Pernikahan

Seminggu kemudian

Apa yang lebih besar bagi dua jiwa manusia,? daripada merasakan bahwa mereka bersatu seumur hidup, untuk saling menguatkan dalam semua pekerjaan, untuk saling bersandar dalam semua kesedihan, untuk saling melayani dalam kenangan sunyi yang tak terkatakan itu lah yang seharusnya diinginkan semua orang .

Berbeda dengan seorang gadis cantik yang sudah berbalut gaun pengantin, yang sudah di rias mak-up yang seharusnya menjadi hari bahagia nya, namun justru malah menjadi hari kegundahan nya.

Bagaimana tidak? pernikahan atas dasar perjanjian hanya karena sebuah perjodohan yang tidak pernah di impikan seumur hidup nya.

"Ros, mungkin jika kau hadir apa kau akan menertawakan ku? menikah karena sebuah perjodohan dan perjanjian aneh, lebih parahnya lagi pria itu adalah kekasih Ti, menyedihkan bukan? dulu kau selalu bilang kalau kau mencintaiku tapi aku selalu saja menganggap bahwa cinta mu itu konyol, tapi dipikir-pikir saat kau pergi keluar negeri aku juga merasa kesepian, saat kau selalu membuat ku selalu kesal, tapi terkadang kau juga membuat ku tertawa dengan sikap humoris mu," celoteh Laras panjang lebar sambil menatap ke arah Foto di layar Hpnya mengingat sahabat baiknya itu.

"Wah, adik kakak sudah cantik sekali!" ucap Frans yang baru saja datang membuat Laras segera berdiri.

"Ka Frans, sudah mau di mulai acaranya?" tanya Laras menatap ke arah Frans langsung saja menyembunyikan Hp nya.

"Adik, kakak ini sudah Cantik, bikin orang gemas, pengin cubit pipinya!" ucap Frans tanpa menjawab pertanyaan Laras segera mencubit pipi Laras.

"Ka Frans! membuat Mak up ku berantakan kan, kau tau tidak!" pekik Laras dengan marah sambil mendorong kakak dengan kesal saat melihat make-up nya jadi berantakan karena ulah kakak nya itu.

"Ka Frans, keluar! Aku tidak ingin di ganggu!" sambung nya lagi mengusir kakak nya itu dengan kesal.

"Ada apa ini? ko ribut-ribut sih?" tanya Sarah yang mendengar suara Laras yang keras.

"Ini loh Mah, Ka Frans, membuat mak up ku jadi berantakan!" adu Laras sambil menunjuk ke arah Frans dengan kesal.

"De, kan kakak cuma pengin usilin, Kakak kan udah lama ngga ngusulin kamu, kalau melihat kamu cemberut begitu, kakak jadi tambah gemes, rasanya pengin cubit kembali," jelas Frans panjang lebar sambil hendak mencubit pipi Laras kembali, membuat Laras semakin kesal langsung saja menepis tangan kakak nya itu.

"keluar ka Frans! kau menyebalkan, Aku sedang tidak ingin becanda apa lagi di usilin!" usir Laras membuat Frans keluar dari kamar tersebut.

"Awas ya De! nanti kau kena karma sudah mengusir kakak tampan mu ini!" teriak Frans sebelum melangkah keluar, sambil tersenyum tipis merasa senang sudah membuat adiknya kesal.

"Kau itu masih saja selalu membuat adik mu kesal, kapan kau mau berubah? dan kapan kau mau menikah?" omel Sarah sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah putranya itu .

"Jangan bahas pernikahan mah! Frans Masih pengin berbisnis dulu, santai aja lah!" jawab Frans dengan acuh tak ingin membahas tentang pernikahan yang akan membuat nya merasa malas pikir nya.

Akhirnya Laras kembali di Mak up karena tadi penampilan nya berantakan, setelah beberapa saat kemudian Tiara masuk ke dalam kamar Laras.

"Bagaimana Ras? apa kau bahagia?" Tanya Tiara membuat Laras yang sedang bercermin segera berdiri dan menoleh sahabatnya itu.

"Ti, kau marah dengan ku? Aku kan sudah berjanji tidak akan meminta apapun dari pernikahan ini, kau tidak akan merasa sakit hati karena Aku tidak mencintai nya," Jawab Laras berusaha untuk menyakinkan sahabatnya itu.

"Kau tidak mencintai nya, bagaimana? kalau dia jatuh cinta pada mu? kau cantik Ras, dari segi mana pun kau sempurna, Aku ini apa? hanya sampah yang tidak pernah terlihat," ucap Tiara sambil tersenyum getir, mengingat kejadian waktu itu di mana dirinya di hina oleh keluarga Tama.

"Ti, kau cantik, mana mungkin? kau itu jelek, jika kau jelek mana mungkin ka Tama sangat begitu mencintai mu? Aku janji tidak akan pernah sedikit pun menghiraukan nya, apapun yang terjadi, dia hanya milik mu, kau tidak boleh berkecil hati," ucap Laras panjang lebar berusaha untuk meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja, meskipun hati dan mulut nya lagi-lagi selalu bertolak belaka.

"Hay, kalian sedang berbicara apa serius banget!" sapa Frans yang tiba-tiba datang membuat Tiara menoleh dan berusaha untuk menghapus air mata nya dan mengurungkan niatnya untuk berbicara.

"Ka Frans, kapan ka Frans pulang?" tanya Tiara dengan terkejut melihat pria tampan yang sudah berdiri di depan nya mengingat kalau pria itu berada di luar negeri.

"Hayooo? kangen ya? sama ka Frans yang tampan ini," jawab Frans dengan tersenyum menggoda, hal yang biasa di lakukan nya terhadap Tiara sahabat adiknya itu yang terkadang selalu membuat Tiara baper, tapi gadis itu selalu menepisnya karena tahu kalau Frans adalah pria playboy suka menggoda banyak wanita.

"Sedikit kangen, mana oleh-oleh nya? waktu itu katanya mau kasih oleh-oleh," jawab Tiara tersenyum tipis sambil mengadakan tangan nya, membalas godaan Frans dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Tara, oleh-oleh untukmu sudah siap." Frans memberikan paper bag yang berisi makanan kesukaan Tiara membuat Tiara terkejut.

"Ini serius untuk ku ka? kan aku cuma becanda, tapi malah beneran," ucap Tiara dengan tidak percaya.

"Tentu saja serius, masa bohongan sih, kapan Aku selalu membohongi mu sih," jawab Frans mengangguk mengiyakan masih terus menggoda.

"Yeee... dapat hadiah dari Ka Frans," sorak Tiara dengan sangat begitu senang bak anak kecil yang mendapatkan mainan nya, membuat Frans terkekeh geli melihat tingkah Tiara yang menurutnya sangat begitu lucu.

"Dih, giliran Tiara, di ingat-ingat, Aku Adik kandung mu ka, masa aku tidak dapat apa-apa seperti di adik tirikan," protes Laras menampilkan wajah memelas nya, membuat Frans terkekeh dan berjalan mendekati adiknya hendak mencubit nya namun Laras segera memegang tangan nya.

"Jangan merusak Mak up ku lagi! kau usil sekali, menyebalkan! tidak ingin melihat adik mu ini bahagia apa," ketus Laras yang mengerti ulah kakak nya itu.

"Ih De, kakak kan cuma pengin gemesin kamu , sebelum kamu menjadi milik orang lain," jelas Frans sambil menampilkan mimik wajah yang memelas.

"Wah, rame sekali ini? bahkan lebih rame di sini, dari pada di bawah," ucap Adi dan Sarah yang baru saja masuk membuat Frans dan Laras menghentikan aktivitasnya.

"Ini ka Frans selalu saja nakal dan dia juga pilih kasih masa Tiara di kasih oleh-oleh aku ngga," adu Laras pada kedua nya sambil cemberut.

"Sudah-sudah, Frans hentikan ulah mu, ini hari bahagia adik mu, berhentilah untuk tidak usil kasihan dia," ucap Adi menatap ke arah Frans dengan penuh peringatan.

"Iya aku tidak akan mengaggu nya lagi deh, dasar tukang ngadu," cibir Frans dengan kesal sambil melirik ke arah Tiara.

"Ayo kita keluar Ti!" ajak nya sambil menggandeng tangan Tiara.

"Tiara, mau menemani ku, jadi Ka Frans jangan macam-macam!" ucap Laras sambil memegang tangan Tiara.

"Tiara harus ikut dengan ku, kau tidak boleh melarang nya, Aku ingin sekali mengobrol banyak hal!" jawab Frans sambil menarik tangan Tiara membuat Tiara jadi bahan perebutan kedua kakak beradik itu .

"Heh Laras, Frans, kalian ini bener-bener tidak ada perasaan, kasihan Tiara menjadi rebutan seperti itu, lagian ngapain? rebutin Tiara, mendingan ayo! kita kebawah bareng-bareng, Ijah qobul nya sudah mau di mulai," jelas Adi panjang lebar sambil menjewer telinga kedua anaknya itu yang suka sekali ribut.

"Aaaaaw! Papa jahat sekali, Laras kan mau nikah masa di jewer sih!" pekik Laras sambil menyengir kesakitan.

"Iya Frans kan sudah gede kaya anak kecil aja!" tambah Frans menimpali.

"Hukuman untuk kalian berdua agar akur!" jawab Adi sambil tersenyum tipis sementara Sarah hanya geleng-geleng kepala saja.

"Oya Tiara, kau cantik sekali hari ini," puji Sarah sambil tersenyum menatap ke arah Tiara.

"Tante Bisa aja dehe," jawab Tiara sambil tersenyum malu-malu.

"Tante pikir kau duluan yang akan menikah, tapi nyatanya Laras duluan, padahal tante denger kau sudah punya pacar?" lanjut nya lagi dengan menyelidik.

Seketika wajah Tiara berubah menjadi murung bibir nya terasa kelu untuk berucap, gadis itu berusaha untuk tenang sambil menghela nafas panjang.

"Hehehe... Masalah menikah kita kan tidak ada yang tahu, Tan!" jawab Tiara pada akhirnya sambil berusaha tertawa kecil, karena merasa di tatap sedemikian rupa, membuat Sarah mengangguk mengerti.

Setelah beberapa saat kemudian

Laras sudah di gandeng oleh Tiara dan Sarah, sebisa mungkin Tiara berusaha untuk tenang bahkan gadis itu menutupi wajahnya dengan cadar, karena tidak ingin terlihat oleh kedua orang tua Tama karena gadis itu tidak ingin terjadi keributan.

Laras sudah berdiri di hadapan Tama, sejenak mata Tama benar-benar terpesona dengan kecantikan Laras, senyum yang terlihat manis tubuh tinggi ideal semampai jika bersanding dengan nya memang pasangan yang serasi.

Berbeda dengan Tiara gadis itu memiliki tubuh yang mungil jadi tidak heran jika Tiara terkadang merasa minder jika bersanding dengan Tama.

"Andai yang berdiri didepan ku ini adalah Tiara? pasti aku akan bahagia bisa menikah dengan orang yang benar-benar mencintai ku, bukan hanya karena pernikahan paksaan dari Mama atau Papa, tapi Laras juga cantik aku akui sih, tapi sayang nya hatinya kenapa jahat?" gumam Tama sambil menatap ke arah Laras dengan bertanya-tanya di dalam hati nya, matanya bener-bener tidak berkedip sedikit pun membuat Frans segera mendekat ke arah Tama.

"Hay broo! Are you okay?" tanya Frans menepuk pundak Tama membuat Tama tersadar.

"Yes, I’m okay!" jawab Tama dengan singkat.

"Terpesona dengan adik ku yah? tenang sebentar lagi dia akan menjadi milik mu," ucap Frans menggoda Tama sambil merangkul pundak Laras mengajak nya untuk duduk.

Tanpa menjawab perkataan Frans Tama langsung duduk saja tanpa berniat untuk menggandeng Laras.

"Dasar malu-malu, lihat calon suami mu itu, tadi sudah ketangkep basah terpesona dengan kecantikan adik ku ini, tapi pura-pura tidak peduli!" bisik Fransdi telinga Laras sambil masih menggandeng tangan Laras.

"Ka Frans, jangan ngada-ngada deh," sungut Laras berusaha untuk biasa saja karena melihat tatapan Tiara yang terlihat sedih.

Setelah itu Mereka duduk di depan penghulu, Laras hanya menunduk saja saat sudah duduk di samping Tama.

"Sudah siap? Bisa di mulai Ijab qobul nya?" tanya Pa penghulu pada keduanya.

"Sudah silahkan," bukan Tama atau pun Adi tapi Frans yang justru menjawab dengan cepat.

"Broo, jangan tegang ku rasa hanya ijab qobul saja, pasti gampang lah!" bisik Frans di telinga Tama membuat Tama hanya mengangguk saja melirik ke arah Laras.

"Ayo silahkan, jabat tangan wali nikah nya!" perintah Pa penghulu pada Tama, membuat Tama menurut saja meskipun merasa berat.

"Bismillahirrahmanirrahim, Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Pratama Wira Yudha bin Malik Wira Yudha, saya nikahkan engkau dengan anak saya yang bernama Larasati Nugroho binti Adi Nugroho, dengan Maskawin berupa uang tunai sebesar 5 miliyar, 2 unit mobil, 50 gram mas murni dan seperangkat alat sholat, di bayar tunai," ucap Adi panjang lebar dengan suara lantang .

Seketika Tama menghela nafas panjang matanya sedari tadi menatap seorang gadis yang terlihat sangat begitu sedih, melihat gadis itu mengangguk Tama berusaha untuk tenang .

"Saya terima nikah dan kawinnya, Larasati Nugroho binti Adi Nugroho dengan maskawin tersebut, di bayar tunai!" jawab Tama dengan suara lantang.

Sah !

Sah !

Kata Sah sudah terdengar dari tamu undangan, sakit itu yang di rasakan oleh Tiara gadis itu tidak tahan lagi untuk tetap berada di tempat itu.

"Ti aku minta maaf!" gumam Tama dalam hatinya hendak mengejar Tiara.

"Tama kau mau kemana?" tanya Bela memegang tangan Tama yang tiba-tiba berdiri, membuat Tama hanya diam dan kembali duduk untuk melakukan ritual pernikahan nya karena pria itu tidak ingin membuat Mama nya kembali sakit.

"Terjerat dalam pesona asmaramu ternyata semudah hembusan nafas, namun melihat mu bersanding dengan sahabat ku rasanya bener-bener sakit lebih sakit dari apapun, meskipun janji yang Laras katakan itu, apa yang harus aku lakukan?" ucap Tiara sambil berlari ke arah luar dia benar-benar tidak tahan dengan apa yang di lihat nya .

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

kalau udah gitu, namanya kalian gak berjodoh!!! karena yg disatukan dalam pernikahan, itulah jodoh yg sebenarnya 👍

2025-02-25

0

moms 3 anak

moms 3 anak

huuuh sediiih nyesek tentunya .....jodohin tiara dg frans tfhor kasihan....semngt tuk up ya thor💪💪💪💪💪🌹🌹🌹🌹🌹

2022-10-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!