Aku Tidak Mengharapkannya

...Happy reading 💕...

...Hope you enjoyed.....

...----------------...

"Kenapa kau membawaku kesini?" Teya bertanya ketika mereka memasuki kawasan restoran.

"Temani aku makan siang" jawab Javer lalu segera turun dari mobil setelah salah satu petugas di sana membukakan pintu untuknya.

Teya pun mau tidak mau ikut turun dari mobil setelah pintunya juga di bukakan oleh salah satu petugas yang ada di sana.

Setelah menyerahkan kunci mobilnya pada petugas itu, alis Javer sedikit menukik saat melihat Teya tengah menatap ke dalam restoran itu dengan tubuh yang mematung.

Pict by : Michele Morrone

Javer lantas segera menghampiri Teya.

"Babby.. Kau baik-baik saja?" Javer bertanya seraya melingkarkan lengannya pada pinggang ramping gadis itu.

Pict by : Anna Maria Sieklucka

Teya menoleh pada Javer. "Sebaiknya kita makan di tempat lain"

"Why?" Javer menaikkan sebelah alisnya.

"Meja no 15"

Javer seketika bersedekap dada ketika melihat meja yang di maksud oleh Teya. Di sana, ada 3 orang pria dan 2 orang wanita yang sedang menyantap makan siang mereka.

"Kenapa?? Apa kau masih mengharapkan masa lalu mu babby?" Javer bertanya karena dia tahu betul jika salah satu orang pria yang duduk di meja itu adalah mantan pacar Teya.

Teya memutar bola matanya malas, dia tidak terkejut jika Javer sudah mengetahui kalau salah satu dari pria itu adalah mantan pacarnya.

"Aku tidak mengharapkannya.. Lagi pula, aku sudah putus dengannya sejak satu tahun yang lalu. Jadi untuk apa aku masih mengharapkannya.. Aku hanya terlalu malas jika harus melihat wajahnya."

"Maka jangan melihat wajahnya, cukup melihat wajah tampanku"

Ya, begitulah Javer. Sifat dingin nan kakunya akan sirna jika sedang berhadapan dengan sang gadis pujaan hatinya.

Teya seketika menoleh pada Javer yang tengah menatapnya, dengan senyum simpul yang terpatri di wajah pria itu.

Pict by : Michele Morrone

"Cih.. Kau terlalu percaya diri Tuan.." Teya berkata dengan sarkas.

Javer mengangkat bahunya acuh. "Jika kau memaksa untuk mecari tempat lain, maka aku anggap kau masih mengharapkannya"

Sejenak, Teya menatap mantannya yang bernama Brian itu dengan malas. Sungguh, Teya hanya tidak ingin kembali mendengar omong kosong yang akan keluar dari mulut busuk pria itu. Tapi, salahkan saja Teya yang dulu dengan bodohnya sempat memohon untuk tidak mengakhiri hubungan. Hah.. Jika mengingat hal itu kembali, Teya seakan merasa jadi gadis yang paling bodoh karena cinta.

Teya pun menghela nafasnya dengan pasrah. "Fine, kita makan di tempat ini" ucap Teya seraya berlalu memasuki restoran itu dengan mulut yang terus saja berkomat kamit melapalkan sumpah serapah untuk Javer.

Melihat hal itu membuat Javer seketika terkekeh geli seraya mulai melangkah masuk untuk menyusul Teya.

Tunggu dulu, bisa kah Javer merasa beruntung?? Pada zaman seperti ini, dimana lagi Javer akan menemukan gadis yang bersikap apa adanya seperti Teya. Karena, semua gadis yang mendekati Javer tidak lah lebih dari sekedar memakai topeng bualan belaka. Yang sudah bisa kalian tebak dengan pasti, jika para gadis itu mendekati Javer tidak lain dan tidak bukan adalah hanya karena harta dan kedudukan.

Dan benar saja, apa yang Teya tidak inginkan kini terjadi. Saat Teya melewati meja Brian, pria itu menghentikan langkah Teya.

"Hai Teya, sedang apa kau di sini?"

Mau tidak mau, Teya pun menghentikan langkahnya. "Oh hai Brian, bukan kah ini sebuah restoran?? Maka seharusnya kau tau jika aku mampir kesini untuk makan" ucap Teya dengan acuh tak acuh.

Brian menatap Teya dengan sinis. "Bukan kah restoran ini terlalu jauh dari apartment mu? Bahkan restoran ini lebih jauh dari kampus mu.. Atau jangan-jangan kau masih saja mengikutiku?"

Saat Teya hendak kembali menyahuti ucapan Brian, Javer yang sudah ada di dekatnya terlebih dulu mengeluarkan suara.

"Babby, apa yang sedang kau lakukan di sini? Bukan kah aku memintamu untuk memesan makanan terlebih dahulu?" Javer bertanya seraya melingkarkan lengannya pada pinggang ramping Teya.

Yang mana, melihat hal itu membuat Brian dan kawan-kawannya merasa sangat terkejut. Oh, ayolah.. Siapa yang tidak mengenal pria sukses yang selalu menjadi buah bibir itu.

Ok, kali ini, biarkan Teya melayani Javer untuk sejenak.

Teya pun menoleh pada Javer seraya tersenyum manis. "Ah ya, maafkan aku, aku hanya sedang menyapa teman lama ku" ucap Teya mengabaikan Brian dan kawan-kawannya yang merasa terkejut.

Javer sekilas melirik Brian dan kawan-kawannya tanpa minat. "Hmm.. Lalu, apa kah kau sudah selesai baby? Kita hampir melewatkan jam makan siang kita"

"Ah, kalau begitu aku pergi dulu. Lain kali, jika ada waktu, kita bisa mengobrol lagi" ucap Teya pada Brian lalu mengajak Javer untuk segera duduk di meja mereka.

Meninggalkan Brian yang menatap kepergian mereka dengan sejuta rasa penasaran yang ada di kepala pria itu. Karena, bagaimana mungkin gadis dari kalangan menengah seperti Teya, mampu menjerat hati Pria No.1 sedaratan Eropa yang paling di incar itu.

Ya, selama ini Teya menyembunyikan identitasnya, dan hanya segelintir orang yang tau siapa Teya sebenarnya. Tapi, ketika Teya akan mengatakan kepada Brian jika Teya adalah anak dari keluarga Bifatigirni. Pria itu sudah lebih dulu menghianatinya dengan berselingkuh, hingga membuat Teya kembali mengurungkan niatnya. Maka wajar saja jika Brian hingga saat ini menganggap Teya berbeda kasta dengannya.

Dan ya, alasan Brian menyelingkuhi Teya adalah karena pebedaan kasta. Tapi, alasan utamanya adalah karena selama mereka menjalin hubungan, Brian merasa kesal pada Teya yang sama sekali tidak megijinkannya untuk menyentuh gadis itu. Brian pikir, bukan kah hal wajar jika sebagai pasangan, mereka bisa saling menyentuh?

Sekali lagi, Brian kembali menatap Teya dan Javer yang terlihat sedang menyantap makan siang mereka. Sungguh, Brian rasanya gatal ingin kembali merecoki kehidupan gadis itu.

Seusai menyantap makan siang, Javer dan Teya memutuskan untuk segera meninggalkan restoran itu.

"Tunggu, Javer.. ini tidak mengarah menuju kampus" ucap Teya ketika Javer membelokkan mobilnya ke jalur kanan. Yang mana seharusnya mereka tetap berjalan lurus jika ingin kembali ke kampus.

"Aku tidak mengatakan akan membawamu kembali ke kampus, babby"

"Tapi Javer, bagaimana dengan nasib mobilku? Aku meninggalkannya di area luar kampus"

Javer melirik Teya sekilas. "Tenanglah Babby, aku sudah meminta bawahanku untuk mengembalikan mobilmu ke rumahmu"

Teya seketika menatap Javer dengan tajam. "What!! Apa kau gila!! Oh astaga Javer.. Apa yang akan aku katakan pada orang tuaku"

Teya cukup risau akan hal ini.. Karena setelah hubungannya dengan Brian berakhir, dia memutuskan untuk kembali tinggal bersama dengan orang tuanya. Dan selama dia kembali tinggal di rumah orang tuanya, gadis itu sama sekali tidak pernah berkencan dengan pria mana pun.

"Cukup katakan saja jika kau pergi berkencan dengan kekasihmu. Lagi pula, aku sudah meminta ijin kepada orang tuamu" ucap Javer dengan acuh tak acuh.

"Oh God.." hanya itu yang bisa keluar dari mulut Teya.

Mendengar apa yang di katakan Javer, sungguh membuat Teya kehilangan kata-katanya. Bahkan kini, pria itu tidak lagi hanya gencar mendekatinya, tapi juga sudah menyelinap untuk meminta ijin pada kedua orang tuanya.

Entahlah, Teya harus merasa bersyukur atau merasa marah atas kenekatan Javer.

Teya pun akhirnya hanya bisa menghela nafas pasrah seraya memijat pangkal hidungnya yang terasa kaku. Sungguh, Teya tidak bisa membayangkan tentang reaksi seperti apa yang akan di berikan oleh kedua orang tuanya ketika dia kembali ke rumah.

...-TBC-...

Btw, mon maap ya wakk kalo ada beberapa bab yang ga sensi kasih judul. Soalnya terkadang sensi suka bingung mau ngasih judul apa, wkwk..

Thanks for reading lah ya pokonya..

Jangan lupa kritik dan saran..

Salam sayang dari sensi 💕

Bye bye..

Terpopuler

Comments

Sensi💕

Sensi💕

siaaaap...

2022-10-15

0

caca

caca

gak papa thor yang penting author up terus hehehe, makin penasaran soalnya. sehat sehat buat author sayang ❤🥰

2022-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 Javer Vencentio Griffiths
2 Menemui Gadis Incaran
3 Awal Tertarik
4 Aku Tidak Mengharapkannya
5 Ivanya Basudewi (Belenggu Kehidupan)
6 Mulai Menjadi Candu?
7 Hari Yang Mengejutkan
8 Menjelang Status Baru
9 Status Baru
10 Mengerjai Gadis Mungilnya
11 Gadis Dari Kasta Yang Sama
12 Awal Terjalinnya Hubungan Baik
13 Penyerangan Tak Terduga
14 4 Pria Tampan
15 Pemaksaan?
16 Harus Membiasakan Diri
17 Cemburu?
18 Gigitan Singa Jantan Liar
19 Singa Betina dan Harimau Jantan
20 Proposal Magang
21 Gadis Pilihan Javer
22 Waktu Yang Tidak Tepat
23 Sedikit Nekat
24 Berita Mengejutkan
25 Dua Pria Berjiwa Iblis
26 Deep Talk
27 Penyerangan Dari Pria Misterius
28 Mustahil
29 Hal Yang Menjadi Pertanyaan
30 New House : Cinta Yang Terbalaskan
31 Kecelakaan??
32 Masih Menjadi Kemungkinan
33 Kemungkinan Yang Tidak Terjadi
34 Sisi Iblis Javer
35 Mulai Mendapatkan Petunjuk
36 Mendapatkan Petunjuk
37 Malam Yang Manis
38 Lawan Yang Cerdik
39 Alur Permainan Yang Menarik
40 Mengejar Mangsa
41 Mengulur Jerat
42 Kedatangan Gadis Tengil
43 Ketertarikan
44 Keraguan
45 Kesalah Pahaman
46 Maaf?
47 Hanya Penasaran
48 Pergerakan Yang Terbaca
49 Tidak Terduga
50 Kekhawatiran Teya
51 Gadis Yang Ganas
52 Mencurigakan
53 Muncul Gadis Tengil Lainnya - Part 1
54 Muncul Gadis Tengil Lainnya - Part 2
55 Terlalu Percaya Diri
56 Masih Menahan
57 Masih Bisa Dipecahkan
58 Membatasi Pergerakan
59 Pesta Ulang Tahun Teya - Part 1
60 Pesta Ulang Tahun Teya - Part 2
61 Pesta Ulang Tahun Teya - Part 3
62 Harapan Tanpa Kepastian
63 Tidak Lama Lagi
64 Rencana Dibalas Rencana
65 Pesan
66 Yarai
67 Pekerjaan Penting
68 Tempat Persembunyian
69 Berjalannya Rencana - Part 1
70 Berjalannya Rencana - Part 2
71 Berjalannya Rencana - Part 3
72 Sedikit Tegang
73 Masih Sedikit Tegang
74 Kesalahan Kecil
75 Afrodisiak!!
76 Dalang Dibalik Afrodisiak
77 Bergerak Cepat
78 Menemukannya
79 FAILED!!
80 2 Orang Kepercayaan Fabio
81 Bantuan?
82 Malam Panas - Part 1
83 Malam Panas - Part 2
84 Malam Panas - Part 3
85 Perhatian Kecil Yang Berarti
86 Hanya Bisa Menunggu!!
87 Sweet Morning?
88 Canggung
89 Kebenaran Yang Terungkap
90 Bukti
91 Hari Yang Berlalu
92 Hari Pertunangan (Liam x Gena)
93 Pregnant?
94 Kecebong?
95 Benih Kecebong Unggul
96 Wedding Dress
97 Pesta Lajang - Part 1
98 Pesta Lajang - Part 2
99 Terlalu Rindu
100 Beberapa Jam Menjelang Pernikahan
101 Wedding Day
102 Taman Bunga
103 Rasa Yang Berbeda
104 Pecah Ketuban
105 Lahirnya Benih Kecebong Unggul
106 Ralvano Del Griffiths
107 Hanya Perasaan?
108 Hadiah..
109 Rasa Antusias Javer
110 Pesta Perayaan
111 Inti Acara (Tanya Jawab)
112 Penculikan
113 Kemarahan Teya
114 Bersiap
115 Nayvina (Ciara)
116 Rela Mengorbankan
117 Berusaha Meloloskan Diri
118 Penyerangan
119 One By One
120 Sandera
121 The End Of Revenge
122 Perubahan
123 Kesempatan
124 Doa dan Harapan
125 Hasil Dari Perjuangan
126 Bonus Chapter : Al x Teya
127 Bonus Chapter : Blue Lotus Flower
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Javer Vencentio Griffiths
2
Menemui Gadis Incaran
3
Awal Tertarik
4
Aku Tidak Mengharapkannya
5
Ivanya Basudewi (Belenggu Kehidupan)
6
Mulai Menjadi Candu?
7
Hari Yang Mengejutkan
8
Menjelang Status Baru
9
Status Baru
10
Mengerjai Gadis Mungilnya
11
Gadis Dari Kasta Yang Sama
12
Awal Terjalinnya Hubungan Baik
13
Penyerangan Tak Terduga
14
4 Pria Tampan
15
Pemaksaan?
16
Harus Membiasakan Diri
17
Cemburu?
18
Gigitan Singa Jantan Liar
19
Singa Betina dan Harimau Jantan
20
Proposal Magang
21
Gadis Pilihan Javer
22
Waktu Yang Tidak Tepat
23
Sedikit Nekat
24
Berita Mengejutkan
25
Dua Pria Berjiwa Iblis
26
Deep Talk
27
Penyerangan Dari Pria Misterius
28
Mustahil
29
Hal Yang Menjadi Pertanyaan
30
New House : Cinta Yang Terbalaskan
31
Kecelakaan??
32
Masih Menjadi Kemungkinan
33
Kemungkinan Yang Tidak Terjadi
34
Sisi Iblis Javer
35
Mulai Mendapatkan Petunjuk
36
Mendapatkan Petunjuk
37
Malam Yang Manis
38
Lawan Yang Cerdik
39
Alur Permainan Yang Menarik
40
Mengejar Mangsa
41
Mengulur Jerat
42
Kedatangan Gadis Tengil
43
Ketertarikan
44
Keraguan
45
Kesalah Pahaman
46
Maaf?
47
Hanya Penasaran
48
Pergerakan Yang Terbaca
49
Tidak Terduga
50
Kekhawatiran Teya
51
Gadis Yang Ganas
52
Mencurigakan
53
Muncul Gadis Tengil Lainnya - Part 1
54
Muncul Gadis Tengil Lainnya - Part 2
55
Terlalu Percaya Diri
56
Masih Menahan
57
Masih Bisa Dipecahkan
58
Membatasi Pergerakan
59
Pesta Ulang Tahun Teya - Part 1
60
Pesta Ulang Tahun Teya - Part 2
61
Pesta Ulang Tahun Teya - Part 3
62
Harapan Tanpa Kepastian
63
Tidak Lama Lagi
64
Rencana Dibalas Rencana
65
Pesan
66
Yarai
67
Pekerjaan Penting
68
Tempat Persembunyian
69
Berjalannya Rencana - Part 1
70
Berjalannya Rencana - Part 2
71
Berjalannya Rencana - Part 3
72
Sedikit Tegang
73
Masih Sedikit Tegang
74
Kesalahan Kecil
75
Afrodisiak!!
76
Dalang Dibalik Afrodisiak
77
Bergerak Cepat
78
Menemukannya
79
FAILED!!
80
2 Orang Kepercayaan Fabio
81
Bantuan?
82
Malam Panas - Part 1
83
Malam Panas - Part 2
84
Malam Panas - Part 3
85
Perhatian Kecil Yang Berarti
86
Hanya Bisa Menunggu!!
87
Sweet Morning?
88
Canggung
89
Kebenaran Yang Terungkap
90
Bukti
91
Hari Yang Berlalu
92
Hari Pertunangan (Liam x Gena)
93
Pregnant?
94
Kecebong?
95
Benih Kecebong Unggul
96
Wedding Dress
97
Pesta Lajang - Part 1
98
Pesta Lajang - Part 2
99
Terlalu Rindu
100
Beberapa Jam Menjelang Pernikahan
101
Wedding Day
102
Taman Bunga
103
Rasa Yang Berbeda
104
Pecah Ketuban
105
Lahirnya Benih Kecebong Unggul
106
Ralvano Del Griffiths
107
Hanya Perasaan?
108
Hadiah..
109
Rasa Antusias Javer
110
Pesta Perayaan
111
Inti Acara (Tanya Jawab)
112
Penculikan
113
Kemarahan Teya
114
Bersiap
115
Nayvina (Ciara)
116
Rela Mengorbankan
117
Berusaha Meloloskan Diri
118
Penyerangan
119
One By One
120
Sandera
121
The End Of Revenge
122
Perubahan
123
Kesempatan
124
Doa dan Harapan
125
Hasil Dari Perjuangan
126
Bonus Chapter : Al x Teya
127
Bonus Chapter : Blue Lotus Flower

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!