...Aku ingin menggapaimu tapi itu takkan mudah...
Matahari sudah mulai keluar untuk menyinari dunia, terdengar suara bising kendaraan di ibukota ini. tapi masih ada yang nyaman dibawah selimut yang nyaman meskipun hanya di balut selimut tipis.
pelangi masih betah di tempat tidurnya, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi dan dia masih mimpi indah. setelah sadar dari mimpi indahnya Pelangi mengerjapkan matanya dan sadar matahari sudah bersinar.
" Astaga, aku bisa telat ini" sahut pelangi pada dirinya sendiri
Pelangi berlari kedapur untuk menyiapkan sarapan buat keluarganya, sampai di dapur ternyata sarapan sudah disiapkan Diva sang adik.
" Kakak sudah bangun" tanya Diva
" Hmm.. kenapa nggak bangunin kakak" tanya Pelangi balik ke sang adik
" Nggak papa kak, kakak pasti capek dan butuh istrahat ekstra. tiap hari kakak harus berangkat pagi dan pulang malam" jawab sang adik tanpa menoleh ke sang kakak karena fokus nyuci alat-alat dapur.
" Tetap aja dek, kakak nggak enak"
" Kakak mau bilang, untuk uang spp mu selama 3 bulan ini udah kakak siapkan di meja rias kakak ya"
" Makasih banyak ya kak, Diva udah ngerepotin kakak terus"
" Siapa bilang kakak direpotkan, yang penting kamu rajin sekolahnya dan bisa lulus dengan baik, biar bisa masuk ke Universitas yang kamu inginkan" sahut Pelangi ke sang adik
" Siap kakak" seru adiknya sambil memberi hormat pada Pelangi.
Pelangi hanya menganggukkan kepalanya untuk setuju pada Diva sang adik, dan lanjut bersiap-siap untuk mengantar koran dan restoran.
lain dengan laki-laki dingin dan arogan siapa lagi kalo bukan Andrew Zuriel yang masih nyaman dalam balutan selimut yang tebal. Andrew tidur nyenyak bahkan dia tidak mendengar suara gedoran dari luar kamarnya.
" Andrew.. cepat bangun" teriak sang mama dari luar
" Andrew.. cepat bangun atau mama dobrak pintunya " kesal sang mama. dari tadi anaknya tidak bangun-bangun.
" Udah ma.. biarin aja, nanti juga bangun " sahut sang papa untuk membujuk istrinya.
" Papa ini malah dibiarin gitu, pokoknya nggak bisa pa"
" Ma.. anaknya udah besar ma, jangan di baut gitu dong"
" Pokoknya mama ngk mau tau pah, bibi.. tolong ambilkan kunci serepnya bi" teriak sang mama
Papa Justin pun tidak bisa berbuat apa-apa kalo sang istri sudah marah. pintu kamar pun berhasil terbuka.
Klekk..
" Andrew.. bangun..!! " teriak sang mama
Tapi sang anak justru mempererat selimutnya dan menghiraukan panggilan sang mama, karena anaknya tidak mau bangun terpaksa sang mama membangunkan Andrew dengan cara emak-emak jaman dulu. dengan kesal sang mama pun akhirnya mengambil air minum disamping tempat tidur dan menyiramnya langsung ke wajah sang anak.
Byurr..
Andrew pun kaget karena merasakan air dingin di pagi hari berkat sang mama.
" Ma.. ada apa sih, pagi-pagi udah nyiram air " sahut Andrew pada mama dengan kesal
" Kamu itu yah, dibangunin susah amat, bukannya hari ini kamu ada rapat penting " omel mama panjang lebar.
" Tapi kan mama bisa bangunin Andrew baik-baik bukan malah di siram, bikin kaget saja" sahut Andrew tidak Terima
" Udah baik mama bangunin, kamu mau mama bangunin dengan cara di lempar ke kolam renang sana" Ketua mama sambil meninggalkan anaknya di dalam kamar.
Andrew tidak bisa melawan sang mama, sekesal apapun sang mama dia tetap nurut. mungkin sifatnya di luar sana dingin, arogan, dan angkuh, tapi saat berhadapan dengan sang mama. Andrew tidak bisa berkutik lagi lebih baik mengalah dari pada memperparah keadaan dan kena omelan panjang lebar sang mama.
Andrew bangun dari tempat tidur, dan segere menuju kamar mandi dari pada kena omelan sang mama lagi, lebih baik ia segera mandi. setelah 15 mandi Andrew pun segera turun dan ke ruang makan untuk sarapan pagi sebelum pergi ke kantor.
" Selamat pagi pa.. " sahut Andre ke sang papa
" Selamat pagi jagoan papa, sepertinya nanti kamu bakal sibuk hari ini" tanya papa Justin
" Seperti yang papa lihat ini" jawab Andrew dengan cool
" Makanya segera cari pendamping hidupmu, biar ada yang bangunin kamu dan mengurus kamu" timpal sang mama
" Ma... jangan bahas lagi ma"
" Mama nggak bahas lagi, cuma ngingatin aja sekarang umurmu sudah tua, tidak bisakah kamu move on dari masa lalumu" jawab sang mama ketus
" Ma, Khatrina bukan masa lalu. kami hanya berpisah untuk sementara waktu ma"
" Bukan masa lalu gimana, coba kamu lihat nyatanya dia nggak pulang selama 3 tahun dari Amerika sana"
" Ma.. Khatrina lagi mengejar mimpi ma, dia ingin menjadi desainer terkenal ma"
" Iya. mama tahu, mengejar mimpi boleh tapi apa dia nggak peduli sama hubungan dan perasaanmu, dan acara pertunangan kalian batal dan berakhir putus" ujar sang mama
" Ma, jangan bahas lagi Andrew mau sarapan dulu" sahut Andrew sambil mengambil sarapannya dengan santai dan memakannya.
" Mama kepengen punya cucu"
Uhuk.. uhukk..
Andrew dan papa pun terkejut mendengar ucapan sang mama.
" Ma.. " panggil sang suami, entah kenapa istrinya kalo bicara lama-lama ngelantur.
" Mama ke pengen gendong cucu, ajak main, sama jalan-jalan, itu teman-teman mama sudah banyak yang punya cucu ndre" sahut mama pura-pura sedih
" Mama kan bisa main sana anak abang Felix"
" Abangmu ada di Jerman, nggak mungkin mama kesana bolak-balik Jerman dan Indonesia kecuali kamu berubah dan punya istri, mending mama kamu jodohin aja sama anaknya teman mama"
"Apaan sih ma, jangan aneh-aneh ma, main jodoh-jodohan aja, kayak nggk laku aja ma" jawab Andrew dengan kesal.
" Lebih baik mama jodohin dari pada kamu main cewek di bar dengan tidak jelas, emang kamu tidak laku buktinya kamu belum menikah "
" Ma.. bukan tidak laku hanya Andrew yakin Khatrina akan kembali segera ke Indonesia ma"
" Pokoknya mama tidak setuju kamu berhubungan lagi dengannya, mama punya teman dan sudah anngap seperti saudara sendiri "
Andrew pun sudah selesai menyelesaikan sarapan paginya dan segera meninggalkan papa dan mama di meja makan yang masih bahas tentang perjodohannya. Andrew menatap langit yang sangat cerah dan menutup mata untuk mengingat kenangannya bersama sang mantan yang masih di harapkan.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments