"Sebelumnya perkenalkan namaku adalah X30 Halexi..kamu boleh panggil aku Halexi saja, X30 adalah suatu title diriku" ucapnya sambil tersenyum. Ia melepaskan tangannya dari meja itu dan memutar tubuhnya kearah Rudi.
Rudi bingung melihat dia melepaskan kendali.
"Apakah kamu tidak akan mengendalikan pesawat ini?" tanya Rudi sambil melihat kedepan.
"Pesawat ini sudah aku program barusan saja..kita akan mendarat di pegunungan Munara diBogor. jangan takut"
"Halexi..nama saya Rudi Hasibuan, lahir diJakarta meskipun orang tua saya dari Sumatera" ucap Rudi, matanya melihat kearah luar, ia takut apakah pesawat akan terbang dengan baik tanpa dipiloti Halexi.
Dibagian depan dimana Rudi dan Halexi duduk terdapat jendela dari semacam bahan kaca. Lebarnya selebar luas depan kapsul. disebelah kiri dan kanan juga kaca bening sebagai jendela. Didalam kapsul itu tidak ada terlihat kabel atau besi penyambung, semuanya menyatu.
Pesawat itu naik keatas dan melayang keatas melewati atap rumah, dalam sekejap ia naik lagi keatas melewati pohon pohon tinggi. Pesawat itu bergerak kedepan seakan meluncur diudara tanpa ada suara.
Rudi melihat kebawah banyaknya kendaraan lalu lalang, bahkan beberapa ruas jalan terlihat terjadi kemacetan.
"Oh baiklah namamu Rudi ya..sekarang kamu relax saja dan nikmati perjalananmu..saya akan menghubungi seseorang" ucap wanita itu sambil tersenyum.
Ia memutar tubuhnya dan menekan sesuatu dikupingnya.
Rudi sempat mendengarkan suara wanita itu..ia bersuara seperti suara orang bersiul dan berdecak namun kadang kadang ada beberapa kata kata mirip bahasa bangsa Jepang.
Rudi kembali menoleh kearah luar, ini benar benar satu kejadian tidak terduga. Siapakah dia? dan kenapa dirinya yang dipilih? Namun, situasinya saat itu Rudi sedang kacau. Belum lama ini ia putus cinta, ia kini juha tidak punya kerjaan dan tidak punya wang. Ketika hal aneh ini terjadi,Rudi tidak takut dan ragu melakukannya.
...□□□□...
"Baiklah..kita akan percepat pesawat ini..ini ada kacamata dan penutup kuping. Pakailah, kita akan melewati kecepatan suara" ujar Halexi dan menyerahkan kacamata dan tutup kuping yang mirip earbuds.
Tiba tiba pesawat itu seakan lepas landas, Rudi tidak bisa melihat apa apa hanya kilatan sinar saling berkejaran dikaca jendela.
Hanya sekitar 1 menit pesawat itu berubah pelan dan Halexi menoleh kearahnya.
"Rudi kita sudah digunung Munara..liat diluar sana" ujar Halexi sambil melepaskan kaca mata dan tutup kuping Rudi.
Diluar nampak rumput dan pohon pohon tinggi, gelap gulita. Wow! 1 menit Jakarta ke Bogor ini gila! pikir Rudi.
"Aku membawamu kesini karena satu hal Rudi..sekarang kita keluar dan duduk dibawah pohon yang besar itu..aku akan ceritakan sesuatu"
Halexi menekan sebuah tombol dan pintu samping terbuka.
"Ayok kita keluar..tolong pencet tombol itu" ucap Halexi sambil menunjuk kearah tombol berwarna hijau.
Tiba tiba daya tarik tarik magnit dipunggungnya terlepas, ketika ia memencet tombol hijau itu. Rudi berdiri dan ikut turun dari pesawat.
Ia melihat sekeliling gunung, tidak ada satupun orang disana, hanya suara burung malam yang pulang kesarang mereka masing masing. Rudi sempat menyentuh tubuh pesawat itu. Ia ingin merasakan apakah tubuh pesawat itu panas atau tidak.
"Badan pesawat itu tidak panas..jarak yang dekat seperti ini tidak menimbulkan panas..Namun apabila kita pindah alam maka ahir dari perjalanan, ia akan panas" ucap Halexi seakan tau apa yang ia pikirkan.
Jarak yang dekat? Jakarta Bogor dekat? Rudi kaget mendengar ucapan Halexi yang mengatakan itu. Ia geleng geleng kepala.
...□□□□...
Halexi mendekat kepohon..ia membuat lingkaran sekeliling pohon dengan menyemprotkan sebuah cairan.
"Apakah itu Halexi?" tanya Rudi memgikuti Halexi dari belakangnya.
"Kita akan menikmati hutan gunung ini dengan tenang..kamu nanti akan melihat dihadapanmu berbagai banyak tipe bintang yang berjalan didepan kita tapi tidak bisa masuk kesini"
"Waah! gila! bagaimana dengan binatang yang terbang?" tanya Rudi lagi.
"Aku akan menyemprotkan keatas juga..kamu disini saja..jangan ikuti aku" ucap Halexi dan ia berjalan menyemprotkan keudara.
"Kamu akan melihat keanehan yang terjadi..jangan takut mereka tidak bisa masuk dan ahaa!!..kamu tau selain binatang nanti akan kamu liat ada juga bangsa Jin yang akan masuk kesini.tapi percayalah mereka tidak bisa masuk"
"Tunggu! apa katamu?? Jin ??"
"Ya bangsa Jin..ada beberapa dari mereka yang akan kaget dengan keberadaan aku didunia ini...dan, sudah sekian ratus tahun mereka selalu mencoba masuk kedunia kita..tapi mereka tidak pernah mampu masuk..mereka dan kalian sama sama dari dunia ini, kalian berbeda dengan kita"
Disitu Rudi berhenti berspekulasi..ucapan terahir Halexi cukup membuat bulu kuduknya berdiri..bangsa apakah Halexi ini??
...□□□□...
"Oke baiklah..semua sudah selesai..sebentar aku akan mengambil kursi dan mengunci pintu pesawat" Halexi beranjak keluar, ia masuk kedalam dan keluar lagi kemudian ia menekan sesuatu dipintu pesawat itu.
Halexi menaruh 2 kotak, ia kemudian menunduk dan menekan sesuatu diatas kotak kotak itu. Dalam sekejap 2 kotak itu berubah menjadi 2 kursi yang nampaknya empuk sekali.
"Hahaha! ini benar benar aneh!!" teriak Rudi dan mencoba duduk dikursi yang empuk itu.
"Waduh! enak sekali!" ucapnya sambil menepuk nepuk kursi itu.
"Hehe..kamu perlu banyak melihat barang kita yang lainnya..kamu akan tercengang!" ucap Halexi dan duduk dikursi satunya.
"Halexi..tadi kamu bicara dengan seseorang..itukah bahasamu?" tanya Rudi.
"Iya betul..didunia kami ada ratusan tipe bangsa seperti diduniamu..ada bangsa Indonesia, Bangsa Eropa dan lain lainnya..bedanya didunia kami ada ratusan jumlahnya dan setiap bangsa mempunyai tipe bentuk tubuh yang berbeda satu dan lainnya..Bahasa kami tadi namanya XLiansa..Hanya 3 bangsa yang berbahasa itu lainnya beda lagi"
"Wah menarik!"
"Baiklah..kita akan mulai dengan pembicaraan kita"
"Sebentar dulu..bagaimana kamu bisa berbahasa Indonesia?"
"Aku bisa semua bahasa negerimu ini, Jawa, Sunda Bali Batak dan lain lain, tergantung kemana aku pergi..alat dikepalaku secara otomatis merubah bicaraku kebahasamu" ucapnya sambil menunjuk kearah logam yang melingkar disurban kepalanya.
"Oo begitu..hebat..hebat sekali! teknologimu jauh lebih canggih dari teknologi kita"
"Rudi..saya sudah berkelana dimuka bumi ini selama 5 tahun, masuk keluar dan masuk lagi, keluar lagi...berpuluh puluh kali aku mengelilingi dunia ini..Sebelumnya harap diketahui bahwa diduniaku aku adalah kepala pengendalian keamanan antar galaxi" Halexi mulai bercerita.
"Sebelum aku, tugas ini diberikan kepada ayahku namun ia kini sudah tua..Kepala inter galaxies telah melakukan latihan kepada 10 kadet terbaik dan aku terpilih menjadi penerus ayahku"
"Sejarah yang lampau sudah 2 kali kami melakukan pengendalian dimuka bumi ini, pertama pada waktu perang dunia pertama, selanjutnya perang dunia ke dua. Keduanya dilakukan dengan baik oleh ayahku..duniamu selamat dari kehancuran, meskipun yang ke 2 kalinya banyak kehancuran tapi ayahku berhasil menetralkan sumbu sumbu dunia, antara sumbu selatan dan sumbu utara berhasil diselamatkan"
"Yang ke 2 kali itu waktu Jepang di bom atom?" tanya Rudi.
"Benar sekali..masalahnya dengan manusia adalah kalian mempunyai hasrat dan ego yang tidak dimiliki mahluk manapun juga..ego dan hasrat itulah yang menghancurkan kehidupan kalian"
...□□□□...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments