Cinta CEO Amnesia
Hiks... Hiks... Hiks...
Suara tangisan itu terdengar lagi malam ini dari rumah sebelah.
" Siapa sih sebenarnya penghuni baru rumah sebelah? Kenapa setiap malam dia selalu menangis? Apa yang sebenarnya terjadi dengannya?"
Itulah beberapa pertanyaan yang bersarang di kepala gadis yang baru saja lulus SMA.
Andara Louiska gadis yang menjadi kembang desa yang sering di sapa Dara. Kecantikannya mampu memukau pria yang bertemu dengannya.
" Aku akan melihatnya." Gumam Dara keluar rumah.
Ceklek...
Dara memberanikan diri membuka rumah yang sudah lama kosong itu.
" Gelap." Gumam Dara.
Dara masuk ke dalam, langkahnya terhenti saat samar samar ia melihat seorang pria duduk di lantai sambil menekuk kedua kakinya.
Klek....
Dara menghidupkan saklar lampu, pria itu menoleh ke arahnya.
" Hai, maaf aku telah lancang masuk ke sini tanpa seijinmu." Ucap Dara was was, pasalnya banyak tetangga mengatakan kalau pria ini tidak waras.
Pria itu tidak bergeming.
" Aku Dara, tetangga sebelah." Sambung Dara.
Pria itu tetap diam.
" Kalau boleh tahu siapa namamu?" Tanya Dara menatap pria itu.
" Aku tidak tahu siapa namaku." Sahutnya.
" Oh amnesia." Gumam Dara.
" Kau di sini sendirian?" Tanya Dara yang di balas anggukan kepala oleh pria itu.
" Jangan khawatir! Aku akan menjadi temanmu." Ucap Dara duduk di samping pria asing itu.
" Apa kau mau berteman denganku?" Tanya Dara mengulurkan tangannya.
Pria itu hanya menatapnya.
" Tenang saja aku orang baik, berteman?" Ujar Dara.
" Apa kau tidak takut berteman denganku? Orang orang bilang aku tidak waras, bagaimana kalau aku orang jahat?" Tanyanya.
" Aku yakin kau adalah orang yang baik, jadi mari kita berteman." Ujar Dara.
" Baiklah teman." Sahutnya membalas uluran tangan Dara.
" Eh coba lihat tanganmu! Sepertinya ada tulisan nama di tatto itu." Ujar Dara menarik tangan pria itu.
" Na... Ren." Gumam Dara.
" Namamu Naren." Ucap Dara.
" Naren?" Ucap pria itu seperti orang linglung.
" Iya, aku akan memanggilmu Mas Naren gimana? Kau terlihat lebih tua dariku dan sepertinya usia kita terpaut cukup jauh." Ujar Dara.
Naren menganggukkan kepalanya.
Keduanya mengobrol, tepatnya Dara yang mengajaknya ngobrol. Sesekali Naren menimpali ucapan Dara tapi kadang ia hanya diam saja seperti orang linglung yang lupa segalanya.
" Mas Naren, kenapa setiap malam kau menangis?" Tanya Dara.
" Aku sedih, karena aku tidak tahu siapa sebenarnya aku dan aku tidak punya siapa siapa." Sahut Naren.
" Sekarang aku temanmu, jadi mulai sekarang kau jangan menangis lagi, ok?" Ujar Dara.
Naren menganggukkan kepalanya tanda setuju.
...****************...
Pagi hari Dara menyiapkan makanan di dalam wadah.
" Kamu menyiapkan makanan untuk siapa?" Tanya pak Rohman, ayah Dara.
" Untuk Mas Naren Pak, tetangga baru kita yang menempati rumah sebelah." Sahut Dara.
" Yang para tetangga bilang tidak waras itu?" Tanya pak Rohman.
" Iya, tapi sebenarnya dia waras kok Pak, mungkin ada cidera di otaknya makanya dia bersikap seperti orang linglung." Terang Dara.
" Yang penting kamu hati hati, kalau ada apa apa kamu tinggal teriak saja, Bapak akan menolongmu." Ujar pak Rohman.
" Iya Pak, Dara ke sana dulu ya." Pamit Dara.
Dara ke rumah Naren, ia membuka pintunya lalu masuk ke dalam.
" Kamu belum mandi Mas?" Tanya Dara menatap Naren yang sedang duduk di sofa.
" Aku tidak punya peralatannya." Sahut Naren
" Jadi selama kamu di sini, kamu tidak pernah mandi?" Dara meletakkan wadah makanan di atas meja.
" Tidak, tapi aku wangi kan Dara, aku tidak bau seperti tikus kan?" Naren mulai bersikap aneh dengan mencium bajunya sendiri.
" Ah tidak tidak! Kau masih wangi kok." Sahut Dara.
" Terus bagaimana dengan makanmu?" Dara bertanya lagi.
" Aku tidak pernah makan." Sahut Naren.
" Ya Tuhan.... Kasihan sekali kamu mas, sekarang makanlah ini! Aku akan mengambil peralatan mandi untukmu." Ujar Dara.
" Kamu bisa makan sendiri kan?" Tanya Dara.
" Iya, aku akan makan sendiri." Sahut Naren.
Dara kembali ke rumahnya untuk mengambil beberapa barang yang ia perlukan. Setelah itu ia kembali ke rumah Naren.
" Dara aku menghabiskan makananmu." Ucap Naren.
Dara tersenyum ke arahnya.
" Tidak apa, memang itu untukmu semua, sekarang cepat mandi, aku akan membereskan rumah ini biar terlihat rapi dan kamu nyaman tinggal di sini." Ujar Dara memberikan baju ganti dan peralatan mandi kepada Naren.
Naren segera masuk ke dalam kamar mandi.
Dara menyapu lantai dan membereskan rumah yang sudah lama tidak di huni. Pemilik rumah bekerja di luar negeri sebagai TKW.
" Dara."
Dara menoleh ke arah Naren.
Dara membulatkan matanya. Ia tidak menyangka jika Naren akan setampan ini. Celana jeans selutut serta kaos polos berwarna hitam membuat kulit putih Naren terekspos.
" Aku terlihat jelek ya." Ucap Naren.
" Tidak... Kamu terlihat tampan Mas, aku membayangkan kalau kamu pakai celana panjang, terus atasannya pakai kemeja di lengkapi dengan jas dan dasinya, pasti orang orang akan mengira kalau kamu seorang CEO perusahaan ternama." Sahut Dara.
" Benarkah? Apa jika aku waras kau akan jatuh cinta padaku?" Tanya Naren membuat Dara melongo tak percaya.
" Bisa jadi." Sahut Dara.
" Rambutmu masih berantakan, sini aku sisir." Ucap Dara menyisir rambut Naren.
" Mau aku ajak jalan jalan ke danau?" Tawar Dara yang di balas anggukan kepala oleh Naren.
" Baiklah ayo." Ajak Dara menggenggam tangan Naren.
Keduanya berjalan bergandengan menuju danau buatan yang tak jauh dari rumahnya. Di perjalanan mereka berpapasan dengan warga sekitar.
" Dara, mau kamu bawa kemana orang tidak waras itu?" Tanya bu Tuti.
" Kami mau jalan jalan bu, dan ya... Dia bukannya tidak waras tapi kemungkinan ada cidera di otaknya atau semacam gangguan." Ujar Dara.
" Alah sama aja, lihat aja tingkahnya! Hati hati Dara dia bisa membahayakan nyawamu setiap saat." Ucap bu Tuti.
" Terima kasih sudah mengkhawatirkan saya." Sahut Dara melanjutkan langkahnya.
" Dara, ibu ibu tadi jahat sama kamu." Ucap Naren.
" Bukan jahat, dia hanya mengkhawatirkan aku." Sahut Dara.
" Nah itu danaunya, kita duduk di sana ya." Ucap Dara membawa Naren ke tepi danau.
" Aku mau mandi Dara." Ucap Naren hendak turun ke danau itu.
" Eh nggak boleh! Ini danau bukan kolam renang." Ujar Dara mencegahnya.
" Tapi pria jahat itu selalu mandi di sana." Ucap Naren.
" Pria jahat siapa? Apa kau mengingat sesuatu?" Dara menatap Naren dengan tatapan menyelidik.
" Dia pria jahat yang selalu memukuli ku, tapi aku tidak tahu siapa dia." Sahut Naren.
Dara menghela nafasnya.
" Ya sudah sekarang duduk aja di sini! Mumpung matahari belum panas." Dara membawa Naren duduk di atas rumput jepang yang terhampar luas.
Tiba tiba Naren berbaring dengan paha Dara menjadi bantalan.
" Apa yang kau lakukan mas Naren?" Ujar Dara kaget.
" Dara, elus kepalaku! Aku mau tidur sebentar, semalam aku tidak bisa tidur karena terus memikirkanmu."
Dara tersenyum mendengar ucapan Naren. Dara mengelus kepala Naren dengan lembut membuat sang empu memejamkan mata.
" Apa yang kau lakukan di sini bersama orang tidak waras itu Dara?"
Dara menoleh ke asal suara.
" Mas Ilham." Ucap Dara.
" Apa apaan ini? Kenapa pria tidak waras ini tidur di pangkuanmu hah?" Ucap Ilham tidak terima wanita yang ia cintai di dominasi oleh Naren.
" Stt... Jangan keras keras! Dia baru saja tertidur, tinggalkan kami Mas, aku tidak akan berbuat macam macam di sini, aku hanya ingin mengajaknya jalan jalan saja." Ujar Dara tahu maksud dari ucapan Ilham.
" Tapi dia bisa menjadi ancaman untukmu Dara, dia bisa membahayakan nyawamu." Ucap Ilham.
" Tidak Mas, dia orang baik kok." Sahut Dara.
" Darimana kau tahu dia orang baik? Apa kau mengenalnya?" Tanya Ilham.
" Aku bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk hanya dengan melihat matanya saja Mas." Sahut Dara menyindir Ilham.
" Aku tidak menyangka kau lebih membela pria gila itu dari pada aku." Kesal Ilham meninggalkan mereka berdua.
" Aku akan memberikan pelajaran kepada pria gila itu, dia bisa menjadi ancaman buatku." Gumam Ilham.
Apa yang akan di lakukan Ilham kepada Naren?
Tekan like koment vote untuk lanjut ke bab berikutnya ya....
Miss U All....
TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Aliyah
lanjut
2022-10-09
1
Rohmah
semangat Thor, 💪💪💪💪
2022-10-09
1
Iqlima Al Jazira
menarik..
next thor
2022-10-09
1