"jadi, besok kita akan melawan senior dan melihat dimana tingkat kekuatan kita?"
Hansoo berbicara kepada ketiga teman barunya. Luis, Six dan William mengangguk secara bersamaan menjawab pertanyaan Hansoo.
Sekarang ini mereka sedang diam di bawa pohon besar yang tumbuh di belakang asrama, tidak banyak yang tahu tempat itu dan di masa lalu tempat itu menjadi markas mereka berempat setelah kamar asrama mereka.
"Itu benar, karena itu kita harus menggunakan semua kekuatan kita untuk membuktikan kepada para senior itu bahwa kita layak berada di akademi ini!"
Suara William terdengar sangat bersemangat. Dia berbicara sambil mengepalkan tangannya ke udara. Six menatapnya malas, Luis hanya tersenyum simpul sambil bertepuk tangan pelan sedangkan Hansoo masih sibuk dengan buku miliknya.
"Aku malas, tapi untuk menjadi yang pertama aku harus mengalahkan senior itu"
Six berbicara dengan percaya diri. Dia yakin bisa mengalahkan senior itu dan menjadi yang pertama. Mendengar ucapan Six yang sangat percaya diri membuat Hansoo tertawa.
"Hahaha! Lucu sekali tuan elf ini, kalau kamu mau jadi yang pertama ku rasa kamu harus mengalahkan Shan dulu"
Hansoo berbicara sambil menunjuk Luis yang terdiam. Luis mengedipkan matanya beberapa kali sebelum dia menunjuk dirinya sendiri dengan tatapan terkejut.
"Eh! Aku?"
Ucapnya singkat yang di jawab dengan anggukan dari Hansoo.
Shan adalah panggilan mereka untuk Luis. Tadinya mereka merasa keberatan karena memanggil Luis dengan nama tengah. Tidak banyak bangsawan yang saling memanggil dengan nama tengah karena nama tengah itu lebih istimewa dari nama depan.
Hansoo memutuskan memanggil Luis dengan sebutan Shan. Huruf E di belakang kata Shane sengaja ia hilangkan karena menurutnya jika memanggil Luis dengan nama Shane itu akan terdengar seperti nama perempuan.
Luis tidak keberatan, lagipula di masa lalu pun Hansoo memanggil Luis dengan sebutan Shan.
"Benar, itu kamu! Shan itu kuat lho, meskipun ototnya belum terlalu terasah tapi aku merasakan kekuatan yang besar dari dalam dirinya!"
Hansoo kembali meracau dengan matanya yang berbinar. Klan harpi bisa merasakan kekuatan tersembunyi seseorang, tak heran dulu saat Luis menerima kekuatan dari iblis Hansoo lah orang pertama yang mengetahuinya.
William menatap Luis menyelidik, dia menaruh curiga pada Luis karena tahu ia itu bangsawan tinggi. Tidak mungkin kan dia tidak menerima pelajaran bela diri seperti berpedang dasar di rumahnya? Biasanya para bangsawan sudah memulai pelajaran mereka saat usia 7 tahun.
Berbeda dengan William yang rakyat biasa, Hansoo yang seorang harpi dan Six yang seorang Elf. Mereka benar-benar belajar secara otodidak sebelum masuk ke akademi.
"Huh, kita akan melihatnya besok. Aku tidak percaya sebelum melihat bukti,"
Six berbicara dengan nada angkuh, khas klan elf yang tidak mau kalah dengan orang lain apalagi manusia. Luis memakluminya, dia tahu sifat Six memang seperti itu.
Hansoo tertawa melihat tingkah Six sedangkan William menggelengkan kepalanya pelan.
Sudah satu Minggu mereka berada di akademi. Selama itu yang mereka lakukan hanya berkeliling akademi saja karena satu Minggu pertama itu jadwal bebas sebelum pelajaran utama dimulai. Selama satu minggu banyak orang yang mengetahui Luis, maklum saja, ia itu satu-satunya pangeran di kerajaannya dan akan menjadi raja di masa depan.
Tidak sedikit orang yang berusaha berteman dengannya, tapi Luis selalu menolak secara tidak langsung. Lagipula dia tahu kok mereka itu hanya mengincar statusnya saja bukan benar ingin berteman dengan dia, karena itu Luis merasa muak berdekatan dengan orang-orang seperti itu.
Selama satu minggu pula ia mencari-cari sosok Cordelia. Di wilayah asrama dia tidak bisa mencarinya karena Cordelia itu perempuan. Asrama perempuan dan lelaki dipisah, Luis hanya bisa mencari Cordelia saat jam makan dan jam bebas namun ia tidak bisa menemukannya bahkan setelah satu Minggu mencari.
Dia khawatir Cordelia tidak bersekolah di sana seperti masa lalu. Bisa saja kan, masa depan yang dia tahu berubah karena ia berteman lebih cepat dengan trio sahabatnya? Hanya memikirkan itu saja sukses membuat Luis frustasi.
Menyadari kegundahan hati temannya, William bertanya pada Luis.
"Hei Shan, apa yang kamu pikirkan sampai berwajah masam begitu?"
Luis menoleh ke arah temannya, kini ketiga pasang mata temannya sudah menatap ia dengan tatapan penasaran.
Bahkan Six juga ikut-ikutan kepo di samping Hansoo.
Luis tertawa pelan. Ia menggaruk bagian belakang kepalanya yang tak gatal, memikirkan apakah dia harus mengatakan tentang Cordelia pada mereka atau tidak.
Tapi, tidak ada salahnya kan mengatakan itu pada teman-temannya? Lagipula, mereka itu pandai menjaga rahasia kok dan juga Luis tidak ingin merahasiakan apapun pada mereka bertiga, yah kecuali fakta tentang dirinya yang kembali ke masa lalu.
Setelah menimbang-nimbang pikirannya Luis memutuskan untuk mengatakannya pada mereka bertiga.
"Sebenarnya aku sedang mencari seseorang, tapi sampai sekarang aku belum menemukannya"
Six mengernyitkan dahinya. Dia berpikir Luis pasti fokus dengan pelajaran dan tidak memikirkan hal lain. Selama satu Minggu ini Luis dikenal dengan sebutan jenius, dia mampu menghafalkan buku-buku pelajaran dalam waktu sekejap. Dia juga rajin belajar dan membaca, karena itu Six pikir otak Luis pasti hanya terisi dengan pelajaran saja.
Alias kutu buku.
"Kalau boleh tahu, siapa yang kamu cari Shan?"
Yang bertanya itu William. Dia ikutan penasaran dengan orang yang membuat Luis mencari sampai segitunya. Hansoo dan Six mulai menajamkan indera pendengaran mereka, tak kalah penasaran dengan William.
"Aku mencari seorang perempuan berambut merah bata dan manik obsidian, dia itu bisa di bilang cinta pertamaku? Haha, yah, begitulah"
Luis tertawa canggung, dia agak malu mengatakannya. Luis tidak menyebutkan nama Cordelia, di sini kan ceritanya dia masih belum kenal dengan Cordelia. Akan jadi aneh kalau dia langsung tahu namanya, padahal mereka belum bertemu dengan jelas.
Hansoo ternganga, tidak percaya dengan kenyataan Luis yang jatuh cinta. Six meragukan pendengarannya sedangkan William tersenyum menggoda, dia juga tidak menyangka kalau si pangeran itu sedang jatuh hati.
"Tunggu dulu. Manik obsidian? Sepertinya aku pernah bertemu dengan dia"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments