Permainan Di Mulai

"Apa yang kau lakukan?" tanya Tama saat tadi mendengar Laras berteriak.

"Tidak ada!" Jawab Laras sambil menyembunyikan apa yang tadi di pegang nya.

Tama berjalan mendekati Laras membuat Laras semakin menjadi tegang dan langsung berdiri.

"Kenapa kau malah mendekati ku? untuk apa kau kemari?" Laras bertanya dengan suara yang cukup keras agar Tama tidak mendekat.

"CK... Tidak salah kau bertanya seperti itu, seharusnya aku yang bertanya karena ini Kamar ku!" Tama berdecak kesal menatap ke arah Laras.

"Sekarang ini kamar ku kau keluarlah dari sini, karena aku tidak mau sekamar dengan mu!" Laras berkata dengan Penuh penekanan.

"Tapi ini kamar ku, aku yang Lebih dulu menginginkan kamar ini karena rumah ini rumah ku!" jawab Tama tak mau kalah.

"Tapi rumah ini juga rumah ku, kau lupa tadi mama bilang apa kalau rumah ini rumah siapa!" jawab Laras dengan penuh kemenangan sambil mendorong Tama keluar.

"Lepas, aku tidak mau keluar karena ini kamar ku!" Tama berusaha untuk melepaskan tangan Laras dari tangan nya membuat Laras terjatuh.

"Aduuuuuh! ka Tama kau sudah melakukan KDRT lihat ini kau membuat istri mu terjatuh!" pekik Laras mulai mengeluarkan aksi nya.

"Salah sendiri, kenapa merebut kamar orang!" Tama menjawab dengan acuh tanpa sedikitpun ingin membantu Laras pria itu hendak melangkah ke arah ranjang membuat Laras berdiri di depan Tama.

"Sudah ku katakan ini kamar ku, ka Tama pergi deh, akan ku adukkan kau dengan Ti!" Laras Langsung melempar bantal dengan kerasnya di depan wajah Tama membuat Tama menatap Laras dengan kesal.

"Oke! kali ini kau menang melawan ku, tapi jangan harap ke depan nya kau bisa mengalahkan ku, dasar wanita tidak punya perasaan!" Tama berkata dengan suara yang cukup kesal dan langsung saja keluar meninggalkan Laras dengan membanting pintu.

"Ya ampun Laras baru beberapa jam jadi istri nasib mu buruk banget, tenang Laras kau tidak boleh lemah dengan begini dia pasti tidak akan pernah tertarik dengan mu!" Laras berusaha untuk menenangkan diri nya sambil sesekali menghela nafas panjang.

"Ini juga apaan sih, mertua pikir aku perempuan apaan nanti kalau dia tahu bisa kena masalah Karena ini, Maaf yah mama mertua kau tidak akan pernah bisa memilih cucu dari wanita seperti ku kau harus punya cucu dari Tiara karena cinta anak mu itu Tiara bukan aku, aku ini cuma istri pajangan saja!"

Laras berkata lagi sambil menatap pemberian mertuanya tadi yang membuat nya sempat berteriak karena terkejut, ya sebuah lingerie seksi yang minim bahan dan obat per*ngs*ng yang di berikan oleh mama mertua nya itu.

Malam Harinya

Setelah berdebat sengit sore itu kini Laras sedang menonton televisi di bawah sambil memakan cemilan kesukaan nya, sejak sore hingga malam wanita itu tidak Bertutur sapa atau bertemu dengan Tama .

Kini Laras melirik ke arah Tama yang baru saja keluar dari kamar nya, ternyata pria itu sudah terlihat rapi tidak lupa aroma Parfum maskulin yang menyengat di hidung membuat Laras yang sedang menonton televisi menoleh.

"Mau kemana?" tanya Laras masih fokus dengan layar Tv.

"CK.. tidak perlu bertanya kau juga pasti sudah tahu aku mau kemana!" Tama berdecak menatap Laras dengan memutar bola matanya malas.

"Oh iya, pasti kau ingin menemui kekasih mu, jangan marah sama dia yah karena tadi sore dia pergi sama ka Frans!" teriak Laras namun Tama sudah terlebih dahulu keluar membuat wanita itu hanya menghela nafas panjang.

"Laras kau harus terbiasa seperti ini, bukan kah ini yang kau inginkan!" Laras berusaha untuk menenangkan diri nya entah lah, apa yang di pikirkan nya yang jelas saat melihat mobil Tama keluar dari gerbang rumah, Laras merasa sangat begitu sedih tapi di sisi lain dia juga tidak ingin membuat semuanya hancur.

Setelah beberapa saat kemudian

Kini mobil Tama sudah berada di gang menuju kosan milik Tiara, kosan Tiara memang terletak di pinggiran jadi harus melewati gang sempit, kosan yang sepi penduduk hanya beberapa rumah yang ada di sana.

Pria itu segera turun dari mobil nya mengingat kejadian tadi siang yang harus di bicarakan dengan kekasih nya itu tentang kedekatan nya dengan Frans Tentu membuat Tama merasa kesal.

Pria itu segera berjalan menuju ke arah kosan kekasihnya itu, namun matanya tertegun saat melihat kakak iparnya itu baru saja keluar dari kosan Tiara, pria itu mengepalkan tangannya menahan amarahnya namun memilih untuk bersembunyi agar tidak ketahuan kakak iparnya itu.

Setelah melihat kepergian Frans, Tama segera berjalan menuju ke arah kosan Tiara.

Tiara yang baru saja hendak menutup pintu tertegun saat melihat Tama sudah berada di depan nya.

"Mas Tama, kenapa kau ada disini?" Tiara bertanya dengan tangan yang masih menahan pintu.

"Kenapa kau terkejut dengan kedatangan ku?" bukan nya menjawab Tama malah berusaha untuk membuka pintu dan segera berjalan masuk begitu saja.

"Mas Tama, kau tidak boleh berada di sini, keluar lah kau seharusnya bermalam dengan istri mu itu kan!" Tiara langsung saja berjalan mengikuti Tama yang sedang duduk menatap meja yang masih berantakan.

"Ti kau apa-paan, bisa-bisanya kau menyuruhku pulang, apa karena Frans kau berubah!" dengan tersulut emosi Tama menyudutkan Tiara ke arah tembok.

"Mas Tama, kenapa? kau malah menuduh ku, apa yang aku katakan benar kan, kalau kau itu seharusnya malam pertama dengan istri mu itu!" ucap Tiara dengan suara naik turun tangan nya sudah gemetar karena melihat Tama yang terlihat marah.

"Oh jadi kau beneran ada hubungan dengan Frans?" kini Tama berusaha untuk bertanya dengan tatapan menyelidik.

"Kau tidak boleh berpikir seperti itu, kau tahu sendiri seperti apa perasaan ku pada mu, aku sakit jika harus melihat mu bersama sahabat ku sendiri, kau meminang nya menikahinya, sementara aku apa, hanyalah simpanan yang hanya di anggap sampah iya kan!" dengan tersulut emosi Tiara menumpahkan apa yang ada di dalam hati nya air mata nya jatuh begitu saja.

"Tidak Ti kau adalah cinta ku, kau adalah belahan jiwa ku, cinta ku hanya untuk mu, tunggu lah sampai nanti jika Laras mundur sendiri!" Tama memeluk Tiara dengan erat berusaha untuk meyakinkan wanita nya itu.

"Tapi aku tidak yakin karena aku merasa kau ada perasaan dengan nya, aku bisa melihat sendiri bagaimana kau melihat nya saat ijab qobul, kau terlihat sangat begitu terpesona dengan kecantikan nya!" Tiara berusaha untuk melepaskan pelukan Tama sambil menghapus air mata nya.

"Kau tidak percaya dengan ku? Kalau perasaan ku ini hanya untuk mu, tubuh ini hanya milik mu semua yang ada di dalam diri ku ini milik mu!"

Tama melepaskan pakaian nya menampilkan tubuh yang sempurna perut six packs nya terpampang sempurna dan mengangkat tubuh Tiara merebahkan nya ke atas ranjang kecil milik gadis tersebut.

"Mas Tama mau apa?" tanya Tiara dengan ketakutan pasal nya hubungan mereka hanya sekedar saling ciuman dan pelukan saja tidak pernah ke tahap yang intim.

"Aku ingin membuktikan bahwa aku hanya milik mu, jadi malam ini kita melakukan nya!" jawab Tama hendak membuka pakaian Tiara.

"Mas ini tidak benar, kau sudah berjanji tidak pernah melampaui batasan, karena aku tidak ingin melakukan nya tanpa hubungan pernikahan!" ucap Tiara sambil berdiri.

"Kenapa kau tidak mencintai ku?" Tama memeluk Tiara dari belakang membuat Tiara membalikan badan nya.

"Cinta itu perlu di buktikan dan di perjuangkan bukan malah seperti ini, Kalau kau melakukan nya itu bukan cinta tapi nafsu!" jelas Tiara sambil menatap Tama dengan penuh penekanan di setiap kata-katanya.

"Hal ini yang membuat ku tidak bisa marah dengan mu dan kau selalu saja membuat ku bisa tenang, baik lah aku tidak akan memaksa mu, tapi kau harus berjanji!" Tama Berkata dengan penuh harap membuat Tiara menatap Tama dengan tersenyum tipis.

"Berjanji apa?" tanya nya dengan heran.

"Berjanji bahwa kau akan selalu percaya dengan ku, apa pun yang terjadi kita akan menghadapi nya bersama-sama cinta kita abadi takan terpisahkan!" ucap Tama dengan penuh harap.

"Iya aku sekarang percaya dengan mu mas, tapi bagaimana dengan Laras!" Tiara berkata sambil memeluk Tama.

"Dia tidak perlu di pikirkan dia hanya istri pajangan saja, itu yang dia inginkan sendiri, jadi kita tidak perlu khawatir menyakiti nya!" jawab Tama dengan enteng nya membuat Tiara hanya mengagguk saja, meski sebenarnya merasa sangat begitu kasihan dengan sahabatnya itu, tapi dia juga merasa berhak atas apa yang sahabatnya miliki.

"Jadi apa yang kau lakukan dengan Frans?" tanya Tama setelah duduk sambil memakai pakaian nya kembali.

"Tadi dia mengajak ku keliling kota, setelah itu dia mengajak ku makan bersama di sini, hubungan ku dengannya memang sudah biasa seperti itu, karena dia menganggap ku sama seperti Laras" jelas Tiara panjang lebar membuat Tama mengagguk mengerti.

Keduanya menghabiskan malam bersama dengan penuh canda tawa seperti biasa nya hingga tengah malam Tama baru pulang.

Pagi Harinya

Kini Tama sudah rapi dengan pakaian jas nya melihat Laras sedang duduk di meja makan pria itu langsung saja duduk karena meskipun mereka tidak seperti suami istri tapi sesuai yang di katakan nya Tama akan berusaha bersikap adil dan tidak akan bersikap kasar dengan Laras.

"Kau yang memasak? mau jadi istri idaman untuk suami makan nya bersikap seperti itu jangan mimpi?" Tama berkata sambil menyendok nasi goreng ke piring nya membuat Laras hanya mengerutkan keningnya heran dengan pria yang kemarin menyebalkan menurut nya.

"Blue nasi goreng apaan ini!" Tama menyemburkan nasi goreng itu ke wajah Laras sambil berdiri.

"Kalau kau tidak bisa memasak tidak usah sok-sokan memasak, asin begini ingin meracuni ku!" Ucap Tama sambil menatap Laras dengan tatapan tajam.

"Siapa yang menyuruh mu memakan masakan ku? aku tidak menyuruh nya bukan, jadi kalau tidak enak jangan menyemburkan nasi goreng itu ke muka ku, di pikir dandan tidak lama apa!" Laras yang kesal langsung saja berdiri menatap Tama dengan tak kalah tajam nya.

Pyaaar...

Dengan kesal nya Laras langsung membanting piring dan langsung saja berjalan menaiki anak tangga membuat Tama memegang dadanya terkejut.

BERSAMBUNG

Mohon dukungan nya untuk karya ku yah jangan lupa like komen vote hadiah nya yah agar author semangat ngelanjutin nya 🙏🙏

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

bikin si Tama nyesel tuhhh nantinya 😡
dan juga si Tiara.. jika dia memang cewek baik, harusnya bisa menerima jika dia dan Tama udah beda status 😡

2025-02-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!