannya itu.
Sarah tersenyum dan membalas pelukan calon menantunya itu."Tapi kau jangan khawatir Caitlin, aku sudah mendapatkan solusi untuk kejadian ini. Aaron akan menggantikan posisi Evan, Aaron lah yang akan menikah denganmu," ucap Sarah tersenyum dan melepaskan pelukan mereka itu.
"Apa? Aaron? Siapa itu tante?" tanya Caitlin terkejut.
"Aaron itu adik dari Evan, dia tidak kalah dari Evan. Dia tampan, baik dan aku yakin dia bisa membuatmu bahagia. Baiklah, kalau begitu sekarang kau siap-siap dan segera turun kebawah," ucap Sarah melangkah keluar dari kamar tersebut.
Perasaan Caitlin semakin tidak karuan. Apa maksud dari semua ini, Evan calon suami sesungguhnya memilih kabur dihari pernikahan mereka. Dan kini ia mendapatkan kabar bahwa Aaron adik dari Evan bersedia untuk menjadi mempelai pengganti.
Caitlin berjalan menyusuri tangga sambil digenggam oleh Simon ayahnya. Kini pernikahannya sudah didepan mata, ia akan segera tiba di tempat pemberkatan itu. Semua mata kini tertuju pada Caitlin, gadis itu sangat cantik dengan balutan gaun pengantin berwarna putih.
Pria itu menyambut tangan Caitlin yang diserahkan oleh Simon kepadanya. Wajahnya yang tampan namun tanpa ekspresi. Bagaimana bisa bahagia menikah dengan orang asing. Pria itu pun juga pasti merasakan hal yang Caitlin rasakan.
Setelah selesai acara pemberkatan, saling mengucapkan janji suci pernikahan mereka, kini Caitlin tahu siapa pria yang sudah resmi menjadi suaminya. Ya, pria itu bernama Aaron, pria yang bersedia menggantikan posisi Evan untuk menjadi suaminya. Mereka pun jalan beriringan menuju mobil pengantin yang akan membawa mereka ke rumah baru mereka.
Suasana begitu hening diantara mereka, tidak ada suara hanya hembusan nafas mereka saja yang terdengar. Ekspresi wajah Aaron masih sama seperti sebelumnya, dingin, tanpa senyum ditambah raut wajahnya yang begitu datar. Hanya keheninganlah yang ada di mobil mereka.
Caitlin hanya termenung memperhatikan pemandangan luar mobil yang begitu indah. Namun dalam hatinya berkata bahwa pemandangan indah diluar tidak mampu membuat hatinya indah dengan pernikahan itu. Suasana benar-benar canggung, bahkan mereka belum sempat berkenalan. Menikah dengan pria yang dingin, acuh, yang bahkan Caitlin tidak mengenalnya, membuat Caitlin serasa buta akan itu semua.
Caitlin seperti ingin mengucapkan kata basa-basi untuk membuka percapakan bersama Aaron, namun niatnya itu ia tarik kembali, melihat wajah Aaron yang dingin saja ia sudah malas. Jangankan untuk mengobrol, menganggap Caitlin ada dimobil saja itu hal yang mustahil. Caitlin memutuskan untuk kembali menikmati pemandangan lewat jendela mobil.
Akhirnya mereka tiba di rumah mewah milik Aaron. Keduanya langsung masuk kedalam rumah tersebut. Aaron berlalu begitu saja melewati Caitlin. Caitlin hanya bisa berdiam diri ketika Aaron melewati dirinya. Dalam hatinya ia bergumam "pernikahan seperti ini? Tidak ada tegur sapa sama sekali didalamnya,"
Sementara itu, Aaron baru selesai membersihkan dirinya. Ia masih tidak terima atas pernikahannya dengan gadis yang tidak ia kenali itu. Jangankan untuk menyapanya, menatap wajah gadis itu pun Aaron tidak sudi. Hatinya yang sudah membeku karena pengkhianatan yang pernah dialaminya di masa lalu. Jadi Aaron tidak percaya lagi dengan kata "cinta".
Tak lama pun Caitlin ikut masuk kedalam kamar mereka. Caitlin menyimpan dan membereskan semua barang yang ia bawa sebelum memutuskan untuk membersihkan diri. Sesekali ia melihat Aaron duduk disofa samping tempat tidur yang sedang sibuk dengan ponselnya.
"Apa kau ingin aku buatkan minum?," tanya Caitlin mencoba untuk membuka percakapan.
"Tidak perlu! Terima kasih," jawab Aaron dingin.
Caitlin seakan mengerti bahwa Aaron tidak ingin diganggunya. Ia melangkah menuju kamar mandi memilih untuk membersihkan diri, karena hari ini cukup membuatnya lelah. Ditambah lagi melihat sikap suaminya yang begitu dingin.
Setelah Caitlin selesai membersihkan diri, Aaron meliriknya sekilas sebelum kembali sibuk dengan aktivitasnya. Dan itu berhasil membuat Caitlin menjadi salah tingkah, dan Caitlin pun melanjutkan aktivitasnya untuk memoleskan sedikit make up diwajahnya.
Malam ini adalah malam pertama bagi mereka, yang dimana malam pertama itu adalah malam yang paling dinantikan oleh para pengantin diluar sana. Tapi yang Caitlin rasa, malam ini tidak ada bedanya dengan malam-malam sebelumnya. Hanya bedanya kini ia telah menjadi istri dari Aaron. Caitlin lebih memilih keluar kamar dan turun menuju ruang keluarga dibawah.
Setelah Aaron selesai dengan urusannya, Aaron memilih untuk mengikuti Caitlin kebawah dengan membawa sebuah map berwarna cokelat.
"Hey Caitlin!" ucap Aaron sambil bergegas menghampiri Caitlin.
"Iya? Ada yang bisa ku bantu?" tanya Caitlin bangkit dari duduknya.
Aaron hanya menggelengkan kepalanya, kemudian memberikan map cokelat itu kepada Caitlin. Caitlin Nampak kebingungan dan meraih map cokelat yang diberikan oleh Aaron.
"Apa ini?" tanya Caitlin bingung.
"Itu surat perjanjian diantara kita, lebih baik kau baca saja agar kau mengerti," jawab Aaron kemudian duduk disofa dan kembali sibuk dengan ponselnya.
Surat perjanjian? Apa maksudnya ini. Mengapa didalam pernikahan ada surat perjanjian. Itulah yang kini terlintas dipikiran Caitlin. Menikah dengan pria yang dingin, acuh bahkan seolah tidak menganggap dirinya saja sudah cukup membuatnya tertekan. Apalagi ini ditambah dengan surat perjanjian. Perasaan Caitlin semakin tidak karuan, ia merasakan hatinya begitu hancur dengan apa yang telah Aaron lakukan terhadapnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Yulia Prihatin91#SoLo#
catlyn yuk tahlukin aron biyar luluh buka hati dan cinta buat kamu
2022-11-23
0
Entin Fatkurina
lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut
2022-10-15
0
Ig: Dheanvta
Aaron kaya Kulkas
2022-10-14
1