Bergerak kearah Bogor

Rudi tercengang, antara kaget dan agak sedikit takut ia melangkah mundur dua langkah kebelakang. Kedua matanya terbelalak menatap sosok yang berdiri didepannya.

Sosok wanita itu mengenakan baju yang seakan menempel ditubuhnya. Warnanya aneh, campuran antara ungu kuning dan hitam. Sebuah kain jubah terlihat dibelakang tubuhnya, dua ujungnya terikat kencang dikedua pundaknya. Rudi teringat kepada para kaisar dijaman Romawi dulu, mereka juga memakai jubah kain semacam itu. Ditengah tengah diatas matanya diposisi antara mata dan rambut sepertinya terpasang semacam perangkat. Berkelap kelip seperti ada lampu kecilnya disana. Turban layaknya orang India tersemat dikepalanya.

Tiba tiba ia mengangkat salah satu tangannya ia menunjuk kearah Rudi, wajahnya tersirat bersahabat.

"Jangan takut, aku datang dengan damai"

Suaranya seakan bergema, setiap kali ia berbicara perangkat yang menempel diturbannya berkelap kelip. Apakah itu alat penterjemah? Tapi selalunya bercahaya ketika berbicara.

Sosok itu menoleh kebelakang kearah kotak yang tergeletak ditanah masih dengan pancaran sinar warna warni. Ia menundukkan kepalanya dan cahaya cahaya itu langsung hilang, ia berjalan mendekati kotak. Rudi sempat melihat kearah kakinya. Kata orang, kalau hantu ia tidak napak ke bumi..tapi yang ini berjalan seperti manusia biasa. Ia mengenakan sepatu yang panjang sampai kepangkal pahanya, sepatunya tidak mempunyai hak, semuanya datar.

Dengan mudahnya ia mengangkat kotak itu, Rudi bingung kenapa tadi ia tidak bisa mengangkatnya? Kotak itu seakan mempunyai magnet. Dengan mudahnya ia menempelkan kepinggangnya.

Salah satu yang Rudi cermati secara langsung adalah wajahnya. Ia sangat cantik, bahkan mungkin secantik para bintang film layar besar.

Ia mendekati Rudi yang masih tercengang..

"Aku datang dari dimensi dunia lain, dunia yang bersebelahan dengan duniamu..bukan dunia khayal atau dunia hantu seperti yang kalian manusia sering pikirkan dan gambarkan" ucapnya dengan suara yang lemah lembut.

"Apakah anda dari bangsa Jin? ataukah hantu?" Rudi memberanikan diri bertanya. Sebab, saat itu sudah memasuki waktu magrib..para orang tua sering bercerita bahwa jin dan hantu biasanya akan keluar pada waktu sore menjelang magrib.

"Bukan..kami bukan bangsa Jin, atau hantu. Kami berasal dari dunia Xkawaru, sebuah dimensi dunia yang bersebelahan dengan duniamu..satu saat akan aku ceritakan lebih detil lagi..dan bangsaku bernama Wulemi..sebentar lagi waktumu untuk sembahyang, pergilah sembahyang sesuai ajaranmu..jangan beli makanan..aku tau kamu lapar..Ini makanlah" kata sosok aneh itu dan ia mengulurkan satu tangannya.

Ia mengenakan semacam sarung tangan dari sebuah bahan yang mirip kulit tapi nampaknya bukan kulit hanya mirip saja, berwarna hitam. Ditelapaknya ada sebutir biji sebesar buah kelengkeng.

"Tidak usah takut, makanlah..ini jauh kebih bagus daripada makan ditempat itu" ucapnya sambil melirik kearah warung diujung jalan.

Rudi berpikir..ya sudah daripada buang wangnya yang sudah menipis..ia mengambil benda bukat itu dan memakannya.

Rasanya ada manisnya, dan ada sedikit rasa pedas tapi bukan pedas cabe, semacam lada..lumayan enak pikirnya. Ia juha tidak harus mengunyah..makanan itu meleleh dimulutnya. Hmm..aneh perutnya dalam hitungan detik mendadak kenyang seperti baru saja makan 2 piting nasi dengan lauk pauk enak.

"Kamu sembahyang setelah itu, kembali kesini..aku akan perlihatkan sesuatu kepadamu"

"Baiklah..aku akan kembali" Ucap Rudi dan berjalan kearah jalan raya, tidak lama kemudian ia mendengar suara azan berkumandang. Rudi menoleh kebelakang..tidak ada tanda tanda sosok itu lagi disana.

...□□□□...

Rudi shalat bersama 6 orang dimushola itu termasuk pak imam. Setelah shalat dan mushola sepi hanya dia dan imam, Rudi mulai mendekati imam yang masih khusu melakukan wirid. Ia duduk bersila disampingnya menunggu imam selesai berwirid.

"Assalamualaikum pak..maaf ganggu,bisa ngobrol sedikit" ucapnya ketika ia melihat pak imam sudah selesai wirid.

"Mualaikumsalam..oh ya kenapa mas?"

"Pak, mau tanya ya..selain kita manusia dialam ini dan Jin dialam halus dan tentunya setan apakah masih ada lagi mahluk lainnya?" tanya Rudi.

"Hmm..setau dan seinget saya..ya hanya itu saja, ada apa mas?" tanya pa Imam heran.

"Oh ga apa apa..kalau mahluk seperti Alien gimana pak? maksudnya apakah mereka ada?"

"Wah..saya kurang paham tentang itu mas..apakah mereka benar ada atau hanya cerita mitos saja..tetapi sesuai Alquran saja, yang ada dialam ghoib ya para Jin dan tentunya setan. Tentunya merekapun berbeda beda satu dan lainnya"

"Oh iya..ya sudah terima kasih pak" ujar Rudi, setelah memberikan salam ia bangkit dan keluar dari mushola.

Rudi menjadi bingung..apakah sosok itu tadi betul dari dunia sebelah, berarti mereka ada di dimensi berbeda..

Tidak lama kemudian ia sudah masuk kelorong yang tadi. Keadaannya sepi saja, tidak terlihat siapa siapa bahkan agak gelap.

Ketika ia hendak duduk dipinggiran jalan lorong itu dari sebelah tembok sana muncul sosok wanita itu, seluruh badannya bersinar seakan ada sebuah lampu menyinari dari arah belakang tubuhnya.

"Jangan takut..kesinilah" terdengar suara wanita aneh itu.

Rudi bangkit, menoleh kekiri dan kekanan aneh sekali..masa tidak ada satupun yang jalan kesini..diujung jalan lorong sana sebetulnya tembus kearah jalan sebelah sana.

"Kamu pasti berpikir..kenapa tidak ada yang lewat sini? tidak apa apa..untuk memudahkan pembicaraan diantara kita, aku akan mengajak kamu masuk kedalam pesawatku. Kita akan melintas kotamu dan kita akan mendarat di pegunungan sana" ucapnya sambil menunjuk kearah kanan.

Rudi berpikir..apabila ia menunjuk kekanan berarti itu arah kota Bogor dan disana ada beberapa gunung. Dan ia berkata pesawat..pesawat apakah? ia tidak melihat apa apa.

"Aku tidak melihat satu pesawatpun disini" ujar Rudi datar.

Sosok itu memandang kedepan, kedua tangannya seakan membuka sesuatu diudara. Ia mulai menggerakkan jari jarinya seakan sedang memutar dan menekan tombol.

Rudi loncat kebelakang kaget melihat didepan mereka sedang mengapung sebuah kendaraan mirip pesawat. Bentuknya lancip seperti sebuah tabung namun ujungnya lancip. Perbedaan sisi depan dan sisi belakang. Depan berbentuk lancip dan belakang seperti tumpul. Yang lebih mengherankan benda itu seperti tembus pandang.

Sosok itu menekan sesuatu dan sebuah pintu terbuka.

"Silahkan masuk..kamu akan duduk disampingku" ucap sosok itu sambil tersenyum.

Rudi mendekat, ia sempat melongo kedalam pesawat itu. Selain warna terang berwarna putih ia melihat 2 kursi yang dibawahnya ada cahaya berwarna ungu. Ia sempat melongok kearah bawah kendaraan kapsul itu, wow kendaraan itu mengapung!

Sebuah tangga keluar dari dalam..bahannya seperti terbuat dari karet tebal.

Rudi mulai naik keatas..ia heran, benda itu tidak bergoyang sedikitpun, seakan menempel padahal ia mengapung diudara.

Ternyata ketika ia sudah masuk didalam, ruangan dalamnya cukup luas. Mungkin lebih luas daripada dalamnya helikopter. Bahkan ia sanggup berdiri tegak. Aneh, dari luar pesawat ini berbentuk kapsul tapi..kini ia bisa berdiri.

Tidak lama kemudian sosok wanita itupun ikut masuk dan mulai duduk dikursinya. Kedua tangannya menekan beberapa tombol dihadapannya yang mirip sebiah meja kecil.

"Silahkan duduk dan tekan ini sebagai pengikatmu" ucapnya sambil tersenyum.

Rudi duduk dan mengikuti arahan tadi ia menekan sebuah tombol. Tubuhnya langsung tertekan kebelakang seakan ada magnet yang mendorongnya kebelakang.

"Kita akan terbang melintasi kota sekarang, kecepatan akan saya pelankan supaya kamu bisa melihat sekelilingmu" ucapnya.

"Orang akan melihat kita terbang?" tanya Rudi.

"Mata mereka tidak sanggup menangkap pergerakan kita"

"Hmm.." gumam Rudi.

...□□□□...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!