Kringg..kringg
Bel istirahat telah berbunyi para murid pun berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut mereka masing-masing. Lain halnya dengan Emely, ia disibukan dengan aktivitas yang benar-benar membuatnya lelah, yaitu bolak balik ke kamar mandi.Ya gara-gara sambel dari ayah Oja, kini ia harus merasakan yang namanya diare.
Drrtt..Drtt
Handphone Emely bergetar di saku roknya, Emely yang sedang bersender di tembok kamar mandi dengan tubuh yang lemas pun berusaha untuk mengambil handphonenya.
"Woe dugong lo kemana hah? Tadi bu Maya marah-marah karena lo kagak berangkat. Ckk!! Sekelas ribut semua tau gak karena pawangnya kagak berangkat. Lo kemana sih? Sakit? Bolos? Atau dikurung lagi ama Bokap lo itu iye?" cerocos seorang gadis berlatar belakang kantin itu dengan suara yang super duper cempreng.
"Gu-gue di toilet." Ucap Emely dengan sangat lirih.
"Hah!! Lo ngapain di toilet bloon?! Udah buruan sini temen sekelas pada nanyanyin lo nih."
"Ulfa kampret! Gue lagi diare ***** ... badan gue lemes banget sumpah. Lo sama Intan buruan kesini deh gue udah nggk kuat."
tuut..tutt
Tak lama kemudian,
Braakkkk....
"Emelyyy!! Astoge muka lo pucet bangettt. Woe ketan! Buruan bantuin gue ngangkat Emely jangan cuman nonton doang kambing."
"Eh iya, bentar-bentar Emely itu berat kagak mungkin kuat ngangkat dia. Mending lo disini dulu gue bakal cari bantuan." Tanpa menunggu jawaban dari Ulfa, Intan pun langsung berlari keluar untuk mencari siapapun yang bisa mengangkat tubuh bantet temannya itu.
"Edwaarrrddd!!!" teriak Intan saat melihat Waketos tampan itu sedang berjalan dengan teman-temannya.
''What?'' tanya Edward saat melihat Intan yang menunduk dengan nafas yang ngos-ngosan sehabis berlari.
''Hosshhh ... hosshh ... udah kagak usah banyak tanya, ayo ikut gue.'' Tanpa melihat, Intan pun langsung menarik tangan seorang pria lalu menyeretnya ke toilet wanita.
''Lah ****, yang dipanggil gue kok yang ditarik malah dia.'' Ucap Edward sembari menggelengkan kepalanya.
''Udah kita ikut aja yuk. Siapa tau darurat corona gitu,'' ucap polos pria di samping Edward.
Edward menengok ke arah Dion lalu menganggukan kepalanya dan berjalan beriringan menuju toilet wanita.
''Ih lo jalan lelet banget sih Ed, ayo buruan keburu pingsan itu sahabat gue.'' Cerocos Intan tanpa melihat orang yang ia ajak bicara. Sedangkan pria itu hanya menaikan sebelah alisnya merasa bingung dengan gadis dihadapannya yang seenak udel menyeretnya ke toilet wanita.
Brakk..
''Lo lama banget sih Tan, Mely udah pingsan nih, nggk kuat gue nahan beb--'' ucapan Ulfa terpotong saat pandangannya menangkap sosok pria di samping Intan. 'Nggk guna emang peringkat pertama kalo matanya aja nggk berfungsi,' batin Ulfa kesal.
''Ed buruan bantuin gue ngangkat Mely! Dia udah nggk sadarkan diri itu.'' Teriak Intan yang sekali lagi tidak melihat siapa pria yang telah ia bawa.
''Kayanya mata lo harus lo periksain deh, Tan. Itu Nathan, ****! Bukan Edward.'' Ketus Ulfa.
''Hah? Mata lo kali yang sliwer gue tadi bawa Ed-- lah kok lo sih? Edwardnya mana?'' kaget Intan dengan kepala yang celingukan mencari keberadaan Edward.
Nathan tak menggubris perdebatan antara dua gadis itu, pandangannya hanya jatuh pada gadis yang sedang tak sadarkan diri di atas pangkuan sahabatnya. Perasaan itu dengan lancang masuk ke dalam hati Nathan. Membuat rasa sesak yang tak diketahui penyebabnya.
''Heh lo bocil, punya mata dipake dong. Lo ngomong ama gue tapi yang lo tarik malah si tembok.'' Ujar pria yang berada di belakang Nathan.
Intan menengok melihat Edward dan Dion yang baru datang, ''udah kagak usah banyak bacot! Itu bantuin temen gue buruan!!'' ucap Intan dengan mata yang melotot, tapi tak membuat Edward ketakutan tapi malah sebaliknya, ia terkekeh geli saat melihat wajah menggemaskan dari gadis mungil dihadapannya.
Dion menyembulkan kepalanya dari belakang bahu Nathan lalu membelalakan kaget saat melihat Emely yang sudah tak sadarkan diri dan dengan bodohnya teman-temannya itu tidak segera membawanya ke UKS.
Dion berlari ke arah Emely lalu mengangkatnya dari pangkuan Ulfa membuat Ulfa terkejut, karena selama ini Dion tidaklah suka jika dirinya bersentuhan dengan seorang gadis, tapi mengapa ia mau menggendong Emely, apakah Dion menyukai sahabatnya?
Nathan menatap tak suka ke arah Dion yang menggendong tubuh Emely, hawa panas menyelimuti hatinya mendorong dirinya untuk berjalan ke arah Dion lalu merebut tubuh Emely ke dalam gendongannya.
''Gue yang bawa.'' Kata Nathan tegas lalu melangkah pergi meninggalkan sekelompok orang yang melongo menatap kepergiannya.
''Huaa!! Anjirrr itu Nathan gendong Emelyyy? Ihh gue mau dong pingsan kalo yang gendong ganteng kaya dia.'' Ucap Intan dengan mata yang berbinar.
Tak sengaja Edward berdecak kecal saat melihat Intan yang begitu mendambakan sosok Nathan yang tak lain adalah temannya sendiri. 'Paan sih lo Ed, enggak-enggak lo nggk boleh suka sama cewek mata tiga kaya dia.' Batin Edward berargumen.
Intan gadis mungil yang mempunyak tahi lalat dia antara kedua matanya menjadi ciri khas tersendiri untuk gadis itu. Kulit kuning langsat dan lesung pipi yang ia miliki menambah daya tarik tersendiri untuk para pria yang melihatnya. Gadis yang sering bolak - balik keluar kota untuk mengikuti berbagai macam perlombaan baik yang akademik maupun non akademik. Suara lembut yang membuat orang terbuai saat mendengar nyanyiannya, gadis itu seperti tak ada celah sedikit pun, semua nyaris sempurna jika saja ia mempunyai hidung yang mancung, tubuh semampai, dan sikap yang royal.
''Heh bro lo mau disini aja atau mau ikut gue ke kantin, laper nih.'' Ucap Dion yang membuat lamunan Edward buyar seketika. Edward baru menyadari bahwa tinggal dirinya dan Dion saja yang ada di toilet ini.
______________________________________
**Sorry ya author laaamaaaaaa banget upnya.. Author lagi fokus sama cerita yang lain, mau cepet - cepet author selesain gitu, tapi malah buat cerita ini ngangkrak nggk diurusin sama sekali. Jadi sekali lagi author minta maaf ya:^
Gimana gimana? Ceritanya nyambung nggk?
Setuju nggk sih kalau Intan sama Edward dijadiin pasangan dicerita ini ?
B**UTUH KRITIK DAN SARAANNN!!!!
SEE YOU NEXT EPS😍**
Jangan lupa klik jempolnya:)
Tap!
Tap!
Tap!
Salam sayang,
💜
Author cans:v
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
L.M🦢
wkwkwk mulai bucin nih pak ketos🤣
2020-08-14
0
Sisti Yanti
Semangat thor.. Crazy up ya
2020-03-23
3