Dua pedang itu saling berbenturan. Suaranya memekakkan telinga semua yang mendengar. Dua pria itu saling menyerang dengan sengit. Sementara Phoenix tampak menyemburkan apinya ke arah gerbang neraka yang pintunya mulai terbuka sempurna. Di mana roh-roh dari dunia bawah terlihat keluar dari sana.
"Ice, putuskan fokus Amor. Sekarang hanya dia yang sedang membuka pin**tu"
Ice langsung melesat naik ke arah Amor yang fokus menatap gerbang neraka. Gadis itu sedang berusaha menyempurnakan pembukaan gerbang neraka.
"Amor sadarlah. Lihatlah aku!" Ice mulai membuat sihir pembeku pada Amor. Berharap dingin mampu memutus fokus Amor. Tapi tidak bisa. Wanita itu masih bisa mempertahankan konsentrasinya.
"Jangan menganggunya!" Demon kembali muncul di belakang Ice. Tapi kali ini Ice sigap menghindar dari serangan Demon.
Begitu Ice menghindar ke samping. Sebuah serangan melesat melewati Ice. Pria itu terkejut. Sebab Fire menyerang Demon dan Amor sekaligus.
"Aaarrgghhh" Demon berteriak ketika serangan Fire mengenai dadanya. Dia lengah. Detik berikutnya pria itu jatuh berlutut di tempatnya.
"Jangan!" Ice dan Fire berteriak bersamaan. Saat Demon menyentuh tanda di dahi Amor. Kuku Demon memanjang. Siap menusuk bagian itu.
"Kau lihat, aku mati, dia mati." Demon tersenyum smirk. Semua dewa-dewi dunia langit, punya wujud asli masing-masing. Dan wujud asli itu bernaung di dahi mereka. Akan sangat fatal jika seseorang melukai dahi para dewa. Itu sama saja dengan membunuh mereka.
Baik Fire maupun Ice tidak berani bergerak. Satu luka dan wujud asli Amor yang berupa bunga lili beku akan hancur berkeping-keping.
"Perintahkan Phoenixmu untuk mundur. Dia menghalangi jalan." Demon memerintahkan Fire. Sesaat Fire berpikir untuk memenuhi permintaan Demon. Hingga tiba-tiba Amor bersuara. "Jangan lakukan." Lirihnya.
"Amor...." Fire menegang ketika sebuah rasa sakit menembus jantungnya.
"Dia ingin menghancurkan dirinya sendiri." Fire berucap lirih. Ice jelas terkejut. Melihat ke arah Amor yang mulai memuntahkan darah. Sama dengan Fire.
Demon panik seketika. Dia hanya ingin Amor bersamanya. Tapi ternyata usahanya sia-sia. Tubuh Amor semakin melemah. Pelan mulai kehilangan kesadaran. Ketika itu tiba-tiba sebuah cahaya terang datang menyinari Amor. Kilau keemasannya membuat Demon kesakitan.
Raja Iblis itu melepaskan pelukannya pada Amor. Membuat Ice dengan cepat merampas tubuh dewi cinta itu dari genggaman Demon. Pria itu merasakan seluruh tubuhnya serasa melepuh. Terbakar. Rasa panas menjalar dengan cepat. Membuat pria itu meraung dan meronta.
"Api langit," gumam Ice. Yang kini berdiri di samping Fire yang memeluk erat tubuh Amor.
"Hentikan...jangan dilanjutkan lagi," bisik Fire lemah. Pria itu mencium hangat kening Amor. Membuat tanda api dari Demon kembali redup dan kehilangan cahayanya.
Phoenix Api masih bernyanyi di atas mereka. Menjaga gerbang neraka yang mulai tertutup lagi. Raungan dari Demon membuat mereka kembali menatap raja iblis itu.
"Kau sudah melanggar ketetapan langit, Demon." The Sky tiba-tiba muncul di hadapan mereka semua. Melirik ke arah sang putri yang berada dalam pelukan Fire.
Di depan sana, sebuah rantai langsung mengekang tubuh Demon. "Aarrgghhhhh" Demon meronta, tapi rantai itu semakin erat membelitnya.
"Setiap kau bergerak, rantai itu akan menyerap jiwamu." The Wind muncul di belakang Demon.
"Kalian...." Demon menggeram marah.
"Fire, lakukan sekarang." The Sky memberi titah. Demon seketika membulatkan matanya.
"Tidak!" Pria itu berteriak ketika Fire perlahan menggigit jarinya. Lalu meneteskan darahnya ke dahi Amor. Darah Fire meresap dengan cepat. Membuat tubuh Amor berpendar. Sejurus kemudian Fire mencium lembut bibir Amor. Ritual penandaan mate di dunia langit selesai dilakukan. Selamanya keduanya tidak akan terpisahkan kecuali salah satu memutuskan benang merah yang terhubung di antara keduanya.
Demon lemas seketika. Tapi kemudian tawa Demon menggema di tengah luasnya langit tempat itu.
"Penandaanmu tidak akan berarti padanya. Aku tetap bisa merebutnya di masa depan."
Semua orang tercekat. Termasuk The Sky, namun hal itu tidak ditunjukkan di hadapan Demon.
"Dengan hukuman yang akan kuberikan padamu. Kupastikan kau tidak akan bisa ke mana-mana, selamanya." The Sky memutar kedua tangannya membentuk sebuah lingkaran. Penguasa langit itu mulai merapalkan mantra serta sihir pengunci paling kuno yang dia tahu. Sebuah ikatan perlahan membelenggu Demon. Menambah kuncian pada raja iblis itu.
"Wind, Ice, bawa dia ke lembah Neraka." The Sky berlalu dari hadapan mereka.
***
"Demon telah mengubah Kitab Perjodohan di kuil Dewa Bulan. Lalu melakukan penandaan pada Dewi Cinta tanpa sepengetahuan Dewi Cinta."
The Sky memegang pelipisnya. Cukup pusing dengan yang sedang terjadi sekarang. Dia tahu segel yang dia buat pada Demon, tidak akan bisa menahan raja iblis itu selamanya. Suatu saat nanti pria itu bisa membebaskan diri. Dan membuat kekacauan di dua dunia.
"Yang Mulia," The Wiseman, penasehat utama The Sky hadir di depan sang Kaisar Langit.
"Demon, berhasil menandai putrimu. Meski benar benang merah telah kau ikatkan pada keduanya. Tetap saja, separuh jiwa raja Iblis itu telah bersemayam dalam jiwa Amor. Suatu saat dia bisa membangkitkannya. Jika kita tidak bisa menghapusnya. Dan itu akan sangat berbahaya." Pria penuh kebijaksanaan itu memberi pertimbangan.
Sejenak keheningan menyelimuti aula istana langit.
"Haruskan aku melakukannya. Membiarkan putriku melewati kejamnya dunia manusia untuk menghilangkan separuh jiwa raja Iblis yang ada dalam dirinya." The Sky tidak tega membiarkan putrinya turun ke dunia manusia.
"Dia tidak akan sendiri. Fire harus ikut dengannya. Karena Fire-lah yang bisa menghapus jejak raja Iblis dalam jiwa Amor."
The Sky dalam kebimbangan besar. Dia tahu benar aturannya. Satu dewi tidak bisa hidup dengan dua pria dalam hidupnya. Karena sejak awal jodoh mereka sudah tertulis dalam Kitab Perjodohan yang disimpan di Kuil milik Dewa Bulan.
Apalagi untuk Amor, The Sky sendiri yang memilih Fire sebagai pasangannya. Ketika The Sky dalam kebimbangan, Amor dam Fire datang menghadap. Sadar dengan kesalahan yang dia buat. Amor bersedia turun ke dunia manusia. Melewati ujian untuk bertemu Fire. Agar bisa menghilangkan jiwa raja Iblis yang terlanjur ada dalam tubuhnya.
Sesuai dugaan, Fire dengan senang hati menemani Amor di dunia manusia. Sebab diapun tidak bisa berpisah dengan kekasih hatinya. Akhirnya setelah melalui pertimbangan yang cukup lama, The Sky mengizinkan keduanya turun ke dunia manusia. Bereinkarnasi untuk menebus kesalahan Amor. Yang lalai hingga Demon berhasil menandainya tanpa dia sadari.
"Maaf, aku harus menyeretmu dalam kesalahan yang kubuat." Amor berucap penuh rasa bersalah. Tidak berani menatap mata biru Fire. Mata yang sejak awal membuatnya tenggelam dalam pesona seorang Dewa Api.
Kredit Pinterest.com
Dewa Api,
"Kenapa harus minta maaf. Aku rela ke manapun asal bersamamu," balas Fire lembut. Sungguh dewa yang satu ini benar-benar berwajah dua. Dia begitu dingin dan tegas saat berhadapan dengan orang lain. Tapi sikapnya berubah drastis jika sudah berada di depan Amor. Belahan jiwanya. Kekasih hatinya. Mate yang sejak awal sudah dianugerahkan untuknya. Benar-benar tidak ada ruang untuk dewi lain yang tersisa di hati Fire.
Dan mulai saat itu keduanya memulai perjalanan panjang mereka di dunia manusia.
"Berjanjilah satu hal padaku. Tetaplah mencintaiku. Dengan begitu, aku akan menemukanmu dimanapun kamu berada. Meski Re melemparmu ke ujung dunia sekalipun. Aku pasti akan menemukanmu."
Amor terkekeh melihat ketakutan Re, Dewa Penjaga Pintu Reinkarnasi.
"Aku berjanji padamu. Akan selalu mencintaimu," balas Amor. Perlahan Fire meraih tangan Amor. Menempelkannya di pipinya. Menatap dalam wajah kekasih hatinya.
"Pergilah lebih dulu." Fire berucap lalu melihat Amor yang melompat ke sebuah jurang dimensi waktu. Di mana tempat itu akan membawa mereka ke tempat mereka akan dilahirkan kembali sebagai manusia.
"Aku akan cepat menemukanmu."
"Perjalanan mereka dimulai," gumam Re menatap ke arah Ri.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments