Happy Reading🥰
Liora dan teman-temannya sudah sampai di cafe moana. Mereka langsung mencari tempat duduk yang berada dipaling pojok dalam ruangan itu. Karena masih kenyang sehabis makan siang di kantin saat berada di kampus. Jadi, mereka hanya memesan minuman saja.
Selagi menunggu pesanan datang, mereka langsung mengeluarkan buku dan laptop masing-masing untuk mengerjakan tugas kelompok. Berhubung Liora adalah mahasiswi yang pintar dan cerdas di antara teman-temannya, maka ia yang menjadi ketua kelompok.
Teman-teman Liora tidak sungkan untuk bertanya hal yang tidak mereka mengerti mengenai tugas yang dikerjakan. Liora, dengan senang hati membimbing dan mengajari teman-temannya untuk memecahkan kesulitan yang mereka alami dalam mengerjakan tugas kelompok. Di sela-sela mengerjakan tugas, Liora menenggak minuman yang telah diantar oleh salah satu waiters di sana.
Tanpa sengaja atensinya menangkap sosok laki-laki tampan yang duduk tidak jauh dari tempat ia berada. "pak kenan, ternyata dia juga makan siang disini. **T**api dia bersama siapa?" batin Liora penuh tanda tanya. Ternyata yang ia lihat adalah sosok pria yang di idamkan selama ini. Ia melihat Kenan sedang duduk berdua dengan seorang pria yang sepertinya seumuran dengan Kenan. Mereka terlihat sangat serius membicarakan sesuatu yang entah apa itu.
Saking fokusnya Liora memperhatikan Kenan, ia sampai tidak menghiraukan panggilan teman-temannya yang sedang mengerjakan tugas kelompok. "Liora! Kamu lihat apa?" tanya Mella menyikut lengan Liora, yang terlihat fokus menatap sesuatu. Mella mengikuti arah pandang Liora, disaat itu juga atensinya menangkap sosok Kenan yang sedang makan siang bersama dengan pria yang ia kira salah satu temannya.
"Hem ..., pantas kita ngomong gak didengar, ternyata lagi fokus memperhatikan sang pujaan hati," ledek Mella dengan nada kesal. Bagaimana tidak kesal, mereka sedang fokus mengerjakan soal dan ingin meminta pendapat dari Liora, sang ketua kelompok. Tapi Liora malah fokus dengan pikirannya sendiri.
Liora yang mendapat teguran pun langsung mengalihkan atensinya kepada teman-temannya.
"Hehehe ..., Maaf ya, soalnya aku lagi lihat pangeranku," jawab Liora dengan terkekeh kecil.
Setelah mengerjakan tugas dan sedikit berbincang, mereka memesan makanan untuk mereka santap karena merasa lapar setelah menghabiskan waktu selama 3 jam. Liora dan teman-temannya bersiap untuk pulang, saat melihat hari sudah mulai sore. Liora yang berencana pulang bersama dengan Mella, tiba-tiba Mella ditelpon oleh mamanya dan diperintahkan untuk segera pulang karena ada kepentingan mendadak.
Sedangkan Sisil dan Maya sudah pulang terlebih dahulu dan mereka tidak bisa mengantarkan Liora pulang. "Li maaf ya, aku harus segera pulang. kamu gak apa-apa 'kan pulang sendiri menggunakan taksi?" ucap Mella dengan raut wajah menyesal.
"Oke ..., santai aja kali Mel. Aku bukan anak kecil yang akan tersesat menuju arah pulang," ujar Liora dengan tingkah konyolnya. Jangan lupakan ekspresi wajahnya yang sangat imut. Setelah itu Mella pergi meninggalkan Liora di depan cafe.
Liora memesan taksi online untuk pulang ke rumah. Setalah menunggu beberapa menit, taksi masih belum datang menjemputnya. Ingin menghubungi sang kakak, itu tidak mungkin karena ia tahu pasti Jessica sangat sibuk dengan pekerjaannya di kantor. Ia hanya mengirimkan pesan kepada sang kakak jika ia sudah akan pulang dengan menggunakan taksi, karena Mella tidak bisa mengantarnya.
30 menit pun berlalu ...
Taksi yang Liora pesan tetap tidak datang. Hingga akhirnya ia memilih pergi dari cafe menuju ke jalan raya, ia berjalan kaki sambil menunggu taksi lewat. Karena merasa lelah, ia pun duduk di halte dekat cafe tadi. Hingga tepat saat itu ada sebuah Mobil Mercedes Benz 300 SLR Uhlenhaut Couple Prototypes, berhenti tepat di depan halte.
Tin ...
Tin ...
Tin ...
Bunyi klakson membuyarkan lamunan Liora, yang sedang memandangi mobil mewah itu. Liora terlonjak kaget, ia reflek berdiri dari tempat duduknya. Kaca mobil dibagian kemudi perlahan turun menampilkan sosok pria tampan yang sejak tadi berada di dalam pikiran Liora. Liora melotot tak percaya dengan apa yang ia lihat, bagaimana mungkin Kenan berada dihadapannya, sedangkan tadi saat ia akan keluar dari cafe, Kenan sudah tidak ada di tempat duduknya.
"Mau kemana?" tanya Kenan kepada Liora yang masih tampak bengong di tempatnya.
"Saya mau pulang pak, lagi nunggu taksi online tapi dari tadi gak datang-datang, padahal saya sudah memesannya sejak 30 menit yang lalu," jawab Liora panjang lebar.
"Masuklah, saya akan mengantarmu pulang." Kenan membuka pintu disebelah ia duduk dari dalam, yang mengisyaratkan agar Liora masuk ke dalam mobil.
Mendengar ajakan dari Kenan, Liora merasa sangat senang, ia masih tidak percaya akan hal itu. Bagaimana mungkin seorang Kenan yang terkenal dingin saat mengajar di kampus tiba-tiba ingin mengantarkan ia pulang. Liora tidak ingin pusing hanya karena memikirkan itu, ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk berdekatan dengan Kenan. Liora langsung berjalan dengan cepat dan masuk kedalam mobil milik Kenan.
Jantung Liora berpacu sangat cepat disaat berdekatan dengan Kenan. Ia tidak bisa menyembunyikan kegugupannya dihadapan Kenan. Hingga Kenan mendekatkan tubuhnya kehadapan Liora. Kenan mencondongkan tubuhnya dan mengungkung tubuh Liora.
Liora reflek memejamkan kedua mata, jangan tanyakan apa yang dirasakan oleh Liora. Jantungnya terasa ingin melompat dari tempatnya saat hembusan nafas Kenan menerpa wajah cantiknya yang sudah bersemu merah.
Hingga tiba-tiba sesuatu menempel ditubuh mungilnya dan Liora segera membuka mata kembali.
"Kau lupa memasang sabuk pengaman," ucap Kenan datar. Liora sampai lupa jika tidak memasang sabuk pengaman, pantas saja dari Kenan tidak melajukan mobilnya. Dan bisa-bisanya ia berfikiran yang tidak-tidak kepada Kenan disaat Kenan mendekatkan tubuh kekarnya.
"Maaf Pak, saya lupa," ucap Liora dengan gugup. ia masih mengontrol detak jantungnya. Merasa tak ada jawaban dari Kenan, Liora kembali terdiam. Ia tak berani membuka obrolan karena takut tak mendapatkan respon lagi dari Kenan. Ia memilih diam dan memainkan ponsel. Ia mengirimkan pesan digrup chat yang beranggotakan teman-temannya saja.
"hari ini aku sangat beruntung guys, aku diantar pulang sama pak dosen kesayangan. Aku harus sungkem nih sama kedua orang tua Mella, karena sudah menggagalkan Mella untuk mengantarku pulang," ungkap Liora kepada teman-temannya, saking bahagianya karena diantar pulang oleh Kenan. Balasan pesan pun banyak bermunculan dari ketiga temannya.
Mella : "Wih, serius nih?"
Sisil : "Kamu gak bercanda 'kan Li?"
Maya : "Mana buktinya, mau lihat dong?"
"Sumpah! Aku serius, tapi aku gak berani foto muka dia. Takut dimarahin kalok ketahuan. Nanti deh aku kirim foto atau videonya pas udah nyampe rumah, aku foto diam-diam. Hehehe ..."
Liora berbalas pesan dengan teman-temannya dengan raut wajah bahagia, sesekali ia terkekeh-kekeh kecil, hingga mengalihkan perhatian Kenan kepadanya. Kenan melirik Liora dengan posisi wajah tetap lurus kedepan. Ia tidak ingin ketahuan oleh Liora saat meliriknya. Kenan cukup penasaran dengan apa yang membuat gadis itu sangat bahagia.
...----------------...
Terima kasih sudah mampir di karya pertama Author🥰🥰
semoga kalian suka dengan ceritanya😘😘
jangan lupa tekan like dan Favoritnya ya🥰
giftnya juga😁😁😁😁
sedikit maksa🤣🤣
Lophe-Lophe se kebon cabe🌶🌶🌶
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
nmnya juga liora, bawel
2023-03-25
0
Wisma
semangat thooor maaf bru hder😊😊😊
2022-10-25
0
Irma Kirana
Semangat 🤗 baru baca sampe sini hihi
2022-10-20
3