5 tahun kemudian. Delia lulus dari universitas dengan nilai akademik dan prestasi. Dia kemudian diterima menjadi seorang asisten dosen di sebuah universitas ternama bergengsi. Disaat bersamaan,Delia mendapat kabar dari pihak kepolisian yang menyatakan bahwa Seno telah di temukan tapi keadaannya sedang terbaring koma selama 5 tahun sejak ditemukan. Tak kunjung ada perkembangan,dokter menyatakan pasrah dan mau tak mau Delia harus merelakan semua peralatan medis yang selama ini meninjau kehidupan Seno harus dicabut. Tak berselang lama,Seno pun meninggal.
Pupus sudah harapan Delia yang ingin agar Seno terbangun dari tidur panjangnya. Kini dirinya berjuang seorang diri untuk bertahan hidup. Usaha kue yang sempat ia lupakan karena kesibukannya di kampus perlahan mulai dibuka kembali. Delia harus bisa membagi waktu antara bekerja sebagai seorang asisten dosen di pagi hari lalu sepulang dari kampus ia harus segera alih profesi jadi pembuat kue.
Peluh membasahi dahi dan wajah gadis itu,tangannya cekatan menuangkan berbagai bahan kue ke dalam mangkuk pengaduk. Hari ini Delia mendapat pesanan kue dari pelanggannya sebanyak 500 pieces. Pesanan sebanyak itu harus ia kerjakan seorang diri.
"ini margarin kenapa pake habis segala sih ?" keluhnya ketika akan memanasi margarin ternyata persediaan margarin di lemari nya ternyata sudah habis.
Delia pun bergegas membersihkan tangannya lalu mengambil ponsel miliknya lalu menghubungi seseorang.
"halo,bang Delia bisa minta tolong?"tanya Delia sambil tangannya mengayak tepung.
"iya neng,minta tolong apa?,kebetulan abang emang lagi jamkos" jawab seorang dari seberang telepon.
Delia pun memberitahukan pada orang diseberang telepon untuk memberitahukan apa saja yang ia butuhkan. Ucapan terima kasih mengakhiri sambungan telepon. Ia kembali menyibukkan diri dengan kegiatan yang bisa ia lakukan sambil menunggu bahan datang.
Tiba-tiba ponsel miliknya berdering. Delia memicingkan mata. Merasa tak mengenal nomor yang mendial ponselnya. Gadis itu mengabaikan begitu saja panggilan dari nomor tak dikenal tersebut dan kembali menyibukkan diri dengan bahan yang masih ada.
Beberapa menit kemudian ponsel miliknya kembali berdering,Delia kembali mengabaikannya karena berfikir mungkin saja itu hanya kerjaan orang iseng. Tapi panggilan itu terus saja berlanjut sampai akhirnya Delia pun mau tak mau memutuskan mengangkat telepon tersebut.
"halo,dengan siapa disana ?" sapanya mengangkat telepon.
Hening,tak ada sahutan dari seberang telepon. Bahkan sampai berkali-kali Delia memanggil-manggil. Seseorang di seberang telepon tak juga menjawab.
"dasar orang aneh,gk tau apa aku lagi sibuk bikin kue,malah diisengin" gerutunya terdengar oleh penelpon.
Gadis itu pun mematikan teleponnya sepihak. Lalu meletakkan ponselnya kembali di tempat aman. Tapi baru saja meletakkannya,ponsel kembali berdering.
"heh,kalau kamu cuma mau iseng gangguin aku aja mendingan gak usah telepon-telepon gini deh,aku gak ada waktu buat ngladeni kamu,bye" omelnya sudah hendak menutup telepon tersebut,tapi kemudian ia melihat identitas penelpon yang ternyata adalah bang Joko.
Delia pun nyengir lalu kembali bicara di telepon. Meminta maaf karena sudah salah sangka.
"maaf bang,aku kira orang iseng yang tadi. Ya udah Delia bukain pintunya buat abang,bentar ya ?" Delia mengantongi ponsel miliknya di kantong apron ya ia kenakan lalu bergegas membukakan pintu untuk seorang lelaki bernama Joko yang sudah menunggu di depan pintu dengan barang belanjaan yang tadi sudah dipesannya. Tak lupa ia lebih dulu mengambil dompetnya yang diletakkan di laci meja ruang tengah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
sadvibes
Buat author nya semangat yah nulisnya,,readers mu ini menunggu klimaks plus ending dari karya mu 😄
2022-10-26
0