Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Sean dari tadi menghubungi nomor ponsel Echy namun ponsel gadis tidak aktif sama sekali. Selalu saja sang operator mengatakan diluar jangkauan.
"Ck, kemana gadis itu? Tidak biasanya dia menghilang tanpa kabar seperti ini". Resah Sean.
Sean mengambil ponsel dan kunci mobilnya. Dia berdiri dari duduknya.
"Sayang". Dea datang dengan membawa rantang nasi ditangannya.
"Ada apa?". Ketus Sean
"Aku membawakan sarapan untukmu". Ujar Dea menunjukkan rantang ditangannya.
"Aku sudah makan". Sean melangkah hendak keluar
"Mau kemana?".
Namun Sean tak menjawab langkah kaki pria itu begitu lebar. Dia tak ada niat menjawab pertanyaan Dea.
Sean menuju divisi Marketing. Barangkali ada yang tahu dimana Echy.
"Selamat pagi Tuan Sean". Sapa seluruh karyawan kompak.
Mereka cukup terkejut dengan kehadiran Sean. Tak pernah pemilik perusahaan itu mau datang ke ruangan mereka.
Sean tak menjawab dia berjalan menuju meja Kelly. Kelly adalah sahabat Echy, jadi Sean yakin jika Kelly tahu dimana keberadaan Echy.
"Ada yang bisa saya bantu Tuan?". Kelly berdiri dari duduknya sambil memberi hormat pada Sean.
"Apa kau dimana Echy?". Sean menatap Kelly dingin.
"Echy?". Gumam Kelly "Maaf Tuan seperti nya hari ini Echy tidak masuk".
Setelah mendengar ucapan Kelly. Sean melangkah keluar. Dia berjalan di koridor perusahaan dan menuju dimana mobilnya terparkir.
Sean melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia sama sekali tak peduli dengan ponselnya yang berdering. Dea menghubungi Sean namun pria itu malah mengacuhkan panggilannya.
"Chy, kau dimana? Jangan membuatku panik begini". Sean mengusap wajahnya frustasi.
Sampai di apartement Echy, pria turun dengan tak sabar. Sean sering berkunjung diapartement Echy setiap akhir pekan, karena Sean biasanya bertanding catur dengan Echy dan Rein.
Ting tong ting tong
Cekreekkkkkkkkkkk
"Kak Sean". Ucap Rein sedikit heran melihat Sean berkunjung ke apartement nya. Biasanya Sean kesini saat akhir pekan saja
"Dimana Echy?". Tanya Sean tanpa basa-basi..
"Masuk Kak. Kakak ada didalam".
Sean masuk dan Rein menutup pintu.
Rein mengajak Sean masuk kedalam kamar Echy. Tampak Echy tengah berbaring sambil terlelap. Wajahnya terlihat damai tanpa beban. Padahal isi kepalanya penuh.
"Rein apa yang terjadi pada Echy?". Tanya Sean berjalan kearah ranjang Echy.
"Kak Echy hanya kelelahan Kaka. Dia demam tinggi tapi aku sudah memberikan obat penurun panas padanya".
Sean duduk dibibir ranjang. Dia menatap Echy dengan sendu. Gadis itu memang selalu membuatnya panik. Suka hilang tanpa kabar. Dan badannya bisa drop jika beraktivitas terlalu lama.
"Echy sakit apa Rein?". Tanya Sean.
Sean tidak yakin jika Echy demam biasa. Karena wajahnya begitu pucat. Bukan pertama kalinya sudah sering dan selalu membuat Sean panik.
"Tidak ada sakit yang lain Kak. Kak Echy hanya kelelahan saja". Kilah Rein. Tidak mungkin dia menceritakan penyakit Kakaknya
Tangan Sean terulur mengusap kepala gadis itu. Hingga Echy terbangun merasakan ada yang mengusap kepalanya.
"Kak Sean". Echy terkejut melihat ada Sean disampingnya "Ada apa Kakak kesini?".
"Berbaring saja". Cegat Sean saat Echy hendak duduk.
Echy kembali berbaring. Dia tidak mau Sean melihat sisi rapuhnya. Meski dia dan Sean begitu dekat tapi Echy tidak pernah mau menceritakan hidupnya pada Sean.
Menurut Echy tidak semua masalah harus diceritakan pada orang lain. Apalagi Sean hanya sebatas sahabat dan Boss dikantornya.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐
Sean kamu jangan seperti itu....Nanti tunangan kamu Salah paham.... Gentleman dong,hargai tunangan kamu....Liat nnt di part selanjutnya gimana ka fitri buatnya
2022-10-13
1
ellyn
tar tunangannya ngamuk loh bang Sean 🤭
2022-10-13
0
Yuli ika Kirniawati
haduhhh thorrr jnh buat echy jadi pelakorr donk..
heheheh..
lanjutt thorrr...
2022-10-13
0