“Yah! jatuh ke dalam selokan”
Ucap Nuha melihat bola pantulnya jatuh ke dalam selokan dekat kampus. Untung saja selokan itu tidak ada airnya, sehingga bola itu tidak dibawa pergi oleh arus air. Namun, benda itu menjadi kotor karena terkena lumpur di dalam selokan tersebut.
Naru datang langsung mengambilkan bola pantul milik Nuha, “Jadi kotor deh si Naru”
Nuha yang mendengar orang yang tidak ia kenal itu memanggil bola pantulnya dengan nama Naru membuatnya jadi terkikik geli dan tertawa manis. Naru tersentuh.
...*****sekeping puzzle lain berakhir*****...
Malam hari di rumah, di kamar Nuha.
“Besok aku harus pake baju apa ya? Duh, gak sabar besok aku sudah mau daftar kuliah” Ucap Nuha sambil memilih-milih pakaian yang cocok untuk dia pakai mendaftar kuliah bersama Fani.
Nuha jadi mengingat kenangannya bersama Hawa saat memilih pakaian yang cocok untuk dia pakai ke Event J-Fest. Waktu itu dia berdebat hebat dan bercanda ria dengan Hawa.
Hawa adalah jiwa imajinasi sewaktu Nuha masih sekolah di SMK. Sisi lain dari diri Nuha sendiri. Sebuah bayangan yang hanya bisa dia lihat sendiri. Sekarang, dia telah menghilang.
Terdengar ketukan pintu dari Kakak, “tok tok tok”
“Siapa?” Tanya Nuha
“Kakak boleh masuk?”
“Oh, kakak. Masuk aja kak”
Muha membuka pintu kamar Nuha dan masuk ke dalam. Melihat adiknya sedang bingung memilih-milih pakaian, dia mulai berkacak pinggung dan melempar candaan kepada adiknya.
“Mau disumbangin bajunya?”
“Maksudnya?” Nuha bingung
“Kamu milih-milih baju karena semuanya udah gak muatkan di tubuhmu yang gendut itu”
“Whats?!” Nuha terperanga
“Sini kakak bantuin milihnya”
“Enggak! Makasih!” Nuha langsung mendorong kakaknya untuk keluar dari kamarnya
“Gangguin aja” Ucap Nuha ketus
“Dasar kakak, dia masih saja suka gangguin aku. Sudah punya istri, sudah punya anak, sikapnya masih saja kekanak-kanakan” Gerutu Nuha
Nuha akhirnya tidak jadi memilih pakaian yang akan dia kenakan besok, ia lebih memilih untuk merebahkan diri di atas kasur. Merebahkan diri di atas tumpukan-tumpukan pakaian yang belum dia rapikan.
Disaat dikesendirian, disaat dikesunyian, disaat dikeheningan, Nuha mulai dibayang-bayangi lagi oleh kenangan-kenangannya. Perasaan kesepian mulai menyelimuti dirinya kembali. Waktu seperti membunuhnya di usia 17 tahun.
Setelah dia lulus dari sekolah dan melanjutkan kehidupannya setelah kelulusannya, kebahagiaan dan kehidupan yang ia jalani serasa tidak murni dan nyata. Meskipun rasa kesepiaannya hilang disaat dia menjalani kehidupannya namun kenyataannya setelah dia kembali ke kamarnya rasa kesepian itu hadir kembali. Kebahagiaan terasa belum cukup dan terus saja mengganjal. Dia seperti mayat hidup.
“Sebenarnya aku kenapa sih?!!” Nuha mulai marah.
“Apa yang masih kurang di dalam diriku ini? Aku benar-benar kesal! Aku sedih! Aku benci! Kenapa hatiku tidak pernah merasa lega!”
Nuha menjatuhkan dirinya dari kasur dan mulai mengguling-gulingkan dirinya di lantai. Sesekali dia menendang-nendangkan kakinya karena kesal.
“Naru..” Ucapnya lirih. "Sampai kapan.."
“Aku merindukanmu..”
“Aku merindukanmu..”
“Aku sudah tidak kuat lagi..”
“Aku merindukanmu!!"
Nuha terisak di lantai kamarnya yang dingin. Dia terdiam memandangi atap kamarnya dengan air matanya yang terus mengalir, membasahi pipi, membasahi telinga hingga menetes ke lantai.
Nuha mulai menutup matanya dengan lengan tangan kanannya dan terus terisak. Ia tidak mampu berdoa maupun berharap, sebab ketakutannya akan hadir dan semakin menghantuinya lagi dikala doa dan harapan Nuha tidak terkabul.
“Aku benci kamu Naru..”
“Aku benci kamu..”
“Aku benci..”
“Aku bencii!!!”
“Kenapa..”
“Kenapa.. !!”
“Kenapa aku harus merasakan sesakit ini untuk merindukanmu?!”
“Naru, kamu jahat!!”
“Kamu jahat!!”
.
.
.
"Kapan kamu akan kembali.."
Nuha masih saja terisak dan menangis, “Jika melupakanmu itu lebih baik bagiku, hiks hiks..” Ucapnya lirih dan menangis. Nuha memejamkan matanya dengan erat untuk segera mengakhiri tangisannya.
..."Kenangan kita, semua kenangan kita, terasa sangat menyakitkan tanpa kehadiranmu"...
Pagi pun menjelang, Nuha mulai membuka mata. Wajahnya tampak berantakan, matanya terlihat sembab dan tatapannya layu. Tubuhnya sedikit menggigil dan akhirnya dia naik ke kasur, menarik selimut dan kembali tidur.
Dia sedang tidak peduli untuk bangun pagi, dia teruskan tidurnya sampai waktu yang ditentukan. Yaitu, Waktu untuk mendaftar kuliah bersama Fani. Tidurnya akhirnya mulai nyenyak kembali.
Ponsel Nuha mulai berdering, berdering beberapa kali. Hingga hadir di dalam mimpi, namun Nuha masih belum bisa membuka mata. Hingga pikiran bawah sadarnya mulai mengingatkannya untuk segera bangun, akhirnya Nuha bisa membuka matanya.
“Astaga! Rencanaku untuk mendaftar kuliah?”
“Tidaakk!!”
Nuha langsung melompat dari tempat tidurnya dan bergegas mempersiapkan diri. Hingga beberapa kali dia tersandung dan menabrak apapun yang dia lewati. Setelah setengah rapi dia langsung bergegas menuruni tangga rumahnya dengan masih merapikan dirinya sendiri. Kecerobohannya mengakibatkan dirinya melewatikan satu anak tangga, dan..
“Gedebug!” Nuha tersungkur jatuh dari tangga.
Hana yang melihat Nuha yang jatuh tiba-tiba, gadis kecil itu kaget dan langsung menangis. Merasa ketakutan dengan tingkah polah Nuha.
“Kamu ini kenapa Nuha?” Tanya Ibu heran
“Ibu, aku akan terlambat” Jawabnya
“Terlambat kemana?”
“Daftar kuliah”
“Astaga.. Kebiasaanmu mulai lagi deh Nuha”
“Aku gak tau ibu, aku harus buru-buru” Ucap Nuha langsung membenahkan diri lagi dan langsung menuju pintu rumah, dia lupa dan kembali lagi kepada ibunya untuk berpamitan dan kembali berlari keluar rumah.
Dia terus berlari hingga ke seberang jalan, kakinya terus bergerak tidak tenang menunggu kedatangan bus. Entah apa yang sedang merasukinya, dia benar-benar berantakan hari ini. Tubuhnya terasa sangat sakit semua namun dia tetap berusaha teguh dan bertekad hadir sampai di kampus.
Nuha mulai menaiki busnya dan duduk di tempatnya. Dirinya masih belum tenang karena khawatir Fani menunggunya terlalu lama. Nuha mengambil ponselnya dan membuka WA. Menghela nafas sejenak dan mengetik pesan untuk Fani.
“Fani, maafkan aku.. Aku sedikit kacau hari ini. Jika kamu terlalu lama menungguku, kamu bisa lebih dulu mendaftar” Tulis Nuha
“Klunting” Pesan masuk dari Fani
“Gakpapa Nuha, aku nungguin kamu kok. Jangan khawatir, aku santai disini” Balasnya
...“Kamu begitu baik Fani. Makasih ya”...
“Iya sama-sama. Hati-hati ya Nuha sampai ke sini”
Nuha akhirnya bisa bernafas lega. Dia menjadi bingung, kenapa hari yang dia tunggu-tunggu malah jadi berantakan dan kacau balau seperti ini. Melihat kampus yang dia tuju sudah terlihat, dia mulai berdiri dan berjalan mendekati pintu keluar bus.
Bus tiba-tiba oleng, membuat Nuha tidak bisa menjaga keseimbangannya. Tubuhnya sedikit bergoyang dan dia hampir saja jatuh dari tempat dia berdiri. Beruntung seorang pria muda langsung menangkap tubuhnya dan mengokohkan dirinya.
“Nuha! Kamu gak papa?” Tanya pria tersebut.
“Ma-maaf” Ucap Nuha sendu.
“Gakpapa, tenangkan dirimu dulu” Balasnya.
“Umm..” Nuha memejamkan mata sejenak dan mengatur nafas untuk mengembalikan ketenangan dirinya.
“Sudah lebih baik?” Tanya pria tersebut.
“Iya, te- terima kasih. Tapi, kenapa kamu tau namaku?” Jawab Nuha yang masih tertunduk.
"A- apa?" respon pria tersebut kaget.
Bus pun berhenti, Nuha mulai berjalan perlahan untuk turun dari bus. Pria yang menolong Nuha mengarahkan pandangannya kepada Nuha dengan tatapan yang tidak dimengerti. Bus pun mulai berjalan kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Noor Wegia
Maaf ya Kak, aku datang karna penasaran dan langsung baca bab 5 ini. Hihi..
Bahasany kuat banget kak dan deskripsiny detail membuatku langsung memahami situasi dan perasaan Nuha. Huhu ikut sedih..
Sungguh dramatis. Bikin aku ingin tahu tentang apa yang akan terjadi selanjutnya!!
Hmm, gimana ya Nuha mengatasi tantangan yang dihadapinya itu.. Good Kak 👍👍
2024-02-08
1
Yupi Syalala
Huaaaa!!! 😭😭😭
Aku ikut sedih merasakan perasaan Nuha. Kesepian, kehilangan, dan kebingungan diri Nuha sangat terasa kuat dan menggugah emosi!!.
Rasanya dalem banget dan nyata 😭😭😭
2024-02-08
1
Laksana mutiara🥀
Wahh... siapakah pria itu?😍😊 Sejuta semangat untukmu kak🤗
2023-02-19
1