Bab 2

Waktu berganti,siang menjadi malam.Saatnya bagi Anin dan rekan kerjanya bernama Sari untuk menutup toko.

Selesai menutup toko mereka pulang bersama,sepanjang jalan mereka mengobrol,bercanda dan tertawa.Membuat Anin melupakan masalah yang sedang menderanya walau hanya untuk sesaat.

Sari memang selalu ahli dalam menghibur orang lain,termasuk menghibur Anin.Dia tidak pernah kehabisan topik obrolan untuk dijadikan sebuah bahan candaan dan lawakan.Mungkin karena kemampuannya itulah Sari disukai oleh orang orang yang ada disekitarnya.

Di persimpangan jalan,Anin dan Sari berpisah.Dalam kesendiriannya itu Anin kembali teringat pada beban hutang 200 juta yang sedang dia tanggung.Wajahnya kembali murung,aura kebahagiaan yang tadi sempat muncul sirna seketika.

Sebenarnya Anin masih memiliki saudara dari mendiang Ayah dan Ibunya,tapi mereka tidak bisa dimintai bantuan.Jangankan membantu,menanyakan kabar Anin dan Cika saja tidak pernah.Malahan mereka terkesan menutup mata dan tidak peduli pada masalah yang sedang membelit Kakak beradik itu.

Anin tidak sengaja melihat seorang wanita paruh baya sedang duduk di kursi taman sambil terus memperhatikan tingkahnya dari jauh.Tak lama wanita asing itu bangkit dan berjalan perlahan menghampirinya.

"Nona...!"Panggil wanita itu.

Anin celingukan,dia bingung karena tidak pernah kenal dan bertemu dengan wanita itu sebelumnya.Anin mundur beberapa langkah kebelakang untuk menjaga jarak aman.

"Ibu memanggil saya?"Tanya Anin.

"Iya,"wanita beruban itu melempar senyum ramah pada Anin.

"Ibu siapa?"Anin menatap penuh selidik.

"Jangan takut,saya bukan orang jahat.Saya menemui kamu karena ingin menawari Nona sebuah pekerjaan,saya tau Nona sedang membutuhkan uang banyak,"ucap wanita itu pada Anin.

"Pekerjaan apa?Bagaimana Ibu bisa tau kalau saya sedang membutuhkan uang banyak?"Tanya Anin bertubi tubi.

Wanita itu menyodorkan sebuah kartu nama kepada Anin dan Anin langsung menerimanya.

"Kalau Nona penasaran dan ingin tau lebih banyak,datanglah ke alamat rumah ini."

Setelah mengatakan hal itu dia pergi begitu saja meninggalkan Anin yang masih berdiri seperti patung dengan berjuta tanda tanya di didalam kepalanya.Anin tidak mau berpikir terlalu keras,dia menyimpan kartu nama itu kedalam saku lalu kembali melangkah pulang menuju rumahnya.

***

Tiba dirumah Anin melihat Cika sedang menangis tersedu sedu,dia terduduk lesu diatas lantai.Segera Anin menghampiri Cika,memapahnya dan memintanya duduk diatas sofa.

Anin membelai rambut panjang sang adik,dia menyeka air mata yang keluar membasahi pipi tembem Cika.Gadis manis itu menatap Anin dengan tatapan sedih.

"Kamu kenapa?"Tanya Anin.

"Aku dibully sama teman teman sekolah Kak,aku juga dibully oleh tetangga dan beberapa saudara kita,"jawab Cika jujur.

"Memangnya apa yang mereka katakan padamu?"Anin penasaran.

"Mereka bilang kita anak dari pasangan pendosa,jadi sepanjang hidup kita akan selalu mengalami kesusahan dan kesialan,"Cika kembali menangis sesenggukan.

Anin mengepalkan kedua tanganya,dia merasa marah dan emosi.Bagaimana bisa ada orang yang tega menghina kesulitan hidup orang lain bahkan sampai mengeluarkan sumpah buruk?

Selama ini Anin dan Cika tidak pernah mau tau dengan urusan orang lain,mereka juga sangat menjaga ucapan dan tingkah laku agar tidak menyinggung perasaan orang lain.Tapi apa yang mereka dapatkan dari mereka semua?Mereka mendapatkan hinaan dan stigma buruk.

Anin merogoh sakunya,dia mengambil kartu nama pemberian wanita asing yang menemuinya tadi.

Nama : Sarah Nur Rahayu

Telpon : 08××××××××

Alamat : Perum Titian Indah,JL.Kenanga nomor 30,Jakbar.

"Kamu tenang saja,Kakak pasti akan segera mendapatkan uang untuk melunasi hutang orangtua kita.Kakak akan segera membawamu keluar dari derita hidup mencekik leher kita ini,"Ucap Anin sambil menepuk pundak kanan Cika.Dia mencoba untuk menguatkan hati adik semata wayangnya yang sedang lemah.

"Iya kak,"Cika memeluk tubuh Anin erat.

"Sekarang kamu mandi,ganti baju terus makan.Kakak ada urusan sebentar diluar."

Anin naik kedalam Taxi,dia pergi mencari alamat rumah yang tertera dikartu nama itu.Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam akhirnya Anin tiba didepan rumah yang sedang dia cari.

Usai membayar ongkos Taxi Anin bergegas turun dan menemui petugas keamanan rumah besar itu.

"Permisi Pak,saya mau tanya.Apa betul ini rumah Ibu Sarah Nur Rahayu?"Tanya Anin pada pria berseragam satpam itu.

"Iya,betul."

"Saya Anin,saya ada perlu dengan beliau.Apa Ibu Sarah ada dirumah?"Tanya Anin lagi.

"Ada Non,silahkan masuk."Petugas keamanan itu membuka pintu gerbang lebar lebar.kemudian Anin melangkah masuk kedalam rumah itu untuk bertemu dengan orang yang dia cari.

Sarah tersenyum senang melihat kedatangan Anin,dia menyambut tamu istimewanya itu dengan baik dan hangat.

"Akhirnya kamu datang juga kesini,"celoteh wanita itu.

"Langsung ke intinya saja,saya tidak suka basa basi.Jadi,pekerjaan apa yang Ibu tawarkan untuk saya?"Anin menatap wajah Sarah dengan tatapan serius.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Retno Elisabeth

Retno Elisabeth

lanjut thor

2023-08-21

0

Devi Sihotang Sihotang

Devi Sihotang Sihotang

lanjut thor

2023-03-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!