Sinar bulan malam itu membuat keadaan sekitar gunung Munara menjadi syahdu kembali. Suasananya tentram dan mereka berdua disana ditemani oleh berbagai macam suara binatang malam yang berkeliaran mencari makanan.
Dikegelapan malam itu Rudi melihat betapa cantiknya wajah Halexi yang tersentuh sinar bulan. Berkali kali ia menatap kedua mata Halexi yang indah dengan alis mata yang tebal dan lentiknya bulu mata.
Halexi menyadari bahwa Rudi memperhatikan wajahnya, diam diam Halexipun memperhatikan wajah Rudi. Ia juga sadar bahwa priya ini mempunyai raut wajah yang ganteng dan senyum yang menawan. Tapi gejolak riak kecil dihatinya ia pendam. Saat itu ia mempunyai visi yang jauh lebih besar untuk kedamaian dunia manusia dan dunia Xkawaru yang memang berdampingan.
Dampak buruk bagi dunia merupakan dampak buruk juga bagi Xkawaru. Perguncangan didunia manusia bisa membuat keguncangan dahsyat pada Xkawaru. Itu yang harus diperhatikan dengan serius.
"Halexi..apakah rencanamu selanjutnya dengan diriku..bahwa saat ini kamu sudah menemukan sasaranmu?" Rudi bertanya dengan serius.
"Sebelumnya pasti kamu bingung kenapa dari sekian banyak manusia dibumi ini aku memilihmu? Padahal kamu hanyalah manusia biasa yang hari harinya tidak banyak orang yang memperdulikanmu..aku juga tau bahwa belum lama ini kekasihmu memustuskan hubungan kalian..hanya karena kamu tidak punya harta dan pekerjaan yang baik..betul itu?"
"Wah..dari mana kamu tau temtang kehiduoan asmaraku?"
"Aku tau Rudi..akupun tau bahwa kamu mempunyai hutang kepada kakamu..tidak besar jumlahnya tapi cukup membuatmu pusing tujuh keliling. Saat ini kamu sedang melamar pekerjaan di McDonald..bagaimana? benar semuanya?"
"Iiih merinding aku mendengarnya..kamu kaya dukun!"
"Haha..aku bukan dukun, dukun adalah tukang bohong..apa yang mereka ucapkan hanyalah perkiraan yang tidak jelas, beda dengan aku..data yang aku miliki adalah akurat dan tepat..Ketahui lah bahwa kekayaanmu setelah semua ini berahir jauh melebihi kekayaan pemilik McDonald..dan disitulah ujianmu terahir nantinya, mampukah kamu menjadi orang yang baik, tidak rakus dan membuang egomu"
"Teruskan cerita rencanamu Halexi..aku pendengar yang setia"
"Aku sudah memetiksa siapa dirimu, latar belakangmu tabiatmu dan perilakumu..boleh aku katakan bahwa dari nikai 1 sampai 100 mungkin kamu diangka 90..berarti kamu mendekati sasaran..dan untuk mencapai angka 90 ternyata hanya kamu, kebanyakan orang hanya bisa mencapai angka 75 mentoknya 80 itupun jarang. Mereka semua hanya mengejar materi, status dan ego yang tinggi..sehingga susah bagi kita untuk memberikan jabatan sebagai pejuang dunia"
"Hmm gitu ya" ucap Rudi.
"Aku akan membawamu kenegeriku..kita akan naik pesawat utama bukan pesawat ini..pesawat ini tidak sanggup menembus pemisah dunia..ia akan hancur. Aku akan memperkenalkan kepada ayah dan kepala negaraku..kamu akan kita latih menjadi seorang wakilku..apabila waktunya sudah tiba kita akan menyempurnakan dunia kita"
"Wow! tunggu aku mempunyai kaka yang tinggal diJakarta..ia akan mencariku"
"Besok pagi kamu akan mengunjunginya dan mengembalikan hutangmu..aku akan ikut denganmu, kamu tidak usah ceritakan apa apa..bilang saja bahwa kamu diterima bekerja diluar kota. Dan kamu akan ditraining selama 3 bulan lamanya"
"Oh begitukah?"
"Ya..ini ada sebuah kartu atm, besok kita ke atm ambil sejumlah wang yang kau utang dan bayarkan..kartu itu harus kau kembalikan keaku..kelak kamu akan kuberikan kartu atm yang lain"
"Hei..ada kita kedatangan tamu batu..kita liat bagaimana reaksi dia kepada kita..liat sebelah kanan sana" ucap Halexi sambil menunjuk kekanan.
Rudi menoleh kekanan ia kaget, satu sosok besar dengan rambut yang terlihat tebal betjalan pelan kearahnya.
"Rudi..berdirilah dan tatap matanya..jangan takut dia tidak akan bisa masuk"
...□□□□...
Sosok besar dengan rambut tebal sampai ketanah memandang lurus kearah Rudi. Ia nampak kebingungan kenapa manusia ini tidak takut dengannya? Ia terus mendekat, Rudi bisa mendengar napasnya yang berat.
Rudi berdiri dengan berkacak pinggang seakan menantangnya, namun ia menyunggingkan senyumnya yang lebar.
Jarak antara sosok hitam dengan Rudi hanya kira kira 3 meter. Ia berhenti, tiba tiba Rudi berkata..
"Kalau kau mampu mendatangi diriku maka aku anggap kau sakti kalau tidak, pergilah dari sini" ucapnya dengan tenang.
Sosok itu menggetarkan tubuhnya dan berlari menerjang Rudi.
Braak!
Ia terjungkal kebelakang. Ia bangkit dan menyerang lagi, kali ini ia menabrak dengan keras.
Halexi memencet sesuatu dikepalanya, kini ia kini telah mewujud menjadi nyata. Halexi berjalan dengan pelan dan ia merentangkan kedua tangannya kesamping. Seluruh tubuh Halexi bersinar terang berbagai cahaya warna warni keluar dari tubuhnya.
Sosok hitam itu kaget bukan main, ia loncat kebelakang ketakutan. Selanjutnya lari terbirit birit sambil mengaum keras.
"Sekarang kau tau bahwa segala tipe mahluk tidak sanggup masuk bahkan tidak berani kesini..bayangkan, aku belum apa apa dia sudah lari" ucap Halexi.
Rudi menoleh kesamping, perlahan lahan sinar cemerlang ditubuh Halexi meredup dan hilang. Rudi mencoba memegang sinar itu, namun sirna ditelan kegelapan malam.
"Mahluk apakah kau ini Halexi? Hebat sekali"
"Baiklah Rudi, sudah saatnya kita istirahat..besok pagi kita akan meninggalkan dunia" ucap Halexi sambil tersenyum manis.
Rudi bingung hendak tidur dimana..mungkin rebahan dirumput saja..
"Jangan bingung..kursi ini juga merupakan tempat tidur..sebentar ya"
Halexi lewat depan Rudi, lagi lagi Rudi mencium bau harum tubuh Halexi. Hmm segar dan harum baunya pikir Rudi.
Halexi memencet sebuah tombol dibelakang kursi, seketika kursi itu melemas dan memanjang membentuk sebuah tempat tidur.
"Silahkan Rudi istirahat.." ucap Halexi.
"Wow kursi serba guna"
...□□□□...
Rudi menaiki tempat tidurnya dan menoleh kearah Halexi yang sedang sibuk berbicara dengan seseorang.
Sebelum ia pulas tidur Rudi menatap kelangit. Diatas sana berjuta juta bintang menghiasi langit malam yang gelap. Ia masih agak sedikit aneh dengan semua kejadian ini. Tapi ia bersukur bahwa hutang kekakaknya akan segera terbayarkan, kasian dia..keuangannya kurang memadai.
"Rudi..sudah tidurkah?" tanya Halexi.
"Belum Halexi..aku sedang memandang keatas langit memperhatikan berjuta bintang"
"Kamu tau bahwa semua bintang diatas itu hanyalah berbentuk batu, mereka bersinar karena pantulan cahaya matahari"
"Iya aku tau tentang itu..memang matahari sangat terang sinarnya"
"Salah satu rencana kita agar mengamankan dunia adalah agar supaya tidak terjadi ledakan atau guncangan dahsyat yang menyebabkan sumbu bumi lepas"
"Maksudmu gimana Halexi?" tanya Rudi sambil memiringkan tubuhnya kearah Halexi.
"Apabila sumbu bumi lepas maka dunia ini akan terbang melesat menabrak semua yang ada diatas sana, benturan demi benturan dan ledakan dahsyat akan terjadi..matahari kemungkinan akan terkena dampak yang dahsyat..disanalah kiamat bagi dunia mu dan juga duniaku"
"Wow! gila sekali! dan itulah sebabnya kau meminta aku untuk membantumu menetralisir keadaan?" tanya Rudi.
"Benar Rudi..semua akan menjadi jelas ketika kita bertemu dengan ayahku nanti"
Rudi membalikan tubuhnya lagi menatap kearah langit..lambat laun matanya menjadi berat dan ia tertidur pulas.
...□□□□...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments