Ganaya Merajuk

Hayy kesayangan, aku balik lagi.

Selamat baca🤗🤗

***

Setelah bercaku padu dengan kegelisahan hati, akhirnya Nadifa bisa bernafas lega. Kini ke empat anaknya sudah sampai dirumah dengan selamat dan sudah duduk tertib di meja makan. Four G terlihat hanya diam menangkup wajahnya ke tengah piring mereka yang belum diisi sebutir nasi. Mereka tahu bahwa setelah ini, akan ada segudang pertanyaan yang dicuatkan dari kedua orang tuanya yaitu, Nadifa dan Galih.

Kedua bola mata Galih masih fokus melihati perban yang kini menempel baik di dahi putri keduanya, Gelfani. Lalu kembali menarik tatapan untuk ditebar ke seluruh wajah anak-anaknya yang lain.

"Makan Pah..!" suara Nadifa yang lembut memecah keheningan diantara mereka, ketika ia sudah selesai menuangkan beberapa lauk dan sayur dipiring suaminya.

"Makasi sayang.." balas Galih memberikan senyum kepada sang istri. Galih selalu memberikan pandangan-pandangan penuh kemesraan dengan Nadifa didepan semua anak-anak mereka.

Suara Nadifa memang yang paling menenangkan di keluarga ini, terutama untuk Gifali yang saat ini sedang menahan cemas dan masih bingung untuk mencari alasan apa yang tepat untuk menjelaskan perihal kejadian Gelfani.

Nadifa masih menuangkan nasi dan lauk pauk di setiap piring anak-anaknya. Mengisi air putih disetiap gelas-gelas kosong disana.

"Ayo semua makan lah..!" tukas Galih dengan suara biasa, tidak terdengar suara kecewa atau marah. Bahwasanya pasti Nadifa sudah menceritakan kepada sang suami, perihal anak-anaknya yang telat pulang sekolah, baju seragam yang basah kuyup, bergoncengan bertiga dimotor dan luka-luka yang ada di tubuh Gelfani.

Dirasa suara sang Papa terdengar masih manis dan biasa, 3G pun bersamaan untuk menghela nafas kelegaan dan menjadi tenang seketika. Mereka pun mulai melahap masakan sang Mama, yang sudah sedari tadi memanggil-manggil cacing diperutnya untuk bergoyang.

"Kak Gelfa, dahi nya kenapa?" tanya Gemma dengan wajah tanpa dosa, membuat semua kedua mata kakak-kakaknya mendelik hebat ke arah adik bungsu mereka. Sepertinya memang kelegaan mereka kembali mencuat untuk diganti lagi dengan kegugupan.

"Adik kamu kenapa..?" tanya Galih menghentikan permainan sendoknya kearah Gifali. Benar saja, yang akan dicari untuk menjelaskan masalah ini adalah Kakak tertua mereka.

"Kepentok--"

"...Kepeleset.."

"Jatuh Pah--!"

Suara Gifali, Ganaya dan Gelfani saling beradu untuk menjawab. Gana dan Gelfa tidak akan sampai hati jika Kakaknya akan jadi bulan-bulanan Papa mereka.

Gana tahu Gifali akan menutupi masalah tentang adik keduanya itu.

"Kakak aja yang jelasin, Papa sama Mama mau dengar!" tukas Nadifa lurus melihati putra sulungnya.

Suara itu menekan tubuh Gana dan Gelfa hanya untuk bisa diam saat ini. Gana berdoa agar Gifali bisa menjelaskan perkara itu dengan jujur.

Gifali menghela nafas nya dengan panjang, ia terus menatap kedua wajah orang tuanya secara bergantian.

"Tadi, adik jatuh Mah, Pah! waktu kaki Gelfa masih di step motor, Kakak udah buru-buru jalanin motor!" jawab Gifali mau tidak mau untuk berdusta.

Mendengar pengakuan kakaknya yang berdalih, sontak Gana menoleh cepat menahan amarah yang tidak tertahan.

"Lain kali hati-hati ya Kak, jangan teledor lagi. Kasian adikmu, jadi sakit begitu." Galih merubah pandanganya kearah Gelfa " Masih sakit Nak?"

Gana makin tersiksa dengan apa yang ia dengar saat ini. Ia merasa Kakak dan Papahnya terlalu memanjakan Gelfa, semua kesalahan Gelfa selalu ditutupi oleh Gifali dan dinaungi oleh Papa tercintanya.

Ia kesal, karena Gelfani akan terus berulah karena merasa dibela. Ia tidak akan jera jika Mama dan Papa belum benar-benar menghukum dirinya.

Gana meletakan sendok dan garpunya dengan kasar di meja. Kini semua mata beralih melihatinya. "Aku udah kenyang, mau tidur aja!" ucapnya lalu memundurkan bangku untuk bangkit dari sana, meninggalkan sebuah piring berisi nasi yang baru satu sendok masuk ke dalam mulutnya. Ia terus melangkah menaiki anak tangga menuju kamar nya. Panggilan dari sang Papa, tidak mengurungkan wajahnya untuk menoleh apalagi berhenti, ia tetap kesal dan kecewa atas kebohongan barusan.

Jdrrrr

Suara debrakan pintu yang ditutup secara kasar oleh Ganaya kepada mereka yang masih lengkap berkumpul di meja makan.

Galih hanya menoleh menatap wajah sang istri seraya memberi kode untuk menemui anaknya nanti sehabis makan. Nadifa pun mengerti dan menganggukan kepalanya.

"Ayo sayang-sayangnya Mama, makannya diterusin lagi ya!" ucap Nadifa kepada mereka.

Gelfa terus menatap bayangan kakaknya, yang sedang merajuk. Begitu pun Gifali.

***

Like nya ya❤️

Terpopuler

Comments

Sty_Fa

Sty_Fa

lukman itu siapanya galih ya? maaf lupa

2021-08-31

0

Nur rikha

Nur rikha

pantesan si gelfa hamil diluar nikah

2021-05-17

0

Umi Umayani

Umi Umayani

bner tuh kta gana gelfa jngn dibela trus skali2 ksih hukuman biar jera mf thor baru mampir abis keasikan bca cerita si dedek😊

2021-02-07

3

lihat semua
Episodes
1 Dasar Novel. Prolog
2 Pengorbanan sang kakak
3 Terjebak dalam hujan
4 Ganaya Merajuk
5 Gadis dan Gifali
6 Itu dia, Papaku
7 Foto Lama Gifali dan Maura
8 Maura Zivannya
9 Ganaya Hanya Ingin Maura
10 Aku akan tetap tunggu kamu, Gifa!
11 Gelfani dan Mama Alika
12 Lirihan Hati Gifali dan Maura
13 Pertemuan Dua Keluarga
14 Maura & Gifali, Tidak sadarkan diri
15 Kamu kembali, Maura?
16 Jangan Berhenti Mencintai aku!
17 Gadis dan Elang.
18 Aku Sayang Kamu, Gifa Ku!
19 Hari ini, aku hanya ingin Maura!
20 Dua Cinta dalam Satu Hati
21 Apa itu yang namanya, First Kiss?
22 Putuskan hubunganmu, dengan kakak ku!
23 Jangan tinggalkan aku, Gifa!
24 Kita Nikah Yuk, Ra!
25 Aku akan putusi Gadis
26 Jangan benci aku, Gadis!
27 Gifali, mirip siapa?
28 Benarkah, Kamu Bukan Kakakku?
29 Cepat Sembuh, Calon Istriku.
30 Ultimatum Papa Galih
31 Ada apa Mama dengan Om?
32 Datang lah kerumah ku malam ini, Gifa!
33 Calon Istriku, Om
34 Karna kamu hanya untukku, Gifa!
35 Bertahanlah, sayang! Maafkan aku!
36 Tidak akan membagi Gifa kepada siapapun!
37 Gifali Merancau, Papa Galih Tertohok
38 Aku sayang sama kamu, Gadis!
39 Demi Cinta kita, Gifa!
40 Pernah Membagi Hati
41 Pertemuan Kembali dari Masa Lalu
42 Jangan Tinggalkan Gifali
43 Sang Penjaga & Penyelamat Telah Tiba
44 Hei Cantik, Aku Rindu!
45 Gifa tetap anakku! Permata hati kami!
46 Jangan sampai ada pernikahan!
47 Berterima Kasih kepada Gadis.
48 Hati Maura Seindah Lembayung Senja
49 Jangan Temui Gifali Dulu!
50 Semoga Tidak Akan Menjadi Tragedi
51 Tolong buktikan rasa cinta mu kepadaku, Mas!
52 Halilintar Pertama Untuk Gifali.
53 Dilema yang Dramatis
54 Lelaki Pejantan Tangguh
55 Jaminan Kebahagiaan untuk Maura
56 Maura Tidak Fokus
57 Kemurkaan
58 Sebuah Janji
59 Halilintar kedua untuk Gifali.
60 Aku tidak mau pulang, Gifa!
61 Mimpi indah ya, Gifa Ku!
62 Kemarahan Papa Bilmar
63 Kepergian
64 Tolong Jaga Maura, untukku!
65 Surat Perpisahan
66 Tidak Ada yang bisa merebut Gifali.
67 Penyesalan
68 Pertemuan Kembali
69 Halilintar ke tiga untuk Gifali.
70 Dia ingin kamu kembali
71 Tega nya, Kamu!
72 Pukulan panas dari Ammar.
73 Malam ini ingin tidur bertiga.
74 Kamu Sangat Berharga
75 Info guys
76 Papa dan Mama akan temani, Kakak!
77 Keputusan, Putra Gifali Hadnan.
78 Pertunangan
79 Syarat Pernikahan ( END )
80 Untuk Pecinta Gifa dan Maura
81 Sequel GM sudah Update
82 Info lagi
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Dasar Novel. Prolog
2
Pengorbanan sang kakak
3
Terjebak dalam hujan
4
Ganaya Merajuk
5
Gadis dan Gifali
6
Itu dia, Papaku
7
Foto Lama Gifali dan Maura
8
Maura Zivannya
9
Ganaya Hanya Ingin Maura
10
Aku akan tetap tunggu kamu, Gifa!
11
Gelfani dan Mama Alika
12
Lirihan Hati Gifali dan Maura
13
Pertemuan Dua Keluarga
14
Maura & Gifali, Tidak sadarkan diri
15
Kamu kembali, Maura?
16
Jangan Berhenti Mencintai aku!
17
Gadis dan Elang.
18
Aku Sayang Kamu, Gifa Ku!
19
Hari ini, aku hanya ingin Maura!
20
Dua Cinta dalam Satu Hati
21
Apa itu yang namanya, First Kiss?
22
Putuskan hubunganmu, dengan kakak ku!
23
Jangan tinggalkan aku, Gifa!
24
Kita Nikah Yuk, Ra!
25
Aku akan putusi Gadis
26
Jangan benci aku, Gadis!
27
Gifali, mirip siapa?
28
Benarkah, Kamu Bukan Kakakku?
29
Cepat Sembuh, Calon Istriku.
30
Ultimatum Papa Galih
31
Ada apa Mama dengan Om?
32
Datang lah kerumah ku malam ini, Gifa!
33
Calon Istriku, Om
34
Karna kamu hanya untukku, Gifa!
35
Bertahanlah, sayang! Maafkan aku!
36
Tidak akan membagi Gifa kepada siapapun!
37
Gifali Merancau, Papa Galih Tertohok
38
Aku sayang sama kamu, Gadis!
39
Demi Cinta kita, Gifa!
40
Pernah Membagi Hati
41
Pertemuan Kembali dari Masa Lalu
42
Jangan Tinggalkan Gifali
43
Sang Penjaga & Penyelamat Telah Tiba
44
Hei Cantik, Aku Rindu!
45
Gifa tetap anakku! Permata hati kami!
46
Jangan sampai ada pernikahan!
47
Berterima Kasih kepada Gadis.
48
Hati Maura Seindah Lembayung Senja
49
Jangan Temui Gifali Dulu!
50
Semoga Tidak Akan Menjadi Tragedi
51
Tolong buktikan rasa cinta mu kepadaku, Mas!
52
Halilintar Pertama Untuk Gifali.
53
Dilema yang Dramatis
54
Lelaki Pejantan Tangguh
55
Jaminan Kebahagiaan untuk Maura
56
Maura Tidak Fokus
57
Kemurkaan
58
Sebuah Janji
59
Halilintar kedua untuk Gifali.
60
Aku tidak mau pulang, Gifa!
61
Mimpi indah ya, Gifa Ku!
62
Kemarahan Papa Bilmar
63
Kepergian
64
Tolong Jaga Maura, untukku!
65
Surat Perpisahan
66
Tidak Ada yang bisa merebut Gifali.
67
Penyesalan
68
Pertemuan Kembali
69
Halilintar ke tiga untuk Gifali.
70
Dia ingin kamu kembali
71
Tega nya, Kamu!
72
Pukulan panas dari Ammar.
73
Malam ini ingin tidur bertiga.
74
Kamu Sangat Berharga
75
Info guys
76
Papa dan Mama akan temani, Kakak!
77
Keputusan, Putra Gifali Hadnan.
78
Pertunangan
79
Syarat Pernikahan ( END )
80
Untuk Pecinta Gifa dan Maura
81
Sequel GM sudah Update
82
Info lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!