Episode 5. I miss you

Nadira tengah berendam di bathtub yang bermandikan air sabun itu.

Dirinya benar-benar merasa pusing atas kejadian di kantor tadi dan juga Galen.

Ia sungguh membenci pria kecil itu, tapi entah kenapa ia selalu saja luluh setiap kali Galen tersenyum ke arahnya.

Bayangan wajah Albert juga selalu menghantuinya dikala ia bertatapan dengan Galen.

Nadira pun memejamkan mata, ia menenggelamkan wajahnya lebih dalam menikmati sensasi mandi busa itu.

Ceklek...

Tiba-tiba saja ia dikejutkan saat pintu kamar mandinya terbuka.

Sontak Nadira langsung membuka matanya, menatap ke arah pintu dan menganga lebar.

"Hah? Ma-mas Albert.." ucapnya amat syok.

Nadira sangat terkejut dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya kini, sosok pria tampan yang tengah tersenyum ke arahnya itu memang mirip sekali dengan Albert.

Pria itu terus melangkah mendekatinya hingga sampai di pinggir bak mandi tempatnya berada.

"Mas? Ini benar kamu?" tanya Nadira.

"Yeah, i miss you honey!" jawabnya.

Nadira menggeleng pelan saat pria itu mulai menyentuh tubuhnya, ia langsung merasakan sensasi luar biasa yang sudah lama tak ia rasakan.

Pria itu mulai memagut bibirnya, menciptakan penyatuan yang cukup dalam dengan kedua lidah, disertai remasan tangan pada dadanya.

"Engghh.." tanpa sadar Nadira melenguh lembut sembari memejamkan mata.

Pria itu makin agresif, ia naik ke dalam bak dan membuka semua pakaiannya.

Saat itulah Nadira makin terbelalak, tubuh atletis si pria benar-benar sama dengan mendiang suaminya dulu.

Mereka pun melanjutkan permainan panas itu, Nadira sangat menikmatinya karena ia sudah lama sekali tak merasakannya.

TOK TOK TOK...

"Nadira, kamu masih mandi sayang?" Nadira langsung terkejut dan membuka matanya saat mendengar suara teriakan ibunya.

Ia pun tersadar bahwa semua yang dirinya alami tadi hanyalah halusinasi saja.

Bahkan, Nadira juga terkejut saat mengetahui tangannya tengah menekan-nekan bagian dadanya sendiri.

"Huft, ternyata itu semua cuma khayalan aku. Tapi kenapa kayak nyata ya? Aku ngerasa tubuh aku benar-benar disentuh sama mas Albert," gumam Nadira.

Nadira kembali bersedih, ia mengusap wajahnya dan mulai mengeluarkan air mata.

"Mas, aku rindu kamu!" ucapnya.

Ceklek...

Akhirnya Nadira membuka pintu kamarnya, menemui sang ibu yang sedari tadi menunggu.

"Ealah, kamu baru selesai mandi? Pantas aja ibu ketuk-ketuk daritadi gak ada jawaban," ucap Sulastri.

"Iya Bu, aku keenakan mandi sampai lupa waktu. Maaf ya Bu!" ucap Nadira dengan murung.

"Gapapa sayang, kamu kenapa sedih begitu? Abis nangis ya?" tanya Sulastri sembari menyentuh wajah putrinya.

"Eee gak kok Bu, aku gak kenapa-napa. Oh ya, ibu mau apa ke kamar aku? Apa Ciara nyariin aku lagi?" jawab Nadira mengelak.

"Iya sayang, kayaknya Ciara mau nen sama kamu." ucap Sulastri.

"Ohh, yaudah aku langsung ke kamarnya Ciara aja ya Bu?" ucap Nadira.

"Tunggu dulu sayang! Kamu belum jawab pertanyaan ibu tadi, kamu itu kenapa? Ada yang lagi kamu pikirin?" ucap Sulastri.

"Gak ada Bu," elak Nadira.

"Sudahlah sayang, tidak usah berbohong begitu sama ibu! Ibu tahu kamu lagi sedih, kamu bicara aja ya sama ibu sekarang!" pinta Sulastri.

"I-i-iya Bu, sebenarnya aku sedih karena mikirin mas Albert. Barusan pas mandi, aku ngerasa mas Albert datengin aku. Makanya aku jadi keinget lagi deh sama mas Albert," jelas Nadira.

"Duh Dira, pantas aja kamu murung kayak begini! Rambut kamu juga masih acak-acakan begitu, ternyata kamu masih kepikiran sama suami kamu toh!" ucap Sulastri.

"Mau gimana lagi Bu? Aku udah terlanjur cinta sama mas Albert, sulit buat aku lupain dia dalam waktu singkat." ucap Nadira.

"Ini sudah dua tahun lebih sayang, bukan singkat lagi. Kamu harus bisa moveon dan lupakan kesedihan kamu itu! Mungkin kamu juga harus buka hati kamu untuk laki-laki lain," usul Sulastri.

"Hah? Maksud ibu??" tanya Nadira terkejut.

"Iya Dira, kamu bisa coba dekat dengan laki-laki lain di luaran sana. Ibu yakin masih banyak pria yang mau sama kamu kok, kamu ini cantik loh sayang!" jawab Sulastri.

"Enggak bu, aku gak mau begitu! Nanti mas Albert kecewa sama aku, karena aku lupain dia dan malah dekat sama cowok lain." ucap Nadira.

"Kamu gak perlu lupain nak Albert, kamu masih boleh kenang dia di dalam hati kamu! Tapi, kamu juga perlu kehidupan baru sayang. Gak ada salahnya kan kalau kamu buka hati untuk pria lain?" ucap Sulastri.

"Eee entahlah Bu, aku masih belum kepikiran buat nikah lagi.." ucap Nadira.

"Hm, baiklah. Tapi, kamu bisa coba-coba dulu buat dekat sama cowok yang kamu mau!" ujar Sulastri.

"Siapa Bu? Sejak aku nikah sama mas Albert, aku gak punya kenalan laki-laki lagi selain dia." tanya Nadira.

"Memangnya di kantor kamu gak ada yang berjenis kelamin laki-laki?" jawab Sulastri.

"Ya banyak lah Bu," ucap Nadira.

"Nah, kamu coba aja dekat sama mereka dulu! Siapa tahu cocok kan?" usul Sulastri.

"Udah lah Bu, gausah bahas itu dulu! Kasihan itu Ciara haus!" ucap Nadira.

"Ah iya iya.."

Mereka berdua pun bergegas menuju kamar Ciara dengan tergesa-gesa.

Disisi lain, Celine mendatangi Keenan di kamarnya dengan membawakan segelas susu hangat.

Seperti biasa Keenan selalu tak sadar jika adiknya itu masuk ke dalam kamarnya, karena sedang asyik berkutat di depan laptop.

"Kak, ini susunya!" ucap Celine seraya menaruh gelas susu di samping Keenan.

"Eh Celine? Kamu kenapa sih masuk kamar kakak gak ketuk pintu dulu?" ujar Keenan.

"Maaf kak! Abisnya tadi pintunya gak ketutup rapat, jadinya aku masuk aja deh." ucap Celine.

"Yaudah gapapa, thanks ya buat susunya! Tapi, kakak lebih suka yang dari sumber aslinya!" sarkas Keenan seraya menekan dada Celine.

"Akh! Ih dasar mesum! Ingat loh kak, aku udah punya suami!" ucap Celine menepis tangan kakaknya.

"Ya ya ya, kakak ingat kok! Tapi, kamu bukannya lebih suka permainan ranjang kakak dibanding suami kamu itu?" goda Keenan.

Celine menundukkan wajahnya yang memerah itu dan tersenyum malu-malu.

Keenan makin gemas dengan tingkah adiknya, ia pun bangkit dari duduknya dan mendekap tubuh Celine sembari mengecup lehernya.

"Suami kamu masih lama kan di Bengkulu nya?" tanya Keenan seraya menggigit leher Celine.

"Akh iyaahh!!" jawab Celine dengan sedikit mengerang.

"Baru diginiin aja kamu udah desahh, gak sabar ya mau dipuasin lagi sama kakak?" goda Keenan.

Celine mengangguk pelan, dirinya memang sangat menginginkan sentuhan sang kakak yang selalu membuatnya menggelinjang hebat.

"Okay, kakak turuti kemauan kamu!" ucap Keenan.

"Akh!" Celine terkejut saat Keenan membanting tubuhnya begitu saja ke atas ranjang.

Keenan menutup serta mengunci pintu, lalu melepas bajunya dan mulai menindih Celine.

Celine hanya bisa merem melek saat Keenan dengan tidak sabaran melucuti pakaiannya sembari menciumi dada serta lehernya.

TOK TOK TOK...

"Sayang, aku pulang!" mereka berdua kompak terkejut mendengar suara ketukan pintu dari arah luar disertai teriakan yang mirip dengan suara suami Celine.

"Hah? Kak, itu mas Frendi!" ucap Celine panik.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

wulan dari

wulan dari

tenang aj nad, kmu bisa move on ko sma Albert klo kmu bisa membuka hati untuk laki" lain. yaaahh klo ad pria yg tulus mencintaimu asl sikapnya jgn Kya Albert tkt kmu akan smkin tmbh terluka dngn bgtu kmu bisa melupakan Albert dan kmu bisa bhgia dngn klwrga bru. klo aku si mending kmu sma Gavin. Gavin pria yg baik ko g prnh mainin cewe apa lgi g selingkuh buktinya aja pas kaki blm bisa jalan cuma bisa jalan pke tongkat dan aku g tau apa yg terjadi sma Gavin sprti mengalami kclkaan. pokonya Nadira dan Gavin cocok,aku pnsaran foto Gavin sprti ap

2022-10-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!