Awal Tertarik

...Happy reading 💕...

...Hope you enjoyed.....

...----------------...

Sebelumnya..

Teya pun segera menembus kerumunan itu. Namun, tubuh Teya seketika menegang saat melihat apa yang menjadi pusat perhatian para gadis.

"Oh God.. Apa yang di lakukan pria itu di sini??"

.....

Di sana, dia melihat seorang pria yang tengah duduk di dalam mobil dengan atap yang terbuka.

Pict by : Michele Morrone

Yup.. Siapa lagi jika bukan Javer.. Pria yang beberapa bulan terakhir ini begitu gencar mendekati Vanya.

Kini tubuh Teya kian menegang saat Javer turun dari mobil lalu melangkah ke arahnya.

"Oh, Shi...t" Teya mengumpat seraya membalikan tubuhnya, lalu mulai berjalan perlahan untuk menghindari Javer.

Teya tidak lah munafik, dia mengakui jika pria seperti Javer adalah urutan teratas yang masuk ke dalam kategori pasangan impiannya. Teya juga mengakui jika dia juga sedikit tertarik kepada Javer.

Tapi Teya tidak benar-benar berharap jika pria itu adalah Javer, gadis itu sungguh tidak ingin hidupnya sampai di penuhi dengan makian dari para penggemar Javer. Oh ayolah.. Kalian tau sendiri kan bagaimana terkenalnya pria dengan sejuta kharisma itu..

Membayangkannya saja sudah membuat Teya merinding ngeri.

Namun, saat Teya hendak mempercepat langkahnya, tangan kecilnya sudah lebih dulu di cekal oleh Javer, hingga membuat mereka menjadi bahan bisikan semua orang yang menonton mereka.

Ah tidak, lebih tepatnya Teya yang menjadi bahan gosipan mereka.

Teya pun membalikan tubuhnya menghadap ke arah Javer.

"Lepaskan aku..." Teya bergumam seraya menatap Javer dengan sangat tajam.

Javer membalas tatapan Teya dengan tidak kalah tajamnya.

"Tidak, kau harus ikut aku"

Teya memutar bola matanya malas.

"Aku tidak mau!! Tidak bisa kah kau tidak memaksaku!!!" Teya berkata dengan gigi yang terkatup rapat karena menahan rasa kesal.

Javer menampilkan smirknya dengan sebelah alisnya yang terangkat

"Ikut aku, atau kita akan terus menjadi bahan tontonan"

Mendengar perkataan Javer, Teya seketika melihat sekeliling mereka, gadis itu pun menghela nafasnya dengan pasrah lalu menarik Javer menuju mobil pria itu.

Setelah mereka memasuki mobil, Javer segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Teya kembali menghela nafasnya dengan pasrah, gadis itu bersedekap dada seraya memalingkan wajahnya ke arah kanan agar tidak melihat Javer.

"Kau akan membawaku kemana?" Teya bertanya kemudian.

Alih-alih memberikan jawaban, Javer justru memberikan pertanyaan kepada Teya.

"Apa hari ini kelasmu sudah berakhir babby?"

"Cih.. Apa pedulimu.. Dan bisakah kau menghentikan panggilan itu?? Itu terdengar sangat menggelikan di telingaku"

"Jawab saja pertanyaanku babby"

Mendengar nada suara Javer yang sangat rendah, Teya segera menolehkan kepalanya pada Javer. Sungguh, suara rendah sedikit serak milik pria itu mampu membuat bulu kuduk Teya meremang.

Teya sedikit menelan ludahnya lalu berdehem..

"Khem.. Ok ok.. Hari ini aku tidak memiliki kelas lagi.. Kau puas??" ucap Teya kemudian kembali mengalihkan tatapannya ke depan.

Puas dengan jawaban yang di berikan gadisnya, Javer seketika tersenyum simpul. Pria itu sekilas melirik Teya yang terilihat mencebikkan bibirnya, lalu kembali memfokuskan diri untuk mengemudikan mobilnya dengan senyum kecil yang terpatri di wajahnya.

Mateya Bifatigirni, nama gadis yang selalu terngiang-ngiang di kepala Javer. Teya adalah satu-satunya gadis yang mampu menyentuh hatinya yang dingin.

Memikirkan hal itu, membuat Javer teringat kembali akan pertemuan pertamanya dengan Teya.

*****

Flashback On..

Beberapa bulan yang lalu, kampusnya sedang mengadakan acara untuk menyambut mahasiswa baru, dan Javer di minta untuk menjadi pembicara di sana tentang seputar dunia fashion.

Awalnya, Javer hendak meminta Marco untuk menggantikannya. Namun, ketika mendengarkan kicauan yang di keluarkan oleh Athena, Javer pun mau tidak mau menyetujui untuk menjadi pembicara di acara itu.

Ke esokan harinya, Javer dan marko pun berangkat ke kampus. Ketika mobil yang di kendarai oleh Marco akan memasuki kampus, mereka tidak sengaja berpapasan dengan mobil lain, hingga membuat mobil mereka tidak bisa memasuki gerbang karena berhadapan dengan mobil itu.

Saat melihat seorang gadis mungil yang mengeluarkan separuh tubuhnya dari jendela mobil itu, seketika membuat perkataan yang hendak Javer lontarkan kembali dia telan.

Yang sudah kita ketahui dengan pasti, jika gadis itu adalah Teya.

"Hey.. Bisa kah kau memundurkan mobil mu terlebih dahulu?? Aku sudah melewatkan kelasku selama beberapa menit" Teya berkata dengan sedikit berteriak.

Entah kenapa, Javer sedikit tertarik kepada Teya yang saat itu berdandan begitu tomboy dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya.

Pict by : Anna Maria Sieklucka

Javer juga merasa sedikit tidak asing dengan wajah gadis itu, tapi Javer tidak ingat dimana dia pernah bertemu dengan gadis itu. Javer segera mengenyahkan pikirannya, dia pun tersenyum simpul seraya merebahkan tubuhnya ketika Marco menurunkan kaca mobilnya, dia ingin melihat tentang perdebatan seperti apa yang akan terjadi.

"Nona, seharusnya anda yang memundurkan mobil" Marco berkata seraya menatap Teya dengan tajam.

Biasanya, jika Marco mengeluarkan aura permusuhannya, lawannya akan merasa terintimidasi. Tapi tidak dengan Teya, gadis itu seakan kebal dengan tatapan tajam dari Marco.

"What!! Apa kau tidak melihat jika mobilku lebih dulu mendekati gerbang!!! Cepatlah, aku harus segera menghadiri kelas"

Kini Teya benar-benar meninggikan suaranya, gadis itu terlihat tidak mau mengalah.

Anehnya, Marco yang biasanya akan bertindak tanpa pandang bulu, kini justru menanggapi perdebatan itu.

"Apa nona pikir hanya nona saja yang terburu-buru? Saya juga sedang terburu-buru untuk menghadiri acara"

"Oh astaga ya Tuhan.. Tidak bisa kah kau lekas memundurkan mobilmu??"

"Atas dasar apa saya harus menuruti nona?? Seharusnya nona yang mengalah kepada saya karena urusan saya yang lebih penting"

Gadis itu kembali memasukkan tubuhnya ke dalam mobil. Javer pikir, gadis itu akan memundurkan mobilnya. Namun siapa sangka, gadis itu justru keluar dari dalam mobil dengan membawa sebuah gunting.

"Oh God.. Apa kau pikir kelasku tidak lebih penting!! Dan atas dasar apa aku harus mengalah padamu!! Cepatlah, kau membuang-buang waktuku!! Atau aku akan menggores mobil mahal mu ini" Teya berkata seraya menempelkan gunting itu pada mobil Javer.

Saat Marco hendak turun dari mobil, Javer sudah terlebih dulu mencegahnya.

"Mundurkan saja mobilmu, biarkan gadis itu masuk terlebih dahulu"

"Baik tuan"

Marco tidak membantah perintah tuannya, dia pun akhirnya memundurkan mobilnya.

"Kenapa kau tidak memundurkan mobilmu sedari tadi!!" teriak Teya.

"Lihat saja, aku akan memberikan protes kepada pemilik kampus ini untuk memperlebar gerbangnya. Tidak kah dia tau, gerbang ini terlalu sempit untuk berlalu lalang" Teya menggerutu seraya memasuki mobilnya.

Javer seketika terkekeh karena geruruan Teya yang masih bisa di dengar olehnya. Lagi pula, siapa yang tidak bisa mendengar gerutuan Teya jika gadis itu menggerutu dengan suara yang begitu lantang.

"Aku ingin data lengkap tentang gadis itu. Dan segera perlebar gerbangnya, gerbang itu memang terlalu sempit untuk berlalu lalang" ucap Javer ketika mobil Teya mulai melaju memasuki kampus.

Marco yang mendengar keinginan Javer seketika mengerutkan keningnya, mulutnya begitu gatal ingin bertanya. Namun, dia tidak mengutarakan pertanyaannya.

"Baik tuan" Marco berkata seraya mulai melajukan mobilnya.

"Berikan padaku nanti malam" Javer kembali memberi perintah.

"Apa kah tuan ingin memberikan gadis itu pelajaran?" pertanyaan itu pun akhirnya terucap dari mulutnya.

"Tidak, aku tertarik padanya"

Dan setelah mengetahui tentang identitas gadis itu, Javer kini tau kenapa dia merasa tidak asing dengan wajah gadis itu. Karena gadis itu adalah adik dari salah satu teman baik nya.

Flashback Off..

...-TBC-...

Thanks for reading..

Jangan lupa kritik dan saran..

Salam sayang dari sensi 💕

Bye bye..

Terpopuler

Comments

mantap

2023-03-20

0

caca

caca

next next next next next

2022-10-14

1

Ayu Lestari

Ayu Lestari

next

2022-10-14

1

lihat semua
Episodes
1 Javer Vencentio Griffiths
2 Menemui Gadis Incaran
3 Awal Tertarik
4 Aku Tidak Mengharapkannya
5 Ivanya Basudewi (Belenggu Kehidupan)
6 Mulai Menjadi Candu?
7 Hari Yang Mengejutkan
8 Menjelang Status Baru
9 Status Baru
10 Mengerjai Gadis Mungilnya
11 Gadis Dari Kasta Yang Sama
12 Awal Terjalinnya Hubungan Baik
13 Penyerangan Tak Terduga
14 4 Pria Tampan
15 Pemaksaan?
16 Harus Membiasakan Diri
17 Cemburu?
18 Gigitan Singa Jantan Liar
19 Singa Betina dan Harimau Jantan
20 Proposal Magang
21 Gadis Pilihan Javer
22 Waktu Yang Tidak Tepat
23 Sedikit Nekat
24 Berita Mengejutkan
25 Dua Pria Berjiwa Iblis
26 Deep Talk
27 Penyerangan Dari Pria Misterius
28 Mustahil
29 Hal Yang Menjadi Pertanyaan
30 New House : Cinta Yang Terbalaskan
31 Kecelakaan??
32 Masih Menjadi Kemungkinan
33 Kemungkinan Yang Tidak Terjadi
34 Sisi Iblis Javer
35 Mulai Mendapatkan Petunjuk
36 Mendapatkan Petunjuk
37 Malam Yang Manis
38 Lawan Yang Cerdik
39 Alur Permainan Yang Menarik
40 Mengejar Mangsa
41 Mengulur Jerat
42 Kedatangan Gadis Tengil
43 Ketertarikan
44 Keraguan
45 Kesalah Pahaman
46 Maaf?
47 Hanya Penasaran
48 Pergerakan Yang Terbaca
49 Tidak Terduga
50 Kekhawatiran Teya
51 Gadis Yang Ganas
52 Mencurigakan
53 Muncul Gadis Tengil Lainnya - Part 1
54 Muncul Gadis Tengil Lainnya - Part 2
55 Terlalu Percaya Diri
56 Masih Menahan
57 Masih Bisa Dipecahkan
58 Membatasi Pergerakan
59 Pesta Ulang Tahun Teya - Part 1
60 Pesta Ulang Tahun Teya - Part 2
61 Pesta Ulang Tahun Teya - Part 3
62 Harapan Tanpa Kepastian
63 Tidak Lama Lagi
64 Rencana Dibalas Rencana
65 Pesan
66 Yarai
67 Pekerjaan Penting
68 Tempat Persembunyian
69 Berjalannya Rencana - Part 1
70 Berjalannya Rencana - Part 2
71 Berjalannya Rencana - Part 3
72 Sedikit Tegang
73 Masih Sedikit Tegang
74 Kesalahan Kecil
75 Afrodisiak!!
76 Dalang Dibalik Afrodisiak
77 Bergerak Cepat
78 Menemukannya
79 FAILED!!
80 2 Orang Kepercayaan Fabio
81 Bantuan?
82 Malam Panas - Part 1
83 Malam Panas - Part 2
84 Malam Panas - Part 3
85 Perhatian Kecil Yang Berarti
86 Hanya Bisa Menunggu!!
87 Sweet Morning?
88 Canggung
89 Kebenaran Yang Terungkap
90 Bukti
91 Hari Yang Berlalu
92 Hari Pertunangan (Liam x Gena)
93 Pregnant?
94 Kecebong?
95 Benih Kecebong Unggul
96 Wedding Dress
97 Pesta Lajang - Part 1
98 Pesta Lajang - Part 2
99 Terlalu Rindu
100 Beberapa Jam Menjelang Pernikahan
101 Wedding Day
102 Taman Bunga
103 Rasa Yang Berbeda
104 Pecah Ketuban
105 Lahirnya Benih Kecebong Unggul
106 Ralvano Del Griffiths
107 Hanya Perasaan?
108 Hadiah..
109 Rasa Antusias Javer
110 Pesta Perayaan
111 Inti Acara (Tanya Jawab)
112 Penculikan
113 Kemarahan Teya
114 Bersiap
115 Nayvina (Ciara)
116 Rela Mengorbankan
117 Berusaha Meloloskan Diri
118 Penyerangan
119 One By One
120 Sandera
121 The End Of Revenge
122 Perubahan
123 Kesempatan
124 Doa dan Harapan
125 Hasil Dari Perjuangan
126 Bonus Chapter : Al x Teya
127 Bonus Chapter : Blue Lotus Flower
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Javer Vencentio Griffiths
2
Menemui Gadis Incaran
3
Awal Tertarik
4
Aku Tidak Mengharapkannya
5
Ivanya Basudewi (Belenggu Kehidupan)
6
Mulai Menjadi Candu?
7
Hari Yang Mengejutkan
8
Menjelang Status Baru
9
Status Baru
10
Mengerjai Gadis Mungilnya
11
Gadis Dari Kasta Yang Sama
12
Awal Terjalinnya Hubungan Baik
13
Penyerangan Tak Terduga
14
4 Pria Tampan
15
Pemaksaan?
16
Harus Membiasakan Diri
17
Cemburu?
18
Gigitan Singa Jantan Liar
19
Singa Betina dan Harimau Jantan
20
Proposal Magang
21
Gadis Pilihan Javer
22
Waktu Yang Tidak Tepat
23
Sedikit Nekat
24
Berita Mengejutkan
25
Dua Pria Berjiwa Iblis
26
Deep Talk
27
Penyerangan Dari Pria Misterius
28
Mustahil
29
Hal Yang Menjadi Pertanyaan
30
New House : Cinta Yang Terbalaskan
31
Kecelakaan??
32
Masih Menjadi Kemungkinan
33
Kemungkinan Yang Tidak Terjadi
34
Sisi Iblis Javer
35
Mulai Mendapatkan Petunjuk
36
Mendapatkan Petunjuk
37
Malam Yang Manis
38
Lawan Yang Cerdik
39
Alur Permainan Yang Menarik
40
Mengejar Mangsa
41
Mengulur Jerat
42
Kedatangan Gadis Tengil
43
Ketertarikan
44
Keraguan
45
Kesalah Pahaman
46
Maaf?
47
Hanya Penasaran
48
Pergerakan Yang Terbaca
49
Tidak Terduga
50
Kekhawatiran Teya
51
Gadis Yang Ganas
52
Mencurigakan
53
Muncul Gadis Tengil Lainnya - Part 1
54
Muncul Gadis Tengil Lainnya - Part 2
55
Terlalu Percaya Diri
56
Masih Menahan
57
Masih Bisa Dipecahkan
58
Membatasi Pergerakan
59
Pesta Ulang Tahun Teya - Part 1
60
Pesta Ulang Tahun Teya - Part 2
61
Pesta Ulang Tahun Teya - Part 3
62
Harapan Tanpa Kepastian
63
Tidak Lama Lagi
64
Rencana Dibalas Rencana
65
Pesan
66
Yarai
67
Pekerjaan Penting
68
Tempat Persembunyian
69
Berjalannya Rencana - Part 1
70
Berjalannya Rencana - Part 2
71
Berjalannya Rencana - Part 3
72
Sedikit Tegang
73
Masih Sedikit Tegang
74
Kesalahan Kecil
75
Afrodisiak!!
76
Dalang Dibalik Afrodisiak
77
Bergerak Cepat
78
Menemukannya
79
FAILED!!
80
2 Orang Kepercayaan Fabio
81
Bantuan?
82
Malam Panas - Part 1
83
Malam Panas - Part 2
84
Malam Panas - Part 3
85
Perhatian Kecil Yang Berarti
86
Hanya Bisa Menunggu!!
87
Sweet Morning?
88
Canggung
89
Kebenaran Yang Terungkap
90
Bukti
91
Hari Yang Berlalu
92
Hari Pertunangan (Liam x Gena)
93
Pregnant?
94
Kecebong?
95
Benih Kecebong Unggul
96
Wedding Dress
97
Pesta Lajang - Part 1
98
Pesta Lajang - Part 2
99
Terlalu Rindu
100
Beberapa Jam Menjelang Pernikahan
101
Wedding Day
102
Taman Bunga
103
Rasa Yang Berbeda
104
Pecah Ketuban
105
Lahirnya Benih Kecebong Unggul
106
Ralvano Del Griffiths
107
Hanya Perasaan?
108
Hadiah..
109
Rasa Antusias Javer
110
Pesta Perayaan
111
Inti Acara (Tanya Jawab)
112
Penculikan
113
Kemarahan Teya
114
Bersiap
115
Nayvina (Ciara)
116
Rela Mengorbankan
117
Berusaha Meloloskan Diri
118
Penyerangan
119
One By One
120
Sandera
121
The End Of Revenge
122
Perubahan
123
Kesempatan
124
Doa dan Harapan
125
Hasil Dari Perjuangan
126
Bonus Chapter : Al x Teya
127
Bonus Chapter : Blue Lotus Flower

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!