"Telfon dari siapa Kak?"Tanya Cika sambil meng utak atik layar ponselnya.
Gadis muda itu sedang asyik bermain game plant vs zombie,game santai yang biasa dia mainkan saat sedang memiliki waktu luang.
"Dari asisten pribadi Tuan Alex,"sahut Anin.
"Siapa Tuan Alex?"Tanya Cika lagi tanpa melepaskan tatapan matanya dari layar ponsel.
"Dia calon Kakak ipar mu,dia juga yang membantu kita melunasi hutang dua ratus juta itu,"jelas Anin singkat.
"Apa?Kakak ipar?"Cika terkejut.Dia langsung menaruh ponselnya disofa agar bisa lebih fokus mengobrol dengan Anin.
Mau tidak mau,Anin harus menceritakan soal pekerjaan barunya pada Cika.Semua untuk kenyamanan bersama,juga agar Cika tidak bingung saat ada pria asing keluar masuk kedalam rumah mereka.
"Aku akan menikah dengan Tuan Alex tiga hari lagi,"ucap Anin.
"Menikah?Pacarannya saja aku tidak tau tiba tiba saja sudah mau menikah?"Cika memasang wajah tak percaya.
Selama ini,Anin tidak pernah dekat dengan pria manapun.Dia terkesan menutup diri dan enggan membuka hati untuk lawan jenis.Wajar saja jika Cika mengeluarkan reaksi sedikit berlebihan saat mendengar pengakuan Anin.
"Sudah lah,jangan banyak bertanya,"
"Kakak kenal dengan Tuan Alex dimana?Apa pekerjaannya?Apa dia kaya?Berapa umurnya?"Cika mengabaikan permintaan Kakaknya agar tidak banyak bertanya.
"Aku bilang jangan banyak bertanya,besok juga kamu akan tahu sendiri jika sudah bertemu denganya secara langsung,"ucap Anin sewot.
Sebenarnya bukanya Anin tidak mau menjawab pertanyaan Cika,tapi dia sendiri juga tidak tahu banyak tentang asal usul dan hal lain dari calon suaminya.Jadi Anin bingung mau menjawab apa dan memberi penjelasan seperti apa pada Cika.
"Bagaimana rupanya?Tampan apa tidak?Seksi tidak?"Tanya Cika lagi.
"Aku tidak tau!"
"Loh,kok bisa tidak tau?"
"Stop bertanya ini itu,suaramu berisik sekali seperti burung beo!"Anin melarikan diri kedalam kamar untuk menghindari cercaan pertanyaan dari adiknya yang super duper cerewet itu.
"Kakak jahat sekali,masa cantik cantik seperti ini disamakan dengan burung beo!"gerutu Cika kesal.
Didalam kamarnya.
Anin masih saja sulit untuk jujur seratus persen dan menceritakan semuanya kepada Cika.Dia tidak mau dibenci oleh adiknya sendiri karena telah menyewakan rahimnya pada pria yang akan menikahinya secara kontrak.Anin juga tidak mau Cika merasa bersalah karena tidak bisa membantu meringankan beban berat Kakaknya.
Sampai detik itu Anin masih merasa ragu pada keputusannya.Apakah uang yang dihasilkannya itu Halal?Sedangkan apa yang dilakukannya tak ubah seperti menjual diri kepada seorang pria hidung belang.
***
Beberapa hari kemudian.
Hari mendebarkan itu tiba,hari dimana Alex menjemput Anin di rumahnya.Pertemuan pertama antara penyewa dan yang disewa pun terjadi.
Anin memperhatikan Alex mulai dari ujung rambut dengan ujung kaki,pria matang itu terlihat jauh lebih muda dari umurnya.Tampan,seksi dan cool adalah kesan pertama yang Anin dapat dari seorang Alex.
Tak hanya Anin yang dibuat takjub dengan penampakan asli seorang Alex,Cika juga dibuat melongo oleh pria itu.Rupanya sang Kakak akan menikahi seorang Hot Dady,Cika jadi iri dan ingin segera lulus dari sekolahnya agar bisa menikah dengan Hot Dady juga.
"Cika,ini Tuan Alex calon Kakak Ipar mu,"Anin memperkenalkan Alex pada adiknya.
"Hallo Om.Eh,Kakak ipar,"Cika meringis menunjukan deretan gigi gigi putihnya.
"Hallo,"Sapa Alex balik.
"Bicaranya pelit sekali,jangan jangan dia tipe pria kulkas!"oceh Cika dalam hati.
Sepanjang perjalanan menuju tempat nikah Alex diam diam mencuri pandang pada calon istrinya.Mata bulat,hidung mancung,bibir tipis,benar benar ciptaan Tuhan yang indah.
Alex menelan ludah,dia tergoda pada wajah cantik dan body montok calon istrinya.Anin sedikit lebih berlemak daripada Inggrid,hal itu membuat aset bagian depan dan bagian belakang miliknya terlihat lebih besar.
"Kenapa Tuan menatapku seperti itu?Apa ada yang salah dengan make up ku?"Tanya Anin penasaran.Alex sedikit kikuk lantaran Anin sadar telah diperhatikan olehnya sejak tadi secara diam diam.
"Kakakku bodoh sekali,begitu saja masih bertanya.Tentu saja Kakak Ipar menatap Kakak seperti itu karena dia terpesona pada kecantikan Kakak,"Cika yang duduk di kursi paling belakang menyambung pembicaraan.
"Cika,jangan sembarang bicara!"Anin mengomel sambil melotot.
"Yang Cika katakan benar,aku terpesona oleh kecantikanmu.Jadi,jangan marah padanya."Alex tersenyum lebar.Dia tidak malu mengakui ketertarikannya pada Anin saat jumpa pertama.
Anin langsung membuang muka,pipinya memerah menahan malu.Untuk pertama kalinya Anin dipuji secara berlebihan oleh seorang pria dan pria itu adalah calon suaminya sendiri.
Tiba ditempat acara,Alex,Anin dan Cika turun dari mobil.Alex menggandeng Anin dan berjalan pelan menuju meja akad,sementara Cika mengangkat ekor gaun pengantin milik Anin dari belakang.
Akad nikah selesai,Alex dan Anin menyalami tamu undangan yang datang.Tak lupa,Alex mengajak Anin untuk foto bersama dengan pose romantis lalu mengunggah foto pernikahannya itu ke akun media sosial miliknya.
Inggrid harus melihat foto bahagia itu,dia harus tau kalau Alex sama sekali tidak merasa sedih atau merasa kehilangan setelah kepergiannya.Alex ingin membuktikan pada Inggrid kalau dia bisa hidup bahagia meski tanpa Inggrid disisinya.
"Setelah ini,kita langsung pergi ke Hotel XXX,"ucap Alex.
"Hotel XXX?"
"Iya,aku ingin menghabiskan malam pertama kita ditempat yang indah dan berkelas,"
Mata Anin melebar,pipinya memerah karena menahan rasa malu.Bisa bisanya pria itu mengucapkan keinginannya secara frontal didepan umum,terlebih didepan Cika bocah perempuan yang masih dibawah umur.
"Kalau kalian berdua tinggal di Hotel saya dirumah sendirian dong?"Cika memajukan bibirnya kedepan.Dia paling malas kalau harus tinggal sendirian didalam rumah,karena aslinya Cika adalah gadis penakut.
"Kamu mau ikut kami menginap di Hotel dan menyaksikan pertunjukan sakral kami secara live?"Goda Alex.
"Idih,amit amit,"ucap Cika kesal.
"Nona tidak perlu khawatir sendirian,mulai hari ini Nona akan tinggal dikediaman Tuan Alex.Disana ada saya dan beberapa asisten rumah tangga lainnya,"sambung Sarah.
"Apa nanti Kakak juga akan pulang ke rumah itu?"Tanya Cika pada Sarah.
"Tentu saja,aku mana mau tinggal dirumah kalian yang bentuknya mirip dengan kandang kuda itu,"ceplos Alex sekenanya.
"Kakak sombong sekali,awas saja besok kalau rumah Kakak tidak lebih bagus dari rumah pejabat.Saya akan meninju Kakak dengan tinjuan maut,"Cika mengancam.
"Awh,aku jadi takut."Alex melompat kecil.
Hari itu Anin tau sisi lain dari seorang Alex,dia adalah seorang pria yang humoris dan senang bergurau.Sepertinya Anin tidak akan merasa jenuh dan bosan selama menjadi partner Tuan Alex.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Devi Sihotang Sihotang
lanjut thor
2023-03-01
0