One Month in Jakarta

One Month in Jakarta

Bab 1

"Jill..."

"Jill.."

"Come on, wake up girl!" bujuk Ditha, membangunkan Jill. Gadis berusia 18 tahun berdarah Perancis - Indonesia.

"Mom, masih terlalu pagi ini" ucap Jill melirik weker di nakas sebelah tempat tidurnya. Ia sebal, Mommynya selalu membangunkannya jam 06 pagi. Padahal saat ini, dia sedang libur panjang. Ia baru saja tidur pagi buta tadi, akibat menonton drama korea favoritnya.

Kenapa Mommynya tidak peka, dia sangat mengantuk. Apa kantong hitam di area matanya, tidak terlihat oleh Mommynya? gerutu Jill dalam hati.

"Mommy sayang, biarkan Jill tidur 5 menit lagi ya" bujuk Jill mengedipkan matanya. Berharap Mommynya beranjak pergi dan membiarkannya tidur sepuasnya.

"No Jill..,bergegaslah, Daddy sudah menunggu di meja makan.

" Ada sesuatu yang ingin Daddy sampaikan, yang pasti buat kamu happy, Jill" bisik Mommy Ditha.

Ditha sadar, sangat sulit membangunkan anak gadisnya. Ditha seperti melihat dirinya saat gadis dulu setiap membangunkan Jill. Sama seperti Jill, Ia juga susah di bangunkan. Bedanya Ibunya akan memerciknya dengan air sampai bangun. Apakah metode percikan air ibunya, harus Ditha turunkan ke Jill? Batin Ditha.

"Are you serious, Mom" tatap gadis bermata biru tersebut, membuyarkan lamunan Ditha tentang percikan air. Jill bergegas ke kamar mandi setelah Mommy Ditha, menganggukkan kepalanya.

"Jill.. mana Mom?" tanya Abellard, suami posesifnya.

"Ish, Putrimu itu, sudah 18 tahun, mau bangun tidur saja harus di teriaki beberapa kali. Bagaimana nanti jika sudah me...

"Menikah Mom?" tebak Maxime,saudara kembar Jill. Dia sudah tahu, pasti Mommynya akan membahas pernikahan. Mereka sudah khatam akan kata tersebut.

"Maka suaminya yang akan jadi wekernya Jill, Mom.. Believe me" ucap Maxime mengedipkan matanya. Maxime harus segera menghentikan Mommynya bicara tentang pernikahan Jill. Karena jika berlanjut, maka pernikahannya juga akan di ungkit. Dia masih ingin bebas. Usianya masih terlalu muda untuk di ikat dengan pernikahan. Maxime bahkan merinding setiap mendengar kata pernikahan.

"Siapa yang menikah" protes Jill tiba-tiba, lalu mengecup pipi Daddy dan mommynya. Kebiasaan pagi yang selalu Jill lakukan sebelum sarapan.

"Daddy.." sambil melirik Mommy yang melotot padanya. Sedangkan Daddynya terkekeh mendengarnya. Lalu terdiam, saat istrinya melotot ke arahnya.

Sambil memotong sosis untuk Putrinya, Ditha melirik suaminya "Coba saja nikah lagi, mommy potong-potong seperti ini".

Ditha menusuk dan memotong sosis tersebut tak berbentuk.

"Hahahaha.. Just a kidding, mommy" Melirik Daddynya yang kini melotot sebal padanya.

"Maxime, bercandamu keterlaluan!".

"Jangan sampai Daddy blokir kartumu ya" ancam Abellard melirik Putranya. Bukannya minta maaf, malah cengir dan memeluk istrinya. Tidak bisa,tubuh istrinya hanya dia seorang yang bisa memeluknya, batin Abellard.

"Jauhkan tanganmu dari istriku, Maxime" ucap Abellard menahan emosi. Walaupun putra kandungnya, Abellard tetap saja cemburu melihat istrinya di peluk Pria muda.

"Jangan cemburu ga jelas begitu Dad, wanita cantik ini, mommyku" jawab Maxime sembari mencolek pipi Mommynya yang masih fokus memotong sosis. Lalu mencium pipi kiri Mommynya, sembari melirik Daddynya.

Dasar pria pelit, sama anak sendiri saja cemburu, kekeh Maxime dalam hati.

"Berani sekali kau cium pipi istriku di depan ku, Maxime"! geram Abellard.

Sial, dia saja yang sepanjang malam bersama istrinya belum dapat morning kiss dari istrinya.

Ini putranya malah memanasinya di depan matanya,memeluk dan mencium istri kesayangannya.

"Mom, takutnya sebelah kanan iri, karena belum dapat kecupan dari Pria muda tampan dan gagah seperti ku" ucap Maxime menekankan kata tampan dan gagah sembari melirik Daddynya yang siap melempar Garpu.

"Mmuahhh Mom, aku berangkat dulu ya Mom. Hari ini ada pertandingan basket alumni sekolah Mom" terang Maxime setelah berhasil mencium pipi kanan Mommynya.

Grettekkkkk.. Decitan pisau, garpu dan piring cukup ngilu terdengar di telinga.

Decitan piring tersebut berasal dari piring Daddnya.

"Mom, help me. Daddy want to kill me" ucap Maxime pura-pura dengan wajah memelas. Mendekat ingin memeluk Mommynya.

"Eh.. Eh.. Eh, Dad, Forgive me please, Dad" ucap Maxime, mengurai cengkraman di leher kemejanya. Entah kapan, Daddynya muncul di belakangnya.

"Janji nanti bakal sering Maxime ulangi, serius Dad" ucap Maxime seraya mundur, dan mengambil langkah panjang menghindari amukan Daddny.

"Abellard.. anakku yang meluk, kenapa kau marah" ucap Ditha sembari mengecup pipi suaminya. Ditha tau seberapa besar cinta suaminya. Besar cinta yang Ditha terima, besar pula cemburu yang ia terima juga.

Abellard, pria tersebut hanya tersenyum tipis. Entah kenapa, semua yang berhubungan dengan istrinya gampang membuatnya emosi,marah, tertawa, sedih dan bahagia.

"Mmuacch.. nambahin kecupan doang, Dad. Mana tau kurang dari Mommy" teriak Maxime, yang membuyarkan lamunan Daddynya.

Entah kenapa ada yang kurang, saat Maxime membuka pintu mobil. Dia mundur dan berjalan ke arah meja makan. Dia lupa pamitan kepada keluarganya

"I Love you All, aku berangkat ya Mom, Dad"

"And you, Sweetie" ucap Maxime seraya memberikan flying kiss.

"Uekkk..." balas Jill. Ya panggilan Sweetie di tujukan padanya. Dari tadi dia hanya menonton saja. Rasa kantuknya membuatnya malas bicara. Sweetie, cih! Desis Jill. Maxime menggunakan kata tersebut, untuk menghindari gadis-gadis yang mengejarnya. Hanya beberapa orang saja tau mereka kembar. Selebihnya menganggap mereka pasangan.

Itu cara Maxime melindungi adiknya dari pria-pria nakal.

Dan kata "Sweetie" juga menyelamatkan Maxime dari gadis rasa janda bolong..

Terpopuler

Comments

madam_sosin

madam_sosin

aq mampir ya sesuaai janjiku ,,,aq coba nyimak dari awal semangaaaat ya otor keceh

2022-10-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!