"aku bersedia" ucap Delia yakin.
Rehan tertegun sejenak mendengar Delia menyatakan kesanggupannya. Pria itu memegangi kedua pundak Delia,menanyakan lagi bahwa apa yang baru saja keluar dari bibir sahabatnya bukanlah sekedar pemanis untuk menghibur hatinya.
Delia melepaskan tangan Rehan dari pundaknya. Ia mulai bicara pada Rehan dengan wajah yang sangat serius. Rehan pun mendengarkan dengan seksama.
Beberapa saat sebelumnya.
"Rehan ?" Delia melangkahkan kakinya untuk memastikan kalau dia tidak sedang berhalusinasi.
Ia lalu membuka pagarnya lebar-lebar agar Rehan bisa memarkirkan mobilnya di area pekarangan rumahnya. Kemudian dengan sabar ia menunggu Rehan memarkirkan mobilnya. Setelahnya,mereka berdua duduk di bangku yang ada di teras rumahnya.
Rehan mulai menanyakan kabar Delia,ia juga minta maaf karena baru sekarang bisa kembali mengunjunginya setelah 2 tahun berlalu.
"aku sedang bingung" ucap Rehan dengan raut wajah yang terlihat murung.
Terlihat sekali gurat wajah penuh tekanan Rehan. Selama ini Delia mengenal Rehan cukup baik,Rehan tak pernah melihat wajah sahabatnya begitu tegang sekaligus bercampur bingung juga sedih.
"sebenarnya apa yang terjadi ?" tanya Delia sedikit ragu.
"satu tahun lamanya aku dan Leny menikah,kami belum juga dikaruniai seorang anak. Orang tua kami tak pernah ambil pusing akan hal itu. Lalu.........." Rehan menceritakan dari awal kehidupan rumah tangganya bersama wanita bernama Leny pada Delia.
Delia menyimak dengan seksama,tak sekalipun menyela saat Rehan dengan emosional bercerita tentang kehidupannya.
Baru setelah Rehan menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara kasar,Delia mulai sedikit bingung.
"lalu masalahnya dimana ?" Delia memberanikan diri untuk bertanya.
"Leny sedang koma setelah mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya,dalam keadaan sekarat dia memintaku berjanji untuk menyelamatkan calon anak kami kalau aku harus memilih diantara mereka" jawab Rehan yang mulai terisak.
"Dokter bilang,kalau anak kami masih bisa diselamatkan kalau ada wanita yang bersedia membesarkan janin tersebut dalam rahimnya. " Rehan melanjutkan kalimatnya.
Delia berfikir sejenak bantuan apa yang kiranya bisa ia berikan pada sahabatnya yang terlihat sangat kacau itu.
"masalah yang kuhadapi tak seberapa rumit dengan masalah yang menimpa Rehan dan istrinya" batin Delia menatap iba pada Rehan.
...****************...
Delia segera mengajak Rehan ke rumah sakit tempat Leny dirawat. Masih belum percaya sepenuhnya dengan apa yang baru saja diungkapkan Delia,Rehan menuruti kemauan Delia yang ingin menjenguk Leny di rumah sakit.
Lebih dulu,Delia mengganti pakaiannya dan merapikan rambutnya karena tadi ia belum sempat menyisir rambutnya yang masih basah. Beberapa saat kemudian Delia sudah siap untuk pergi.
Buru-buru mereka menuju ke rumah sakit,jalanan di hari Minggu tak seberapa macet dibanding hari-hari aktif lainnya kecuali di beberapa ruas jalan yang biasa dijadikan lokasi CFD atau hari yang dikhususkan untuk bebas kendaraan bermotor. Walaupun begitu masih ada saja jenis kendaraan bermotor yang coba menerobos jalur CFD.
Tak butuh waktu lama,mereka berdua sampai di sebuah bangunan rumah sakit yang cukup besar. Delia turun terlebih dahulu dan menunggu Rehan memarkirkan mobilnya di tempat yang sudah disediakan.
Mereka bergegas masuk ke dalam ruangan tempat Leny dirawat,disana ada 2 orang perawat yang ditugaskan oleh Rehan untuk menjaga Leny jika kebetulan tak ada yang menjaga istrinya itu.
Rehan lebih dulu masuk lalu mendaratkan sebuah kecupan di kening wanita yang tak sadarkan diri dengan berbagai alat medis yang menunjang kehidupannya, lalu mulai mempersilakan Delia masuk.
Ini merupakan pertemuan kedua untuk Delia dengan Leny,yang pertama adalah waktu resepsi pernikahan dulu dan yang kedua yaitu saat ini.
Delia duduk di sebuah kursi yang ada di samping brankar Leny. Ia memandang iba pada wanita muda yang merupakan istri dari sahabatnya. Lalu diraihnya tangan Leny kemudian Delia mengucapkan sesuatu tepat di telinganya.
"aku bersedia meminjamkan rahimku dan menjadi ibu pengganti untuk anak kalian" bisiknya di telinga Leny.
Satu jari Leny bergerak perlahan,kalimat yang baru saja diucapkan oleh Delia secara tidak langsung memancing respon otak Leny yang sudah hampir 2 bulan dinyatakan lumpuh otak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments