Happy Reading 🥰
Di perusahaan Khendrik.
Jesicca duduk di kursi yang di atas mejanya bertuliskan nama "SEKERTARIS." yang terletak di depan sebuah ruangan milik sang atasan. Yang di atas pintunya tertera sebuah nama "RUANG CEO UTAMA." Jessica sedang memeriksa berkas-berkas penting yang akan dibawa ke ruang meeting nanti. Ia bangkit dari duduknya, lalu menuju ke sebuah pintu milik sang CEO untuk menemuinya.
Tok ...
Tok ...
Tok ...
Setelah mendapat izin dari seseorang di balik pintu itu, ia langsung masuk kedalam ruangan. "Maaf Pak mengganggu, saya mau mengantarkan berkas yang akan kita bawa saat meeting nanti." Jessica menyodorkan sebuah map ke hadapan sang Boss, yaitu Khendrik. Ia meletakkan map itu di atas meja.
Khendrik mengambil map itu lalu memeriksanya. Setelah selesai, ia menyuruh Jesicca keluar dari ruangan itu. "Semuanya sudah bagus Jes, kau boleh kembali ke tempatmu."
"Baik Pak, nanti saya akan kembali lagi saat meeting akan dimulai."
Saat sampai di meja kerjanya. Jesicca dikagetkan dengan kehadiran sosok laki-laki tampan yang sedang berdiri di depan meja dengan memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana. Ia tersenyum melihat kehadiran Jesicca.
"Astaga, Edo. Kamu ngapain disini?" tanya Jesicca dengan ekspresi wajah terkejut.
"Tidak ada, aku hanya ingin menemui mu," ujar Edo dengan cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia juga karyawan di perusahaan Khendrik, yang bekerja di bagian keuangan. Dia dan Jesicca sudah berteman akrab sejak pertama kali Jesicca melamar kerja di sana. Tak jarang para karyawan kantor sering menggosip kan mereka sebagai sepasang kekasih. Tapi mereka berdua menolak mentah-mentah gosip itu dan mengatakan bahwa mereka hanya berteman.
"Kembali lah ketempat mu, sebentar lagi aku ada meeting bersama pak Khendrik. Lagian apa kamu terlalu santai sampai berani keluyuran ke tempat kerja ku." cecar Jesi dengan nada menyindir. Ia memang sering bercanda dengan Edo.
"Huh! kau selalu saja begitu, mengusir ku layaknya seorang babu yang hina." Edo mendengus kesal dan mendramatisir keadaan. Ia memang sering diusir sama Jesicca dengan alasan takut ketahuan pak bos dan dikira lalai dalam menjalankan pekerjaan di kantor. "Jam istirahat kita makan bersama, aku tunggu di bawah," ucap Edo, karena ruangnya dan ruangan Jesicca berada satu lantai yang sama dengan sang boss, yaitu lantai paling atas. Sedangkan kantin perusahaan terletak di lantai bawah, jadi mereka janjian di lantai bawah saja.
Kenan mengajar dengan tenang, hingga waktu mengajar pun habis. Ia memberikan tugas kepada Mahasiswa di kelasnya. "Tugasnya kumpulkan di pertemuan yang akan datang." setalah mengatakan itu, Kenan membereskan barang-barang bawaannya dan memasukkan kedalam tas. Ia pun beranjak dari tempat duduk dan melangkah menuju pintu keluar. Tiba-tiba ia menghentikan langkah dan membalikkan badan menghadap mahasiswanya kembali seraya menyampaikan suatu hal penting.
"Liora! Tolong kamu kumpulkan tugas dari saya beserta yang lainnya dan serahkan kepada saya di pertemuan yang akan datang." tentu saja hal itu membuat Liora senang, karena bisa dijadikan kesempatan untuk berdekatan dengan Kenan. Liora langsung menjawab dengan cepat perintah dari sang dosen.
"Baik Pak, akan saya kumpulkan." Liora menjawab dengan senyuman yang tak lepas dari bibir mungilnya. Hingga kenan benar-benar pergi dari ruang kelas. Liora merasa sangat senang karena akan berdekatan dengan Kenan, meskipun hanya sekedar mengumpulkan tugas yang Kenan berikan.
"Ciee ...! Ada yang senang nih," ucap salah satu teman Liora. Bukan hanya satu orang saja yang tau jika Liora menyukai Kenan, tapi semua anak kampus juga tau akan hal itu. Bagaimana tidak, Liora selalu membicarakan hal itu saat berada di kantin. Tatapannya yang selalu berbinar jika memandang Kenan sangat menunjukkan jika ia benar-benar menyukainya.
"Sangat senang," jawab Liora dengan singkat. Ia pun mengajak teman-temannya untuk makan di kantin, karena sudah jam istirahat yang menunjukkan waktunya makan siang.
...----------------...
Sedangkan di sisi lain, Jesicca menuju kantin untuk makan siang bersama Edo, setelah acara meeting selesai. Tampak Edo berdiri sambil menunggunya yang mungkin agak terlambat.
"Apa kau sudah lama menunggu?" tanya Jesicca dengan senyuman manisnya.
"Tidak! Hanya 15 menit. Dan kakiku juga lumayan pegal," jawab Edo dengan nada kesal. Sudah jelas ia menunggu sangat lama dan bisa-bisanya Jesicca masih menanyakan itu.
"Wah..., hebat dong, aku bisa membuat kakimu pegal." Jesicca terkekeh melihat raut wajah kesal Edo. Ia sangat senang menggodanya. Karena Edo tidak akan pernah marah kepadanya. Begitupun dengan Jesicca, ia juga tak bisa marah ketika Edo menggoda dan juga mengerjainya. Ya, selama itu semua tidak berlebihan.
"Sudahlah, lebih baik kita langsung ke kantin, karena cacing di perutku sudah pada demo minta diberi asupan." Edo langsung menggandeng tangan Jesicca untuk menuju ke kantin.
Banyak pasang mata yang melihat mereka bergandengan tangan, tapi mereka tampak acuh karena menurutnya itu adalah hal biasa. Terkadang ada karyawan lain yang terang-terangan mengatakan mereka sangat cocok menjadi sepasang kekasih. Mereka hanya menanggapinya dengan senyuman.
Karena Jesicca yang cantik dan Edo yang tampan mereka memang tampak serasi. Sebenarnya Edo ada rasa yang lebih dari sekedar teman kepada Jesicca, tapi ia takut untuk mengungkapkannya. Ia takut Jesicca akan menjauhinya jika tahu tentang perasaannya. Karena Jesicca pernah berkata, jangan sampai ada kata cinta di antara mereka berdua, ia tidak ingin kehilangan sahabat seperti dirinya jika suatu saat mereka menjalin kasih dan hubungan mereka tidak baik-baik saja, hingga mengakibatkan mereka harus berpisah.
Di Kantin kampus.
Liora sedang menikmati makan siang bersama teman-temannya. Mereka makan sambil mengobrol ringan dan tentunya tidak lepas dari tingkah konyol Liora.
"Setelah ini kita 'kan udah gak ada kelas, gimana kalau kita langsung ke cafe Moana?" cetus Liora kepada teman-temannya.
"Kenapa tadi kita tidak langsung berangkat kesana saja, sekalian makan siang 'kan?" tanya Mella, yang duduk di samping Liora.
"Benar tuh Li, kenapa kita tidak langsung kesana, dan lebih memilih makan siang disini?" celetuk teman Liora yang lain, yang bernama Sisil dan Maya.
"Itu karena aku sudah lapar, jadi terpaksa makan dulu disini, daripada aku mati kelaparan. Memangnya kalian mau tanggung jawab, enggak 'kan," sungut Liora.
"Astaga, anak ini benar-benar menyebalkan," ujar teman-teman Liora serempak. Ya, kata menyebalkan kerap kali mereka lontarkan jika Liora suka bertindak sesuka hati tanpa mau berunding dengan mereka. Meskipun begitu mereka tetap menyayangi Liora layaknya saudara sendiri, karena sifat Liora yang baik membuat mereka betah berteman dengannya sejak pertama masuk kuliah. Ditambah dengan tingkah konyol Liora, yang selalu membuat mereka tertawa.
...----------------...
Selamat datang di karya pertama Author 🥳
semoga kalian suka dengan ceritanya.
Maaf jika masih banyak typo🙏😁
Jangan lupa tekan like dan favorit 😘😘
Lophe-Lophe se kebon cabe🌶🌶🌶
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
🌸Santi Suki🌸
Apa Jesica akan berjodoh dengan Edo? 🤔
2022-12-01
0
Dehan
mau ke cafe tapi makan dulu sebelum berangkat wkwkwk
2022-10-29
0
Perempuan Terindah
lopelope seikat mawar untuk othor
2022-10-23
0