Part 3

POV Faris

Aku tau apa yang aku lakukan ini akan membuat Alena sakit hati.Tapi aku tak bisa terus membohongi keluargaku dan Alena,aku tidak bahagia dengan pernikahanku bersama Alena.Wanita yang aku cintai hanya Ina.

Walau keputusanku ini membuat kedua orang tuaku kecewa tapi aku akan tetap menikahi Ina,meski tanpa restu dari mereka.

Aku mengakui kalau Alena adalah istri yang baik,ia selalu menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri pada umumnya,tapi hati ini tak bisa berpaling dari pesona kecantikan Ina.Aku pun tak memberi kesempatan buat Alena masuk kedalam hatiku.

Besok adalah hari pernikahan ku dengan Ina,hari yang sudah lama aku tunggu.Bahagia sudah pasti aku rasakan,aku juga berencana akan menceraikan Alena aku tak boleh egois dan serakah ingin memiliki dua istri sekaligus.Alena juga harus bahagia mungkin di luar sana ada pria yang tulus mencintainya,aku akan melepasnya.

Pernikahanku dengan Ina mungkin tak semewah pernikahan pertamaku,karena Ina meminta agar pernikahan kami di rahasiakan.Aku mengerti karirnya memang masih diatas itu semua juga karena aku banyak membantunya.Ina tak mau tersebar ada berita tentang ia menikah dengan pria beristri dan berpengaruh pada karirnya ke depan.Akupun setuju dengan semua rencananya itu yang penting aku bisa secepatnya menikahinya,aku hanya takut jika Ina nanti berpaling dariku,aku tau banyak pria yang menaruh hati padanya.Tapi aku percaya Ina tak akan pernah mengkhianati cinta kami.

Apapun akan aku lakukan demi wanita yang ku cintai.

Sebuah ketukan pintu menyadarkan ku dari lamunanku.Ternyata Asisten sekaligus sahabatku Tomi yang datang.

"Kau beneran ingin menikahi Ina?".Tanyanya langsung ia salah satu orang yang tak menyetujui pernikahanku ini.

"Hmmmm,,,aku sudah memikirkan ini Tom,,aku tak sabar ingin menikah dengan Ina.itulah impianku sejak dulu".

"Kenapa kau tak menceraikan istri pertama mu dulu,Alena pasti terluka karena keputusan mu ini".Ucap Tomi

"Aku sudah memintanya untuk bercerai saja,tapi ia memilih bertahan dan rela di madu.Aku juga bingung dengan sikap Alena itu ia terlalu sabar menghadapi ku".

"Jangan sampai kau menyesal,pikirkan lagi.Tapi keputusan mu menceraikan Alena aku dukung jadi aku punya kesempatan untuk menikahinya kan?".Tomi menatap sinis ke arahku

"Apa maksudmu???".Aku sedikit tak suka dengan ucapan Tomi

"Aku mau menerima Janda nya Alena,wanita seperti Alena itu limited edition.Pria yang mendapatkan cinta dan perhatiannya pasti sangat beruntung,aku ingin sekali menggantikan posisi mu Faris".Ucapan Tomi terlihat serius

"Heh,,kau tau apa tentang istriku!".Aku menepis semua ucapan Tomi

"Akhirnya kau mengakui juga jika Alena itu istrimu".Tomi semakin menyudutkan ku.

"Alena tak sebaik yang terlihat,Ina jauh lebih baik dibanding Alena".kadang hati dan ucapan ku tak sinkron di hatiku mengatakan Alena itu wanita yang baik tapi di mulut aku mengatakan sebaliknya.

"Apa nggak terbalik".

"Sudahlah aku tak mau berdebat denganmu,kau sudah siapkan semua persiapan pernikahan ku besok kan?".Aku mengalihkan pembicaraan tentang Alena.

"Aku sudah menyiapkannya walau sedikit tidak ikhlas".Ucap Tomi tapi tak berpengaruh apapun padaku.

"Pastikan tak ada media yang tau,Ina tak mau pernikahannya terekspose.Karirnya masih ingin ia pertahankan".

"Kasian sekali kau Faris,jadi suami rahasianya hahahaha".Tomi kini malah tertawa.

"Kenapa kasihan?malah aku bangga,ia mau menikah denganku padahal resiko karirnya dipertaruhkan itu karena ia mencintaiku Tom".Ucapku membela kekasihku.

"Ternyata kalo udah bucin,kau jadi bodoh ya tidak bisa membedakan mana wanita yang tulus mana Yang modus".Ejek Tomi

"Kalau kau keruangan ku untuk mengejekku sebaiknya kau pergi saja".Usir ku pada Tomi entah kenapa ia sangat menyebalkan hari ini.

Tomi tak lagi banyak bicara ia langsung meninggalkan ku.

Baru sehari tak bertemu dengan Ina aku merasa rindu,Semenjak karirnya sebagai model meroket naik Ina memang sangat sibuk pertemuan kami pun terbatas.Jadi aku akan memanfaatkan waktu cutinya untuk terus bersama dengan kekasih hatiku ini.Aku sudah membayangkan hari-hari bahagia saat ia menjadi istriku nanti.Aku bisa terus melihat wajahnya saat aku terbangun di pagi hari.

Di ponselku banyak sekali nontifikasi pengeluaran,aku melihat lumayan banyak yang Ina beli.Aku memang memberikannya sebuah kartu bebas limit untuk ia pakai belanja apapun kebutuhannya.

"Sayang maaf ya kalau aku pakai banyak uangmu hari ini,tadi aku beli cincin berlian".Aku tersenyum membaca pesan dari Ina.

"Belilah yang kamu mau sayang ku,aku tak masalah asal kamu senang".Aku memang tak perhitungan soal uang apalagi untuk kekasihku.

Sama Alena aku juga tak perhitungan,tapi aku sedikit heran wanita satu ini jarang sekali belanja.Aku tidak banyak menerima notifikasi dari kartu yang kuberikan untuk Alena.kalaupun ada pengeluaran masih dalam batas normal.

"Kenapa aku malah membandingkan Ina dan Alena".Aku menepis semua nya.

Aku pun kembali menghubungi Orang tuaku,berharap Mama bisa hadir di pernikahanku dengan Ina.Kalau Papa mungkin aku tak bisa terlalu berharap.

Panggilan pun terhubung,

"Hallo Ma,,,bisa kita bertemu ada yang ingin Faris bicarakan sama Mama".

"Apa ini tentang pernikahanmu?Bicara saja di telpon!".

Suara Mama yang sering aku dengar lembut kini berganti dengan nada yang sedikit ketus.

"Aku ingin Mama datang di pernikahan ku besok Ma,,Mama mau kan datang?".aku pun menyampaikan lewat telpon saja.

"Buat apa?tanpa kehadiran Mama pernikahan mu tidak akan batal kan?Jadi tidak penting juga Mama datang atau tidak".

"Tapi Faris sangat senang jika Mama mau datang Ma".Aku berharap Mama mengerti dan menerima keputusanku.

"Dengar Faris,menantu Mama selamanya hanya Alena.Silahkan saja kamu menikahi Ina,sampai kapanpun Mama dan Papa tak akan pernah merestui pernikahan mu dengan wanita penggoda itu".

"Ma,,jangan mengatakan Ina wanita penggoda!!".aku mulai terbawa emosi jika wanitaku di hina.

"Kalau dia bukan wanita penggoda?apa sebutan yang pantas buat nya menikahi pria beristri!!".

"Ma,,,,,".

"Selamat bersenang-senang dengan wanita ular mu itu,Mama dan Papa memilih pergi ke Jepang dari pada harus menghadiri pernikahanmu".

Sambungan telpon pun terputus  begitu saja.

Aku mengepalkan tanganku,kenapa sampai Mama mengatakan hal sekasar itu tentang Ina,Mama tak pernah mengenal Ina.apa Alena yang menghasut orang tuaku.

"Awas saja kamu Alena,kau itu diluar saja terlihat polos dan lugu padahal hatimu busuk".Aku semakin membenci wanita bernama Alena itu.

Karena pikiranku kacau aku memutuskan untuk pulang lebih awal hari ini,Aku akan membuat perhitungan pada Alena,karena sudah berani melawanku secara diam-diam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!