Nama Samaran

Daren beberapa kali memercikkan air ke wajah Senja. Tak lama kemudian Senja mengerjapkan matanya. Senja tersadar sambil memegangi wajahnya. Pusing, itulah yang dirasakannya.

"Ah, kamu siapa?" Senja terkejut saat mendapati seorang pria ada tepat di depannya.

"Kamu pingsan tadi," jawab Daren seolah memberitahu.

"Maaf merepotkanmu, aku harus pulang," pamit Senja sambil berusaha bangun dari tempatnya.

"Kenapa buru-buru? Keadaanmu belum membaik," cegah Daren.

Senja terdiam. Sepertinya dia tidak asing dengan suara pria yang ada di depannya ini. Sedari tadi Senja hanya menunduk tak berani menatap wajahnya. Namun sekarang, Senja beranikan diri menatap iris biru keturunan Belanda itu.

Tak asing. Itulah yang Senja rasakan. "Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Senja berhati-hati. Jujur saja, pria yang ada di depannya ini terlalu keren buat berkenalan dengan Senja. Sampai-sampai Senja minder dibuatnya. Maklum, 16 tahun masih mekar-mekarnya bunga. Seperti halnya Senja yang masih masa pubertas. Melihat lawan jenis pun akan malu.

"Mungkin perasaanmu," jawab Daren pura-pura tidak mengenal Senja sebelumnya.

"Mungkin," jawab Senja mengiyakan.

"Siapa namamu?" tanya Daren (masih berpura-pura belum saling mengenal).

"Namaku Senja," jawab Senja dengan sedikit malu.

"Nama yang bagus, seperti hari senja yang menghadirkan mega merah namun menyisakan duka," kata Daren yang membuat Senja jadi berpikiran yang tidak-tidak.

"Apa maksudmu?" tanya Senja yang sedikit tersinggung atas pengungkapan yang Daren ucapkan.

"Itu hanya sebuah ungkapan kata. Kenapa kamu bertanya dengan nada tidak suka?" tanya Daren yang kembali berpura-pura baik.

"Tidak, aku sekedar bertanya." Senja menatap Daren dengan masih penasaran.

"Aku sudah memperkenalkan namaku, tapi kau belum," kata Senja yang tidak mau Daren menang sendirian.

"Apa seperti itu cara berkenalan dengan seorang pria?" cibir Daren. Baginya Senja gadis yang menarik untuk ia goda.

"Aku tidak pernah berkenalan dengan seorang pria sebelumnya. Jadi harap maklum jika caraku salah," kata Senja lagi. Mentalnya sudah baja, jadi dia tidak akan lemah hanya karena urusan kecil seperti ini.

"Dimaklumin," balas Daren dengan santai. Daren lagi malas berdebat. Dia hanya ingin terkesan baik di mata Senja, itu saja.

Senja sedikit terkejut. Dia mengira laki-laki yang ada di depannya ini akan menuntut dirinya atas pertolongan yang telah Senja terima. Tapi ternyata Senja salah menilai. Sosok yang ada di depannya punya hati yang sangat baik. Sudah tampan, baik pula. Pasti banyak orang yang menyukainya. Tapi Senja sedang tidak tertarik. Dia hanya penasaran tidak lebih dari itu.

"Maaf, kalau boleh tahu siapa namamu?" tanya Senja kemudian. Pertanyaan ini lebih sopan dari pada yang tadi.

Daren terlihat tersenyum. Rehan dan Jhon sangat heran dibuatnya. Bisa-bisanya Daren tersenyum hanya hal kecil seperti itu?

"My name is Justin," jawab Daren memalsukan identitasnya. Sekali nama Daren disebut, takutnya Senja langsung mengenali dirinya.

"Kak Justin," ucap Senja dengan spontanitas.

Daren terdiam. Jantungnya berdebar hanya dengan panggilan kak dari mulut Senja.

"Biasa saja, tidak perlu memanggilku kak," jawab Daren sambil terkekeh geli. Tawa yang menutupi rasa gugup serta debaran jantung yang luar biasa hebatnya.

"Kau lebih tua dariku. Tak sopan jika aku memanggilmu hanya dengan nama saja," jawab Senja. Keduanya terlihat sedikit akrab. Rasa dendam di antara mereka sempat sirna sekejap. Bukan mereka, hanya Daren yang di sini masih waras. Tidak dengan Senja yang belum tahu menahu tentang Daren yang sebenarnya.

...****************...

Di tempat yang berbeda. Shela telah mendapatkan titik terang mengenai kehidupan penerus pembunuh suaminya dulu.

"Jadi anak itu ada di sekitar kita?" tanya Shela tak percaya. Yang ia dengar, Daren dulunya hidup di luar negeri. Dan sekarang dia kembali, sementara Shela belum melatih Senja sepenuhnya.

Panik. Itulah satu kata yang tepat untuk Shela. Dia lupa, bahwa anak mafia tetaplah punya aliran darah yang sama dan komunitas yang sama jika dibiarkan begitu saja.

"Iya, dia sudah cukup lama beroperasi menjadi bandar narkoba dan sejenisnya," terang seorang mata-mata bayaran Shela.

"Astaga, kenapa baru memberitahuku?" Shela pusing 7 keliling. Dia belum siapkan mental dan yang lainnya.

"Aku tahunya baru sekarang Shela," sahut si mata-mata yang tak lain adalah teman sekolah Shela dulu.

"Lalu sekarang dia tinggal di mana?" tanya Shela lagi. Dia ingin Senja melawan anak mafia itu terlebih dahulu. Baginya Senja tak ada harga di matanya selain untuk membalaskan dendam kematian suaminya.

"Dia mafia Shel, jadi tempat tinggalnya tidak karuan. Melacak juga sulit," ucap si mata-mata yang tak bukan adalah Boy.

"Tapi Boy, bagaimana kalau dia yang balas dendam duluan? Bisa tamat riwayatku," ucap Shela gelisah.

"Tidak perlu khawatir. Aku sudah menemukan sedikit identitasnya."

Shela langsung menatap orang yang bernama Boy itu dengan tatapan penuh keingintahuan.

"Namanya Daren, 23 tahun. Dia seorang mafia muda dan tak bisa dilacak tempat tinggalnya," kata Boy memberi tahu.

"Daren, anak sialan itu. Akan datang untuk menghabisi mereka," ucap Shela sambil mengepalkan tangannya penuh kekesalan.

"Semoga kau tak lupa dengan janjimu She!" kata Boy yang membuat Shela seperti terbunuh. Shela sepertinya lupa akan janjinya. Boy butuh bayarannya sekarang.

"Urusan kita belum selesai Boy. Jadi mana mungkin aku menepatinya sekarang," jawab Shela sambil gemetaran.

"Jangan takut sayang, aku tidak memintanya sekarang. Sebentar lagi, setelah aku menemukan sosok aslinya. Aku akan meminta janji yang kau berikan," ucap Boy sambil berlalu meninggalkan Shela yang kalut akan hidupnya. Sepertinya dia salah alamat, mencari harimau tapi dia sendiri terjebak di kandang singa.

...****************...

Terpopuler

Comments

🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠

🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠

karna terlalu fokus dengan balas dendam, Shela sampe g menyadarinya,, klo sebernarnya musuhnya itu ada disekitarnya..

2023-01-11

0

🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠

🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠

kan baru dipanggil kak aja udah bergetar.. gimana selanjutnya

2023-01-11

0

⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽

⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽

ku berharap daren jatuh cinta sm senja pst seru tuh

2022-12-22

3

lihat semua
Episodes
1 Senja
2 Balas Dendam
3 Laki-Laki Misterius
4 Membawa Senja
5 Nama Samaran
6 Tugas Daren
7 Puas
8 Gunjingan
9 Adu Domba
10 Menunggu
11 Boy Nyeleneh
12 Jebakan Boy
13 DAREN
14 Senja Terperangkap
15 Boy Meninggal
16 Penyakit Lama
17 Sakit
18 Sidang Terakhir
19 Tantangan di Hari Pertama
20 Akal-Akalan Daren
21 Mengejar Senja
22 Hampir Menyerah
23 Penyusup
24 Senja Seperti Hidup Sendirian
25 Kecurigaan
26 Daren Kembali
27 Mengaku Kalah
28 Sebuah Rahasia
29 Menghindari Hobi
30 Bertemu Secara Formal
31 Mencoba Mendapatkan Kepercayaan
32 Menenangkan Diri
33 Perjodohan
34 Curhatan Alina
35 Rencana Jhon
36 Daren dan Jhon Sama Saja
37 Senja Diborgol
38 Pasrah Dengan Kemauan Daren
39 Sosok Foto Anak Laki-Laki
40 Terlukis Senyum
41 Tak Seburuk Itu
42 Shela Semakin Menjadi
43 Benih-Benih
44 Hampir Frustasi
45 Keracunan
46 Pengeboman
47 Daren Merasa Bersalah
48 Kecanduan
49 Salah Obat
50 Sakit Hati
51 Muntah
52 Salah Paham
53 Pulang
54 Rencana Daren
55 Masuk Angin
56 Shela Merencanakan Sesuatu
57 Mata-Mata
58 Hamil
59 Ingin Pindah
60 Ketahuan
61 Tinggal di Desa
62 Berpapasan
63 Pencarian Ferdi
64 Ngidam
65 Kakek Penolong
66 Familiar
67 Ide Marten
68 Mendatangi Jhon
69 Lepaskan Dia
70 Kedatangan Viktor
71 Kebenaran
72 Senja Diculik Jhon
73 Pengaruh Obat
74 Menikah
75 Episode Terakhir
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Senja
2
Balas Dendam
3
Laki-Laki Misterius
4
Membawa Senja
5
Nama Samaran
6
Tugas Daren
7
Puas
8
Gunjingan
9
Adu Domba
10
Menunggu
11
Boy Nyeleneh
12
Jebakan Boy
13
DAREN
14
Senja Terperangkap
15
Boy Meninggal
16
Penyakit Lama
17
Sakit
18
Sidang Terakhir
19
Tantangan di Hari Pertama
20
Akal-Akalan Daren
21
Mengejar Senja
22
Hampir Menyerah
23
Penyusup
24
Senja Seperti Hidup Sendirian
25
Kecurigaan
26
Daren Kembali
27
Mengaku Kalah
28
Sebuah Rahasia
29
Menghindari Hobi
30
Bertemu Secara Formal
31
Mencoba Mendapatkan Kepercayaan
32
Menenangkan Diri
33
Perjodohan
34
Curhatan Alina
35
Rencana Jhon
36
Daren dan Jhon Sama Saja
37
Senja Diborgol
38
Pasrah Dengan Kemauan Daren
39
Sosok Foto Anak Laki-Laki
40
Terlukis Senyum
41
Tak Seburuk Itu
42
Shela Semakin Menjadi
43
Benih-Benih
44
Hampir Frustasi
45
Keracunan
46
Pengeboman
47
Daren Merasa Bersalah
48
Kecanduan
49
Salah Obat
50
Sakit Hati
51
Muntah
52
Salah Paham
53
Pulang
54
Rencana Daren
55
Masuk Angin
56
Shela Merencanakan Sesuatu
57
Mata-Mata
58
Hamil
59
Ingin Pindah
60
Ketahuan
61
Tinggal di Desa
62
Berpapasan
63
Pencarian Ferdi
64
Ngidam
65
Kakek Penolong
66
Familiar
67
Ide Marten
68
Mendatangi Jhon
69
Lepaskan Dia
70
Kedatangan Viktor
71
Kebenaran
72
Senja Diculik Jhon
73
Pengaruh Obat
74
Menikah
75
Episode Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!