Bab 2 - John

Vansh mengerjap beberapa kali. Ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya.

Maksudnya, bagaimana mungkin seorang wanita menginginkan putus hanya karena hal konyol yang bahkan tidak masuk akal.

"Aku benar-benar tidak mengerti denganmu. Aku sudah sering sekali menyempatkan diri untuk menelponmu dan memperhatikanmu. Kurang spesial dimana perlakuanku padamu?"

"Ya, itulah yang membosankan darimu. Selain itu, kau juga terkadang terlalu posesif padaku. Aku tidak suka itu. Maka dari itu, aku ingin kita putus."

"Aku tidak mau. Aku sungguh mencintaimu, Na!"

"Maaf, tapi aku sudah tidak mencintaimu lagi. Lebih baik kau mencari wanita lain yang lebih pantas untuk mendapatkanmu. Bukan wanita sepertiku."

"Aku hanya mencintaimu. Berikan aku satu kesempatan lagi untuk berubah menjadi seperti apa yang kau inginkan." Vansh bergerak hendak meraih tangannya. Tapi Erina lebih dulu beranjak bangun dan mengambil tasnya.

"Keputusanku sudah bulat," katanya mempertegas sekali lagi.

"Tapi…"

"Aku harap ini terakhir kalinya kita bertemu, dan aku harap kau mendapatkan wanita yang lebih baik dariku. Selamat tinggal." Erina beranjak meninggalkan tempat itu.

Vansh tak tinggal diam. Ia segera bangun untuk mengejarnya.

"Erina, tunggu. Aku mohon, jangan tinggalkan aku!" teriak Vansh sambil melangkah mengejarnya.

Erina berjalan cepat menuju keluar. Berharap bisa lepas dari kejaran Vansh. Dan dia berhasil.

Vansh tertinggal jauh ketika salah satu pelayan mendadak datang dan menahannya untuk membayar.

...*...

Pria itu resah. Keringat mengucur deras di keningnya ketika ia menyadari mimik wajah pria di belakangnya semakin terlihat kusut.

Ayolah jalan! batin pria itu sambil mengetuk-ngetuk stir mobilnya dengan gelisah.

Ia kembali melirik sosoknya lewat kaca spion tengah yang ada di bagian depan mobilnya.

Aura pria di belakang sana semakin lama semakin terlihat pekat.

Glup!

Ia menelan ludah. Pria yang jadi bosnya itu bisa di pastikan benar-benar marah karena kemacetan yang kini harus dihadapinya.

Tring!

Dering ponsel, menyita perhatian pria itu. Atensinya mendadak beralih pada benda pipih yang berada di balik jas yang ia kenakan.

Raefal Virendra. Melirik layar yang kini menyala. Menampakkan layar panggilan dengan nama seseorang tertera di sana.

"Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Aku harus tiba secepatnya!" ujar Raefal dengan nada tak senang.

"Aku benar-benar minta maaf, tuan. Tapi jalannya sungguh macet," balas John, lelaki yang sejak tadi menyetir untuknya.

"Sudah aku bilang sejak awal, kau harusnya tidak mengambil jalan ini!"

"Tapi…"

"Aku tidak punya waktu! Kau urus saja mobilnya, aku akan berangkat lebih dulu dengan mencari jalan lain!" Raefal beranjak sambil membuka pintu mobilnya.

"T… tuan!" John ikut keluar, hendak mengejarnya. Namun ia menghentikan langkah begitu melihat Raefal yang sudah mengambil seribu langkah menuju arah lain yang sekiranya dapat ia jadikan sebagai jalan pintas.

John menghela napas panjang.

Mati aku. Kenapa tidak sejak awal aku ikuti saja ucapannya? Padahal aku baru beberapa hari bekerja dengannya. Tapi aku sudah mengacaukan semuanya. Bisa gawat kalau aku sampai di pecat dari pekerjaan kali ini juga. John membatin.

Resahnya makin menjadi ketika dia melihat dengan jelas ekspresi dari tuannya tadi.

Ah, sudahlah. Mungkin aku memang harus menerima segala yang terjadi nanti. Lebih baik aku ikuti ucapannya kali ini, pikir John.

...***...

Terpopuler

Comments

Elang Putih

Elang Putih

😍😍😍😍😍😍

2022-10-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Putus
2 Bab 2 - John
3 Bab 3 - Kartu
4 Bab 4 - Marciel
5 Bab 5 - Erina
6 Bab 6 - Vansh
7 Bab 7 - Raefal
8 Bab 8 - Juliana
9 Bab 9 - Liliana
10 Bab 10 - Reservasi
11 Bab 11 - Idola
12 Bab 12 - Virendra
13 Bab 13 - Urusan
14 Bab 14 - Selingkuh
15 Bab 15 - Tuduhan
16 Bab 16 - Cemas
17 Bab 17 - Kenal?
18 Bab 18 - Paparazi
19 Bab 19 - Bahagia?
20 Bab 20 - Jangan berlebihan
21 Bab 21 - Sugar Daddy
22 Bab 22 - Ayo bertemu!
23 Bab 23 - Gadis aneh
24 Bab 24 - Nikah yuk!
25 Bab 25 - Hanya makan?
26 Bab 26 - Prioritas utama
27 Bab 27 - Lebih mendominasi
28 Bab 28 - Lebih aneh
29 Bab 29 - Tuan Danesha
30 Bab 30 - Aku akan ikut!
31 Bab 31 - Tidak boleh melewatkannya?
32 Bab 32 - Di White Rest
33 Bab 33 - Senang bertemu anda
34 Bab 34 - Hanya mengerjakan tugasku
35 Bab 35 - Melebihi nenek-nenek
36 Bab 36 - Kebetulan kita bertemu
37 Bab 37 - Terlihat begitu mirip
38 Bab 38 - Kita harus bicara!
39 Bab 39 - Putri pemilik DTS
40 Bab 40 - Aku bicara tanpa bukti?
41 Bab 41 - Muak dengan pria sepertimu!
42 Bab 42 - Aku tidak akan meninggalkanmu
43 Bab 43 - Mimpi di tengah malam
44 Bab 44 - Dia sepertinya sudah menyerah
45 Bab 45 - Sempat menghubungiku beberapa kali
46 Bab 46 - Mengira kau sugar baby
47 Bab 47 - Aku urus bill nya
48 Bab 48 - Berani sekali dia membohongiku!
49 Bab 49 - Enak-enakan double date
50 Bab 50 - Apa yang dilakukannya di situ?
51 Bab 51 - Kenapa kau ingin merahasiakannya?
52 Bab 52 - Cokelat dan kata-kata manis
53 Bab 53 - Kenapa kau harus meminta bantuanku?
54 Bab 54 - Mama berharap aku masuk angin?
55 Bab 55 - Pesan yang baru saja terbaca
56 Bab 56 - Membuat orang lain jadi korbannya
57 Bab 57 - Kalau Marciel sampai melihat ini…
58 Bab 58 - Ketika itu, aku baru menyadarinya…
59 Bab 59 - Papa sudah lebih dulu memimpin
60 Bab 60 - Dipecat
61 Bab 61 - Fashion
62 Bab 62 - Malvin
63 Bab 63 - Toko
64 Bab 64 - Teman
65 Bab 65 - Kenapa?
66 Bab 66 - Kemajuan
67 Bab 67 - Prangko
68 Bab 68 - Parasit
69 Bab 69 - Bodoh!
70 Bab 70 - Kuberikan padamu
71 Bab 71 - Tempat parkir
72 Bab 72 - Membuka hati
73 Bab 73 - Sepertinya begitu
74 Bab 74 - Berhenti menyembunyikannya
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 1 - Putus
2
Bab 2 - John
3
Bab 3 - Kartu
4
Bab 4 - Marciel
5
Bab 5 - Erina
6
Bab 6 - Vansh
7
Bab 7 - Raefal
8
Bab 8 - Juliana
9
Bab 9 - Liliana
10
Bab 10 - Reservasi
11
Bab 11 - Idola
12
Bab 12 - Virendra
13
Bab 13 - Urusan
14
Bab 14 - Selingkuh
15
Bab 15 - Tuduhan
16
Bab 16 - Cemas
17
Bab 17 - Kenal?
18
Bab 18 - Paparazi
19
Bab 19 - Bahagia?
20
Bab 20 - Jangan berlebihan
21
Bab 21 - Sugar Daddy
22
Bab 22 - Ayo bertemu!
23
Bab 23 - Gadis aneh
24
Bab 24 - Nikah yuk!
25
Bab 25 - Hanya makan?
26
Bab 26 - Prioritas utama
27
Bab 27 - Lebih mendominasi
28
Bab 28 - Lebih aneh
29
Bab 29 - Tuan Danesha
30
Bab 30 - Aku akan ikut!
31
Bab 31 - Tidak boleh melewatkannya?
32
Bab 32 - Di White Rest
33
Bab 33 - Senang bertemu anda
34
Bab 34 - Hanya mengerjakan tugasku
35
Bab 35 - Melebihi nenek-nenek
36
Bab 36 - Kebetulan kita bertemu
37
Bab 37 - Terlihat begitu mirip
38
Bab 38 - Kita harus bicara!
39
Bab 39 - Putri pemilik DTS
40
Bab 40 - Aku bicara tanpa bukti?
41
Bab 41 - Muak dengan pria sepertimu!
42
Bab 42 - Aku tidak akan meninggalkanmu
43
Bab 43 - Mimpi di tengah malam
44
Bab 44 - Dia sepertinya sudah menyerah
45
Bab 45 - Sempat menghubungiku beberapa kali
46
Bab 46 - Mengira kau sugar baby
47
Bab 47 - Aku urus bill nya
48
Bab 48 - Berani sekali dia membohongiku!
49
Bab 49 - Enak-enakan double date
50
Bab 50 - Apa yang dilakukannya di situ?
51
Bab 51 - Kenapa kau ingin merahasiakannya?
52
Bab 52 - Cokelat dan kata-kata manis
53
Bab 53 - Kenapa kau harus meminta bantuanku?
54
Bab 54 - Mama berharap aku masuk angin?
55
Bab 55 - Pesan yang baru saja terbaca
56
Bab 56 - Membuat orang lain jadi korbannya
57
Bab 57 - Kalau Marciel sampai melihat ini…
58
Bab 58 - Ketika itu, aku baru menyadarinya…
59
Bab 59 - Papa sudah lebih dulu memimpin
60
Bab 60 - Dipecat
61
Bab 61 - Fashion
62
Bab 62 - Malvin
63
Bab 63 - Toko
64
Bab 64 - Teman
65
Bab 65 - Kenapa?
66
Bab 66 - Kemajuan
67
Bab 67 - Prangko
68
Bab 68 - Parasit
69
Bab 69 - Bodoh!
70
Bab 70 - Kuberikan padamu
71
Bab 71 - Tempat parkir
72
Bab 72 - Membuka hati
73
Bab 73 - Sepertinya begitu
74
Bab 74 - Berhenti menyembunyikannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!