Perjuangan Cinta CEO
Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Seorang gadis cantik terduduk didepan pusara kedua orangtuanya. Hari ini tepat lima tahun sudah kedua orangtuanya menghadap sang pencipta.
Kejadian lima tahun yang lalu masih begitu menyakitkan, setiap kali mengingatnya jiwanya terasa patah. Kecewa. Marah. Benci. Semua menjadi satu
Kegagalan itu membuatnya kehilangan segalanya. Orangtua dan harta benda. Tak satu pun tersisa termasuk cinta nya untuk pria itu.
"Ayo kita pulang Kak". Ucap sang adik sambil membantu Kakaknya berdiri.
Gadis itu hanya menurut. Setiap kali memperingati hari kematian kedua orangtuanya, dia selalu merasa gagal. Merasa bersalah. Merasa paling hina dan bodoh didunia ini.
Sang adik memapah Kakak nya masuk kedalam taksi yang sudah dia pesan sejak tadi.
Gadis itu masuk. Dia duduk dengan tatapan kosong sambil menatap keluar jendela mobil.
"Ayah Bunda. Maafkan aku. Jika hari itu aku tidak menerima lamaran nya kalian pasti masih bersamaku sekarang. Maafkan aku Ayah. Bunda". Lirihnya. Air mata menetes lagi dikelopak matanya itu.
"Kak". Sang adik merengkuh tubuh lemah itu dan memeluk Kakaknya.
Setelah kejadian memalukan sekaligus menyakitkan itu, mereka hanya hidup berdua saja. Kemewahan yang dulu mereka miliki pergi bersama kematian kedua orangtuanya. Tidak ada satu pun yang tersisa kecuali Apartement pemberian sang Ayah ketika dia berulang tahun ke-17 tahun.
"Hiks hiks hiks hiks hiks".
Gadis itu menangis lagi. Harusnya dia menjadi penguat untuk sang adik. Tapi pada kenyataannya dialah yang paling rapuh.
"Kakak harus ikhlas. Biarkan Ayah dan Bunda tenang disana. Ada Rein yang akan menemani Kakak. Kakak tidak pernah sendirian". Ucap sang adik memeluk Kakaknya.
"Hiks hiks Maafkan Kakak Rein. Maafkan Kakak. Ini semua salah Kakak hiks hiks". Dia menangis segugukan sambil membenamkan wajahnya didada bidang sang adik.
"Berhenti menyalahkan dirimu Kak. Semua terjadi adalah takdir dari yang mahakuasa. Mulailah hidup yang baru Kak. Kita berdua pasti bisa menghadapi ini".
Dia bangkit dari pelukkan adiknya lalu menyeka air matanya dengan kasar. Benar kata sang adik, harusnya dia ikhlas dan mencoba menerima takdir, bukan malah menyalahkan takdir.
Rexy Viollitha, atau yang biasa dipanggil Echy. Kegagalannya dalam pernikahan membuatnya bukan hanya kehilangan cinta tapi juga kehilangan kedua orangtua serta harta benda nya.
Echy gadis cerdas dan berprestasi. Diusia 20 tahun dia sudah mendapat gelar sarjana ekonomi bisnis. Setelah itu, dia dijodohkan oleh kedua orangtuanya dengan seorang pria tampan yang usianya lima tahun lebih tua.
Echy dan pria itu memutuskan menjalin hubungan beberapa bulan, hingga akhirnya mereka memutuskan menikah.
Segalanya sudah dipersiapkan dengan matang. Dekorasi, undangan, makanan, gaun pengantin dan semuanya dipersiapkan sedetail mungkin.
Tepat dihari pernikahan nya, calon suami Echy menghilang tiba-tiba. Tidak ada yang tahu dia pergi kemana. Keluarga dari calon suaminya pun juga menghilang di hari pernikahan itu. Tidak ada kabar yang menjelaskan dimana mereka. Seolah-olah ingin mempermainkan Echy dan keluarga nya.
Ayah Echy mengalami serangan jantung karena syok. Bagaimana tidak syok? Tamu undangan sudah berdatangan, rekan bisnis dan teman sosialita Ibu Echy juga sudah berdatangan. Namun, pernikahan itu harus gagal lantaran calon suami dan keluarga calon suaminya menghilang tiba-tiba. Entah kemana. Tak ada jejak satu pun yang mereka tinggalkan.
Akibat serangan jantung itu, Ayah Echy tidak dapat diselamatkan dan meninggal ditempat. Sementara sang Ibu yang melihat suaminya meninggal memilih mengakhiri dirinya dengan menusuk perut nya mengunakan pisau.
Tidak sampai disitu, seluruh kekayaan Ayah dan Ibu Echy diambil secara paksa oleh saudara tiri Ayahnya. Tak ada satu pun yang tersisa kecuali Apartement atas nama Echy
Itulah awal kehancuran dalam hidup Echy. Dia merasa semua salahnya. Seandainya dia tidak menerima perjodohan dan mengizinkan pria itu menikahinya pastilah semua tidak akan seperti ini.
Hanya Echy dan adiknya Rein yang bertahan. Kedua anak yatim piatu itu hidup tak tentu arah. Untung Echy yang saat itu baru menyelesaikan pendidikannya mendapat pekerjaan disebuah perusahaan besar. Dari sanalah kehidupan mereka dimulai.
.
.
.
.
"Kak bangun". Rein membangunkan Echy.
Echy mengeliat. Semalaman penuh dia menangis. Begitulah setiap tahunnya dia akan menangis semalaman ketika memperingati hari kematian kedua orangtuanya.
"Sudah siang ya Rein?". Echy duduk sambil mengumpulkan nyawanya
"Iya Kak. Aku sudah mau berangkat kuliah. Kakak hati-hati kerjanya. Aku berangkat dulu". Rein menyalimi tangan Echy
"Iya Rein hati-hati. Jangan lupa makan siang". Ucapnya turun dari ranjang.
"Iya Kak". Rein keluar dari kamar Echy
Rein Adam, Mahasiswa kedokteran sementara tiga. Usianya 18 tahun. Berkat kepintaran dan keinginan nya menjadi Dokter Rein berhasil mendapatkan beasiswa kuliah gratis disalah satu Universitas ternama.
Rein selalu paham kondisi Echy dia tidak seperti anak lainnya yang kuliah harus mewah-mewah. Bahkan untuk ke kampus saja Rein hanya menggunakan sepeda motor pemberian Echy.
Echy membersihkan diri di kamar mandi. Gadis itu selalu tidak butuh waktu lama untuk mandi. Dia tidak suka berlama-lama dikamar mandi. Baginya itu membuang waktu saja.
Setelah mandi Echy memilih baju kerjanya. Dia hanya gadis biasa dan tampil biasa saja. Meski begitu dia tetaplah gadis cantik dan juga cerdas. Kepintaran nya membawa Echy menjadi salah satu staff yang jasanya diperhitungkan oleh perusahaan.
Tak lupa Echy menaburkan bedak diwajahnya. Dia juga menutupi kantong matanya dengan foundation agar tidak terlihat. Sebab menangis semalaman membuat matanya sedikit membengkak.
Echy keluar dari kamarnya dan menuju meja makan. Dia tersenyum hangat melihat makanan yang sudah tertata rapih diatas meja.
Rein selalu menjadi adik yang bisa diandalkan dalam segala hal.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Ely
hai hai...aku absen dulu...💐💐
2023-02-18
0
Nindira
Hi thor aku mampir udah fav juga🥰😍
2022-10-21
0
ellyn
awal yang seru 👍🏻
2022-10-12
0