Duk.....duk...duk....duk....
Gedoran pintu terdengar dari luar kamar Pluto.
"Om...Plu...bangun....om....bangun....om....om....om....."
"Arghhhh duo curut itu kenapa nginap disini sih pagi-pagi buta udah ganggu orang tidur ajah"Pluto kesal dia bukannya bangun malah menutupi telinganya dengan bantal.
Dor...dor....dor...
"Ommm Plu....."teriak Sky dan Cloud.
Jingga langsung berlari menghampiri kedua anaknya yang membuat kebisingan di pagi buta.
"Sky...Cloud...berisik nak masih pagi sekali"
Pluto mendengar suara Jingga dari balik pintu,dirinya yang tadi masih ingin tidur lagi dan mengacuhkan panggilan keponakannya langsung loncat dari atas kasurnya dan membuka pintu.
cekrek...
"Hole...om bangun..."ucap ceria kedua anak itu.
"Elu nggak bisa didik anak sopan santun apa Ji?"Pluto ketus.
"Apaan sih Plu....gue udah sebaik mungkin ngedidik mereka,nah ini buktinya gue nyusulin mereka biar nggak ganggu tidur lu"
"Bohong lu...elu kan yang nyuruh mereka buat bangunin gue pagi-pagi buta begini?"
"Apaan sih lu masih pagi ya....jangan mancing pertengkaran bikin ribut"Jingga sewot.
"Siapa yang mancing keributan itu elu duluan"Pluto mulai kesal.
Api pertengkaran sudah mulai berkobar diantara mereka berdua,tapi segera padam ketika Piter menghampiri mereka.
"Masih pagi jangan berisik,lagi pula kalian itu bukan anak SMA lagi yang masih labil fikirannya,yang satu sudah jadi om dan yang satu sudah jadi ibu dua anak"tegur Piter.
Mereka berdua pun akhirnya menghentikan pertengkaran yang akan meledak bila tidak di kendalikan oleh Piter.
Jingga memilih pergi meninggalkan Pluto dan Pluto juga memilih masuk ke kamarnya lagi tapi langakah keduanya berhenti ketika Sky menarik tangan Pluto.
"Om...ayo ikut olah laga cama kami"ajak Sky.
"Heh...olah laga?nggak ah...Sky sama ayah dan ibu saja ya...om nggak ikut"ucap Pluto malas kini matanya sudah tidak mengantuk lagi setelah tadi berdebat dengan Jingga.
"Iya Plu ikut saja sudah lama kan kita tidak olah raga bersama kakak akan ajak Ranus juga"ajak Piter antusias.
"Ayo...om...om lanus juga ikut tuh"kata Sky.
"Hadeuh...akhir pekan kenapa harus mengawali waktu bersama kalian sih..."keluhnya.
Piter pun mengetuk kamar Ranus dan memang Ranus sudah bangun dan mendengar keributan yang di timbulkan kedua keponakannya dan juga adik dan kakak iparnya.
Ranus pun bersiap untuk ikut bersama mereka,Pluto pun dengan terpaksa ikut bersiap mengikuti mereka berolah raga di taman kota yang letaknya cukup jauh dari rumah ibu.
Piter memberitahu ibu kalau tidak usah menyiapkan sarapan untuk mereka karena mereka akan keluar,dan ibu pun hanya mengangguk dan tersenyum melihat semua anaknya berkumpul dan berjalan bersama.
Pluto mengeluarkan motornya Uranus menumpang padanya,awalnya Pluto menolak Ranus di bonceng olehnya tapi Ranus mengatakan tidak enak takut ganggu kakak dan kakak iparnya,hingga Pluto pun mau membonceng kakak keduanya itu.
Mereka pun pergi dari halaman rumah,Piter dan keluarga kecilnya menggunakan mobil dan Pluto dan Uranus menggunakan motor Pluto sangat menyukai motor dari oada mobil karena dia bisa menyalip setiap kendaraan yang padat di jalan.
20 menit perjalanan menuju tempat tujuan mereka dan mereka telah tiba disana Piter memarkirkan mobilnya di tepi jalan dan Pluto memarkirkan motornya di sebelah mobil Pluto.
Saat mereka baru turun dari kendaraan mereka.Ada suara seorang wanita berteriak mereka langsung menoleh ke arah suara tersebut,mereka melihat seorang wanita di ganggu dua orang pengendara motor mereka merebut dompet wanita itu dan mendorong tubuh wanita tersebut hingga wanita itu terjatuh.
Mata Pluto dan Jingga melebar ketika melihat siapa wanita yang terjatuh itu.
"Alisa..."ucap Pluto dan Jingga bersamaan.
Jingga langsung melihat motor yang telah kabur sambil membawa dompet Alisa.
"Plu...kejar mereka Plu"Jingga langsung naik ke belakang motor Pluto yang masih di tunggangi Pluto.
Jingga memegang helm milik Pluto yang tadi sudah di lepasnya.
"Cepet Plu...lebih kenceng nanti keburu jauh"Jingga berteriak dari belakang Pluto.
"Iya Ji....ini juga udah cepet"
"WOI...BERHENTI"Jingga berteriak hingga telinga Pluto pengang.
"Nggak usah teriak-teriak sih"Pluto sewot.
"Udah elu fokus bawa motor lebih cepat Plu elu bisa bawa motor nggak sih"Jingga masih mengomel.
"Mereka udah nyakitin Alisa Plu...cepet buat perhitungan sama mereka"
Mendengar ucapan Jingga yang mengatakan Alisa tersakiti oleh mereka membuat Pluto langsung menambah kecepatan motornya dengan kecepatan tinggi hingga area taman sudah seperti arena sirkuit bagi mereka,motor Pluto sudah mendekat dengan motor panjambret itu Jingga mulai berdiri di atas pijakan motor dia bersiap memukul kepala penjambret itu dengan helm Pluto.
Brak...
Tepat sasaran salah satu kepala mereka terkena hantaman helm yang di bawa Jingga hingga motor mereka pun oleng dan jatuh.
Pluto langsung menghentikan motornya ketika motor penjambret itu jatuh Jingga langsung melompat dari atas motor dan langsung menghajar mereka lagi dengan helm Pluto.
Kedua penjambret itu babak belur di hajar Jingga dan Pluto.Jingga dan Pluto mengambil dompet Alisa yang masih di pegang oleh penjambret itu.
Pluto melihat helmnya rusak karena Jingga mengahajar kedua penjambret itu menggunakan helmnya.
"Ji...elu gila ya helm gue rusak ini"Pluto kesal.
"Ya ampun Plu tinggal beli lagi helm baru apa susahnya"
"Bukan begitu ini desainnya khusus Jingga nggak ada di pasaran"Plu protes.
Kedua penjambret yang sudah babak belur melihat bengong ke arah kedua orang yang telah mengahajar mereka malah bertengkar dan menganggap mereka berdua tak ada setelah mengahajar mereka habis-habisan,dan tanpa dosa malah membahas helm rusak helm yang di buat mengajajar mereka,sepertinya helm itu lebih berharga dari pada nyawa kedua penjambret itu fikir para penjambret itu,dan rasanya mereka ingin menangis berpelukan karena mereka benar-benar jatuh harga diri di bandingkan sebuah helm edisi khusus hiks...curahan hati dua orang penjanbret.
Piter,Uranus dan Alisa tiba di tempat kejadian,mereka menyusul Pluto dan Jingga yang nekat mengejar penjambret.
"Kalian tidak apa-apa"tanya Piter cemas.
"Kita nggak apa-apa kak tapi helm ku rusak"Pluto sewot.
"Adik..."nada dingin Piter sudah terdengar tak bersahabat di telinga.
Jingga hanya cengar-cengir saja dia bisa menebak setelah ini nadanya pasti akan naik beberapa oktaf.
"Kamu ini kenapa sih kalau bertindak itu tidak memikirkan keselamatan mu,fikirkan anak dan suami mu bila terjadi sesuatu pada mu"omel Piter.
"Maaf..."Jingga menunduk dia tahu dia salah.
"Tapi kak....penjambretnya berhasil di lunpuhkan dan dompet Alisa aman"Jingga membela diri.
Grab...
Piter langsung memeluk tubuh istrinya,dia khawatir benar-benar khawatir terjadi sesuatu pada Jingga karena Jingga beberapa kali hampir meregang nyawanya saat keguguran dan saat melahirkan,dia takut Jingga meninggalkannya terlalu cepat.
"Sudah kak aku tidak apa-apa maafkan aku membuat mu cemas"Jingga membelai punggung suaminya.
"Ehm..."Uranus berdehem "Ini tempat umum kak"ucapnya lagi.
Pluto yang tadi kesal karena helm nya rusak melihat ke arah Alisa dia lalu menghampirinya dan memberikan dompetnya,sementara kedua penjambret itu langsung melarikan diri setelah melihat mereka lengah,dari pada babak belur bagian kedua fikir mereka.
"Ini punya lu"Pluto memberikan dompet Alisa padanya.
"Terima kasih"ucap Alisa saat menerima dompet itu.
"Elu ngapain pagi-pagi sendirian disini sih Lis?"tanyan Pluto kesal.
"Hemmm aku..."
Tiba-tiba Pluto melihat telapak tangan Alisa terluka mungkin terkena gesekan aspal tadi saat dirinya jatuh di dorong penjambret.
"Elu luka?apa sakit?"Pluto jadi cemas.
"Eh...nggak apa-apa kak cuma lecet sedikit"meski terluka suara Alisa masih terdengar lembut.
"Obati Plu di mobil ada kotak P3K"ucap Piter setelah melihat adiknya mengkhawatirkan Alisa.
Pluto segera masuk kedalam mobil Piter dan mencari kotak P3K di dasbor mobil.saat mereka menunggu Pluto mengambil kotak P3K tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri mereka dan menegur seseorang dari mereka.
"Ayank Ran..."
Suara tak asing di telinga Uranus.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments