...Aditia POV...
Entah perasaan ku saja atau hal itu memang nyata, aku tidak dapat berfikir dengan kepala dingin saat ini.
Dalam hutan sana, ada sesuatu yang memperhatikan ku dan aku tidak tahu apa itu.
Saat selesai mengambil air tadi, tiba tiba saja tengkuk ku terasa hangat seperti ada seseorang yang berdiri di belakang ku dan bernafas tepat di tengkuk ku.
Aku yang reflek memutar tubuh ku karna merasakan hal itu tidak menemukan ada apa-apa di belakang ku.
Suasana sunyi. Hanya terdengar gemericik air dan burung burung yang bersahutan.
Dengan cepat-cepat aku segera menutup botol air mineral yang telah terisi penuh, entah kenapa perasaan ku menjadi tidak enak. Padahal ini masih berada di pinggiran hutan, belum masuk kedalam.
Pada awal nya aku mencoba untuk berjalan santai, seperti biasanya. Dan menepis semua pikiran negative ku, karna hari masih pagi.
Namun sesaat kemudian ada sesuatu yang membuat ku mau tidak mau harus mempercepat langkah ku, sampai aku berlari.
Dibalik sebuah pohon yang berukuran besar dan menjulang tinggi, seperti ada sebuah mata yang melihat tepat ke arah ku.
Aku sempat berdiam diri selama beberapa saat, memperhatikan sesuatu di balik pohon yang terlihat seperti mata itu.
Apa aku berhalusinasi, aku tidak tahu. Yang jelas mata itu berkedip dan seketika membuat darah ku terasa panas karna ketakutan, hingga membuatku harus berlari.
...***...
Waktu hampir menjelang tengah hari, rencana untuk berisitrahat hanya selama beberapa saat ternyata hanya sebuah wacana saja.
Fakta nya Aldi dan ketiga teman nya masih bersantai-santai di tempat yang sama. Tempat dimana pertama kali mereka berhenti dan membuka nesting untuk membuat sarapan.
Gilang yang menyadari waktu telah semakin siang mengatakan untuk segera berkemas kembali, untuk segera melanjutkan perjalanan mereka.
Aldi dan kedua nya langsung berbagi tugas untuk mengemas kembali semua peratan mereka.
Dalam perjalanan, Aldi merasakan ada sesuatu yang berbeda dengan hutan ini. Rasanya mereka seperti sudah berjalan sangat jauh sekali masuk kedalam hutan. Mengingat jalan setapak yang semakin sempit dan merapat. Padahal baru sekitar 15 menit saja mereka kembali berjalan.
Aldi yang berada di depan merasa heran dan menghentikan langkah nya, membuat ketiga teman di belakang nya bertanya hal apa yang membuat Aldi berhenti.
Aldi berbalik badan, menghadap teman-teman nya. "Apa kalian merasakan ada sesuatu yang aneh?" Tanya Aldi.
Ketiga teman nya kompak menjawab tidak ada sesuatu hal yang aneh, dan menyuruh Aldi untuk segera kembali berjalan.
Akhirnya Aldi kembali berjalan, menyusuri jalanan setapak yang semakin terasa semakin kecil dan sempit. Hingga setelah beberapa saat Aldi kembali berhenti, mematung menghadap kedepan.
"Ada apa lagi?" Tanya Devi yang berada di belakang nya.
Aldi tidak menjawab, masih terdiam.
Gilang dan Aditia sedikit berbelok, menghampiri Aldi dari samping.
Gilang dan Aditia yang mengikuti arah pandangan Aldi tiba-tiba ikut teridam mematung.
...Aldi POV...
Aku sedikit merasa tidak percaya dengan apa yang aku lihat saat ini, jalanan setapak ini hilang. Dan aku berdiri tepat di ujung jalan.
Tidak ada lagi jalanan setapak di depan ku, semua hanya rumput dan ilalang yang cukup tinggi.
Aku memang jarang sekali memasuki hutan ini, tapi aku sangat yakin bahwa tidak seharus nya jalanan setapak ini berhenti di tempatku berdiri saat ini.
Aku memutar badan ku saat Devi terus menerus menepuk pundak ku, dan terjadi hal lain yang membuat ku lebih kaget lagi.
Jalanan itu hilang. Sama sekali tidak ada jalan setapak di hadapan ku. Hanya rumput liar dan ilalang yang sudah meninggi, seperti apa yang aku lihat di ujung jalan.
"Dev.." Panggil ku pelan. Devi dan kedua teman ku terlihat heran menatap ku, belum menyadari apa yang sedang terjadi saat ini.
Hingga aku mengangkat tangan ku, dan menunjuk kebelakang mereka.
...***...
Hal yang aneh telah terjadi kepada ke empat pemuda ini. Tidak ada jalanan setapak yang telah mereka lewati.
Bahkan saat ini, mereka semua berada di atas rerumputan.
Devi, Gilang dan Aditia yang baru menyadari nya seketika panik dan memutar pandangan ke segala arah.
"Apa yang terjadi.." Devi terlihat kebingungan, begitupun dengan yang lain.
Gilang yang sedari tadi tidak banyak bicara memberi usulan kepada teman-teman nya, untuk tetap tenang dan kembali menyusuri jalanan kebelakang.
Semua nya setuju dengan usul dari Gilang, ke empat nya berbalik arah dan kembali berjalan kebelakang. Menyusuri rerumputan yang bahkan saat mereka berjalan di awal tadi sama sekali tidak ada.
Kini Gilang berada di barisan paling depan, sedangkan Devi tepat di belakang nya di susul oleh Aditia dan Aldi yang berjalan paling belakang.
Cukup lama ke empat nya kembali berjalan, namun semua nya sama sekali tidak menemukan jalan setapak yang di awal menjadi pengarah jalan mereka semua.
Hingga kini giliran Gilang yang menghentikan langkah nya secara tiba-tiba.
"Tidak mungkin.." Gumam Gilang.
Serentak ketiga teman nya yang lain juga ikut berhenti. Dan saat itu lah mereka semua baru menyadari, bahwa mereka semua kini seperti ada di tengah hutan yang semua pepohonan nya menjulang tinggi dan besar.
Ke empat nya berhenti dan terheran heran. Bagaimana bisa jadi seperti ini, padahal mereka berniat kembali kebelakang namun yang ada di hadapan mereka kini adalah pepohonan tinggi dan besar.
Gilang melihat kompas yang di pegang nya sedari tadi. Arah yang mereka semua tuju sama sekali tidak salah. Ini adalah arah yang benar.
...Aldi POV...
bagaimana bisa seperti ini, kini jalanan yang kami cari sama sekali tidak ada. Rasanya aneh sekali, karna bukan nya keluar dari hutan kini kami semua malah seperti ada di tengah-tengah hutan.
Sudah jelas, ada sesuatu yang tidak beres saat ini menimpa kami.
Ini sangat aneh dan di luar nalar, terlebih lagi kini tidak ada sinar matahari masuk kedalam hutan karna tertutupi oleh rindang nya pepohonan yang cukup rapat.
Aku ingin mencoba untuk tetap tenang dan tidak panik saat ini, tapi semua itu sulit ku lakukan karna aku memang sangat panik saat ini.
Apa yang sedang terjadi kepada kami saat ini.
Aku rasa ini bukan halusinasi ku, karna semua teman ku juga merasakan hal yang yang sama.
...***...
Bingung dan panik, itu lah saat ini yang Aldi dan ketiga teman nya rasakan dengan keadaan saat ini yang membuat mereka semua merasa kebingungan.
Berada di tengah-tengah hutan yang entah ada di mana, dengan pencahayaan yang minim karna sinar matahari seperti tidak dapat menembus rindang nya pepohonan disini.
"Tunggu, jangan ada yang berjalan. Kita istirahat dulu disini." Usul Aldi.
Ketiga teman nya mengangguk lalu duduk bersila, membuat sebuah lingkaran di antara mereka.
"Sudah ku bilang di awal tadi, ada sesuatu yang aneh. Kalian tidak percaya.." Gumam Aldi sambil meneguk sedikit air.
Ketiga teman nya hanya diam saja, tidak dapat menjawab perkataan Aldi karna memang sebelum nya mereka bertiga tidak merasakan ada seuatu hal yang aneh.
Seperti yang Aldi ucapkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments