Empat

''Mama, benarkah ayah berambut panjang? '' tanya ku lagi.

Aku berusaha agar nada suaraku terdengar tidak memdesaknya, sebab aku tau pasti, ibuku sangat tidak suka didesak untuk mengatakan sesuatu.

Aku sendiri, hanya berbicara jika aku mau, walaupun lebih seringnya aku memlih untuk diam saja.

Ibuku masih tak menjawab apa apa. Aku memandanginya sambil menyesap minumanku. Selama beberapa saat kami bertahan dengan posisi masing masing. Aku duduk didepan meja makan, sambil makan buah dan minum es teh manis, sementara ibuku, duduk diaofa ruang menonton televisi tanpa ada suara.

Hari ini ibuku sungguh aneh. Biasanya walaupun kami tak banyak berbicara, tapi ibuku selalu menjawab apa saya pertnyaanku meskipunn dengan jawaban singkat. Lalu aku memjadi sangat bosan dan akhirnya aku memutuskan untu kembali kekamarku.

Aku berdiri, memggeser kursi,meneguk habis minumanku,mencuci gelas bekas minuman,mengeringkan tangan dengan lap yang terdapat disamping wastafel.

Aku berjalan kearah mrja makan dan meraih surat dari dari orang yang mengaku ayahku itu dan surat dari Universitas, lalu berjalan hendak menuju kamarku dilantai melewati ruang televisi, karena tangga kelantai dua berada disudut ruangan itu.

Tepat ketika aku melintasinya, terdengar suara ibuku berbicara dengan suara yang pelan.

''Kamu boleh pergi kalau mau'' ucap nya

''Eh??''

''Iya, kamu boleh pergi menjumpainya,kalau kamu mau'' ucapnya lagi

''Maksudnya, aku boleh bertemu ayah?'' tanyaku

''Iya, tentu saja, karena dia kan ayahmu'' ucap nya masih datar

''Jadi..surat ini sungguhan dari ayah, Ma? bukan surat kaleng? tanya ku antusias

''Bisa jadi, kalau kamu ingin menganggapnya seperti itu'' ucapnya semakin datar.

Setiap kali aku mendengar suara ibuku, aku merasa tidak ada kehangatan sama sekali dan aku sudah biasa akan hal itu. Tapi kali ini, auranya sungguh berbeda, sangat dingin dan sampai sampai aku merasa ada suatu makhluk yang sedang menatapku yang membuatku merinding. Tulang tulangku menjadi beku.

Aku masih membeku ketika ibuku mengulangi lagi kata katanya yang mengizinkan aku pergi.

Aku yang tidak tau harus berkata apa apa lagi, aku diam saja. Ibuku memandangku langsung kedalam mataku, aku jadi semakin merinding, aku harus membalas ucapannya agar dia berhenti menatapku seperti itu, kalau tidak, aku bisa mati berdiri saat ini juga dan gagal bertemu dengan ayahku.

''Dimana sih kota S itu?'' tanyaku dengan suara yang dibuat seringan mungkin, memutus tatapan tajam itu

Ibuku terlihat agak terkejut, bibirnya bergetar, lalu dia menjelaskan tentang perjalan dengan kereta ataupun dengan pesawat terbang. Aku memdengarkan dengan baik, karena sejujurnya aku benar benar tak paham mengenai perjalanan jauh, apalagi keluar dari kotaku sekarang ini.

Ibuku bicara dan terus bicara. Aku sedikit heran, larena seumur hidupku, aku belum pernh mendengar ibuku bicara begitu banyak. Aku terdiam seperti orang bodoh, terpaku menatap dan mendengarkan ibuku yang yerus berbicara, banyak...sangat banyak.

Tapi anehnya, tak satupun kata yang diucapkan ibuku yang aku mengerti, seolah olah dia berbicara dengan menggunakan bahasa planet, entah planet mana.

''ppmhbklllbztklkhgftbnmhgfdrt lkhhgshyfannvgatrdcghrwtygnhkuyatgnhgyalpikjhytrewqbaghvczxftrsuk'' yaahh seperti itulah yang terdengar olehku.

Tapi untuk menyenangkan hatinya, aku mengangguk angguk saja, pura pura mengerti apa yang diucapkannya.

Kemudian hal yang tak kuduga terjadi. Ibuku melemparkan remot control yang ada ditangannya, jatuh terduduk, dan bersimpuh. Ia lalu mulai berteriak teriak dengan suara begitu memilukan, melolong seperti suara serigala. Ia menjerit sepenuh hati, sampai sampai wajahnya memerah. Tangannya memegang kedua sisi kepalanya, bahkan dia menarik narik rambutnya. Aku sungguh ketakuan.

Aku beranikan diriku mendekatinya, aku berjonglok didepannya dan menjulurkan tanganku , ingin membantunya, tapi dia menepis tanganku dan menjerit kerahku.

Aku terjengkit kaget.

Beberapa kalimat yang aku tangkap, ''pergi'', ''enyah kau'', ''mati saja'', dan ''sendiri''.

Karena usahaku tak berhasil, aku buru buru berdiri dan melangakah kebelakang. Aku khawatir, hal buruk bisa saja terjadi bukan?!.

Ibuku masih menjerit jerit, kali ini dia memarik rambutnya kuat kuat, sampai sampai matany menyipit, aku sangat khawatir, kulit kepalanya bisa tercabut kalau ditarik.seperti itu. Mata ibuku memyipit, bila matanya seperti hampir keluar, aku sangat takut.

Aku tetap berdiri tak jaih dari ibuku,karena aku sangat khawatir padanya.

Dia menjerit cukup lama, dengan sesekali dia mengucapkan kata kata yang tak jelas, lalu kembali menerit, begitu lah yang terjadi, terus dan terus berulang.

Selama hal itu terjadi, aku tetap memperhatikan ibuku, walau kaki ku mulai pegal karena terus berdiri sambil berjaga jaga akan kemungkinan kemungkinan yang terjadi.

Udara terasa semakin panas, kulirik sekilas jam di dinding sebelah kananku, pukul 12.18, aah pantas saja panas sekali cuacanya.

Dan tiba tiba, semua berhenti begitu saja. Sebenarnya kau ingin bertanya, mengapa dia menjerit jerit seperti itu? , bahkan lebih aneh lagi, secepat apa dia mulai mejerit, secepat itu pula dia berhenti. Ibuku kembali menjadi Ibu biasa, seperti sebelumnya.

Dia mengusap wajahnya, lalu meraih remot yang tadi dilemparnnya dilantai, mematikan televisi, sedikit merapikan rambutnya. Lalu ia berjalan, hendak menuju kamarnya dugaanku. Tiba tiba dia berhenti sejenak, merilikku sekilas, seperti sedang berfikir tapi tidak jadi. Lalu digelengkan kepalanya dan menghela nafas, terus berjalan ke kamarnya yang berada diruang Depan.

Aku tertegun sesaat, berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi, tapi tak kutemukan jawaban sedikitpun. Jangankan jawaban, petunjuk pun tak ada.

Lalu aku berjalan kekamarku dengan dua amplop yang masih ku pegang ditangan kiriku. Masuk kekamar lalu berbaring ditempat tidur, berusaha memejamkan mata, berusaha melupakan apa yang baru saja terjadi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!