Episode 3 [Izin]

Tidak ada percakapan apapun di ruang makan, hanya ada suara piring dan garpu yang saling berdenting. Itu wajar, suasana makan mereka memang tidak pernah ramai dan hangat, Luis tidak mengharapkan apapun berubah tentang hal ini.

Ayah Luis adalah raja yang saat ini menjabat, ia memiliki wajah yang tegas dan tubuh tegap. Hubungannya dengan sang ayah tidak baik dan tidak buruk, mereka hanya berinteraksi saat ada keperluan saja dan jika tidak maka mereka saling diam seperti sekarang.

Ibu Luis adalah putri Duke di kerajaan tetangga, ia melakukan pernikahan politik dengan ayah Luis jadi Luis tidak yakin apakah ada cinta di antara kedua orang tuanya.

Meskipun begitu, ibu Luis baik padanya. Dia berperan menjadi ibu yang peduli dan ramah, ibunya juga menyayangi Luis sampai akhir hayatnya.

"Ayahanda, saya akan pergi ke akademi sihir besok"

Ibu Luis sedikit tersedak. Pelayan yang ada di sebelahnya segera memberikan minuman untuknya, setelah itu sang ibu menatap Luis dengan tatapan terkejut.

"Kamu yakin Lu?"

Ia bertanya singkat, Lu adalah nama panggilan sayang dari sang ibu. Luis mengangguk menjawab pertanyaan itu. Ayah Luis melirik dengan ujung matanya, setelah itu ia berdehem pelan sebelum ikut mengangguk.

"Baik, aku akan menyiapkan keperluan mu. Katakan apapun yang kamu butuhkan, aku akan memberikan semuanya padamu"

"Terima kasih ayahanda"

Luis terlihat senang menerima jawaban dari sang ayah, sedangkan ibunya menatap Luis dengan tatapan khawatir.

"Kamu yakin sayang? Kita bisa mengirim kamu ke sekolah khusus bangsawan yang lain, kamu tidak perlu memaksakan dirimu untuk berbaur dengan orang-orang biasa"

Ibu Luis tidak yakin ia akan tahan bersekolah dengan orang-orang biasa. Selama 15 tahun Luis hidup ia tidak pernah berbaur dengan orang yang memiliki status lebih rendah dari Marquis.

Tentu saja ibunya khawatir saat dia bilang mau bersekolah di akademi sihir yang notabenenya menggabungkan semuanya dalam satu sekolah.

Berbeda dengan kekhawatiran ibunya, Luis bersikap tenang, bahkan dia tidak memperlihatkan wajah tidak suka meskipun dia akan sekolah dengan orang-orang biasa.

"Tidak apa-apa ibunda, saya ingin bersekolah di sana"

Melihat jawaban putranya yang tegas, ibu Luis langsung terharu. Dia pikir putranya sudah mulai dewasa, dia tidak egois lagi dan mau membuka dirinya dengan semua kalangan, tidak hanya bangsawan tinggi saja.

Ayah Luis tersenyum secara internal, merasa bangga pada putranya yang kini mulai dewasa.

Keesokan harinya Luis benar-benar pergi ke akademi. Barang bawaan Luis tidak terlalu banyak, dia hanya membawa hal yang ia butuhkan saja dan menyimpan yang lainnya di istana.

Ibunya memeluk Luis erat. Setelah menjadi murid akademi, Luis tidak akan bisa pulang selama lebih dari tiga tahun kecuali saat liburan musim dingin dan libur musim panas.

Ibu Luis tidak tahan jauh dari putranya terlalu lama, namun dia harus melakukan itu karena kepergian Luis ke akademi adalah kewajiban dia sebagai putra mahkota.

"Jaga dirimu baik-baik, jangan lupa kirim surat untuk ibunda"

Luis tersenyum dalam pelukan ibunya, ia mengangguk paham.

Setelah itu Luis berpelukan dengan Anna. Selama Luis di akademi, Anna akan menjadi pelayan pribadi ibunya karena Anna tidak bisa pergi ikut dengan Luis ke akademi.

"Saya akan merindukan anda yang mulia pangeran,"

"Aku juga akan merindukanmu, pengasuh Anna"

Perpisahan itu berakhir. Kini Luis menatap wajah Anna dan ibunya yang melambai ke arahnya. Luis tersenyum simpul, kepergiannya ke akademi sekarang berbeda dengannya yang dulu.

Dulu Luis merajuk sangat lama karena tidak mau ke akademi, ia bahkan terlambat mendaftar dan pergi dengan wajah marah.

Namun sekarang ia tidak begitu. Luis pergi dengan suka rela, bahkan ia sangat tidak sabar untuk pergi ke akademi.

Pertemuannya dengan teman-temannya akan terjadi, bahkan ia pun bisa bertemu dengan pujaan hati lebih cepat.

Meskipun mungkin kali ini dia yang harus mendekatinya duluan, tapi Luis tidak keberatan, dia akan melakukan itu dan membuat Cordelia kembali menjadi miliknya.

Luis menatap kedua tangannya. Ia merasakan aliran kekuatan sihir miliknya yang terasa kuat. Aneh, padahal harusnya saat ini dia belum bisa menggunakan sihir tapi kekuatan yang dia rasakan mengalir dalam tubuhnya ini sangat kuat.

pendidikan tentang sihir hanya boleh dilakukan dalam akademi, tidak ada guru sihir privat karena itu meskipun Luis adalah putra mahkota tapi dia belum bisa menggunakan sihir miliknya. Karena alasan itu pula pendidikan di akademi itu wajib.

Mungkin saat ini Luis bisa dengan mudah mengalahkan penyihir tingkat 4, itu tidak normal untuk anak berusia 15 tahun.

"Mungkin kekuatan ku yang dulu masih ada sampai sekarang, aku bisa merasakan seperempat dari kekuatan ku yang masih ada"

Luis mengalirkan kekuatan sihirnya, setelah itu api biru muncul di tangan kanan dan kiri Luis. Api biru itu adalah kekuatan sejatinya, elemen sihir milik Luis.

Luis tersenyum puas. Jika begini, akan sangat mudah untuk dia mencapai peringkat pertama saat di akademi nanti. Pokoknya, Luis akan mencetak rekor baru sebagai orang terkuat di akademi untuk bisa melindungi orang-orangnya.

"Tunggu aku, Akademi sihir Shion. Aku akan menjadi nomer satu lagi di sana,"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!