Part 2

Hanya keheningan yang tercipta di ruang tamu rumahku.

"Kau berselingkuh dari istrimu Nak?".Mama Dina memulai membuka  pembicaraan.

"Aku dan Ina sudah lama menjalin hubungan sebelum aku menikahi Alena Ma".jawab Mas Faris

"Lalu,,,kau masih berhubungan dengannya padahal kau sudah menikah?".Desis Papa Hanan

"Aku tak bahagia dengan pernikahan ku Pa,,aku tidak mencintai Alena yang aku cintai hanya Ina".

Ucapan mas Faris telak melukai hati terdalam ku.

Mama mertuaku langsung merangkul ku,mungkin ia bisa merasakan apa yang aku rasakan saat ini.

"Putuskan hubungan kalian bedua,,,!!!".

"Aku tak akan memutuskan Ina,aku akan menikahi Ina dalam waktu dekat ini".Ucapan Mas Faris kembali membuat kami terkejut.

Ina terlihat sedih mendengar ucapan Papa mertuaku,Tapi ada senyum kecil terlihat di bibirnya aku bisa melihatnya.entah apa maksudnya itu.

"Papa kira hubungan kalian baik-baik saja,Kalau aku tau kau seperti ini Faris aku tak akan menjodohkan mu dengan Alena,Pasti selama ini Alena hidup menderita".Papa Hanan menatap ku sendu.

"Nak kau pikirkan lagi keputusan mu itu,Mama tidak merestui hubungan mu dengan wanita ini".

"Tanpa restu kalian aku akan tetap menikahi Ina".Tegas Mas Faris

"Ceraikan Alena dulu baru kau bisa menikah ".Ucap Papa Hanan

"Pa,,,,Aku tak ingin bercerai dari Mas Faris".Ucapku

Jujur aku sangat mencintai suamiku itu.Aku belum siap untuk di cerai olehnya mungkin aku lebih memilih untuk di madu.

"Apa kau tak sakit hati melihat suamimu sendiri nanti bermesraan di depanmu,Jangan lukai hati mu lagi Alena".Mama Mertuaku mencoba memperingatkan ku.

"Aku akan bertahan Pa,,Ma,,aku tidak masalah dengan kemesraan mereka nanti".Ucapku getir aku ingin menangis hanya saja aku menahannya.

"Kalian semua memang keras kepala,ayo Ma kita pulang kejutan ini sungguh sangat hebat".Ucap Papa Hanan yang mulai berdiri dari sofa yang ia duduki.

"Alena kalau kau sudah tak sanggup lagi bilang saja sama Papamu ini,jangan menutupi dan merahasiakan apapun lagi dari kami".Pesan Papa Hanan sebelum ia pergi.

Aku hanya menganggukkan kepalaku.

"Dan kau Faris,jangan menyesal jika Alena sudah tidak bersama mu lagi,Papa sudah memilihkan istri yang baik untukmu tapi kau menyia-nyiakan nya".

Mas Faris hanya terdiam mendengar semua yang Papa nya katakan.

"Sayang kami pulang jaga dirimu baik-baik".Mama Dina memeluk ku sambil menangis.

"Pa,,Ma,,kalian jangan pulang dulu,aku sudah menyiapkan makan malam untuk kalian".Ucapku

"Kami sudah tak berselera untuk makan Alena.kami pulang dulu".Kedua mertuaku pun memilih untuk pergi membawa kekecewaan di hati mereka.

Aku melihat Mas Faris dan Ina terlihat gembira tanpa ada wajah berdosa dan merasa bersalah sama sekali.

"Mas makan malam sudah aku siapkan,Kalian berdua silahkan makan".Ucapku

Tanpa menunggu jawaban dari Mas Faris aku secepatnya pergi dari hadapan mereka,Air mataku sepertinya tak bisa aku tahan lagi.

"Ini terlalu sakit,,,,,"jerit bathin ku

*********

Pagi menjelang,Aku merasa lelah karena hampir satu malam aku menangis,meluapkan rasa kecewa dan sakit hatiku.

Saat aku bangun dan ingin kekamar mandi,Aku terkejut karena Mas Faris sudah berada dalam kamarku.

"Mas sejak kapan di sini?".Aku sedikit heran karena tak biasa Mas Faris datang ke kamarku.

"Aku ingin bicara padamu,ini penting".ucap Mas Faris datar tak ada ekspresi apapun selain ketampanan di wajahnya.

Aku pun mengurungkan niatku untuk kekamar mandi dan memilih mendekati Mas Faris.

"Kau sudah tau aku akan menikahi Ina kan?Aku hanya ingin memastikan kau yakin tak ingin bercerai denganku?".

"Iya Mas,,aku tak ingin bercerai.aku tak punya siapa-siapa lagi selain Mas Faris,aku memilih mempertahankan pernikahan kita".ucapku tanpa ragu sedikitpun

"Sampai kapan?,aku tak bisa membagi hatiku dengan mu,ini sangat tidak adil bagi mu Alena.Aku bisa adil dalam nafkah lahir tapi tidak dengan nafkah bathin".Mas Faris berkata sangat jujur sekali.

"Aku tidak masalah soal itu Mas,aku sudah terbiasa bukankah sejak dulu kau tak mau menyentuhku walau aku istri sah mu".Miris sekali nasibku.

Aku juga tak berharap banyak pada pernikahan ini lagi setelah Mas Faris memutuskan untuk menikah.Aku hanya mengikuti arus dengan kata lain hanya berpasrah saja.

"Maafkan aku Alena,tapi jangan salahkan aku jika kau sering melihat kemesraan ku dengan Ina nanti".

"Aku akan menyiapkan hatiku untuk itu Mas,,sudahlah aku akan membuatkan mu sarapan dan menyiapkan baju untukmu,mungkin ini tak akan aku lakukan lagi setelah Mas menikah dengan Ina nanti  karena sudah ada pengganti ku kan".Aku memilih untuk meninggalkan Mas Faris di kamarku.

"Bibi sudah masak?".Tanyaku melihat hidangan sarapan sudah siap di meja makan.

"Iya Nyonya,,,Bibi kasihan sama Nyonya.Bibi sedih Tuan Mau menikah lagi sama wanita sombong itu".

"Apa Ina masih di rumah ini Bi?".Tanyaku pelan

"Sudah pulang sejak semalam diantar sama Tuan,Bibi kesal sekali sama wanita itu,ingin tak Jambak tuh rambutnya".Omel Bi Rahma.

"Stttttt,,,nanti Tuan dengar,nanti bibi kena marah".Ucapku mengingatkan Bi Rahma aku tak mau orang di sekitarku ikut kena imbas masalah rumah tanggaku ini.

"Nyonya kok sabar sekali ya?padahal Nyonya bisa kok Marah pada Tuan".

Aku hanya tersenyum mendengar ucapan Bi Rahma.

"Aku tak bisa marah Bi,,,aku merasa tak punya Hak atas itu".Aku sadar akan posisiku sebagai istri yang tak pernah di anggap.

"Ya,,nyonya punya hak lah,karena Nyonya adalah istri pertama Tuan".

"Aku belajar Ikhlas Bi,,,dan mungkin ini sudah saat nya Mas Faris mendapatkan kebahagiaanya".Lirih ku

"Aku semakin kagum sama Nyonya,Tuan mungkin sudah buta mata hatinya tak bisa melihat kebaikan dan kesempurnaan di diri Nyonya".Ucap Bi Rahma tulus.

"Aku tak sesempurna itu Bi,,,"Kekehku

"Apa sarapan sudah siap?Ina akan sarapan pagi di sini".Suara Mas Faris membuat Aku dan Bibi terdiam.

"Sudah Mas,,Hari ini Bibi yang memasak untuk sarapan".

"Baguslah,,kau jadi tak perlu repot-repot menyiapkan sarapan untuk calon istriku".

"Siapa tau Ina ingin makan sesuatu yang lain,aku bisa memasak untuknya".Aku memberi tawaran.

"Nggak perlu sok baik Alena,aku tau kau sedang merencanakan sesuatu kan".Tuduh mas Faris

"Apa Mas mencurigai ku?".Aku memicingkan mataku

"Bisa saja kau berencana meracuni nya".Ucap mas Faris asal.

"Aku tak sejahat itu Mas".Sungguh aku semakin kecewa sama Mas Faris ia menuduhku sekejam ini.

Terpopuler

Comments

Soeharti Rifangi

Soeharti Rifangi

yah kog begitu sih alena ..mending pisah mumpung kamunya juga belum disentuh suamimu ,gak punya siapa " kan gak hrs mau dimadu kan
mau " nya kamu alena

2023-02-01

0

Masitoh Masitoh

Masitoh Masitoh

aku baru mula baca novel ni..ku kira alena bodoh atau apa ntah la

2022-12-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!