"Heh, pelan-pelan dong tutup pintunya. Mentang-mentang mobilnya bagus, orang kaya seenaknya aja ya, gak tahu apa ada orang di sini." ucap Nayla dengan nada yang tinggi.
Seorang pria mengerutkan keningnya, ia tidak paham dengan maksud wanita di hadapannya. Tiba-tiba marah gak jelas, membuat pria yang bertubuh tinggi, putih, idaman semua kaum hawa, merasa aneh.
Pria itu melangkah dan menghampiri wanita itu yang terus mengoceh tanpa jelas, membuat Pria itu jadi penasaran.
"Apa loe, liat-liat ah. Mau ku colok matamu." ucap Nayla dengan nada yang tinggi.
Pria memandang sesaat, lalu berlalu meninggalkan wanita itu yang terus marah-marah gak jelas. Membuat Pria itu tersenyum, ia berjalan ke arah dimana ruangannya berada.
Memandangi punggung Pria itu, Nayla masih saja tidak terima atas perlakuan Pria itu. Bukannya meminta maaf malah meninggalkan tanpa satu kata pun. Tibanya sahabat datang tidak di ketahui olehnya.
"Kamu kenapa, Nay? Kok kayak orang lagi kesel saja." tanya Linda yang merasa aneh dengan sahabatnya.
"Gak apa-apa, cuma lagi kesel aja sama cowo rese. Tiba-tiba datang, bikin masalah, bukannya minta maaf malah ngilang gitu saja. Bikin mood anjlok saja." jawab Nayla.
"Udah sih, biar saja. Itu muka jangan di jelek-jelekin, hari pertama mau melamar pekerjaan kayak gitu, gak enak di lihatnya."
Setibanya di dalam lestoran, Linda mengajak sahabatnya menuju ruangan tempat bosnya berada. Ia sudah mengetahui kalau bosnya sudah datang, kemarin sore ia sudah mengatakan kepada bosnya kalau ada yang ingin berkerja di lestoran ini.
"Bentar dulu, Lin. Kok aku jadi grogi kayak gini ya, tangan aku juga dingin banget. Kamu bilang bos kamu galak dan dingin." ucap Nayla yang menghentikan tangan Linda untuk mengetuk pintu ruangan bosnya.
"Pede aja, Nay. Katanya ingin berkerja, ini udah ada di hadapan masih ragu, santai saja, rileks. Jangan tegang," ucap Linda.
"Tapi, Lin."
"Gak ada tapi-tapian, katanya ingin berkerja. Mau balik lagi ke kampung?" tanya Linda.
Nayla langsung menggelengkan kepalanya, ia tidak mau pulang lagi, sebelum ia menjadi orang yang sukses. Membanggakan kedua orang tuanya.
Tok... Tok... Tok...
Ketukan pintu membuyarkan pandangan Pria itu di layar laptopnya, ia melihat ke arah pintu.
"Masuk..,"
Pintu itu terbuka, datanglah dua orang wanita yang membuat Pria itu melihatnya.
"Permisi Pak Bos, ini karyawan baru yang ingin berkerja di lestoran ini. Yang kemarin saya bicarakan sama Pak Bos." ucap Linda.
Nayla tetap saja menunduk, ia enggan untuk melihat ke arah sang Bos yang menurut Linda galak dan dingin.
"Ya udah, kamu keluar. Biar saya yang tanyakan tentangnya yang ingin berkerja di lestoran ini."
"Baik Pak Bos, saya permisi dulu."
"Hmmmz."
Linda undur diri dan meninggalkan Nayla seorang diri di ruangan bosnya, Nayla masih saja menunduk dan peremas kedua tangannya, saking grogi berhadapan dengan seorang yang punya lestoran ini.
"Nama kamu siapa?" tanya Pria itu kepada Nayla.
"Nama saya NAYLA AZZAHRA, Pak." jawab Nayla.
"Kenapa kamu menunduk terus? Cari uang recehan." ucapnya lagi.
Dengan ragu-ragu Nayla mengangkat kepalanya, ia melihat ke arah bosnya yang kata Linda galak dan dingin.
"Haah..," Nayla sampai kaget melihat Pria di hadapannya itu, membuat Nayla merasa tidak asing lagi.
"Kenapa? kaget ya," ucap Pria itu.
"Heh, cowo rese. Ngapain kamu duduk di situ, itu kan kursi buat bos di sini, mau ngaku-ngaku jadi bos d sini, gak mungkin." ucap Nayla dengan pedenya.
Pria itu bangun dari tempat duduknya, ia menghampiri wanita yang tadi marah-marah gak jelas.
"Kamu gak tahu dengan saya?" tanya Pria itu.
"Ngapain harus kenal sama kamu, kamu itu cowok rehe yang pernah aku kenal. Bukannya meminta maaf malah pergi gitu saja. Gak sopan banget," ucapnya lagi.
"Kalau saya bos di sini. Gimana?"
"Gak mungkin, pede banget pengen jadi bos di sini, jangan mimpi." ucap Nayla yang melihat ke arah Pria itu dengan tatapan yang tajam.
"Ok, kalau kamu gak percaya. Saya ini bosnya di sini, silahkan keluar dari ruangan saya, kamu gak di terima di sini."
"Enak aja, siapa kamu. Saya tidak di terima di sini atas suruhan bos di sini, bukan kamu, seenaknya saja." ucap Nayla yang tidak percaya dengan Pria di hadapannya.
Pria melangkah menuju tempat kerjanya, dan menelpon seseorang yang tidak tahu siapa.
Di waktu yang sama, ketukan pintu itu berbunyi dan masuk lah seseorang yang tak lain adalah asistennya, di sampingnya ada Linda ikut d panggil juga. Linda bertanya-tanya kenapa ia di panggil oleh bosnya, apakah Nayla melakukan sesuatu.
"Ada apa, Bos?" tanya Asistennya.
Nayla justru kaget seseorang memanggil pria itu dengan sebutan bos, Linda juga sempat memanggil Pria di hadapannya sebutan bos juga.
Linda juga tidak tahu, ada apakah di ruangan ini. Kenapa pada tegang, Linda melihat ke arah sahabatnya yang menunduk, kesalahan apa yang di lakukan oleh Nayla, pikirnya.
"Jelaskan pada wanita ini, kalau saya di sini sebagai apa?". tanya Pria itu.
Reyhan mulai mengerti dengan situasi ini, ia melihat ke arah Nayla dan mengatakan apa yang di perintahkan oleh bosnya.
"Pak Bos ini yang punya lestoran ini, dia bos di sini." ucap Reyhan.
"Kamu dengar kan yang di bicarakan oleh Asisten saya, masih belum puas."
Linda bingung dengan keadaan ini, ia melihat sahabatnya yang masih menunduk. Ingin rasanya Linda menanyakan langsung pada Nayla, tapi ini d ruangan bosnya.
Nayla susah payah menelan ludahnya, ia jadi serba salah, telah menuduhnya yang bukan bosnya di sini, dan memaki Pria di hadapannya dengan omongan yang tak enak di dengarnya.
#Nasib...Nasib..
Pria itu menyuruh Asistennya untuk keluar dari ruangan ini bersama Linda, meninggalkan Nayla seorang diri.
Asistennya tahu maksud kode yang di berikan oleh bosnya, ia menarik tangan Linda untuk keluar dari ruangan ini. Linda menurut dan meninggalkan sahabatnya seorang diri, tangan Nayla gemetar setelah di tinggalkan oleh sahabatnya, ia harus apa?
"Sebelum bertarung udah ka'o duluan," batin Nayla.
"Kenapa?"
"Gak apa-apa, Pak Bos. Salah siapa yang duluan bikin rese saja." ucap Nayla, bukannya meminta maaf, justru menyalahkan Pria itu.
"Kamu berani sama saya."
...Nayla menggelengkan kepalanya dengan pelan, ia menunduk takut dengan Pria di hadapannya....
.
.
.
.
Kamu tidak di terima bekerja di sini, silahkan keluar dari ruangan saya. Kamu dengar tidak,
Bantu like, komen, dan hadiah ya🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Zana Maria
makin ke sini makin menarik jg ceritanya
2022-10-17
0