Bab 4

"Tarik nafas kalian, buat senyum di wajah kalian. Jangan sampai Oma melihat raut sedih di wajah kita" ucap lembut Abellard pada anak istrinya.

Tanpa mengetuk pintu, takut mertuanya sedang tertidur di ruangan tersebut. Pelan membuka pintu, Abellard melihat ibu mertuanya sudah duduk tersenyum menyambut kedatangan mereka.

"Oma"

"Ibu" ucap Jill dan Ditha bersamaan, bergegas ingin memeluk oma dan ibunya.

Lima belas jam sebelum mereka Landing, keadaan ibu mertuanya sudah membaik, karena Dika membisikkan kalimat penyemangat, saat di ICU tentang kedatangan mereka ke Jakarta, sesuai permintaan ibunya. Oma Rima langsung semangat menyambut mereka. Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan lengkap, akhirnya Oma Rima di izinkan pindah ke ruangan rawat inap.

"Oma, kenapa bisa masuk rumah sakit" ucap Jill memeluk Oma kesayangannya. Melepas pelukannya lalu menyalim Omanya.

"Siapa bilang Oma sakit? Bi Siti aja yang berlebihan. Oma hanya lelah, lalu tidur lebih lama saja, itu yang buat Bi Siti panik, Jill sayang" ucap Oma menepuk pundak cucunya. Berharap agar cucunya tidak terlalu khawatir padanya.

"Sini sayang, ucap Oma memanggil cuci tampannya". Maxime mendekat, mencium kening Omanya lalu mendekap erat Omanya. Sebenarnya dia juga sangat khawatir. Hanya tidak mengekspresikan saja, takut Mommy dan adiknya bertambah sedih.

"Max, senang Oma sehat-sehat saja" ucap Maxime kembali memeluk Omanya.

"Max, kau mendekapku sangat erat, aku bisa kehabisan nafas"! seru Jill, yang menjadi pembatas pelukan antara Oma dan Max.

"Cih.. erat sedikit saja kau sudah merengek" decih Maxime seraya bergeser duduk di sebelah Omanya.

"Bu, kangen.." ucap Ditha menahan air matanya. Air mata bahagia, karena ibunya sudah baik-baik saja.

"Jangan menangis sayang, ibu sudah sehat" ucap Abellard melingkarkan tangan di pundak istrinya.

"Oma, Kinanti dan Sean kemana? Kok ga keliatan? Jill menanyakan sepupunya, anak dari Pamannya, Dika. Sedari mereka datang, hanya Oma sendirian di ruangan.

" Tadi pagi, Oma suruh mereka pulang dulu. Kinanti kebetulan pagi ini ada ujian masuk PTN hari ini,sayang. Kamu tau kan dia fans berat Kampus Negeri di Yogyakarta" ucap Oma lembut.

"Sean, baru saja pergi menjemput Pamanmu. Mungkin kalian selisih 15 menit saja. Sebentar lagi pasti datang" jelas Omanya tersenyum.

"Bu, istirahat dulu, jangan terlalu banyak bicara dulu bu.." ucap Abellard mengkhawatirkan keadaan mertuanya. Walaupun diagnosa sudah membaik. Tetap saja harus waspada.

"Kamu, seperti ibu sakit parah saja" balas Oma Rima seraya mengulurkan tangannya menyambut menantunya yang ingin "salim" padanya. Lalu di ikuti Ditha dan Maxime. Saking paniknya mereka lupa untuk salim lebih dulu.

"Sini duduk sama Oma, Jill. Gimana perjalanan ke Jakarta, ketemu pria tampankah di pesawat?" tanya Oma bergurau. Tertawa adalah vitamin yang paling dia butuhkan saat ini. Karena hati yang gembira adalah obat.

"Banyak Oma.. Pria tampan, tapi ga ada satupun yang melirik Jill, Oma" ungkap Jill pura-pura. Nyatanya banyak pasang mata pria, yang menatapnya selama di pesawat. Membuatnya jengah setiap kali melewati pria-pria tersebut ke toilet.

"Trus, siapa yang mereka lirik" tanya Oma Rima mode penasaran.

"Mommy, Oma" celetuk Maxime kembali. Jiwa jahilnya muncul kembali. Tak peduli tatapan sangar Daddynya saat ini padanya. Tenang Max, ada Oma Rima yang membelamu, batin Maxime.

"Kamu ini, masa iya, masih ada yang naksir sama Mommymu" toel Oma Rima sambil terkekeh. Maxime, yang senang melihat Omanya tertawa, menambah grade jahilnya.

"Iya Oma, ini buktinya" tunjuk Maxime ke layar ponselnya. Ada beberapa pria yang memang ia foto saat di belakang Jill, karena selalu memandang Jill adiknya. Pantas saja, Jill selalu minta di temani ke toilet.

"Tampan semua kan Oma? Masih muda, Gagah dan tampan, pastinya kaya Oma! Tidak seperti pria yang duduk di sebelah sana Oma, Bucin akut! Pemarah, pecemburu berat, ish ish! ucap Maxime, membuat Oma tertawa lebar.

Sedangkan di sudut sana, Pria yang di bicarakan oleh Maxime adalah dirinya, Abellard. Ingin rasanya merampas ponsel putranya dan melemparnya, karena berani-beraninya menyimpan foto pria tersebut! Akh..! Melirik istrinya, yang sepertinya tidak memberi penjelasan apapun tentang pria-pria yang di sebut anaknya. Awas ya!

"Yang tampan ini namanya Alex Growell Oma, ucap Maxime menunjuk salah satu foto pria berkemeja Navy.

Dia titip salam langsung buat Mommy, Oma. Katanya Mommymu Cantik" dusta Maxime. Padahal pria Alumni satu sekolahnya tersebut, menitip salam untuk Jill adiknya. Namun tak di gubrisnya.

Ini anak di kasih hati kok minta Black card sih, umpat Abellard dalam hati. Sudah panas hatinya.

"Maxime, temenin Daddy minum kopi, yuk di cafe depan" ucap Abellard, ingin memberi pelajaran pada putranya tersebut.

"Maaf Daddy, Maxime hanya mengikuti saran dokter. Max masih dalam masa pertumbuhan, ga baik minum kopi" tolak Maxime secara halus. Dia tahu tujuan ajakan Daddynya tersebut.

Ucapan Maxime sontak membuat Ditha, Jill dan Omanya tertawa. Beda dengan,

Abellard yang dongkol menerimanya. Anak siapa sih dia! Umpat Abellard kesal.

"Yang ini Oma namanya Kenny, Oma" lanjut Maxime lagi.

"Ceo muda,Oma!. Tadi kami sempat kenalan sebentar. Dia mau ke Jakarta, meninjau 32 cabang Hotelnya di Jakarta. Belum di kota lain di Indonesia, Oma. Kenny sempat nanya nomor WhatsApp Mommy loh, Oma. Cuman Max jual mahal.

" Kenapa begitu?" tanya Oma penasaran.

" Ya, tergantung sogokannya Oma, hahahaha " jawab Maxime geli. Mengingat pria tersebut secara gentle meminta nomor ponsel Jill saat dia sedang menunggui adiknya di depan toilet. Namun, Maxime paham pria di depannya, jenis pria yang tak akan setia pada satu hati saja. Cih, kau pikir rela aku adikku, kau dekati!! ejek Maxime dalam hati. Lalu Max memberikan salah satu nomor cleaning service di sekolahnya dulu. Si genit yang membuatnya merinding saat bertemu. Entah dari mana perempuan itu, tau nomor ponselnya. Cocok pasti! seringai Maxime saat memberikan nomor ponsel tersebut.

"Max, ayo!" ucap Abellard menahan amarah, membuyarkan lamunan Maxime.

"Sorry Dad" ucap Maxime mengatupkan kedua tangannya. Dia paham situasi. Memang yang berhubungan dengan Mommynya tidak bisa di buat sebagai candaan.

"Ayo.." ajak Abellard seraya berdiri beranjak ke arah pintu. Lalu terhenti, karena ada bayangan seseorang, yang akan masuk ke dalam ruangan

"Selamat siang" ucap seseorang di depan Pintu.

Maxime mengenali, bergegas ke arah pintu, menyalim dan memeluk Pamannya. Sedangkan Jill, menyambut sepupunya, Kinanti.

"Paman bertambah ganteng saja" puji Maxime yang melihat Pamannya semakin berisi, tapi justru bertambah tampan.

"Kamu bisa aja, mau berapa lembar? Balas Pamannya bergurau. Melepas pelukan Maxime dan menatap Jill.

" Ini Jill yah, aduh ponakan Paman cantik banget sih sekarang",ucap Paman Dika sambil mengusap kepala Jill, tentu setelah Jill menyalim Pamannya. Kebiasaan yang sudah Mommy mereka tekankan jika tiba di Indonesia, wajib salim saat pertama bertemu keluarga atau yang lebih tua.

"Cantik banget sih, udah ada yang punya belum?" tanya Pamannya bergurau. Tapi bukan Jill yang jawab.

"Belum Bang.., Abang ada calon yang cocok buat Jill ga, anak kolega abang, mungkin?" jawab Ditha seraya menghampiri abangnya, menyalim lebih dulu.

"Yakin, Jill mau made in Indonesia?" tanya Dika serius.

"Lah kamu aja maunya berjodoh sama Made in Paris!" kelakar Dika.

"Made in apapun, bolehlah bang, daripada dia keterusan jomblo, Bang!".

"Sayang, Jill masih 18 tahun, ingat!" ucap Abellard mengingatkan istrinya. Terlalu dini rasanya, anak gadisnya harus di jodoh-jodohkan.

"Lah aku, 17 tahun udah kamu nikahi" sungut Ditha kesal. Ia hanya takut, Putrinya punya kelainan saja. Karena sampai usia 18 tahun tidak mempunyai teman lelaki selain Maxime dan Daddnya.

Salahnya dimana coba!

Terpopuler

Comments

madam_sosin

madam_sosin

ada bodyguard nya wkwkww

2022-10-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!