Rahimku Untuknya

Rahimku Untuknya

1

"sudah sana masuk ke sekolah,jangan lupa makan bekalnya. Ibu juga mau berangkat ke pasar " perintah seorang wanita paruh baya pada putrinya.

Gadis manis berseragam SMA itupun lalu menyalimi ibunya dan segera bergabung dengan Rehan,teman dekatnya yang sudah menunggu di depan pintu masuk sekolah. Sambil berlari kecil ia melambaikan tangan ber da-da pada sang ibu. Setelahnya Delia dan Rehan masuk ke dalam sekolah dengan berjalan beriringan. Pemandangan yang biasa untuk warga SMA Buana melihat Delia dan Rehan jalan berdua.

Sementara itu,ibunya kini berdiri di tepi jalan menunggu angkutan umum untuk dia akan pergi ke pasar. Beberapa menit menunggu,tak juga ada angkutan umum yang lewat. Susi,nama wanita itu. Seorang ibu anak satu yaitu Delia,dan istri dari Seno yang seorang seniman lukis.

(sedikit info,Seno memiliki galeri kecil yang menjadi mata pencahariannya untuk menghidupi keluarganya)

"percuma ibu nunggu disini,gak akan ada angkot yang lewat" kata seorang tukang ojek tak jauh dari tempat bu Susi berdiri.

Bu Susi mengerutkan keningnya.

"hari ini para supir angkutan umum lagi mengadakan unjuk rasa,mereka mau protes rencana kebijakan pemerintah yang mau menaikkan tarif retribusi kendaraan umum" timpal tukang ojek yang lain.

Bu Susi nampak berfikir sejenak sebelum akhirnya memutuskan pergi ke pasar menggunakan ojek saja,walau harus mengeluarkan ongkos 2 kali lipat dibanding naik angkutan umum. Daripada tak jadi pergi ke pasar,padahal hari ini ada beberapa pesanan kue yang harus ia buat. Para tukang ojek yang sudah sangat mengenal bu Susi pun sedikit berebut untuk mengantarkannya ke pasar.

Tentu tidak semua akan berangkat,bu Susi memilih Joko yang mengantarkannya kepasar. Joko dan bu Susi bertetangga. Mereka sudah saling mengenal satu sama lain. Dulu,Joko kecil juga sering bermain dengan Delia kecil.

"ini helmnya,silakan di pakai bu" ucap Joko menyodorkan helm ke bu Susi.

Bu Susi pun segera memakainya kemudian mendudukkan bokongnya di jok motor pemuda yang nyambi ngojek disela kesibukannya sebagai seorang mahasiswa.

Sementara itu,di sekolah. Seperti biasa,Delia dan Rehan lebih dulu nongkrong di kantin untuk sekedar minum dan ngobrol santai sebelum bel masuk berbunyi.

"Han,gimana PDKT mu sama Lia,apa udah ada perkembangan ?" tanya Delia menyikut lengan Rehan.

Rehan mengangkat kedua bahunya. Delia pun menepuk pelan punggung temannya itu. Memberikan sedikit semangat. Ia tahu seperti apa perjuangan Rehan untuk mendapatkan sedikit perhatian dari Lia. Tanpa ia tahu kalau Lia yang dimaksud oleh Rehan adalah dirinya sendiri.

Teng teng teng teng

"udah yuk,kita ke kelas" Delia berjalan lebih dulu meninggalkan Rehan yang masih terpaku di tempatnya. Ia baru beranjak saat Delia kembali berteriak memanggilnya.

Semua murid masuk ke dalam kelas masing-masing. Tak lama berselang guru pun memasuki kelas. Suasana kelas yang riuh seketika menjadi hening ketika seorang guru masuk ke dalam ruang kelas.

Kembali ke bu Susi. Perjalanan ke pasar tak memakan waktu lama,sepuluh menit kemudian mereka sampai di pasar yang biasa didatangi. Bu Susi melepaskan helm dan memberikan selembar uang pecahan 20 ribu kepada Joko. Joko awalnya menolak pemberian uang dari wanita itu,tapi karena terus dipaksa akhirnya Joko pun menerimanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!